Thursday, March 23, 2017

Bagian 8 - SURVEI KHUSUS LAMBUNG KAPAL UNTUK PEMBAHARUAN SERTIFIKAT KLASS

Bagian 8 : SURVEI KHUSUS/PEMBAHARUAN SERTIFIKAT - LAMBUNG KAPAL

8.1. Pendahuluan

8.1.1 Prinsip Dasar

Sertifikat Klassifikasi suatu kapal awalnya dikeluarkan untuk masa atau periode 5 tahun sejak tanggal diserahkan kapal kepada pemiliknya. Setelahnya, pemilik kapal dipersyaratkan untuk mengajukan atau menyerahkan kapalnya untuk dilakukan Survei Khusus/Survei  Pembaharuan sebelum masa berlaku sertifikat, yang tertulis pada sertifikatnya kadaluarsa, guna untuk memperbaharui sertifikatnya. Alasan komersial utama dalam pembaharuan sertifikat ini adalah untuk memenuhi persyaratan kebijakan dari pihak asuransi kapal, yang mana selalu menyatakan bahwa kapal harus tetap dalam klass dengan Biro Klassifikasi yang memiliki reputasi. Lebih lanjut, apabila kapalnya diregistrasi di suatu Negara yang telah mendelegasikan pengeluaran sertifikat statutorinya kepada Biro Klassifikasi, Autoritas benderanya biasanya akan menganjurkan bahwa semua persyaratan klassifikasi  harus dipenuhi sebelum Biro Klassifikasi dapat mengeluarkan sertifikat statutori.

SURVEI KHUSUS/PEMBAHARUAN = SURVEI TAHUNAN + INSPEKSI DETAIL + PENGETESAN DETAIL

Sebelum masing-masing sertifikat baru dikeluarkan, semua rekomendasi yang masih tertunda harus ditangani untuk diselesaikan, dan semua catatan keterangan-keterangan (remarks) yang dibuat oleh surveyor pada waktu dilakukan survei ditangani sesegera mungkin. Hal ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari parawatan terencana (planned maintenance) kapal, di galangan perbaikan kapal, dan ini merupakan waktu yang ideal untuk menangani semua permasalahan yang mungkin ada.

Bagian ini meliputi Survei Khusus/Pembaharuan untuk semua jenis kapal kecuali bagi mereka yang memiliki notasi tertulis "Oil Tanker", "Bulk or Ore Carrier", "Chemical Tanker", "Gas Tanker" atau notasi-notasi kombinasi dari mereka. Persyaratan yang spesifik untuk kapal-kapal tersebut akan dijelaskan di buku sejenis yang lain.

Survei Khusus/Pembaharuan secara inheren tidak ada bedanya dengan survei-suevei lain yang surveyor lakukan pada suatu kapal, hal ini cukup sederhana yang lebih menyeluruh. Tujuannya adalah untuk mengembalikan suatu kapal pada suatu kondisi dalam mana dia dapat meneruskan untuk waktu 5 tahun yang akan datang dengan tanpa ada perbaikan-perbaikan besar. Dimana, dalam survei tahunan, surveyor hanya melakukan inspeksi secara visual dan pengetesan kecil apabila diperlukan, sedangkan untuk Survei Khusus/Pembaharuan surveyor menginginkan bukti yang objektip jelas terhadap kondisi kapalnya.

Sebagai contoh, surveyor melakukan inspeksi di bagian luar lambungnya untuk Survei Khusus/Pembaharuan ini dan surveyor melakukan inspeksi setiap celah di dalam lambung, tetapi bukti objektip surveyor terhadap kondisi lambungnya datang dari hasil pengukuran ketebalan dengan  ultrasonik. Hal ini untuk memverifikasi hasil eksaminasi visual yang telah dilakukan dan catatan keterangan surveyor.

Dimana suatu pengetesan merupakan sesuatu opsi pada survei tahunan, sebagai contoh, pengetesan semprot pada tutup palkah, hal ini menjadi suatu keharusan bagi Survei Khusus/ Pembaharuan. Dalam hal permesinan, pembukaan, dan laporan untuk pengetesan pengkalibrasian dan tes jalan/kerja memberikan suatu bukti terhadap kondisi permesinannya.

8.1.2 Sistem-sistem Survei

Konsep awal dari Survei Khusus ini adalah suatu survei menyeluruh terhadap seluruh bagian-bagian kapal setiap 4 tahun sekali. Kemudian hal ini dimodifikasi pada tahun 1993, mengikuti Konferensi Internasional pada Sistem Harmonisasi Survei dan Sertifikasi", dan masa waktunya menjadi 5 tahun untuk semua sertifikat.

Dimana pemilik kapal mengirimkan kapal mereka untuk dilakukan survei khusus/pembaharuan setiap 5 tahun sekali, hal ini dikenal dengan nama sistem survei "Biasa". Apabila survei ini dilakukan di atas dok dalam satu periode, pemilik kapal menerima/menyetujui bahwa kapal tersebut akan tidak beroperasi (tidak melakukan aktivitas) selama periode yang mungkin bervariasi antara 1 minggu dan 2 bulan, tergantung dari pekerjaan yang diperlukan. Apabila hal ini menyusahkan pemilik kapal atau pertimbangan komersial yang membuatnya tidak mungkin untuk dilaksanakan, maka dia memiliki opsi lain: yaitu mengadopsi suatu sistem survei "Kontinyu".

Sistem ini memperbolehkan survei khusus/pembaharuan dilakukan selama 5 tahun dengan memisahkannya ke dalam bagian-bagian induvidu dari lambung, permesinan dlsb. Setiap Biro Klassifikasi mmiliki batasan mereka sendiri terhadap apakah suatu kapal dapat diklasskan ke dalam sistem ini atau tidak, tetapi, sebagai standard minimum Persyaratan Terpadu dari IACS secara spesifik tidak mengakui penggunaan survei kontinyu untuk lambung pada kapal-kapal dengan ESP (Enhance Survey Program), seperti kapal-kapal tangker, pengangkut muatan kombinasi, chemical tanker dan bulk carrier.

Selama 5 tahun pertama setelah kapal dibangun, setiap bagian dari lambungnya harus dilakukan survei paling tidak sekali, pada waktu yang dapat diterima oleh pemilik kapal. Setelah itu, waktu interval antara survei paling akhir dan survei yang akan datang harus tidak lebih dari 5 tahun. Pemilik kapal bisa memakai Sistem Survei Kontinyu untuk meminimasi "Penghentian Teknis"-nya, tentunya ketika kapal tersebut tidak menghasilkan uang. Hal utama yang harus diingat adalah bahwa Sistem Survei Kontinyu didasarkan pada waktu --- interval maksimum 5 tahun.

Banyak Biro Klassifikasi juga menawarkan Sistem Survei Kontinyu lebih lanjut, dimana hal tersebut secara langsung dihubungkan dengan sistem "Perawatan Terencana".

Hal yang paling penting untuk disadari adalah bahwa ketika surveyor sedang melakukan survei pada suatu barang untuk survei kontinyu, surveyor pada kenyataannya sedang melakukan survei khusus/pembaharuan terhadap barang tertentu itu dan laporan yang dibuat oleh surveyor harus merefleksikan hal tersebut. Dalam melakukan survei, surveyor harus melakukannya semenyeluruh mungkin, beri perhatian terhadap detail-detailnya dan lakukan pencatatan terhadap mereka di dalam laporannya.

8.1.3 Periodisitas

Apabila pemilik kapal telah memberikan pilihan terhadap sistem Biasa, dia diperbolehkan untuk memulai Survei Khusus/Pembaharuan-nya pada saat survei tahunan ke-4 nya. Setelah itu, dia harus menyelesaikan semua persyaratan pada saat atau sebelum masa kadaluarsa sertifikatnya. Kebanyakan pemilik kapal akan menggunakan hal ini untuk keuntungan mereka, sebagaimana inspeksi yang diperlukan dapat dilaksanakan secara bertahap selama periode itu, untuk meminimais waktu kapal untuk tidak beroperasi.

Untuk kapal-kapal dengan sistem survei "kontinyu", daftar barang-barangnya dilampirkan pada sertifikat klass, terdiri dari semua barang-barang secara individu untuk dilakukan eksaminasi selama 5 tahun durasi klass-nya. Sebagaimana surveyor diminta untuk melakukan survei terhadap setiap barang-barang itu, surveyor mengesahkannya pada daftarnya sampai, waktu ketika pembaharuan sertifikatnya, semua barang-barangnya harus sudah diperiksa dan disahkan. Suatu daftar baru dikeluarkan ketika sertifikatnya diperbaharui.











Keterangan:
SAFCON - Safety Construction (Keselamatan Konstruksi)
SAFEQUIP - Safety Equipment (Keselamatan Perlengkapan)
LOAD LINE - Garis Muat
IOPP - International Oil Pollution Prevention (Pencegahan Pulusi Minyak Internasional)
NLS - Noxious Liquid Substance (Zat Cair Berbahaya)


Pembaharuan sertifikat statutori (Garis Muat/Load Line, Keselamatan Konstruksi (SAFCON), MARPOL, dlsb.) biasanya dilakukan pada waktu yang bersamaan, dimana Biro Klassifikasi memiliki autoritas oleh Syahbandar untuk melaksanakannya.


8.2 Persyaratan-persyaratan Survei

8.2.1 Dokumentasi


Persyaratan dokumentasi ini adalah sama untuk setiap survei. Surveyor akan memeriksa semua dokumentasi, sertifikat klass, sertifikat statutori, catatan-catatan statutori, sertifikat tipe yang telah disyahkan untuk perlengkapannya, dlsb. Liht kembali ke bagian dokumentasi dalam modul survei tahunan apabila surveyor merasa ragu terhadap apapun.


