Saturday, October 8, 2016

Bagian 5: SURVEI TAHUNAN KLASS LAMBUNG DAN PERMESINAN

5.1 Pendahuluan
 
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang survei-survei sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Persyaratan-persyaratan Terpadu IACS no. 27 tentang "Survei Klass terhadap Lambung" dan no. Z28 tentang "Survei Berkala terhadap Permesinan".

Persyaratan-persyaratan bagi survei tahunan, survei antara dan survei perbaruan klass akan dijelaskan dalam Bab ini dengan anggapan untuk barang-barang dan bagian-bagian yang umum untuk semua jenis kapal. Persyaratan-persyaratan khusus berhubungan dengan notasi-notasi servis dan notasi-notasi klass tambahan yang diberikan kepada kapal-kapal tertentu akan dijelaskan di dalam Bab-bab selanjutnya.

Tujuan daripada survei tahunan adalah untuk memverifikasi bahwa suatu kapal selama dalam periode klass telah dirawat sebagaimana mestinya, sehingga status klassnya dapat dijamin sampai dengan survei tahunan berikutnya. Survei-surveinya biasanya dilakukan sementara kapal dalam keadaan beroperasi, dengan catatan, bahwa kapal harus tidak sedang dalam keadaan dimuati baik di dalam ruang muatnya dan di atas geladaknya agar semua bagian dapat dicapai untuk disurvei oleh surveyor.  Peraturan mengijinkan untuk hal ini hanya dengan pemeriksaan-pemeriksaan secara visual, ketok palu, pengetesan kekedapan, pengetesan hidrolis dan pengetesan jalan (runing test), dapat dilaksanakan sepanjang dapat dilakukan dan bisa diterima. Surveyor kemungkinan dapat meminta pengetesan tanpa merusak (non-destructive test) dan/atau bagian-bagian permesinan peralatan untuk dibuka apabila itu memang menurutnya diperlukan.

Surveinya dilakukan di siang hari atau dengan iluminasi cahaya yang cukup dan pemilik kapal harus memberikan kebebasan masuk pada setiap ruangan bagi surveyor untuk melaksanakan tugasnya.

Survei tahunan dalam bagian ini adalah untuk semua kapal kecuali untuk kapal tangker pengangkut minyak, kapal-kapal curah atau pengangkut biji besi, kapal-kapal tanker pengangkut kimia, pengangkut gas dan sejenisnya. Untuk kapal-kapal yang dikecualikan ini akan dibahas pada bagian-bagian lain.

Pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan dalam survei tahunan adalah termasuk pemeriksaan struktur-struktur lambung yang terlihat, tutup bukaan atas geladak dan ambang-ambangnya (sesuai dengan "Persyaratan-persyaratan Terpadu IACS no. Z4 tentang "Survei-survei tutup bukaan atas geladak dan ambang-ambangnya"), berarti tutup, bulwark, pagar pengaman, freeing port, scupper dan buangan saniter, katutp-katup pada pipa buangan dan termasuk pengendalinya, ventilator, pipa-pipa udara, pipa-pipa limpah, pipa-pipa ventilasi gas, tanda-tanda garis muat pada sisi kapal, peralatan bagi tali atau rantai jangkar, mesin jangkar (windlass), tali tambat dan mesin tambat (mooring winch), rancangan kemudi utama dan darurat, sistem bilga, petunjuk bongkar-muat (loading manual) atau, dimana diperlukan, instrumentasi bongkar-muat elektronik, dokumentasi stabilitas kapal yang telah disetujui oleh klas, permesinan, pipa-pipa, peralatan-peralatan komunikasi, bejana-bejana bertekanan, boiler utama dan bantu, dan  sistem kelistirkan.

Item-item pelindung bahaya kebakaran yang hanya diperiksa adalah, yang berhubungan dengan sistem deteksi api dan/atau asap dan sistem pemadam kebakaran CO2 permanen, yang mana dipersyaratkan oleh IACS. Sebagaimana hal-hal yang diminta oleh Konvensi SOLAS tentang "Perlidungan, Pendeteksian dan Pemadaman Bahaya Kebakaran", peraturan-peraturan klas telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007, mengeluarkan persyaratan statutori di atas dari persyaratan-persyaratan yang diwajibkan untuk tujuan pengklasifikasian. Pemenuhan pada persyaratan-persyaratan statutori dalam, hal apapun, diverifikasi oleh klas atasnama Administrasi bendera, atau oleh badan yang diakui (Recognized Organization) lain, atau oleh Administrasi bendera itu sendiri untuk tujuan pengeluaran Sertifikat-sertifikat Keselaman yang relevan.

Satu-satunya ruang untuk barang cair yang diperlukan untuk diperiksa dibagian internalnya adalah tangki ballas, yang mana apabila pada saat survei lalu didapati tanpa lapisan pelindung (cat) atau dengan dengan pelindung lunak atau pelindung semi keras atau dengan pelindung keras dalam kondisi buruk.

Sebagai tambahan, penemuan daerah yang mencurigakan pada saat survei-survei yang lalu harus diperiksa dan pemeriksaan ketebalan harus dilakukan terhadap daerah-daerah yang memiliki korosi yang cukup besar.

Biasanya survei tahunan dari klas juga dapat dilakukan pula survei tahunan statutori secara bersamaan karena bagian-bagian survei tahunan terhadap lambung biasanya sama juga terhadap survei terhadap garis muat. Juga, beberapa bagian survei tahunan terhadap lambung dan terhadap permesinan adalah sama dengan survei tahunan terhadap keselamatan konstruksi.

Cakupan survei tahunan terdiri dari pemeriksaan secara visual terhadap bagian-bagian kapal yang dianggap perlu serta perlengkapannya guna untuk memberikan penilaian terhadap kondisi secara umum terhadap lambung, permemesinan dan perlengkapan pemadam kebakarannya. Perlu diperhatikan bahwa agar selalu merujuk kepada Peraturan-peraturan yang releven untuk menentukan besaran dan cakupan dari survei-surveinya. Pelaksanaan surveinya harus dilaksanakan pada waktu siang hari atau dengan penerangan yang memadai dan pemilik kapal harus memberikan jalan yang leluasa pada setiap ruangan kompartmen yang akan diperiksa oleh surveyor. Istilah "pemeriksaan" berarti paling tidak pemeriksaan secara visual untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi suatu barang, dilengkapi sebagaimana diperlukan oleh cara lain seperti suatu pengujian operasional, pengujian ketok palu, pengujian kekedapan, pengujian hidrolis, pengujian tanpa merusak (NDT) atau pembongkaran/pelepasan.

Akan tidapati bahwa cakupan survei akan berbeda bagi beberapa tipe kapal. Yang paling sering hal ini adalah biasa; apabila kapal tanpa tenaga penggerak baling-baling,  mesin induknya tidak akan dapat diperiksa. Akan tetapi, surveyor harus berhati-hati dengan kapal di bawah 500 GRT, kapal-kapal ikan, kapal-kapal dengan panjang dibawah 24 meter, kapal-kapal tanpa baling-baling atau kapal-kapal yang  b eroperasi di air tawar. Bacalah Peraturan-peraturannya.