Cakupan dasar surveinya ditentukan dalam Peraturan Klass dan bersama-sama dengan informasi yang didapat dari dokumentasi di atas kapal, surveyor dapat menyiapkan program surveinya dengan persetujuan perwakilan pemilik kapalnya, Kapten kapal atau Kepala Kamar Mesin. Hal ini adalah sangat penting bahwa setiap orang mengetahui secara tepat sejak dari permulaan apa yang harus dilakukan dan dengan suatu rencana survei merupakan metode yang paling baik. Suatu rencana survei merupakan suatu yang diwajibkan untuk beberapa tipe kapal, (dicakupi oleh ESP), tetapi apabila surveyor tidak memiliki rencana, selalu ada bahaya bahwa surveyor akan lupa sesuatu atau surveinya tidak akan selesai sebelum kapal berlayar.

Renca suatu survei harus sudah dimatangkan sebelum survei dilakukan, apabila memungkinkan. Apabila hal ini sudah dilakukan sebelum dimulainya pekrjaan inspeksi, akan memberikan keleluasaan kepada wakil pemilik kapal untuk merencanakan perbaikan dan bujetnya lebih akurat. Idealnya, hal ini harus dibuat ketika/sekitar survei tahunan keempat. Laporan surveinya, dalam format "daftar periksa" (check list), juga akan membantu setiap orang dalam melihat kemajuan survei-surveinya. Buatlah salinan untuk setiap orang dan apabila memungkinkan lampirkan fotokopi Peraturan Klassifikasi untuk bagian yang relevan, yang mana memberikan cakupan minimum survei-surveinya, keperluan pengukuran dengan ultrasinik dan sejenisnya. Hal ini akan menghindari kemungkinan adanya komplain dari seseorang yang mana mereka tidak menyadari apa yang perlu untuk dilakukan.

Idealnya, suatu pengukuran ketebalan dengan ultrasonik harus sudah dijadwalkan sedini mungkin dalam suatu rencana survei. Hal ini akan memberi waktu untuk merencanakan dan melaksanakan perbaikan-perbaikan, apabila mereka diperlukan, berdasarkan hasilnya. Persyaratan minimumnya dijelaskan di dalam Peraturan Klassifikasi, akan tetapi sebelum memulai lakukan inspeksi secara umum untuk mengidentifikasi adanya daerah-daerah yang dicurigai dan beri tanda pada mereka dengan jelas. Surveyor harus berkomunikasi tentang apa yang diminta dengan jelas, (dan bijaksana), terhadap pemilik kapal dan perusahaan pengukuran ketebalannya.

8.2.2 Eksaminasi Umum

 Kapanpun surveyor memulai suatu survei, surveyor cendrung untuk melakukan penilaian secara umum dan mengidentifikasi daerah-daerah yang dianggap penting. Untuk Survei Khusus, eksaminasi umum memiliki cakupan yang kira-kira sama sebagaimana suatu survei tahunan lambung kapal, yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Eksaminasi umum ini merupakan langlah awal surveyor dalam melakukan proses survei di atas kapal, setelah surveyor memeriksa dukumentasinya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya daerah-daerah yang dianggap memerlukan perhatian khusus dan kemudian surveyor mengamandemenkan rencana surveinya untuk mengikutsertakan yang ini. Surveyor bisa mengabaikan persyaratan khusus survei tahunan untuk melakukan inspeksi tangki-tangki ballas dan sejenisnya pada tahap ini, karena surveyor  akan melakukannya nantinya dengan detail, akan tetapi sebaiknya cakupannya kira-kira sama.

8.2.3 Pengukuran Ketebalan

Semua kapal memerlukan pengukuran ketebalan ketika dilakukan survei khusus/pembaharuan,  perbedaannya terletak pada jumlahnya, yang mana variasinya sesuai dengan umur dan tipe kapalnya. Peraturan Klassifikasi dibibuat pemeriksaan minimum sesuai dengan apakah pemeriksaan itu adalah survei khusus/pembaharuan yang pertama, kedua atau ketiga. Hal ini sepenuhnya tergantung si surveyor untuk memutuskan apabila pemeriksaan minimum itu adalah cukup atau tidak tergantung pada apa yang ditemukan di atas kapal.

Surveyor dapat memutuskan untuk memperbanyak jumlah cakupan pengukurannya; sebagai contoh, dimana surveyor menemukan bukti korosi di dalam tangki ballas tanpa cat, atau dengan kondisi cat yang buruk. Sebaliknya, dimana catnya melekat, dalam kondisi baik dan pemeriksaan internalnya memuaskan, surveyor bisa mengurangi jumlah pengukuran di dalam ruangan itu.

Suatu pengukuran ketebalan harus dilakukan oleh perusahaan yang berkwalifikasi dan kantor surveyor bersangkutan akan memberikan daftar perusahaan yang memiliki kwalifikasi di daerah yang sedang di survei. Kwalifikasinya tergantung pada pengalaman anggota staffnya, peralatan yang memadai, kemampuan untuk membuat/menghasilkan laporan dengan format standard IACS dan laporan yang memuaskan dari surveyor. Idealnya, surveyor harus hadir sepanjang pemeriksaan untuk menjadi saksi pengukurannya, akan tetapi, dikarenakan hal ini sering tidak praktis, surveyor bisa menerima hasil pengukuran perusahaan pengukuran, dibawah instruksi surveyor, dengan syarat dilakukan pengecekan secara acak. Tempat-tempat atau titik-titik yang diukur hsrus teridentifikasi dengan jelas dalam laporannya. Surveyor harus menolak pemeriksaan yang telah dilakukan tanpa adanya kehadiran surveyor dan tanpa adanya pembuktian.

Hal ini sangat penting untuk membina suatu hubungan baik dengan perusahaan pengukuran. Surveyor kemingkinan hanya menerima laporan final yang sudah dicetak setelah kapal sudah berangkat berlayar, pada saat itu sudah terlambat apabila ditemukan adanya daerah yang memerlukan perbaikan. Merupakan praktikal yang baik apabila surveyor bertemu dengan yang melakukan memeriksaan paling tidak dua kali sehari untuk melakukan pengecekan kemajuan terhadap apa yang telah dilakukan, lakukan pemeriksaan konsp laporannya dan lakukan pemeriksaan kembali terhadap sampel pengukurannya untuk memastikan keakuratannya. Merupakan hal yang vital untuk mendapatkan salinan/kopi daripada konsep laporan mereka untuk catatan surveyor, apabila tidak, surveyor akan tidak memiliki apa-apa sampai dengan hasil laporan akhir diterima. Namun, merupakan tanggung jawab surveyor untuk memeriksa pemeriksaannya dan membandingkan mereka dengan ketebalan peraturan yang dipersyaratkan, sehingga adanya daerah yang memerlukan perbaikan teridentifikasi dan ditangani dengan segera.

Pengukuran ketebalan pada survei khusus tidak bisa dikatakan selesai sampai dengan adanya persyaratan untuk perbaikan selesai dilakukan dan surveyor telah melakukan pemeriksaan terhadap hasil perbaikan yang dipersyaratkan.



Sebagai tambahan untuk mengidentifikasi daerah yang dipersyaratkan untuk diperbaiki, pengukuran ketebalan meperbolehkan surveyor untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang dicurigai. Daerah tersebut disebut sebagai daerah dengan korosi berat, dimana korosinya telah mencapai 75% dari batas yang diijinkan. Sebagai contoh, apabila suatu pelat dengan ketebalan 20 mm dan dan korosi yang diijinkan adalah 20%, korosi maksimum yang diijinkan adalah 4 mm. Suatu daerah akan menjadi sebagai daerah yang dicurigai ketika korosinya mencapai 3 mm atau 75% dari 4 mm. Sekarang, pencatatan daerah yang dicurigai hanya diwajibkan untuk kapal-kapal yang dengan Program Survei Berlanjut (Enhance Survey Program - ESP), akan tetapi hal ini merupakan praktek yang baik untuk diterapkan atau dilakukan bagi kapal-kapal lainnya.

Sebelum melakukan pengukuran ketebalan, surveyor perlu untuk mengidentifikasi pada setiap daerah strukturnya, yang terbuat atau dibuat dengan menggunakan baja tensile tinggi (High-tensile Steel -HTS). Baja tensile tinggi adalah lebih kuat, sehingga pengurangan balok penunjang (scantlings) dapat dipakai, tetapi hal ini juga akan menjadi lebih sulit dan kurang elastis dan memerlukan prosedur pengelasan khusus. Hal ini juga memiliki kecendrungan untuk mengalami korosi lebih cepat apabila hal ini tidak dilindungi dan dikarenakan scantlingnya dikurangi, demikian pula batasan-batasan korosinya. Sebagai contoh, apabila pereturan mempersyaratkan ketebalan 15 mm untuk baja biasa (Mild Steel - MS), dan Baja Tesile Tinggi (HTS) mengijinkan pengurangan ketebalan menjadi 10 mm, lalu batasan ketebalan katakanlah 10% lebih sedikit untuk HTS - hanya 1 mm dibanding 1,5 mm.

Secara teori, Perauran Klassifikasi tidak memberi batasan pada daerah mana perancang dapat menggunakan HTS. Secara prakteknya, bagaimanapun, surveyor akan menjumpainya hanya pada daerah yang memiliki tegangan tinggi; seperti pelat dasar pada lunas, daerah lengkung bilga dan pelat kulit bagian atas (sheerstrake), pelat geladak pada tepi geladaknya, bagian atas atau sisi-sisi ambang lubang palkah dan sejenisnya. Dari pandangan surveyor, tidak ada permasalahan khusus terhadap pemakaian HTS; surveyor hanya diperlukan memiliki suatu kemampuan untuk mengidentifikasi dimana HTS digunakan. Apabila dipakai, usahakan agar selalu hadir ketika pengukuran sebagai saksi pelaksanaan pengukuran pada daerah-daerah itu, karena hal ini jelas sangat penting terhadap keakuratan pembacaannya.

Ketika surveyor sedang melakukan penilaian terhadap pengukuran, surveyor biasanya mengambil ketebalan aslinya dari gambar-gambar yang tersedia. Bagaimanapun, ketebalan itu mungkin bukanlah ketebalan yang dipersyaratkan oleh Peraturan Klassifikasi, yang mana kemudian mempersyaratkan bahwa anggota struktur akan diganti ketika pengurangannya dengan persentase tertentu dari ketebalan menurut peraturan. Surveyor tidak akan bisa menemukan cara untuk mengetahui apabila ukuran-ukuran yang ada pada gambar berhubungan dengan ketebalan sesuai dengan peraturan, atau ketebalan marjin untuk keselamatan telah ditambahkan oleh perancang atau pembuat kapal. Ketidak adaan bukti bahwa kapal telah dibuat dengan tambahan ketebalan dari apa yang diminta peraturan, maka pakailah ketebalan asli pada gambar sebagai ketebalan sesungguhnya untuk pengukuran ketebalan.

8.2.4 Inspeksi Bagian Bawah Kapal

Survei khusus untuk lambung kapal selalu  mencakupi inspeksi bagian bawah kapal di dalam dok kering. Tidak ada opsi bagi pemilik kapal untuk melaksanakan hal ini ketika kapal mengapung dengan menggunakan inspeksi penyelam. Lingkup untuk inspeksi bagian bawah kapal diterangkan pada bagian 7 Seri SURVEYOR ini.

8.2.5 Pelat Kulit Sisi

Surveyor melakukan pemeriksaan pelat kulit sisi lebih kurang sama dengan sebagaimana pemeriksaan yang dilakukan ketika melakukan pemeriksaan pada survei tahunan. Perbedaan utamanya adalah, pada kesempatan survei khusus ini surveyor memiliki keleluasaan yang lebih besar atau cakupan yang lebih luas. Dekokan di sini biasanya disebabkan oleh benturan dengan kapal tunda, fender dermaga dan segala macam benda-benda keras. Apabila surveyor menjumpai dekokan, selalu lakukan pengecekan kondisi penguat (stiffener)-nya yang terletak di sebelah dalamnya dan termasuk juga pelatnya. Hanya setelah itu surveyor dapat membuat suatu keputusan apakah hal itu perlu perbaikan atau tidak.

Yang terpenting, apabila penguatnya mengalami patahan/buckling atau terlepas, surveyor harus meminta untuk dilakukan perbaikan. Apabila, di lain pihak, penguatnya tidak mengalami kerusakan dan dapat memberikan jaminan tidak mempengaruhi kekuatan secara menyeluruh atau terhadap keselamatan kapalnya, hal ini bisa dimungkinkan untuk memberi toleransi sepenuhnya. Bagaimanapun, merujuklah pada petunjuk dari IACS, Peraturan Klassifikasi atau Instruksi Cara Kerja Surveyor apabila surveyor merasa tidak memiliki kepastian sebagaimana batasan yang bisa diterima terhadap suatu deformasi. Apabila deformasinya memiliki penyebaran yang relatif besar dan mendekati batas yang bisa diterima, yang mana surveyor pikir hal ini akan dapat menjadi permasalahan di kemudian hari, surveyor memiliki opsi untuk memberi atau menulis sebagai  "Catatan" atau "Keterangan". Hal ini akan memberi peringatan kepada surveyor berikutnya terhadap permasalahan tersebut, selalu berasumsi bahwa surveyor berikutnya akan selalu membaca dokumentasi yang ada di atas kapal.

Dengan  memiliki keleluasaan pemeriksaan, surveyor akan bisa dapat melakukan pemeriksaan pada daerah-daerah yang biasanya tidak pernah diperiksa ketika dilakukan survei tahunan. Sebagai contoh, ujung bagian luar hawspipe-nya, yang mana dapat mengalami kerusakan akibat dari perlakuan jangkar ketika jangkar dimasukkan terlalu dipaksakan atau terlalu cepat. Bagian stem (depan kapal) mengalami kerusakan akibat benda-benda terapung atau semi terapung, seperti kontainer. Juga, luangkan kesempatan untuk memeriksa pipa-pipa buangan yang keluar dari lambung kapal, dimana surveyor mendeteksi adanya tanda-tanda korosi; terutama pipa-pipa untuk limbah kotoran dan limbah buangan air saniter, karena limbah-limbah itu memiliki kecendrungan untuk menempel pada lambung kapal dan akan memberikan kondisi yang ideal bagi terjadinya korosi.

Bulbous bow selalu rentan terhadap kerisakan, sebagai bagian yang paling ujung dari suatu kapal untuk sampai dimana saja. Bagaimanapun, apabila kapalnya telah melakukan jangkar untuk waktu yang cukup lama, bulb-nya (bagian ujung yang berbentuk seperti pentol) akan mengalami erosi mekanis yang cukup berat oleh karena rantai jangkarnya. Hal ini akan lebih baik selalu melakukan pembicaraan dengan Kapten dan awak badan kapalnya untuk memberitau apabila hal ini permasalahannya kemungkinan surveyor akan meminta tambahan pemeriksaan secara ultrasonik pada daerah tersebut.

8.2.6 Pelat Geladak

Pelat geladak dan penguat yang menempel terhadapnya memerankan peranan yang sangat penting pada kekuatan kapal secara menyeluruh. Ketika lambung berada pada puncak gelombang (hogging), lembah gelombang (sagging) atau puntiran sepanjang memanjangnya, pelat geladak (dan pelat dasar) merupakan bagian terjauh dari "netral aksis"-nya dan untuk itu akan mendapatkan tegangan yang paling besar - dalam bentuk tensi, kompresi atau geser. Sebagian besar kapal, terkecuali kapal pengangkut cairan, hal ini lebih kompleks dengan kenyataan bahwa kapal diperlukan lubang bukaan yang lebih besar pada geladaknya agar memberi keleluasaan yang cukup pada proses bongkar-muat muatannya. Lubang-lubang tersebut atau lubang palkah tersebut mungkin kalau dihitung sekitar 75% dari luas geladaknya, dengan kata lain bahwa sisa luas geladaknya harus diperkuat untuk mengganti bagian yang terhitung hilang.

Lakukan pemeriksaan terhadap pelat geladaknya secara hati-hati pada saat melakukan survei khusus, beri perhatian khusus untuk mengetahui dimana daerah-daerah yang memiliki konsentrasi tegangan. Hal ini biasanya daerah-daerah sekitar ujung-ujung lubang palkah (dan lubang orang/manhole), ujung-ujung bangunan atas dan hubungan terhadap pondasi derek atau tiang-tiang derek. Surveyor harus melakukan eksaminasi detail pada daerah-daerah tersebut, untuk mencari adanya tanda-tanda korosi, kobangan dan pada daerah sambungan pengelasannya serta keretakan. Jangan lupa keretakan berawal pada ambang atau penegak ambang (stay) di bagian pojok ambang palkahnya yang dapat menembus pada pelat geladaknya, walaupun keretakan tidak menembus pelat geladaknya tetap harus dilakukan perbaikan.

Dimana adanya daerah yang memiliki kesulitan untuk melakukan survei seperti dibawah mesin tambat, jangkar/baling-baling cadangan, pipa-pipa dan fairleads, surveyor akan sering menjumpai korosi, karena jalan untuk masuk juga sulit bagi awak badan kapal. Pengesan palu ketok pada daerah ini dan jangan takut untuk meminta dilakukan pengetesan pengukuran ketebalan dengan ultrasonik apabila surveyor menduga bahwa korosinya memberikan jaminan akan permintaan tersebut.

Apabila ditemukan patahan/buckling pada daerah pelat yang lebih tipis antara dua ambang palkah, lakukan pemeriksaan pada bagian pelat yang lebih tebal antara pojok-pojok palkahnya. Aapabila patahan/tekukan tidak menerus pada lebar penuh geladaknya dan terbatas pada pelat yang lebih tipis, maka hal ini kemungkinan dikarenakan pengaruh torsi lambung kapal. Hal ini mungkin akan menjadikan penyebab korosi pada daerah ini dan surveyor harus meminta tambahan pengukuran ultrasonik untuk memferivikasi apakah daerah ini sedang mengalami kerusakan korosi.

Dimana surveyor menjumpai korosi yang berlebihan atau keretakan, surveyor harus meminta daerah pelat yang terkorosi itu untuk diperbaharui. Ketika suatu kapal mengalami keretakan pada geladaknya di bagian pojok ambangnya, yang telah diperbaiki dengan pengelasan, surveyor harus meminta untuk dilakukan perbaikan secara permanen dan surveyor harus memberi pengarahan kepada pemilik kapalnya bahwa melakukan modifikasi pada daerah itu hanyalah satu-satunya solusi untuk jangka panjang. Pemodifikasian mungkin terdiri dari penggatian dengan pelat yang lebih tebal, dengan transisi yang lebih mulus dan dengan radius yang lebih besar untuk mengurangi/meniadakan tingkat tegangannya. Namun demikian, apapun modifikasi yang diajukan oleh pemilik kapal, lakukan pemeriksaan dengan bagian yang bersangkutan di kantor Biro Klassifikasi sebelum melakukan pekerjaan modifikasi tersebut.

8.2.7 Ambang Palkah

Ambang palkah merupakan elemen vital pada struktur kapal. Kapal kargo harus  memiliki "lubang" besar pada geladaknya untuk memberikan jalan masuk terhadap kargonya untuk bongkar-muat, akan tetapi adanya "lubang" ini akan mengurangi kekuatan lambung kapal besar sekali. Semakin besar luas daerah bukaan palkahnya dalam hubungannya dengan luas geladaknya, lebih besar pula permasalahannya. Sebagai contoh, kapal kontainer memiliki bukaan yang sangat besar pada hubungannya dengan luas geladaknya dan konsekwensinya scantling geladak dan ambang palkahnya akan jauh lebih besar untuk menanggulangi masalah ini. Tangker, di pihak lain memiliki bukaan geladak yang sangat kecil.