Apabila kapal sedang bermuatan penuh dengan barang muatan berada di dalam ruang muatnya dan di atas geladaknya, surveyor harus menolak untuk memulai melakukan survei. Surveyor tidak akan mendapatkan tempat/jalan masuk yang leluasa terhadap bagian-bagian kapal yang penting yang harus dilakukan survei, seperti geladak-geladak cuaca, tutup-tutup ruang muatnya dan ambang palkah dan lain sebagainya. Jangan memulai melakukan survei tahunan apabila tidak dapat menyelesaikannya, terkecuali surveinya sudah melewati batas waktunya (overdue). 

Apabila didalam survei ditemukan kerusakan ataupun deviasi sehingga memerlukan perbaikan, maka perbaikan dengan menggunakan material atau perlengkapan baru sebagai penggatinya, harus dilengkapi dengan sertifikat pengujian baik itu dilakukan oleh salah satu rekan kerja surveyor, tetapi sertifikat pengujiannya mungkin dikeluarkan oleh Organisasi Klasifikasi besar lainnya.

Beberapa perbaikan yang diperlukan kemungkinan akan memerlukan penangguhan dikarenakan oleh ketidak tersediaannya sukucadang atau material yang diperlukan. Bagaimanapun, barang-barang seperti pompa darurat untuk pemadam kebakaran, pemadam kebakaran utama atau apapun yang berhubungan dengan pengaruh pada keselamatan kapal atau awak badan kapal tidak diijinkan untuk ditunda.

5.2 Survei Tahunan terhadap Lambung

5.2.1 Survei Pelat Kulit

Sepanjang memungkinkan, periksa kulit lambung sisi yang berada di atas garis  air, tanda-tanda garis muat dan bagian kemudi yang bisa dilihat. Dari dermaga periksa pelat kulit sisi bagian yang terlihat di atas air sepanjang dari panjang kapal untuk memastikan bahwa tidak ada distorsi, keretakan, daerah terkorosi, atau kerusakan lainnya yang dapat mempengaruhi integritas lambung kapal. Apabila ada kerusakan pelat sisi kapal yang terlihat dari dermaga, surveyor dapat meminta perahu kerja untuk melakukan pemeriksaan lebih dekat terhadap bagian luar kapal. Untuk kapal yang sedang jangkar, bisa meminta "pilot boat" untuk mengelilingi sisi badan kapal dan memeriksanya sedekat mungkin. Apabila kerusakan yang terlihat dari luar dan mengindikasikan adanya kerusakan di bagian dalam lambung, maka harus diikuti dengan pemeriksaan di bagian dalam lambung.

Ketika melihat pada lekukan lambung di bagian luar pelat kulit, hanya surveyor berpengalaman yang dapat menentukan apakah lekukan itu akan dapat menyebabkan kerusakan di bagian dalamnya. Bagaimanapun, apabila lekukan terjadi antara gading-gading dan memanjang, rujuklah Peraturan Klas atau Peraturan IACS untuk defleksi maksimum yang diijinkan. Jika memungkinkan, dalam hal apabila lekukannya mendekati batas maksimim, gunakan kayu lurus panjang, panjangnya cuup untuk mengukur kedalaman lekukannya, dengan meteran ukur untuk menentukan kedalaman lekukan. Lekukan eksternal pada pelat kulit kemungkinan menyebabkan deformasi internalnya dan apabila lekukan nya tajam, perhatikan keretakan permukaan pelat di bagian internalnya. Apabila didapati lekukan masih, tetapi mendekati pada batasan yang bisa diterima, lalu surveyor harus mencatat pengamatannya di dalam laporan, sehingga hal itu bagi surveyor yang akan datang dapat menilai apakah telah ada suatu perubahan pada kerusakan tersebut.

Dalam hal kerusakan pada pelat kulit sisi sudah berada di luar batas yang bisa diterima, pemilik kapal mungkin melakukan pilihan apakah akan diperbaiki sesuai ketentuan atau hanya dengan perbaikan sementara. Apabila perbaikan sementara yang dilakukan, surveyor harus mengesahkan suatu rekomendasi.

Periksa manik-manik las dibagian mana pelat lambung disambung satu sama lainnya. Metal las, yang telah terpengaruhi perlakuan panas akan memicu lebih mudah terkorosi dibanding dengan pelat baja yang tidak terpengaruh perlakuan panas. Apabila manik-manik las sudah tampak rata atau cekung dibandingkan dengan pelatnya, maka pada pengedokan berikutnya mereka harus dibersihkan dengan cara di-gouging dan kemudian dilas kembali sampai memenuhi ketentuan pengelasan. Tergantung juga pada beratnya permasalahan lasnya, surveyor dapat memberikan catatan saja di dalam laporannya atau memberikan pengesahan suatu rekomendasi.

Periksa bagian-bagian yang tampak dari daun kemudi dan, terutama, sambungannya terhadap poros kemudi, apabila itu dapat dilihat. Dimsna porosnya dihubungkan dengan kemudi dengan suatu baut "palm", kepala baut dan mur-murnya biasanya dipegangkan di tempatnya dengan mengelas plat strip dan terkadang ditutupi semen. Strip yang terlepas, semen atau tanda-tanda lain pada pergerakan sekitar sambungan menandakan suatu kekendoran dari baut-bautnya, yang mana harus diambil tindakan sesegera mungkin.

Sekali surveyor datang ke  kapal, periksa jendela bulat samping (side scuttle) , atau lubang dermaga (porthole), dan deadlight dari keretakan atau kerusakan gelasnya. Setelahnya, periksa rancangan penutupannya, kondisi gasketnya dan pelamakan permukaannya. Apabila meragukan maka mintalah untuk dilakukan pengujian kekedapan dengan "hose test".

Agar selalu diingat bahwa pada saat pemeriksaan oleh Syahbandar (port state Control (PSC)), penampakan pelat kulit dari luar akan memberikan inspektor Syahbandar panilaiannya yang pertama bagaimana sebuah kapal dirawat.

5.2.2 2. Lubang Palkah Samping 

Lubang bongkar muat/palkah samping merupakan bukaan-bukaan pada pelat sisi kulit kapal untuk tujuan khusus bongkar muat. Mereka dilengkapi dengan pintu-pintu yang dirancang untuk menjamin kekedapan terhadap air serta integritas strukturnya memiliki standard yang sama dengan pelat di sekitarnya. Jika kapal memiliki lubang bongkar muat samping, pintu-pintu haluan atau buritan, surveyor diharuskan melakukan pemeriksaan pada bagian luar dan bagian dalamnya. Biasanya, hal ini akan ditemukan hanya pada kapal kapal Ro-Ro dan kapal muatan barang dengan pendinginan atau refrigerasi, tetapi munkin akan ditemukan pula pada kapal tipe-tipe lainnya, dimana adanya pintu-pintu samping untuk memudahkan jalan masuk orang (pilot) atau penyimpanan (bungkering).
 
Lakukan pemeriksaan pada bagian luar pelat kulitnya terhadap kerusakan dan korosi dan bagian dalamnya terhadap struktur-struktur penyangganya, kondisi daripada karet pengedapnya dan keadaan dan operasionalnya dari perlengkapan setiap pengunci pintunya, termasuk pipa-pipa hydrolisnya dan setiap sambungan-sambungan listriknya. Apabila sistem operasi hydrolisnya dilindungi dengan peralatang pengaman untuk mencgah tekanan lebih di dalam pipa-pipanya, lakukan pemeriksaan bahwa hal ini tidak sedang dalam keadaan rusak atau terjadi kebocoran.
 
Lubang bukaan bongkar muat samping kemungkinan diperuntukkan untuk beban-beban laut besar dan kekedapan terhadap air merupakan hal yang paling utama terhadap keselamatan kapal dan atau muatannya. Apabila didapati sedikit saja kekhawatiran dengan kekedapan air pada pintu-pintu ini, mintalah untuk dilakukan pengujian semprotan air.
 
Peralatan-peralatan pengikatnya dari lubang bukaan samping ini nyata-nyata sangatlah penting. Adanya kegagalan pada bagian ini akan menyebabkan konsekwensi yang serius. Lakukan pemeriksaan secara hati-hati pada semua bagian komponen yang memberikan kekedadapan terhadap air, seperti gasket-gasket karetnya, cantolan-cantolannya (cleats), engsel-engselnya, klam-klamnya, dlsb.
 
Pintu-pintu haluan, buritan dan lbukaan samping badan kapal/"gun port" kemungkinan dilengkapi dengan kedua sistem penguncian utama dan kedua. Berhati-hatilah, keduanya harus dilakukan pengetesan, bersamaan dengan adanya penunjuk indikator-indikatornya, yang mana mungkin adanya duplikasinya di dalam anjungan.

Pintu-pintu geladak muatan pada kapal-kapal Ro-Ro biasanya memiliki sistem pendeteksi kebocoran memakai perangkap air dengan suatu alarm ketinggian permukaan air. Hal ini juga harus dilakukan pengetesan.

Pengujian dengan semprotan air pada pintu-pintu ini biasanya sebagaian dapat dilakukan dari sisi dermaganya, tetapi seringkali suatu kapal dipersyaratkan untuk menyelesaikan pengoperasiannya. Hal ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengetesan peluncuran perahu sekoci apabila sedang ada survei tentang Perlengkapan Keselamatan. Dalam setiap pelaksaannya, pastikan apakah mesin perahunya bekerja sebelum memulai atau talikan perahu sekocinya pada kapalnya, jika tidak selang pemadamnya akan terpisah dan perahunya harus diselamatkan dari sisi lain dermaganya. Langkah alternatifnya adalah, surveyor memakai chalk test atau methode ultrasonik. (Lihat pengetesan tutup palkah).

5.2.3 Geladak Cuaca

Pelat-pelat geladak utama memiliki peranan yang sangat penting pada kekuatan memanjang suatu kapal, dan integritas strukturnya harus dipertahankan. Bagi suatu kapal yang memiliki bukaan palkah yang relatif cukup besar, seperti kapal-kapal kontener, luas penampang melintang geladak antara bukaan-bukaannya mengasumsikan suatu sebagai bagian kekuatan melintang yang sangat penting, dikarenakan menahan beban-beban melintang dan memanjang. Pada pengkombinasian kekuatan melintang dan memanjang berperan terhadap ketahanan pada pembebanan struktur konstruksinya, geladak utama juga membentuk bagian sebagai penghalang dan perlindung muatan dari air laut dan sebagaimana demikian secara terus-menenrus terekspos terhadap lingkungan laut.
 
Beri perhatian khusus terhadap daerah-daerah sekitar pojok-pojok lubang palkah sebagaimana daerah ini memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi karena disebabkan oleh pengaruh kombinasi tekukan tulang memanjang badan kapal dan pelintangnya dan beban torsionalnya. Sekali seperangkat korosi yang menghasilkan keretakan pada pelat geladaknya lebih besar kemungkinannya akan terjadi pada daerah-daerah ini. Berikut ini daerah utama lainnya yang perlu diawasi;
  • Bracket ujung ambang dan bracket penyangga ambang ujung lubang palkah.
  • Sambungan-sambungan pengelasan dari ambang-ambang lubang masuk.
  • Sambungan-sambungan penyangga bulwark dan penyangga-penyangga bulwark.
  • Pelat melintang geladak pada pondasi tiang derek.
  • Pelat melintang geladak pada ujung kaki penyangga ambang palkah.
  • Pelat melintang geladak, untuk tekukan atau korosi berat.
  • Pelat melintang geladak untuk keretakan pada pondasi pondasi tiang derek dan pada ujung dari breket ambang lubang palkah.
  • Daerah transisi antara pelat geladak yang lebih tebal di luar garis bukaan lubang palkah dan pelat geladak melintang, dari keretakan atau cekungan korosi.
  • Daerah di bawah fitting-fitting atau perlengkapan, terhadap korosi yang luarbiasa.
  • Deformasi pada deck stringer atau pelat kulit lajur sisi atas atau pelat gunwale disebabkan oleh bersentuhan dengan sisi dermaga dlsb.

Pada kejadian adanya tanda tanda kerusakan, selalu lakukan pemeriksaan pada struktur di bawah geladak untuk mencari kerusakannya.

Untuk awak badan kapalnya, perlakuan umum untuk menangani dalam hubungannya dengan keretakan bagian pojok geladak adalah seringkali dengan bengebor lubang penahan keretakan dan membuat alur pada jalur keretakan untuk pengelasan. Hal ini bukanlah hal dapat diterima dan hanyalah sebagai tindakan sementara saja, sebagaimana, tanpa adanya beberapa modifikasi, keretakannya dapat dipastikan akan terjadi lagi.

Keretakan tersebut akan mudah timbul kembali karena 3 alasan seperti berikut;
  • Adanya kesalahan rancangan.
  • Kapalnya telah diperlakukan dengan beban berlebihan.
  • Pengurangan karena korosi, telah mengurangi ketebalan pelat geladak sampai suatu titik dimana sama saja dengan beban berlebihan.
Apabila keretakan muncul dalam waktu beberapa tahun pertama setelah kapal berada dalam operasi, dari umur 1 sampai dengan 5 tahun, hal ini harus diinformasikan kepada kantor, karena mungkin kapal serupa akan mengalami hal yang sama.

Di daerah lain dari geladak yang bukan daerah bertegangan tinggi, perbaikan dengan pengelasan mungkin dapat diterima dengan syarat mengirimkan prosedur pengelasannya untuk mendapatkan persetujuan sebelum perbaikannya dan untuk selanjutnya diikuti. Untuk permasalahan keretakan pada daerah transisi antara pelat gedak yang lebih tebal sekitar bukaan lubang palkah dan pelat geladak melintang, hal yang paling baik dilakukan adalah dengan mengganti satu pelat yang memiliki tebal antara yang sesuai diantara 2 pelat tsb.

Lihat dengan seksama pada daerah geladak bagian atasnya pada bagian samping sisi jalan lubang palkahnya, terutama pelat strip melintang geladak nya antara lubang-lubang palkahnya. Daerah ini biasanya lebih tipis dan untuk itu lebih mudah untuk berkaratan. Awasi adanya tekukan atau patahan di daerah ini dan mintalah pengukuran dengan ultrasonik apabila ada keraguan.

Satu cara untuk menentukan apabila pelat melintang geladak antar palkah sedang mengalami korosi adalah meloncat-loncat di atasnya, seperti sedang memeriksa lantai kayu lapuk di dalam rumah. Apabila terasa keras membatu, nampaknya tidak akan ada masalah, terkecuali didapati bukti sebaliknya. Apabila di lain pihak terasa seperti melentur, hal itu mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ultrasonik, tetapi selalu periksa terlebih dahulu pada ketebalan aslinya dan struktur di bawah geladaknya.