Ambang palkahnya juga melakukan fungsi tambahan; dia memberi suatu permukaan bagi tutup palkah untuk duduk di atasnya. Adanya gerakan besar pada ambangnya sebagaiman kapal berlayar mengarungi lautan akan mengakibatkan berkurangnya pengedapan pada tutup palkahnya dan akan mengakibatkan kerusakan barang muatannya.

Untuk dan pengukuran dengan ultrasonik di atas pada ambang dan penegarnya (stay), surveyor perlu melakukan insksi visual pesecara hati-hati  pada ambang dan penegarnya terhadap adanya tanda-tanda keretakan. Hal ini merupakan hal yang tidak biasa mendapati keretakan pada pelat ambang vertikal jauh dari pojok-pojoknya, akan tetapi kejadian ini memungkinkan terhadap sisi-sisi ambangnya. Terutama, apabila ada ketidak kontinyuan pada bagian atas ambangnya, yamg mana kemungkinan akan mengakibatkan keretakan pada bagian atas ambangnya menyebar kedalam pelat ambangnya ketika kapal sedang berada di puncak ombak (hogged).

Permasalahan yang paling biasa terjadi adalah korosi pada penegar stay pada geladaknya. Pengelasan yang mengikatkan bagian bawah penegar stay terhadap geladaknya mengalami korosi dan penegar stay-nya akan memngalami keretakan mulai dari bagian ujung bawahnya. Solusi paling baik adalah menangani nya sebelum terlanjur menjadi permasalahan yang lebih besar. Apabila surveyor menjumpai tanda-tanda korosi pada bagian sambungan las atau pengikisan penegar stay-nya dia tas sambungan lasnya, mintalah bagian bawah penegar stay-nya untuk dipotong/dibuang dan diganti baru.

Penegar stay ambang palkah terletak di daerah dengan tegangan tinggi di kapal, dimana mereka akan mengalami pembebanan siklus dibawah tensi dan kompresi. Mereka diluruskan dengan sangat hati-hati ketika dibangun untuk dipaskan dengan lokasi penegar dibawah geladak transversal, membentuk "pengelasan silang" diatas dan dibawah geladaknya. Untuk itu, permasalahan ini tidak  akan diterima untuk melakukan pengelasan suatu pelat datar (flat bar) di atas geladaknya dan mengelas kembali penegar stay terhadapnya, karena, ketika penegar stay dibawah tensi hal demikian tidak akan lagi beraksi secara langsung terhadap penegar dibawah geladaknya.

Lakukan pemeriksaan terhadap pojok-pojok penegar stay-nya dan pojok-pojok sesungguhnya dari ambangnya secara hati-hati terhadap adanya keretakan, karena apabila tidak diketahui saat pemeriksaan, mereka akan dapat menyebar kepada geladaknya itu sendiri. Daerah-daerah sekitar pojok-pojok palkahnya merupakan zona-zona utama konsentrasi tegangan. Sehingga, apabila surveyor menjumpai keretakan-keretakan (dengan tidak adanya bukti karena kelebihan beban pada strukturnya seperti karena terlalu banyaknya kargo), hal yang paling baik dilakukan adalah dengan menambah penguatan scantling-nya di daerah tersebut. Surveyor mungkin memerlukan bantuan dari bagian yang berkepentingan pada Biro Klassifikasi untuk menangani permasalahan tersebut.

8.2.8 Tutup Palkah

Bertentangan dengan pendapat yang populer, hampir semua tutup palkah bukan "penutup-penutup" yang simpel. Mereka merupakan barang-barang sangat kompleks, tinggi, yang dipercayakan pada toleransiyang presisi agar beroperasi dengan benar. Tutupnya itu sendiri tidak harus memerankan peranan penting terhadap kekuatan memanjang kapalnya, akan tetapi mereka bergerak yang mana akan menyebabkan distorsi dalam waktu lama. Distorsi akan menghasilkan kebocoran dan apabila kapal mengalami kebocoran, pemilik kapal akan mengalami kerugian.

Lakukan pemeriksaan terhadap penutu-penutup palkah sama persis sebagaimana ketika melakukan survei tahunan. Hal-hal tambahan bagi survei khusus/pembaharuan adalah terutaman dibatasi pada pengetesan, pengetesan dengan ultrasonik terhadap setiap individu panel-panel penutupnya dan melakukan pengetesan semprot (hose test), atau semacamnya, terhadap keseluruhannya untuk memberikan konfirmasi bahwa mereka kedap cuaca.

Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap semua panel-panel tutupnya dan lakukan pemeriksaan terhadap kondisi semua komponen lainnya, sebagaimana bagian atas ambangnya, jalur-jalurnya, drainasenya, (katup pukul balik apabila dilengkapi), roda jalurnya, baji-bajinya, pengait-pengaitnya, dlsb.

Perhatikan dengan hati-hati ketika awak badan kapal sedang membuka dan menutup tutup palkahnya untuk ditunjukkan pada surveyor. Lakukan pengecekan pada ketidak lurusan panael-panel palkahnya dan roda-roda jalurnya dan ambang-ambangnya. Adanya ketidak lurusan pada barang-barang ini sepertinya akan menyebabkan kebocoran ketika surveyor melakukan pengetesan semprot. Tergantung pada tipe instalasinya, lakukan pemeriksaan terhadap pengoperasian sistem hidrolisnya. Kriteria utamanya adalah, yang pertama, sistemnya bisa beroperasi dengan benar dan, kedua, sistemnya tidak ada kebocoran. Adanya kerusakan pada kriteria ini dan surveyor harus meminta untuk dilakukan perbaikan.

Pengukuran ketebalan pada ambang dan tutup palkahnya dilakukan sebagai bagian persyaratan pengukuran oleh Peraturan Klassifikasi. Daerah-daerah yang terkorosi atau mengalami tekukan/patahan harus diperbaharui. Retak dan lekukan lebih sering ditemukan di bagian pojok-pojok dan pada bagian pitting dari sistem pengikatan kontainernya.

Kekedapan terhadap cuaca tutup palkah tidak tergantung pada kemampuan untuk meikkan gaya secara konstan oleh mana mereka disangga - penambahan kompresi karet pengedap. Ketika tutup sedang berada di tempatnya, permukaan terluar tutupnya duduk diatas bagian atas ambangnya dan  memberikan/menghasilkan batang kompresinya pada kondisi yang baik, hal ini akan menekan karet pengedapnya dengan jumlah yang presisi. Peringanan lebih lanjut tidak diperlukan dan secara sederhana akan merusak pengaitnya.

Tutup ruang muat untuk muatan dingin dilengkapi dengan isolasi. Isolasinya harus dibuka sebagian untuk memeriksa apakah sambungan lasnya memerlukan perbaikan atau tidak.

Ketika surveyor menemukan bahwa panel-paneknya tidak lurus, ada dua penyebab kemungkinannya. Yang pertama, peralatan sambungannya ketika dipasang tadinya tidak diatur dengan benar dan panel-panelnya menjadi tidak lurus satu dan yang lainnya - hal ini relatif mudah untuk memperrbaikinya. Yang kedua adalah, dimana panae/ponton secara individu telah mengalami distorsi dengan cara terkena beban lebih dengan muatan gedak dan hal ini jauh lebih sulit untuk memperbaikinya. Pemilik kapal kemungkinan akan memilih mengganti dengan panel-panel baru, akan tetapi hal ini merupakan pilihan yang berhaga mahal dan akan memakan waktu lama. Metode yang biasa dipakan adalah dengan membuka beberapa atau semua penguat internalnya, lalu luruskan kulit yang terdistorsi dan ganti dengan penguat-penguat baru, hati-hati dengan prosedur pengelasannya untuk memastikan bahwa pengerjaan pengelasan tidak akan mengakibatkan terjadinya distorsi lagi.

8.2.9 Inspeksi Tangki dan Ruangan (Umum)

 Ketika melaksanakan survei khusus/pembaharuan, surveyor akan melakukan inspeksi terhadap semua ruangan yang ada di dalam lambung kapal, dengan pengecualian yang sangat sedikit. Peraturan klass mempersyaratkan bahwa ruang muat, koferdam, ruang kosong, tangki ballas air laut dan semua tipe ruangan diminta untuk dilakukan inspeksi di bagian internalnya pada saat dilakukan survei khusus/pembaharuan. Pengecualiannya hanya pada tangki-tangki untuk air tawar, bahan bakan, dan minyak pelumas yang menyatu dengan struktur lambung kapal, tergantung umur dari kapalnya dan kondisi tanki sebelumnya; dan yangki-tangki independen (yang berdiri sendiri) yang dipakai untuk air tawar, bahan bakar dan minyak pelumas.

Didalam melakukan inspeksi terhadap ruangan secara benar, ruangannya harsu dalam keadaan kososng, bersih, dan kering. Pemilik kapal mengetahui bahwa saat ini surveyor akan melakukan inspeksi semua tangki dan ruangan, dengan kemungkinan pengecualian pada tangki-tangki untuk air tawar, bahan bakar dan minyak pelumas. Untuk itu, tangki-tangki yang sudah disusun dalam rencana surveinya harus dibuka, diventilasi dan diwajibkan untuk dibersihkan sebelum surveyor tiba.

Tujuan dari inspeksi di bagian dalam (internal) pada setiap ruangangan adalah untuk memeriksa dan memngevaluasi pembatas-pembatasnya, (sekat/sekatnya, pelatnya dan sebagainya), struktur di bagian dalam dari ruangan, (gading-gading, gading-gading besar, wrang dan lain sebagainya) dan fitting (pipa, katup, kabel), sesuai dengan kegunaan ruangan tersebut. Untuk melakukan hal ini, surveyor harus melakukan survei secara keseluruhan lalu surveyor melakukan eksaminasi lebih mendetail terhadap daerah-daerah yang mengalami korosi yang mencurigakan yang memungkinkan akan terjadi kerusakan. Definisi biasa dari melakukan "eksaminasi detail" adalah suatu eksaminasi dimana surveyor bisa menyentuh dan/atau melakukan tes palu ketok daerahnya.