Tekukan atau patahan pelat strip melintang geladak biasanya disebabkan oleh dua hal. Apakah, kapalnya secara berlebihan melentur oleh beban berlebihan pada satu titik, pada mana patahan akan menjalar sepanjang melintang geladaknya menuju sisi-sisinya. Kalau tidak, lambungnya telah mengalami beban torsi yang berlebihan dan tekukan atau patahan yang akan terjadi secara lokal dan kemungkinan tidak akan menjalar ke sisi-sisinya.

Pada kasus yang tidak biasa terhadap kapal kapal 'split hopper', jangan lupa untuk memeriksa engsel-engselnya dan daerah-daerah dimana mereka dihubungkan terhadap badan kapalnya. Apabila surveyor mengantisipasi adanya perbaikan-perbaikan, lakukan dengan sangat hati-hati dalam pemeriksaan secara seksama bahan apa yang telah sedang digunakan untuk konstruksi aslinya. Biasanya, bahan-bahannya adalah besi baja biasa, tetapi pada beberapa kasus bahan-bahannya mungkin dari besi baja tensile tinggi. Gambar-gambar kapal akan memberikan jawabannya, tetapi tanyakan dengan kantornya apabila ada keraguan. Apabila besi baja tensile tinggi yang telah dipakai, hal ini akan digambarkan dalam prosedur pengelasannya, pemilihan elektrode las dan perancangan pada penggatinya.

5.2.4 Bangunan Atas, Sekat dan Pintu-pintu

Sekat-sekat ujung bangunan atas harus tetap dijaga dalam kondisi struktural yang memuaskan. Selama melaksanakan survei tahunan, periksa kondisi umum sekat-sekat dari karatan, keretakan atau adanya kerusakan, terutama pada daerah-daerah yang tidak bisa diakses untuk perawatan. Lakukan pemeriksaan pada bagian bawah sekat-sekatnya dan sambungan terhadap pelat geladaknya secara hati-hati. Selalu periksa daerah-daerah yang tidak bisa diakses dimana hal ini terutama karena sulit untuk diketok dan dicat. Hal ini akan memberikan surveyor suatu ide perawatan standard secara umum.

Ketika melakukan pemeriksaan sekat-sekat ujung bangunan, perhatikan adanya pemotongan lubang yang tidak melalui pengesahan yang dipakai untuk drainase dan semacamnya. Hal ini harus dilakukan baik. Surveyor akan mendapati kabel antenna melalui jendela bulat (port hole) dan jendela terbuka pada bangunan atas, yang mana seharusnya kedap air. Mereka umumnya untuk radio dan telivisi pribadi dalam tempat tinggal awak badan kapal dan surveyor harus meminta mereka untuk membukanya.

Apabila dilihat adanya tanda-tanda kelemahan atau kemerosotan, lakukan test ketok pada pelat bangunan atasnya; selain pengecatan sewaktu-waktu, hal ini sering mendapatkan perhatian relatif sedikit dan dapat melemahkan dengan cukup cepat. Hal ini benar khususnya jika trunking ventilasi dipasang ke dalam pojok-pojok depan pada kapal-kapal kecil, agar dapat melakukan pekerjaan besi untuk diserang dari kedua sisi-sisnya.

Pintu-pintu yang dipasang pada sekat sekat ujung bangunan atas dimaksudkan untuk "secara permanen dan dipasang secara kuat terhadap sekat-sekatnya, dan diberi kerangkan dan penguat sehingga strukturnya secara keseluruhan memiliki kekuatan yang sama dengan sekat tanpa lubang dan kedap cuaca ketika ditutup".

Perlengkapan yang dipasang agar pintu-pintu ini kedap cuaca biasanya terdiri dari gasket dan peralatan klam, yang mana kondisi ini memerlukan untuk diperiksa. Juga periksa kondisi perlengkapan penutupan kedap cuaca yang lainnya yang dipasang pada sekat-sekatnya, seperti lubang dermaga, jendela-jendela, bukaan ventilasi dan lainnya. Untuk pintu-pintu kedap cuaca, tutup ventilator dan lubang palkah kecil, engsel-engselnya, gasket-gasketnya dan klip-klipnya perlu untuk dirawat, bukan hanya pelat-pelat pintunya, ambang, dan lain sebagainya. Periksaan bahwa pintu-pintu dan tutup-tutupnya dapat dengan mudah dibuka dan ditutup dan perlengkapan klamnya beroperasi secara memuaskan. Pengedap yang dicat atau pengedap yang mengeras biasanya tidak efektif dan harus segera diganti.

Surveyor dapat menggunakan chalk test untuk menentukan kondisi secara keseluruhan terhadap pintu-pintu atau pengedap lainnya. Suatu chalk test terdiri dari pelapisan batang kompresinya dengan kapur lembek, penutupan dan penguncian daun pintunya. Ketika pintunya dibuka kembali, akan nampak seberapa banyak atau sedikit kapur telah berpindah terhadap strip pengedapnya oleh sentuhan dengan bajanya. Hal ittu hanya memverifikasi kondisi tatanan pengedapannya; hal ini tidak akan memberikan informasi pada surveyor apabila pintu-pintunya kedap cuaca. Sesering tidak, surveyor harus melakukan tes tergadap selang pemadam kebakarannya dan tes semprot (hose test)  terhadap pintu-pintunya dapat diikutkan sekalian sebagai bagian dari ini. Apabila surveyor mendapati kebocoran pada lubang dermaganya, cobalah periksa pelat dibawah lubang dermaganya dari korosi pelat kulitnya bagian dalamnya. Hal ini akan mencakup pembukaan lapisan penutup/lining-nya, tetapi hal ini mungkin korosi berat yang tersembunyi, yang mana seakan-akan dibiarkan tanpa ada yang memperhatikan.

Untuk menyimpulkan hal hal pokok untuk diperiksa adalah;
  • Kondisi dari pelat sekat, khususnya barang-barang yang dipasang menempel di atas geladak.
  •  Modifikasi yang mungkin belum mendapatkan persetujuan.
  • Cleat-cleat yang lepas atau hilang.
  • Berkurangnya kekuatan pintu-pintu karena korosi.
 Selalu minta untuk tes kapur (chalk test) untuk hal-hal yang dicurigai pada pintu-pintu, lubang dermaga, jendela dan bukaan lainnya.

 5.2.5 Lubang Palkah Kecil dan Semua Bukaan Lainnya

Lubang-lubang palkah kecil, untuk akses dibawah geladak cuaca atau geladak lambung timbul, dilengkapi dengan ambang dan terpasang secara kedap cuaca dengan tutup berengsel dan gasket. Suatu rumah geladak atau rumah penutup tangga ke geladak kapal (companionway) biasanya melindungi bukaan lainnya pada geladak cuaca. Integritas struktural dari rumah geladak dan copanionway ini dan kekedapan terhadap cuaca dari pintu-pintunya yang terpasang perlu untuk diperiksa. Awak badan kapal sering membuat lubang drainase untuk mengalirkan air dari companionway dan rumah geladak. Lubang drainase ini tidak diperkenankan dan harus diperbaiki dengan pelat tambal.

 Hal pokok yang perlu untuk diperiksa adalah sebagai berikut; 
  • Kondisi ambangnya; adanya penipisan, kerusakan, keretakan-keretakan.
  • Kondisi dan perawatan engsel-engselnya, pengunci dan klipnya.
  • Kondisi dari daun pintunya, gasket pengedapnya dan channel penahan.
Apabila ada sesuatu yang meragukan pada kekedapan cuaca mintalah untuk dilakukan pemeriksaan dengan kapur atau pemeriksaah dengan air semprot. Ilustrasi cukup bagus tentang apa yang dapat menjadi suatu kesalahan adalah apabila suatu lubang palkah kecil tidak tertutup rapat kedap cuaca, adalah suatu kecelakaan pada kapal Derbishire, dimana air masuk ruang anjungan depan melalui suatu jalan masuk lubang palkah yang tidak ditutup rapat dengan mengakibatkan konsekwensi malapetaka.