Sementara kapal-kapal dagang tidak cendrung dibangun dengan konstruksi "berat yang kecil". Struktur internalnya dirancang untuk mensupport kulitnya dan menjaga bentuk yang diinginkan. Scantling strukturnya dihitung untuk mempertahankan efisiensi strukturnya sepanjang hidup kapalnya, dengan memberi tambahan bagi suatu tingkatan korosi "yang sewajarnya". Tergantung pada keutamaan ruangan atau daerah, hal ini tergantung dari pembebanan lokal dan pembebanan keseluruhan sebagai bagian dari girder/penumpu lambung kapal. Sebagai contoh, tangki ballas akan tergantung pada pembebanan lokal dari air ballasnya dan pembebanan keseluruhan tergantung dari kargonya dan gerakan kapal ketika berlayar di laut. Kegagalan terhadap elemen individu sepertinya tidak akan menghasilkan kegagalan besar terhadap seluruh strukturnya, akan tetapi kegagalan terhadap sejumlah elemen-elemennya, pada daerah tertentu dapat mengakibatkan bencana besar karena mengakibatkan kegagalan seluruh strukturnya.

8.2.10 Ruang Muat dan Ruangan Lainnya

Selama  melakukan survei khusus/pembaharuan, surveyor melakukan eksaminasi secara internal terhadap semua ruangan-ruangan yang terintegral dengan struktur kapal seperti ruang muat, "geladak ganda, koferdam, saluran lunas, ruang kosong dan gudang. Surveyor mencari adanya tanda-tanda pelemahan atau kerusakan strukturnya. Hal ini kemungkinan menampakkan sebagaimana kerusakan secara langsung akibat kerusakan mekanis, yang disebabkan oleh adanya kegiatan bongkar muat muatannya, kerusakan mekanis akibat dari korosi dan kegagalan selanjutnya, atau atau korosi simpel. Surveyor selalu dapat meminta untuk tambahan mengukuran ketebalan atau tambahan pengetesan kekedapan, sebagaimana seharusnya.

Ruang muat selalu menerima perhatian khusus dari buruh pelabuhan. Mereka benci meninggalkan mereka tanpa kerusakan, sehingga surveyor harus memberikan perhatian khusus di sini juga. Gading-gadingnya sering dibiarkan tanpa pelindung dengan cat dari erosi kargonya hal ini dapat mengakibatkan korosi pada pengelasan yang mengikat mereka terhadap pelat kulit kapal. Hal yang sama, apabila mereka menglami kerusakan dari bagian luarnya; pelat kulit sisi bengkok sering mengakibatkan tekukan/buckling atau terlepasnya gading-gading dari pelat kulitnya, terutama apabila bagian sambungan lasnya mengalami korosi atau erosi. Hal yang sama berlaku terhadap balok-balok geladak dan pemanjang-pemanjang (longitudinals).

Bagian atas tangki alas ganda kemungkinan dibuat dari baja tanpa pelindung atau dilapisi dengan kayu. Kerusakan merupakan hal biasa bagi baja tanpa pelindung cat, akan tetapi kayu dapat menyembunyikan kerusakan juga mempercepat terjadinya korosi. Untuk survei khusus/pembaharuan, surveyor harus meminta agar kayu-kayunya untuk diangkat, hal ini gunanya untuk melakukan pemeriksaan bagia atas tangki alas gandanya dan juga untuk melakukan pengetesan tangki alas gandanya. Apabila adanya kerusakan pada bagian atas tangkinya diperlukan perbaikan, surveyor harus meminta untuk pelat diganti baru, pemakaian pelat doubler hanya untuk perbaikan dalam keadaan darurat saja.

Sumur-sumur  atau "kotak-kotak"  bilga rentan terhadap korosi, sebab mereka cendrung untuk diabaikan oleh awak kapal terkecuali mereka sedang buntu. Lakukan pemeriksaan dan pengetesan dengan palu ketok terhadap mereka. Surveyor akan sering menemukan korosi berat langsung di bawah di bawah pipa hisapnya. Lakukan pemeriksaan terhadap pipa hisapnya secara hati-hati. Apabila pipa hisapnya bocor dan berlubang hal ini tidak akan mengeringkan sumur bilganya sebagaimana mestinya. Kotak-kotak dari semen atau perbaikan dengan melibatkan GRP adalah bisa dilakukan hapal sebagai perbaikan secara darurat ketika kapal masih dalam perjalanan di laut; untuk survei khusus/pembaharuan , metal baru merupakan standard persyaratannya.

Sekat-sekat antar ruang muat merupakan bagian-bagian struktur utama kapal dan terkecuali satu dari ruang muatnya dirancang sebagai "tanki dalam (deep tank)" atau tangki ballas air laut, surveyor tidak bisa mengetes mereka secara hidrolis. Surveyor akan harus tergantung kepada inspeksi dan pengukuran dengan ultrasonik. Selama surveyor melakukan survei, surveyor memerlukan untuk melakukan pemeriksaan pada tiga hal; integritas pelat sekatnya, sambungannya terhadap seluruh strukturnya dan penguatannya.

Surveyor melakukan pemeriksaan integritasnya dengan inspeksi secara visual dan pengukuran ketebalan dengan ultrasonik. Terkecuali kapalnya memuat kargo yang tidak semestinya, masalah korosi bukanlah merupakan suatu masalah sebagaimana mestinya, melakukan perawatan setiap hari bukanlah pembiaran sepenuhnya. Pengecualian terhadap hal ini adalah daerah sambungan sekatnya terhadap bagian atas tangki alas ganda dan bagian bawah dari pelat sekatnya. Bagaimanapun, surveyor masih perlu untuk memeriksa akibat dari kerusakan muatan.

Untuk memeriksa sambungan sekatnya, surveyor perlu jalan masuk, yang mana kemungkinannya memerlukan panggung atau suatu "cherry-picker" untuk sambungannya terhadap kulit sisi dan geladaknya. Surveyor harus melakukan pemeriksaan dengan palu ketok sekatnya dan lakukan pemeriksaan terhadap pengelasannya di kedua sisinya. Suatu keretakan pada pengelasannya kemungkinan dengan mudah akan kelihatan pada satu sisinya, tanpa adanya penetrasi di sisi lainnya.

Apabila penguatnya merupakan profil siku yang dilas terhadap suatu pelat datar sekat, surveyor memperlakukan mereka dengan cara yang sama sebagaimana surveyor akan melakukannya terhadap gading-gading sisi. Apabila sekatnya tipe sekat "gelombang", surveyor perlu untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan. Kerusakan pada salah satu sudut sekat gelombangnya harus dibuka dan diganti pelat sisipan baru.Bagaimanapun, jangan lupa bahwa pengelasan-pengelasan vertikalnya harus paling tidak berjarak 100 mm dari sudut gelombang vertikalnya. Apabila surveyor menemukan tanda-tanda patahan/buckling pada suatu sekat gelombang yang mana kecuali memuaskan, surveyor perlu untuk menghubungi deprtemen/bagian yang berhubungan dengan itu. Hal itu nampaknya disebabkan oleh, apakah, karena beban lebih atau dibawah-rancangan. Terlepas apapun penyebabnya, hal itu perlu untuk diperbaiki dan diperkuat untuk mencegah kejadian ulang.

Setiap pipa, sebagaimana pipa-pipa udara, buangan scupper, pipa duga, saluran kabel, sistem CO2, dlsb. yang melalui ruang muat harus diperiksa dengan hati-hati; surveyor sering menemukan perbaikan yang bersifat sementara dengan kotak semen, yang mana harus diperbaiki secara permanen. Lakukan pemeriksaan penetrasi sekatnya pada saat yang sama. Apabila surveyor memiliki keraguan, surveyor bisa melakukan pengetesan secara individu pipa-pipanya, terkecuali untuk saluran kabel, secara hidrolis, pada batasan 1,5 kali tekanan kerjanya.

Ketika sur veyor melakukan inspeksi terhadap ruangan-ruangan lain, seperti ruang mesin, ruang boiler, kamar pompa, surveyor perlu untuk meminta awak kapal membuka setiap lantai dan alas, sehingga surveyor meiliki jalan masuk terhadap semua struktur dan perlengkapan yang melekat, seperti hisapan bilga, dlsb. Dalam banyak kasus, daerah-daerah ini memerlukan pembersihan sebelum surveyor dapat melaksanakan inspeksi terhadap mereka dengan baik.

Pelat doubler tidak dapat diterima sebagai perbaikan permanen!.

Dimana sekat bagian depan dari ruang muat bagian depan yang memisahkan ruang muat dari tangki ballas air laut, biasanya tangki ceruk haluan atau tangki dalam (deep-tank), lakukan pemeriksaan terhadap pengelasan pada bagian atas tangki alas gandanya dengan cara sangat hati-hati. Waktu yang paling baik untuk melakukan hal ini adalah ketika sedang melakukan pengetesan tangki ballas air lautnya.

Hal yang berguna untuk mencari tau muatan apa yang telah kapal bawa pada waktu pelayaran terakhir sebelum survei ini. Sebagai contoh, suatu kapal telah melakukan perdagangan ke Afrika Barat dan membawa kayu log pada saat berlayar kembali akan bisa dapat dipastikan selalu mengalami kerusakan pada sekatnya, ter utama pada sekat bagian belakang ruang muatnya. Hal ini disebabkan karena kenyatannya bahwa ketika kayu log dimasukkan ke dalam ruang muat, buruh pelabuhan akan menggunakan derek atau kran untuk menarik kayu log kembali melawan sekatnya. Karena berat kayu lognya kira-kira 15 ton, maka akibatnya bisa dibayangkan.