Lubang orang dan flush scuttle ditutup oleh tutup-tutup kedap air, yang mana bisa ditutup dengan baut atau pengunci yang berdekatan, atau yang dipasang secara permanen. Periksa kondisi strukturalnya dan kekedapannya terhadap cuaca tutup-tutup ini, dan juga kondisi baut-baut atau pengancing dan mur murnya.

Terminologi lubang orang atau manhole adalah dijelaskan dengan sendirinya, manhole memberikan jalan masuk pada ruang kosong atau tanki-tanki dan mereka dikancing dengan baut-baut sekitar pinggirnya.

Istilah flush scuttle mengingatkan pada masa lalu terhadap kapal-kapal tenaga uap dari api batubara, ketika talang-talang kecil dipasang dari geladak atas ke tempat penampungan atau bunker batubara. Ada beberapa seperti ini pada masing masing sisi kapal, masing-masing memiliki ukuran yang cukup untuk memungkinkan satu sak batubara disisipkan ke dalam tempat penampungan banker. Hal ini akan ditutup dan kedap air di laut dengan suatu "flush scuttle". Istilahnya sekarang dipakai untuk menutup bukaan apapun yang kecil, bulat, masuk merata pada geladaknya. Sebagai contoh, apapun lubang pemeriksaan, yang ditutup dan dikedapkan, dengan tutup kedap air.

Surveyor sering menemukan hal ini pada tempat lubang orang terbaut pada tongkang-tongkang laut lepas dan kapal-kapal yang lebih kecil. Mereka biasanya dipasang kokoh oleh baut tunggal di bagian tengahnya, terpasang melawan pada suatu balok di bagian bawah dari pinggiran lubangnya.

5.2.6 Ambang Lubang Palkah

Ambang lubang palkah merupakan bagian perting dari kekuatan struktural kapal dan atas dasar itu harus diperiksa dengan sangat hati-hati. Daerah-daerah utama dan hal-hal yang perlu dicari adalah sebagai berikut:
  • Keretakan dalam ambangnya, bagian atas ambang, penopang atau geladan pada bagian pojok-pojok lubang palkahnya.
  • Pengurangan atau penipisan ambang dan bracket atau penopang, penipisan lokal di bagian yang tidak bisa dimasuki.
  • Penipisan lokal pada jalan dari susunan penguncian tutup pada bagian atas ambangnya.
  • Kondisi susunan selokan dan drainase, pastikan drainase tidak buntu dan apabila dilengkapi katup anti-balik masih berfungsi dengan baik.
  • Benturan atau kargo merusak pada ambang dan bagian atas ambang, termasuk batang penekan gasket. 
Keretakan-keretakan di daerah ambang sering bermula sebagai kerusakan kecil pada sambungan-sambungan pengelasan dan perlengkapan metal yang dipasang pada ambang. Dimana daerah ini adalah vital terhadap kekuatan memanjang dan torsionan lambung kapal, apabila ditemukan suatu kerusakan, surveyor harus meminta diperbaiki dengan segera.

Ambang disangga oleh penyangga atau stay, yang mana dirancang untuk meneruskan beban ke struktur dibawah geladak. Karena itu, setiap kerusakan pada sambungan pengelasan dari penyangganya akan mengurangi kemampuan mereka untuk meneruskan bebannya ke struktur geladaknya. Daerah diawasi adalah sambungan penyangga terhadap geladaknya, terutama pada bagian ujung bawahnya. Periksa terhadap adanya cekungan dari lasannya antara penyangga dan geladaknya, apabila hal ini terjadi, surveryor harus meminta untuk memperbaikinya, terutama sebelum penyangga lepas dari geladak. Surveyor sering menemukan kombinasi dari kargo merusak pada penyangga-penyangga ambang dan terjadinya korosi pada sambungan pengelasan terhadap geladaknya, terjadinya suatu keretakan dimulai dari bagian bawah penyangga dan menjalar ke arah ambang itu sendiri.

Beri perhatian khusus pada kelanjutannya, penyangga-penyangga memanjang pada pojok-pojok ambang palkahnya. Keretakan pada daerah ini dapat menjalar ke geladaknya sendiri.

Pada bagian atas ambang, tali pengikat atau penyokong, yang mendapatkan beban dari pengait untuk mengunci tutup-tutup palkah, adalah mudah terhadap pelemahan. Mereka biasanya luput dari perhatian dan luput ketika ada perawatan rutin, tetapi apabila mereka mulai berkarat dan dan pelemahan ini tidak ditangani, suatu hasil yang tidak bisa dihindari akan kehilangan pengait-pengait dan memungkinkan tutup menjadi bosor.

Banyak rancangan-rancangan bagian atas ambang palkah dilengkapi lubang buang air di bagian pojok-pojoknya untuk mencegah tergenagnya air yang terperangkap sekitar dudukan-dudukan palkahnya. Beberapa rancangan juga dilengkapi katup pukul balik pada lubang buang air ini dan apabila katup pukul balik memang dipasang, maka mereka harus dirawat. Bagaimanapun, surveyor akan sering mendapati selang pemadam kebakaran pendek dipasang pada lubang buang air ambang, dimana katup-katupnya menjadi tidak bisa dioperasikan. Hal ini tidak bertindak sebagai katup pukul balik, kurang lebihnya, tetapi mereka hanya dapat diakui apabila mereka tambahan daripada  perbaikan-perbaikan atau penggantian.

Dimana ponton palkah atau bagian-bagian bergerak pada roller duduk pada suatu rel naik, selalu periksa daerah yang lancip di bagian ujung rel-relnya, titik tengah ambang sisi, dari adanya tanda-tanda keretakan pada bagian atas ambangnya. Ini cenderung menjadi suatu daerah konsentrasi tegangan karena perubahan mendadak pada penampangnya, dan bagian atas ambangnya adalah vital terhadap kekuatan secara menyeluruh terhadap penumpu lambung kapal.

Kapal-kapal keruk dan bagian atas terbuka atau kapal kontainer tanpa penutup palkah adalah kasus-kasus khusus. Kedua type tidak memiliki tutup palkah dan kedua type memiliki luas bukaan geladak yang besar, dibandingkan dengan luas keseluruhan geladaknya. Karenanya, integritas ambangnya jauh lebih penting terhadap kekuatan memanjang kapalnya.

Pada kasus kapal keruk, muatan merusak ambang nampaknya tidak mungkin, tetapi perawatan pada kapal ini sering diabaikan ketika mereka sedang bekerja, sehingga perhatian tambahan diperlukan ketika melakukan pemeriksaan ambang palkahnya.

5.2.7 Tutup Palkah - Umum

Didalam melakukan survei tutup palkah secara memuaskan mereka harus diperiksa pada dua keadaan terbuka dan keadaan tertutup. Apabila hal ini tidak memungkinkan untuk semua tutup, maka mintalah pada awak badan kapal untuk membuka dan menutup paling tidal beberapa palkah sehingga surveyor dapat merasa puas dari kondisi umum tutup-tutupnya. Jika kerusakan ditemukan surveyor lalu memperbesar cakupannya dan lakukan pemeriksaan semua tutup-tutupnya dan mintalah perbaikan dan pengetesan sebagaimana diperlukan.