Dimana gading-gading gampangnya terlepas dari pelat lambungnya, surveyor biasanya dapat memperbaiki dengan gojing dan melakukan pengelasan kembali, akan tetapi membuat selokan las (grooving) merupakan pekerjaan yang lebih sulit. Selokan las merupakan korosi daripada "daerah yang terpengaruh panas/heat effected zone -HAZ) kedua sisi metal lasnya, sehingga dengan gadng-gading sisi, surveyor biasanya akan menjumpai bahwa pelat kulitnya, dan juga gading-gading penumpu, adalah memiliki selokan. Apabila pengurangan terhadap ketebalan melebihi batasan yang telah diberikan oleh buku Peraturan klassifikasinya, maka kedua dari pelat kulitnya dan dan bagian penumpu gading-gadinya perlu untuk diganti baharu. Sebagai petunjuk kasar, apabila surveyor memperhitungakan bahwa pengurangan ketebalan sekitar 15% atau lebih, terhadap suatu panjang sekitar 1000 mm atau lebih, mulailah mencari dengan sangat hati-hati!. Hal ini terutama penting apabila ada selokan pada ekstrimitas gading-gadingnya, ke arah gelaknya atau bagian atas tangki alas gandanya

8.2.11 Inspeksi Tangki

Tergantung pada umur kapal, surveyor akan harus melakukan inspeksi pada beberapa atau semua tangki-tangki ballas, air tawar dan minyak. Semua tangki-tangki ballas diinspeksi pada setiap melakukan survei khusus/pembaharuan, akan tetapi persyaratannya dikurangi untuk tangki-tangki lainnya. Sebagai tambahan pada tangki-tangki yang dibuat atau dipakai sebagai bagian dari struktur lambung kapal (tangki-tangki yang menyatu dengan lambung kapal), surveyor juga akan menemukan tangki-tangki independen atau berdiri sendiri, terutama di dalam ruang mesin, biasanya untuk bahan bakar atau minyak lumas dan terkadang untuk air tawar. Dikarenakan surveyor dapat memasuki semua pembatas bagian eksternalnya tanpa adanya kesulitan yang berarti, persyaratan untuk inspeksi bagian internal dari tangki-tangki itu dapat dikurangi sekali.

Tangki-tangki air tawar biasanya tidak memiliki permasalahan, dengan anggapan bahwa lapisan catnya dipelihara dengan baik oleh awak badan kapal. Pada saat ini, lapisan cat tersebut adalah jenis cat epoksi, yang khusus diperuntukkan untuk air portabel, akan tetapi untuk kapal-kapal yang lebih tua, surveyor akan masih sering menjumpai bahwa masih memakai semen encer, bitumen/aspal atau produk paten yang sama, yang akan melindungi baja terhadap sodium hipoklorit. Sodium hipoklorit atau "klorin" ditambahkan pada air tawar untuk mencegah pertumbuhan bakteria dan memiliki sifat korosif terhadap besi baja yang tidak dilindungi. Semen merupakan bahan yang paling biasa dipakai sebagai pelindung dikarenakan murah, efisien dan tidak mempengaruhi rasa air tawar apabila hal itu dipakai sebagai air minum. Dimana surveyor menjumpai lapisannya mengalami kerusakan, surveyor harus meminta untuk diperbaiki. Apabila surveyor mendapati suatu korosi dimana lapisan pelindungnya tidak ada, lakukan pemeriksaan terhadap sisa bajanya secukupnya sebelum meminta dilakukan perbaikan terhadap lapisan pelindungnya. Istilah "tangki minyak" di sini termasuk tangki-tangki bahan bakar berat, minyak-gas atau diesel, minyak lumas dan minyak buang. Tangki-tangki itu semua tidak akan dicat. Sementara surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap mereka di bagian internal mereka, surveyor sepertinya tidak akan menemukan permasalahan korosi pada mereka.

Bagaimanapun, ada suatu pengecualian; yang paling jelas adalah tangki minyak buang, dimana minyaknya kemungkinan termasuk adanya beberapa kominan (seperti air laut, bahan kimia pembersih, dlsb.), dan yang kedua adalah tangki bahan bakar/diesel, dimana kapalnya telah menerima dari bungker-bungker yang berkwalitas rendah. Hal ini kemungkinannya memiliki kontain tingkat sulfur yang tinggi dan terkontaminasi air, yang akan menghasilkan asam sulfur. Air ini biasanya jatuh di bagian dasar dari tangki dalam jangka waktu yang lama dan apabila terjadi korosi, surveyor akan mendapatkannya di sana.

Di masa silam, pemilik kapal memiliki opsi tentang perlindungan dari korosi terhadap Tagnki  Ballas Air Laut kapalnya. Dia bisa memasang anoda dari aluminium atau seng, dia dapat melapisi tangkinya dengan lapisan yang tidak disahkan oleh Klassifikasi (biasanya cat/pelapisan lunak) atau dia bisa memakai sesuatu pelapisan yang sudah disahkan, berdasar epoksi, cat/pelapisan keras. Bagaimanapun, sejak tahun 1990, Assosiasi Klassifikasi Internasional, IACS telah mempersyaratkan semua Tangki Balls Air Laut dilapisi  bagi bangunan baru. Sebagai tambahan terhadap penilaian kondisi strukturnya, surveyor dapat melakukan pemeriksaan kondisi lapisan catnya ke seluruh bagian ruangan tangki ballasnya.

Untuk sederhananya, kondisi lapisan pengecatannya dibagi menjadi 3 katagori:
  • Baik - hal ini didefinisikan sebagai awal dengan hanya sejumlah kecil karat titik-titik yang menyebar kurang dari 20% dari luas permukaannya.
  • Sedang - didefinisikan sebagai awal, akan tetapi kerusakan setempat pada daerah pinggiran penegar dar sambungan las dan/atau karat ringan dengan penyebaran lebih dari 20% dari luas permukaan, akan tetapi masih dibawah dari yang didefinisikan pada kondisi "buruk".
  • Buruk - dimana surveyor mendapati kerusakan umum terhadap lapisan catnya melebihi 20% dari luas permukaannya atau berkerak keras (karat berat) terhadap lebih dari 10% dari luas permukaannya.
Permasalahan bagi sebagian besar surveyor  adalah untuk menyamakan apa yang mereka lihat di dalam tangki ballas  dengan katagori di atas. "Diagram Korosi"nya ada di dalam banyak publikasi, itupun masih cendrung belum banyak membantu, akan tetapi mudah mudahan foto di bawah akan membantu memberikan suatu petunjuk yang lebih baik bagi para surveyor.


 BAIK                              SEDANG                           BURUK

Suatu tangki ballas dengan katagori lapisan cat pelindungnya berkondisi kurang dipertimbangkan memiliki keadaan katagori yang sama dengan tangki yang tidak dilapisi pelindung cat, dilapisi dengan lapisan cat lunak atau hanya dilindungi dengan anoda saja. Apabila suatu tangki telah sampai pada kondisi ini, surveyor harus melakukan survei setiap tahun, karena secara efektif permukaannya tidak terlindungi dan besinya nampaknya terdetiriorasi/memburuk relatif lebih cepat. Kodisi Tangki Balls Air Laut pada survei khusus/pembaharuan dicatat dalam suatu laporan, yang dilampirkan pada sertifikat klass dan surveyor akan selalu merujuk terhadapnya sebelum surveyor memulai melakukan survei periodik. Bagaimanapun, pada saat survei khusus/pembaharuan, surveyor bertanggungjawab pada menyelesaikannya. Apabila, menurut pendapat surveyor, semua atau adanya Tangki Ballas Air Laut pada suatu kondisi yang menjamin inspeksi tahunan, tidak ada masalah; mereka akan diperiksa ketika setiap dilakukan survei tahunan. Permasalahan muncul ketika mereka berada pada garis batas antara "sedang" dan "buruk". Apabila surveyor memutuskan bahwa kondisinya "sedang", tidak dibutuhkan pemeriksaan tahunan, mereka tidak akan dilihat oleh surveyor sampai survei antara lambung kapalnya, yang mana kemungkinan sampai sekitar tiga tahun lamanya, hal ini lebih baik untuk menyalahkan pada sisi penyebabnya.

Selama melakukan eksaminasi pada tangki-tangki ballas, surveyor juga perlu untuk melakukan pemeriksaan kondisi dari semua fittingnya. Hal ini akan termasuk setiap perpipaan dan katup-katupnya, akan tetapi kemungkinan akan termasuk transducer untuk echo sounder dan log (indikator kecepatan/jarak). Ketika suatu lapisan cat adalah kurang dari sempurna atau tangkinya tidak dilapisi cat, daerah di bawah pipa hisapnya dan pipa duganya cendrung untuk mrngalami korosi yang cepat dan bahkan bisa menjadi berlubang. Apabila surveyor menjumpai hal ini, mintalah untuk dilakukan pengukuran ketebalan pada daerah itu. Solusi yang terbaik untuk perbaikan adalah mengganti baru pelatnya dan, pada kasus pipa duganya, perbaharui pelat "striker"nya dengan segera yang berada di bawah pipanya. Akan tetapi apabila surveyor menjumpai korosi bintik-bintik dangkal, perbaikan dengan las popok bisa diterima.

Lebih berhati-hati di dalam tangki ceruk buritan, tidak perduli apakah itu tangki air tawar atau Tangki Ballas Air Laut. Kebanyakan pada kapal berbaling-baling tunggal, air di dalam tangki juga mendinginkan sterntube-nya dan minyak pelumas poros baling-balinya. Hal ini sering mengalami kesulitan untuk mencapai sterntube di dalam tangkinya, akan tetapi surveyor harus melakukan eksaminasi terhapnya secara hati-hati untuk dua sebab utama. Yang pertama, panas yang dihasilkan oleh putaran porosnya menunjukkan bahwa adanya kemungkinan korosi yang lebih cepat pada daerah itu. Apabila sterntubenya mengalami korosi seluruhnya, porosnya akan kehilangan pelumasannya dengan hasil yang cukup bisa diprediksi dan kemungkinan akan ada permasalahan dengan polusi. Kedua, apabila porosnya tidak lurus (misaligned), surveyor mungkin akan menjmpai keretakan pada sterntubenya. Sekali keretakan terjadi, bisa minyak akan bocor keluar atau minyaknya akan terkontaminasi air, tergantung pada perbedaan pada tekanan cairannya, dan surveyor harus menemukan beberapa indikasi permasalahan dari analisa minyak sterntubenya atau gambaran konsumsi mimyak pelumasnya.

Sebagai tambahan pada proses korosi normalnya, proses oksidasi atau "pengaratan" besi, serveyor mungkin menjumpai korosi mikroba/bakteri pada baja pelat dasar pada saat melakukan survei. Hal ini terutama biasa terjadi di dalam tangki muar untuk minyak mentah, akan tetapi hal ini tidak terbatas bagi mereka. Hal ini tidaklah penting dari pandangan seorang surveyor tentang bagaimana atau mengapa suatu korosi itu telah terjadi, yang penting bajanya apakah masih memenuhi persyaratan konstruksi klass atau tidak. Bagaimanapun, surveyor harus mengetahui bahwa bakteri dapat "memakan" baja dan, apabila suatu daerah pada suatu kapal telah terinfeksi, terjadinya korosi  bajanya akan mengalami percepatan yang luar biasa. Sementara pada kenyataannya, korosi tersebut merupakan hasil dari suatu "sop" bakteria, biasanya mengambilnya di perairan pantai, tipe bakteria yang paling aktif adalah "Bakteria Penurun Sulphate" atau "Sulphate Reducing Bacteria (SRB's)". SRB's akan mengurangi sulphate dalam air laut untuk memproduksi hidogen sulphate (H2S) dan variasi ion negatif, yang mana sangat aggresif terhadap baja, bronze dan campuran lainnya, membetuk bintik-bintik pada metalnya.

Apabila surveyor menjumpai  dinding-dinding bintik-bintik pada baja bertingkat dan bagian dasarnya berwarna hitam, (besi sulfida), surveyor harus meminta pemilik kapal untuk mencari tukang uji khusus untuk mengetahui apakah SRB's sedang terjadi. Indikasi lainnya adalah bau seperti telor busuk dari hidrogen sulfida, yang mana dihasilkan oleh hasil dari metabolisme SRB's.

SRB's sebenarnya tidak "memakan" baja, atas hasil mereka mempercepat suatu korosi; mereka membutuhkan material organik untuk berkembang biak. Karena itu, surveyor bisa menjumpai mereka di dalam tangki-tangki ballas; terutama dimana adanya penumpukan lumpur dan endapan; di dalam perpipaan; dan di dalm bilga. Tangki-tangki minyak mentah dan bilga ruang mesin memberikan suatu lingkungan yang bisa dikatakan hampir sempurna, dengan kehangatan - kebanyakan minyak mentah dipanasi selama dalam transportasi - dan supply makanan organik tanpa akhir dalam bentuk minyak. Sekali SRB's telah membentuk mereka sendiri di dalam suatu kapal, mereka tidak akan mudah untuk dihilangkan.

Satu permasalahan utamanya dalam menghilangkan mereka bahwa banyak biosida, terutama, mereka yang membunuh suatu spektrum yang luas pada bakteria, adalah berbahaya pada manusia dan lingkungan dan merupakan polutan yang berbahaya. Cara yang paling baik untuk mendungi dari SRB's adalah suatu suatu kombinasi pencegahan, perlakuan memperbaiki dan perencanaan.

"Ketika surveyor melakukan pemeriksaan pada suatu tangki, prioritas utama adalah keselamatan surveyor itu sendiri"

Surveyor hanya dapat memasuki suatu tangki dengan suatu kondisi yang sudah dibersihkan dengan baik. Mintalah agar tangki dibersihkan dan alat sumbat di bagian dasar tangki dibuka, sehingga airnya dapat dikeringkan sepenuhnya. Dengan keadaan kapal yang secara terus menerus melakukan pelayanan di daerah perairan pantai di dalam dan di luar daerah yang relatif dangkal, surveyor biasanya akan menjumpai tangki-tangki yang dilapisi dengan lumpur pada semua permukaannya. Apabila keadaan ini tidak dibersihkan, surveyor tidak bisa diharapkan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Pada kejadian apapun, hal ini merupakan keperntingan untuk membersihkannya karena hal ini akan memberikan suatu lingkungan yang terbaik bagi terjadinya korosi.

Apabila tangkinya dilapisi cat, pastikan bahwa supplier yang melakukan pengukuran ketebalan sedang menggunakan peralatan yang dapat mengukur baja melalui lapisan cat. Apabila lapisan catnya masih dalam keadaan baik, dan masih melekat pada besinya, mengetok-ngetok lapisan catnya untuk melakukan pengukuran adalah praktek yang tidak populer.

8.2.12 Pengetesan Tangki

Sebagai tambahan terhadap survey internal yang telah dilakukan oleh surveyor, tangki-tangki alas ganda, tangki-tangki ceruk, tangki-tangki dalam dan tangki-tangki lainnya, yang dipergunakan untuk air laut atau air tawar harus di tes. Surveyor m  elakukan pengetesan ini secara hidrolis, dengan mengisi tangkinya dengan air sampai dengan garis limpahnya. Setelah airnya melimpah dari pipa udaranya, surveyor lalu melakukan pemeriksaan batasan-batasannya, sekat-sekat, pelat bagian atas tangki dan sebagainya terhadap adanya tanda-tanda kebocoran. Sebagai tambahan, merupakan hal yang menguntungkan apabila melakukan pemeriksaan sekelilingnya ketika tangki dalam keadaan terisi penuh. Apabila pendugaan mengalami peningkatan pada suatu periode, hal itu kemungkinan mengindikasikan kerusakan pada katup-katup atau perpipaan ballasnya yang membutuhkan perhatian, apabila tangkinya tidak mengalami kebocoran.

Pada umumnya, surveyor melakukan pengetesan pada suatu tangki menggunakan cairan yang bisanya diisikan. Bukanlah merupakan praktek yang populer bagi surveyor apabila meminta melakukan pengetesan tangki-tangki bahan bakar atau minyak lumas dengan air laut. Pengetesan tangki minyak memerlukan untuk mengisi tangkinya sampai maksimum tetapi tidak melimpah, karena sebagian besar otoritas pelabuhan melihat tipe polusi ini sebagai "kesempatan untuk mendapatkan uang".

Sebagaimana hampir semuanya dalam hidup, sesuatu akan berjalan lebih mulus apabila pekerjaan itu direncanakan. Bukanlah suatu permasalahan yang penting apakah surveyor melakukan pengetesan tangkinya setelah atau sebelum mereka diinspeksi, akan tetapi apabila surveyor memiliki suatu perencanaan yang telah mendapatkan persetujuan dengan master atau superintendent kapal, semuanya akan mengetahui apa yang bisa diharapkan. Pada prakteknya, hal itu kemungkinan lebih mudah untuk melakukan pengetesan tangki-tanginya sebelum surveyor memasuki mereka untuk pemeriksaan internal. Karena apabila ada permasalahan dengan kebocoran pada pembatas-pembatasnya, pengetesannya akan memberikan peringatan terhadap surveyor terhadap adanya semacam permasalahan sebelum surveyoe melakukan inspeksi lebih detail.

Pastikan bahwa pipa-pipa udara terhada tangki-tangki yang sedang dilakukan pengetesan tidak buntu. Satu permasalahan dengan kepala ventilasi dimana tempat udara masuk ditutup dengan kawat kasa (sebagai pemisah dari kawat kasa "pencegah api" pada tangki bahan bakar) adalah bahwa mereka bisa menjadi buntu. Kasanya diperuntukkan untuk menjaga kotoran tetap di luar tangkinya. Apabila surveyor mencoba untuk mengisi tangkinya ketika hal ini terjadi, surveyor akan memberi tekanan lebih kepada tangki tersebut dan bahkan surveyor kemungkinan akan meledakkannya.

Surveyor juga bisa memakai pengetesan udara untuk melakukan pengetesan pada tangki, akan tetapi biasanya surveyor hanya melakukan pengetesan ini hanya untuk melakukan pemeriksaan sambungan las dengan larutan sabun setelah dilakukan perbaikan. Untuk keselamatan, tekanan maksimum harus sekitar 0,15 bar dan jangan pernah lebih besar dari 0,2 bar.

Terkadang, surveyor menjumpai kapal bermuatan multi tujuan, yang dilengkapi dengan tangki atau tangki-tangki untuk mengangkut minyak untuk makanan, seperti minyak bunga matahari. Hal itu biasanya tidak praktikal untuk melakukan pengetesannya dengan menggunakan air, sebagaimana surveyor mungkin akan membuat kontaminasi pada muatan setelahnya, dan minyak tersebut juga sangat mahal harganya. Pada keadaan ini, surveyor bisa memakai pengetesan dengan udara tekan pada tangkinya.

8.2.13 Bukaan Pada Pelat kulit

Sebagai tambahan terhadap pengetesan dan inspeksi yang telah dilakukan ketika pelaksanaan survei tahunan, survei khusus/perbaharuan untuk kapal-kapal Ro-Ro perlu untuk melakukan inspeksi lebih ekstensive terhadap kulitnya dan bagian dalam pintunya untuk kapal tipe ini. Surveyor mungkin juga mendapati pelat pintu kulit sisi  (gunshot) pada tipe-tipe kapal lain, seperti kapal refrigerated carrier (pengangkut barang yang didinginkan), untuk menfasilitasi bongkar muat cepat.

Surveyor harus melakukan inspeksi yang sama secara visual pada peralatan penutupan, penguncian dan penyanggaan daripada pintu-pintunya dan surveyor harus menambahkan hasil eksaminasinya dengan pengetesan tanpa merusak (NDT). Metode yang biasa menggunakan cairan eksaminasi dye-penetrant pada braket-braket engsel-engselnya, braket-braket penyangganya dan bagian lain pada pintu dan struktur kapalnya, yang mana termasuk bagian dari susunan mengunci dan penyangganya. Surveyor harus juga meminta pengukuran ketebalan pada bagian utama dari pintu dan struktur penyangganya.