Tipe-tipe tutup palkah berikut ini ditangani dengan bagian yang berurutan:
  • Tutup portabel dengan terpal: sayangnya bagi surveyor, tutup tipe ini jadi lebih jarang, karena penutupan dan pembukaan tutup palkah ini memerlukan banyak waktu dan insentif bagi pekerja. Pastikan bahwa kondisi ponton bajanya dan terpalnya memuaskan, menemukan dan menghitung balok-balok pengikat, pasak-pasak, dlsb. juga memakan waktu. Demikian juga, ini sangat tidak memungkinkan bahwa surveyor akan melihat suatu kombinasi balok portabel dan papan palkah kayu pada beberapa kapal laut lepas. Surveyor masih bisa menemukan mereka pada kapal-kapal lebih tua yang beroperasi di sungai di Eropa, tetapi jika tidak mereka sudah sangat jarang.
  • Tutup-tutup baja ponton-ponton atau dioperasikan secara mekanis dengan gasket: tipe yang paling sering dipakai untuk saat sekarang, tetapi tipe ini memiliki banya macam rancangan yang dipasang pada kapal-kapal.
  • Tutup-tutup baja kedap cuaca sebagian: ada beberapa kapal kontainer yang dipasang dengan ponton palkah "kedap cuaca sebagian". Sementara bagian pembatas tutup-tutupnya pada sisi ambang kedap cuaca, sisi lain pontonnya, dalam ambanya, tidak. Rencana ini disukai oleh beberapa pemilik kapal, dengan kenyataan bahwa hal ini mengurangi perawatan daripada tutup palkahnya.

5.2.8 Tutup Lubang Geladak Kapal Ditutup dengan Tutup Portabel & Terpal

Tutup lubang ruang muat adalah penting. Mereka dirancang untuk memastikan kekedapat terhadap cuaca daripada ruang muat dan konsekwensinya keamanan dari muatannya. Kondisi struktural tutup palkah, ambang dan semua piting untuk pengikatan atau menjamin kekedapan terhadap cuaca  harus diperiksa secara hati-hati. Untuk melakuka pemerikasaan tutup palkah, pemeriksaan secara komprehensif dapat secara terbaik dilakukan dengan semua bagian-bagiannya terpasang pada pisisinya masing-masing.

Tergantung daripada tipe tutup portabelnya, bagian-bagian berikut ini perlu diperiksa apabila dipersyaratkan:

Apakah
  • Ponton-ponton baja - kondisi pontonnya, bagian dalam dan luarnya. Masalah utama biasanya pengkikisan atau penipisan karena kurangnya perawatan. Untuk itu diperlukan uji ketok palu dan dan pengukuran ketebalan dengan cara ultrasinik apabila meragukan. Pontonnya sendiri "dikunci" oleh berat mereka sendiri.
Atau
  • Balok portabel - kondisi dan perlengkapan penguncian. Penanganan yang kasar, khususnya pelengkapan penguncian, sering mendeformasikan balok-balok portabel.
  • Papan-papan palkah kayu - kondisi kayu, kondisi penguat metal pada ujung-ujung papan, kelayakan papan-papan, ketebalan mereka dan perlengkapan penguncian (terpal bukan termasuk perlengkapan penguncian). Papan-papan palkah kayu yang usak atau pecah agar diperiksa dan diganti dengan yang baru atau diperbaiki apabila diperlukan.
Bersamaan dengan
  • Perlengkapan terpal pengunci - kondisi dan jumlah tali pengikat atau balok-balok pengunci, pengikat, papan dan pasak.
  • Terpal - masing-masing tutup memerlukan paling tidak dua dalam keadaan yang memuaskan.
Akhir-akhir ini, surveyor akan lebih banyak menemukan tutup-tutup portabel baja. Karena mereka umumnya ditemukan pada kapal-kapal yang lebih tua, tutup seperti ini perlu diperiksa dan diuji ketok palu untuk pengurangan ketebalan pada pelatnya, pelemahan terhadap bagian struktur internal dan eksternal, patah dlsb. Apabila didapati bahwa ponton-pontonnya memerlukan pengetesan secara ultrasonik, surveyor mungkin memiliki kesulitan dalam menentukan ketebalan asli dari bajanya. Pda keadaan ini, pertama-tama cobalah menghubungi kantor untuk meminta bantuan mencari kerangka-kerangka aslinya dan apabila hal ini tidak berhasil, surveyor akan harus memakai penilaiannya sendiri.

Jangan lupa untuk memeriksa titik angkat (lifting point) pada ponton baja. Apabila pontonnya mengalami korosi sangat berat, hal ini nampaknya akan terjadi juga pada titik angkatnya. Sehingga awasi bener-benar ketika dioperasikan.

Tutup-tutup palkah kayu disangga oleh balok-balok portabel, yang ditahan oleh carrier atau soket-soket. Lakukan pemeriksaan kondisi secara umum terhadap balok-balok portabel dan carrier atau soket-soket dan pastikan bahwa carrier atau soket-soketnya bisa meletakkan secara efisien dan  mengamankan balok-baloknya. Tutup-tutup kayu harus diperiksa terhadap pecah-pecah ataupun kerusakan lainnya dan terhadap kondisi sabuk pelindung baja di bagian ujung-ujungnya.

Pengait, papan dan baji-baji dilengkapi, dalam hubungannya dengan terpal-terpal, untuk menjamin kekedapan cuaca daripada tutup-tutup portabel. Hal ini harus diperiksa keduanya dari kondisi dan jumlah. Baji-baji kayu keras dipakai untuk mengancing terpal yang akan hilang selama operasi bongkar muat. Pasikan bahwa ada banyak cadangannya.

Dua lapis terpal dipasang di bawah batang-batang penguncinya, dan jumlah batang-batang pengunci, yang harus terbuat dari baja atau bahan-bahan yang sama yang telah disyahkan, harus 2 per bagianapabila panjang masing-masing bagian (seksi) melebihi 1,5 meter. Lakukan pemeriksaan terhadap batang-batang pengunci. Kawat dan jaring baja tidak diperbolehkan. Satu-satunya cara untuk memeriksa terpal adalah digelarnya.

5.2.9 Tutup-tutup Baja Ponton atau Yang Dioperasikan Secara Mekanis dengan Pengedap gasket

Lubang ruang muat ditutup oleh tutup-tutup lubang palkah kedap cuaca, baja, dioperasikan secara mekanis merupakan susunan yang paling banyak ditemukan pada kapal-kapal sekarang. Tutup palkah ini dibuat kedap cuaca dengan perlengkapan gasket dan peralatan klam. Ada banyak variasi rancangan beredar; beberapa ditumpuk ponton-pontonya secara vertikal pada ujung-ujung lubang palkah. Yang lain dengan menggulung ponton-pontonnya ke dalam "drum-drum" pada ujung-ujungnya dan yang lainnya secara sederhana ponton-pontonnya ditumpuk di atas satu yang lain, dengan peralatan kerangka angkat berjalan di atas ambangnya. Ada satu variasi yang sama teripada mekanisme-mekanisme pengoperasiannya.