Hal penting lainnya adalah, bahwa surveyor harus memuat suatu kalibrasi terperinci dari clearance pada batang pin engsel, bantalan-bantalan (bearing), bantalan dorong dan rumahannya. Apabila ada clearance yang berlebihan terhapap salah satu elemen tersebut, hal ini akan memberikan strukturnya untuk bergetar. Getaran dari permesinan atau sumber lain yang berdekatan memungkinkan mengarah getaran pada strukturnya dan akhirnya akan patah dikarenakan fatik pada bagian-bagian susunan penyokong dan penguncinya. Surveyor harus memiliki/mencari clearance yang diijinkan pada gambar yang telah disyahkan yang ada di kapal.

Pengetesan semprot pada pintu-pintunya juga merupakan hal yang diharuskan untuk memastikan dalam kondisi baik terhadap susunan pengedapan dari pintu-pintunya.

Drainase untuk ruang muat pada kapal tipe ini adalah vital. Apabila air mencapai geladak kendaraan utama, kapal ini cendrung menjadi tidak stabil karena "pengaruh permukaan-bebas", sehingga hal itu penting bahwa adanya air dapat terbuang dengan segera. Hal ini biasanya bisa dicapai dengan peralatan pipa-pipa scupper yang dilengkapi dengan katup-katup pukul balik. Katup-katup ini harus dibuka dan diinspeksi sebagaimana katup air laut lainnya. Suatu susunan alternatif terdiri dari drainase menuju ke tangki penampungan, yang dipompa keluar kapal dengan menggunakan pompa bilga. Lakukan pengetesan sistem drainasenya dengan menggunakan selang pemadam kebakaran yang diarahkan ke dalam drainase-drainasenya atau scuper-scuppernya.

Dengan pergerakan kendaraan bolak-balik, hal ini tidak akan dapt dielakkan bahwa mereka akan membawa kotoran dan sampah dengan mereka. Hal ini akan hanyut ke dalam scupper atau drainase dan dapat mengakibatkan kebuntuan. Apabila hal ini terjadi awak badan kapal memiliki 2 alternatif. Yang pertama berkenaan dengan pembukaan pipa drainase atau scuppernya dan membersikannya, yang mana hal ini akan memerlukan banyak waktu, yang kedua adalah untuk melihat di dalam Halaman Kuning untuk sebuah perusahaan lokal, yang mana khusus untuk menangani pembersihan drainase yang buntu. Mereka akan memiliki semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya dalam waktu 5 menit.

8.2.14 Kelengkapan Pada Geladak

Surveyor harus melakukan pemeriksaan pada berbagai kelengkapan di atas geladak seperti pipa-pipa udara, pintu-pintu, lubang masuk kecil di atas geladak, ventilator, dlsb. Persis sama seperti ketika melakukan survei tahunan, kecuali pada kesempatan ini surveyor haru lebih menyeluruh. Surveyor melakukan metode pengetesan yang sama seperti yang dijelaskan pada modul survei tahunan, akan tetapi apabila surveyor mendapati adanya sesuatu yang membutuhkan perbaikan, hal itu harus dilakukan pada kesempatan selama survei khusus/pembaharuan.

8.2.15 Susunan Jangkar dan Tambat

Surveinya terdiri dari eksaminasi mesin jangkar dan mesin tali tambat, periksa dengan seksama cable lifter-nya, kampas rem dan kampas koplingnya. Lakukan pemeriksaan pada perlengkapan mesin jangkar dan mesin tali tambatnya dengan memberi perhatian khusus tererhadap pondasi atau pelat dudukan (termasuk yang berada di bawah geladaknya apabila memungkinkan), gulungan gypsy (keausan besar), kampas rem dan kopling (operasional dan keausan). Sedapat mungkin, lakukan pemeriksaan bagian yang tampak dari kabel jangkar dan jangkarnya (aus, rusak, stud lepas, dlsb.) Tergantung dari kondisi ketika dilakukan survei, mintalah kepada awak kapal untuk menurunkan satu atau kedua dari jangkarnya pendek saja, kira-kira sepanjang satu shackle (27 meter), untuk memeriksa keadaan operasi dari mesin jangkarnya. Pengetesan operasional yang sama harus dilakukan pada setiap mesin-mesin tali tambat.

Terganting pada sumber tenaganya, apakah melakukan pemeriksaan pada kondisi motor listrik dan mengawatannya, atau lakukan pemeriksaan terhadap kebocoran minyak pada sistem hidrolisnya. Pada permasalahan pipa-pipa uap, katup-katup, penutup silinder dan seterusnya terhadap korosi yang berlebihan, yang disebabkan oleh adanya kombinasi kelembaban dan panas.

Komponen-komponen lain dari sistem jangkar dan tambat, seperti tali-tali, pengarah (fairlead), roller, harus dilakukan eksaminasi untuk memastikan kondisi integritas struktur dan operasional mereka.

Pondasi mesin jangkar di atas geladak sering dapat diabaikan oleh awak kapal ketika melakukan perawatan rutin. Selalu lakukan pemeriksaan secara hati-hati dan lakukan pengetesan ketok palu pada korosi yang ada. Mesin jangkar dengan tenaga penggerak uap memiliki kecendrungan memberikan keadaan yang ideal bagi korosi - hangat. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan struktur di bawah geladaknya juga dari adanya tanda-tanda tekukan buckling. Kondisi hawse pipe dan peralatan pembersih jangkar untuk dilakukan eksaminasi pada waktu yang bersamaan. Penurunan pengangkatan rantai jangkar secara reguler memungkinkan terjadinya keausan pada jalan yang dilalui. Hal ini dilakukan untuk keduanya baik dari atas geladak dan didalam ruang anjungan halauan.

Hal ini bukalah sesuatu yang tidak biasa bagi beberapa kapal menjumpai jangkar hanya dipakai pada satu sisi saja. Lakukan pemeriksaan penampakannya dan, apabila ini merupakan permasalahannya, mintalah awak kapal untuk menurunkan jangkar satunya -- mungkin ada sebabnya. Sebelum melakukan pengetesan operasional pada mesin jangkarnya, lakukan pemeriksaan bahwa kampas remnya tidak aus secara keseluruhan dan bahwa koplingnya bekerja dengan benar. Jangkarnya harus diturunkan dalam keadaan terkendali, tidak semata-mata langsung diturunkan ke dasar pelabuhan.

Sebelum memasuki kapal, lihat pada registersi, catatan-catatan atau laporan-laporan yang lalu, dimana memungkinkan, untuk grade (& ukuran) baja yang digunakan untuk rantai jangkarnya. Hal ini harus sesuai dengan sertifikat-sertifikat daripada rantai di kapal. Sayangnya, hal ini bukanlah sesuatu yang tidak biasa menjumpai awak kapal mengganti rantai aslinya dengan rantai baru yang memiliki kekuatan yang sama, akan tetapi grade dan ukurannya berbeda. Lakukan pemeriksaan bahwa gulungan gypsynya adalah memiliki ukuran yang sesuai untuk rantainya dan apabila hal itu bukan, hal inilah kemungkinan penyebabnya.

Sebagai tambahan pada pemeriksaan secara visual dan pengetesan kerja yang diminta oleh Peraturan pada survei-survei tahunan, ketika melakukan survei khusus surveyor harus melakukan inspeksi lebih detail terhadap mesin jangkar dan mesin tali tambatnya. Mintalah agar kotak roda giginya (gearbox) untuk dibuka untuk melakukan pemeriksaan terhadap roda giginya serta sistem pelumasannya. Bukalah bantalan-bantalannya (the bearings); surveyor sering akan mendapati saluran-saluran minyak gemuknya tersumbat dan harus dibersihkan. Dimana nipple minyak gemuknya rusak atau hilang, mintalah agar mereka diganti.

Bantalan yang aus dapat diperbaiki kembali (dibangun kembali) dengan pengelasan dan dilakukan machining sampai mencapai ukuran aslinya.

Lakukan inspeksi dan pengetesan rem-remnya; kampas rem yang sudah aus harus diganti baru. Lakukan pengetesan sistem koplingnya yang menghubungkan mesin jangkarnya ke gulungan drum atau gulungan gypsynya. Apabila surveyor menjumpai bahwa gigi-gigi koplingnya aus atau mengalami kerusakan, mereka dapat diperbaiki denga pengelasan dan pengerjaan dengan mesin. Apabila kapalnya menggunakan jangkarnya secara reguler, surveyor mungkin akan menemukan gulungan gypsynya membutukan perbaikan yang sama dan hal yang sama juga berlaku bagi gulungan drumnya yang telah dibebani oleh kawat-kawat.

Roller dan tumpuan pengarah tali tambat sering mencengkam dimana perawatannya kurang dari memuaskan. Alur karena gesekan dapat diperbaiki dengan las popok. Hal yang sama berlaku bagi penyokong (chocks) dan "stoppers" jangkar.

8.2.16 Pintu-pintu kedap air

Surveyor melakukan eksaminasi pada pintu-pintu kedap air ini dan melakukan pengetesan operasinya denga cara yang sama sebagaimana dilakukan ketika melakukan survei tahunan, akan tetapi permasalahannya di sini adalah adanya pengetesan pada mereka untuk memberikan kepastian kepada surveyor bahwa semuanya kedap air. Mereka sering pada suatu lokasi dimana pengetesan dengan penyemprotan bukanlah opsi yang bisa digunakan, sebagai contoh antara kamar mesin dan  terowongan poros kemudi.

Apabila surveyor merasa perlu bahwa pengetesan kekedapannya diperlukan, opsi pertama adalah dengan pengetesan kapur tulis (calkk test) untuk permukaan lamaknya, akan tetapi hal ini tidak selalu dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Yang kedua dan opsi pengetesan adalah dengan memakai seperti peralatan ultrasonik sebagaimana dipakai untuk melakukan pengetesan tutup lubang palkah, yang mana juga memberikan kesempatan kepada surveyor untuk melakukan pemeriksaan setiap pipa atau glan-glan kabel sekitarnya.

No comments:

Post a Comment