Periksalah kondisi daripada struktur tutupnya sendiri, yang mungkin rusak, mengalami distorsi atau terkorosi. Tutup-tutup baja secara pasty dipengaruhi oleh korosi, yang mengakibatkan integritas strukturalnya daripada tutup-tutupnya itu sendiri, juga piting-pitingnya, bagian-bagian yang bergerak dan peralatan-peralatan penutupan. Perhatikan terhadap adanya pengurangan ketebalan dari plat bagian atas atau samping dan plat ujung atau rangka-rangka penguat bagian dalam. Mereka biasanya akan rusak disebabkan oleh penanganan yang ceroboh atau dari muatan, seperti log-log atau beban lebih terhadap muatan geladak dan lain sebagainya. Kerusakan ini mungkin secara menyeluruh atau individu mengakibatkan kekedapan cuaca daripada tutup-tutupnya.

Pengerjaan bajanya dalam hal sambungan silang tutup-tutup multi-panel diperlukan pemeriksaan dengan sangat hati-hati, sebagaimana itu khususnya rentan terhadap korosi dikarenakan sukar untuk pembersihkan dan pengecatan. Mintalah pemeriksaan dengan ultrasonic apabila dirasa meragukan.

Kondisi susunan gasket-gasket dan pengedapan. Gasket-gasket yang sudah rusak atau "mati" perlu diperbaharui. Sebagaimana umur gasket, mereka menjadi telah tertekan lebih dan tidak lagi memberikan kekedapan yang baik.

Kondisi saluran penahan kekedapan; tebal asli dari ini kira-kira 6 millimeter dan mereka dengan syarat terkorosi beduanya luar dan dalam. Mereka juga cenderung terdistorsi, terutama pada bagian sambungan-sambungan silangnya, akibat dari lenturan/bending dan torsi badan kapal. Jadi lakukan pemeriksaan terhadapnya secara hati-hati terhadap bentuk dan korosi, wang terbaik dilakukan ketika gasket-gasketnya sedang diganti baru.

Sebagaimana telah disebutkan pada bagian ambang palkah, surveyor perlu memeriksa kondisi dari saluran-saluran chanel drainase dan katup-katup pukul balik dimana mereka dilengkapi. Saluran chanel drainase dibuat pada tutupnya dan juga bagian atas ambangnya, gunanya untuk memindahkan air menjauhi gasket pengedapnya. Mereka bisa terkorosi atau rusak. Hal ini akan menyebabkan air, kalau tidak akan dibuang ke atas geladak, masuk ke dalam ruang muat. Sama juga dengan lubang-lubang drainase, pipa-pipa pada bagian ujung saluran chanel atau katup-katup pukul balik, dimana dipasang, dapat menjadi buntu menyebabkan air menumpuk dan mengalir ke dalam ruang muat.

Baut-baut pengikat tutup palkah, pengikat-pengikat atau semacamnya: ini harus diperiksa untuk keefektifan kerjanya dan aus atau penipisan. Bagian-bagian yang sudah aus diganti baru. baut-baut adjustable, yang tidak dirawat dengan baik, harus dibuka dan rombak. Ini termasuk kait-kait ataupun strap-strap, kedua-duanya pada ambang dan penutupnya, yang mana sering memberikan ketidak efektifan karena korosi.

Apabila baji-baji sambungan silang dipasang, mereka akan cnderung menjadi tidak efektif setelah sekian lama karena aus pada permukaan bantalannya, pada penutupnya. Pada kasus yang sama penutupnya mungkin mengakibatkan berlubang pada bagian bawah bajinya. Mereka dengan mudah dapat diperbaiki dengan pengelasan ketika baru terjadi dan perbaikan yang paling baik dilakaukan sebelum lubang-lubang terjadi.

Periksa kondisi umum pada setiap peralatan hidrolis atau listrik penting untuk penutupan dan pengikatan tutup-tutup palkah. Semua tutup-tutup palkah perlu dibuka dan ditutup untuk memberikan kesempatan pada surveyor memeriksa kondisi secara umum semua bagian-bagiannya. Hal ini dapat sering dilakukan dengan cara normal daripada alat bongkar muat atau ketika dalam mempersiapkan uji semprot (hose test). Apabila sistem hidrolis dipasang mereka perlu untuk diperiksa secara hati-hati untuk kerja efektifnya. Periksa klam-klam (penjepit) masih tetap bekerja efektif ketika tekanan hidrolis dihilangkan.

Pada kasus tutup-tutup gulung atau tutup-tutup engsel, setiap keausan atau ketidaklurusan terhadap rantai-rantainya, tali katrol-katrolnya, trek, rol dan lain sebagainya, dapat memberikan ketidak lurusan daripada panel-panel terdekat atau ketidak mampuan daripada balok-balok penekan untuk menekan gasket-gasketnya. Dimana hal ini memungkinkan atau mudah,ini selalu lebih baik menyaksikan operator kapal mengoperasikan mekanisasi membuka dan menutup penutupnya. Surveyor akan dapat melihat secara langsung apabila ada masalah terhadap ketidak lurusan panel-panelnya ketika mereka menutup penutup-penutupnya. dan adanya permasalahan terhadap mekanisasi pembukaan dan penutupan akan segera diketahui.

Ini merupakan tanggung jawab pemilik kapal untuk mengikuti petunjuk perawatan dari manufakturnya, terutama untuk gasket-gasket tipe khusus seperti tipe bibir atau rongga udara dan rancangan khusus seperti yang ditemukan pada beberapa kapal pengangkut barang kombinasi (combination carrier).

5.2.10 Penutup-penutup Baja Kedap Air Sebagian

Pnutup-penutup baja kedap air sebagian didapati pada kapal-kapal kontener, dengan ijin khusus dari beberapa otorritas bendera. Mereka dipasang untuk penyimplifikasian perawatan tutup-tutupnya, yang mana, apabila dipasang gasket penuh, cendrung melekat sebagai hasil dari "kerja"nya lambung kapalnya.

Susunan pada umumnya adalah untuk bagian tepi pontonnya untuk memiliki gasket-gasket pada tepi-tepi ambangnya dan tempat lainnya.

Persyaratan-persyaratan untuk survei adalah persis sama seperti penutup yang dilengkapi dengan gasket-gasket.

5.2.11 Pengetesan Tutup-tutup Palkah

Ketika kekedapan terhadap cuaca dari tutup-tutup palkah harus dites untuk survei permbaruan klass (class renewal survey),  surveyor biasanya hanya akan melakukan pengetesan pada survei tahunan apabila surveyor menganggap adanya kekhawatiran mengenai integritas penutu- dan gasket-gasketnya atau pernah ada perbaikan selama melakukan survei.

Surveyor memiliki sejumlah opsi:
  1. Pengetesal dengan kapur:cara ini dapat dilakukan untuk memeriksa kompresi daripada gasket pengedap pada semua area dan sangat berguna setelah perbaikan terhadap penutup palkah atau penggantian gasket sebelum dilakukan tes semprot (hose test).
  2.  Suatu tes semprot, yang mana merupakan pengetesan yang bisa diterima untuk peralatan penutupan kedap cuaca.
  3. Tes ultrasonik, yang mana memakai suatu generator signal di dalam palkah tertutup dan suatu alat receiver tangan, dilakukan oleh spesialis atau surveyor nya sekitar tutup palkah untuk memeriksa bagi kebocoran radiasi ultrasoniknya.
Perlu diingat oleh surveyor bahwa apabila ditemukan suatu keraguan terhadap keadaan kekedapan cuaca, maka surveyor harus melakukukan pengetesan terhadapnya.

Sering suatu kunjungan pemeriksaan pada ruang muat dengan penutup dalam keadaan tertutup sepenuhnya pada siang hari, dalam keadaan ruang muat yang gelap, sangat berguna sebelum melakukan pengetesan, karena masuknya sinar matahari akan memberikan petunjuk tentang adanya lubang paling kecil atau adanya celah pada sambungannya. Bagaimanapun, perlu diingat bahwa tidak tampaknya adanya lubang bukanlah suatu jaminan terhadap kekedapan terhadap cuaca.

Apabila uji semprot diperlukan, hal ini harus dilakukan dengan tekanan air paling tidak 2 bars menggunakan suatu nozzle 12 milimeter dan disemprotkan dengan jarak kira-kira 1,5 meter dari bagian yang sedang diuji. Airnya dapat diarahkan sedemikian rupa untuk 'menggenangi" daerah yang sedang diuji.

Permasalahan dengan uji semprot ini adalah dua kali lipat. yang pertama, hal ini diperlukan 2 surveyor untuk memastikan bahwa pengetesan dilakukan dengan benar; satu dalam ruang muat mendapatkan basah dan yang lainnya di atas geladak menyaksikan awak badan kapal melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Bagaimanapun, biasanya surveyor selalu sendiri. Yang kedua, air tidak perlu ada di dalam ruang muat pada titik yang bocor, hal ini sering mengalir ke tempat yang lebih rendah dari sambungan sebelum menetes ke dalam ruang muat. Apabila kebocorannya cukup besar surveyor sering akan mendengar suara tetesan ke dalam ruang muat sebelum ditemukan  kebocoran yang sebenarnya, memberikan suara airnya pada penutupnya tidak terlalu keras.

Cara yang paling sederhana untuk menangani ketidak adaan surveyor yang kedua adalah sebagai berikut. Pertama, saksikan awak badan kapal menyemprot satu atau dua pengedap-pengedap sambungan silangdan apabila mereka sedang melakukan secara memuaskan, lalu turun ke bawah dan periksa mengenai air dalam ruang muatnya. Surveyor akan dapat petunjuk dengan adanya suara secara kasar seberapa jauh langkah mereka. Lalu naik ke atas geladak dan lihat mereka menyemprotkan satu sisi pengedap dan melakukannya sebagaimana sebelumnya.

Pengetesan ultrasonik memiliki dua keuntungan besar; yang pertama adalah bahwa satu orang dapat mengoperasikan peralatannya dan yang lain adalah bahwa hal itu menghindari adanya kemungkinan kerusakan terhadap barang muat dari suatu kebocoran kekedapan. Hal ini benar, bagaimanapun, memiliki kerugian besar; sistem ini sangat sensitif yang memliki kecendrungan untuk mengambil radiasi suara-ultra (ultrasound) yang terlepas melalui celah lubang yang sangat kecil, yang mungkin akan memakan waktu cukup lama untuk mendapatkannya. Namun hal ini merupakan suatu alternatif yang sangat berguna dibandingkan uji semprot, tetapi apabila memungkinkan pengujian dengan ultrasonik ini harus dilakukan oleh penyaksian seorang operator yang kompeten, berpengalaman, yang dapat mengatur sensitivitas  peralatannya dalam menyesuaikan terhadap keadaanya.

5.2.12 Pipa-pipa Udara

Pipa  merupakan sesuatu yang sangat vilal. Hilangnya kapal tanker "Braer", dengan muatan penuh minyak mentah, di lepas pantai Kepulauan Shetland pada bulan Januari 1993, merupakan akibat langsung dari suatu kerusakan terhadap satu pipa udaranya. Pipa-pipa baja, yang dipakai sebagai bahan cadangan dan disimpan di atas geladak, pecah dan menghantam memutus satu pipa udara untuk tangki bahan bakar di geladak. Cuaca di Laut Utara sangat buruk dan sejumlah besar air masuk ke dalam tanki bahan bakar dan akibat berikutnya adalah terhentinya kerja mesin induk. Kapal itu hilang total dan hanyalah keberuntungan telah mencegah suatu bencana polusi.

Peraturan klas mempersyaratkan bahwa pipa-pipa udara di atas geladak-geladak cuaca  adalah dari konstruksi yang substansial dan dilengkapi dengan perlengkapan penutup permanen. Garis Muat, "Laporan Lambung Timbul" menunjukkan fungsi dan lokasi, dimensi dan tipe dan kondisi daripada perlengkapan penutupnya. Periksa kondisi dari semua pipa-pipa udara terhadap adanya penipisan dan kerusakan, bersamaan dengan adanya penguatan apabila dilengkapi. Adanya kerusakan terhadap kepala pipa udara harus diperbaiki atau diservis dengan sesegera. Selalu lakukan pemeriksaan pipa-pipa udara yang terletak di tempat yang sulit untuk dimasuki guna pengecatan, teruutama daerah-daerah dekat bulwark, dimana korosi mungkin telah berkembang dan tidak diperhatikan oleh awak badan kapal.

Model lama pipa udara "leher-angsa" harus diperiksa dari adanya korosi sekitar mulutnya dan adanya stopper (biasanya kayu atau karet), yang seharusnya ada terikat terhadap pipa dengan rantai. Apabila flap penutup dipakai, pastikan bahwa sengedap sealnya dalam keadaan baik dan klip penutupnya bekerja dengan benar.

Tipe lain pipa udara dengan penutup secara manual menggunakan selimut silinder atau kap yang terpasang dengan "sangkur" pada bagian atas dari suatu pipa udara vertikal. Mekanisasi penutupan dan pengunciannya harus diperiksa secara seksama terhadap adanya korosi.

Untuk pipa udara rancangan yang lebih moderen surveyor perlu memeriksa integritas dari perlengkapan penutup otomatisnya (auto-closing device) dan, pada kasus adanya pipa udara tangki minyak, kain kasa penyetop apinya. Pipa-pipa udara yang melekat pada tangki-tanki bahan bakar dilengkapi dengan kasa api (flame screen) untuk mencegah adanya api masuk ke dalam tankinya. Kondisi dari kasa api ini harus diperiksa dengan seksama, perhatian diberikan terutama pada fitting dan sealing pengedap kasanya.

Dengan "tipe apung", perlengkapan penutup-otomatis terkadang diperlukan sedikit membukanya untuk memeriksa pengapung dan kondisi rongga pengapungnya. Untuk tipe pengapung bola, permasalahan yang umum adalah hilang atau bola rusak dan lubang pada bagian dasar daripada rongga pengapung karena korosi.

beberapa tipe bola apung surveyor bisa  merasakan bahwa apakah bolanya masih ada di tempatnya atau tidak, dia terpasang tanpa adanya stoper api. senter kecil dan obeng atau implentasi yang sama untuk menggerakkan/memutar bola, biasanya akan cukup untuk memberikan surveyor melihat tanpa harus atau menghindari untuk membukanya. Tetapi, seperti dengan hal lain, jika surveyor memiliki keraguan mintalah awak badan kapal untuk membukanya.

Apabila surveyor merasa ada keraguan tentang kondisi dari bagian kepala  pipa udara kemudia pilihlah sejumlah dari mereka untuk dibuka guna pemeriksaan pada survei tahunan. Apabila permasalahan ditemukan sisanya harus dibuka. Kepala yang rusak harus diperbaiki atau diganti baru.

Pipa-pipa udara harus selalu dengan jelas dinamai dengan identifikasi terhadap tanki mana dia melayani, tetapi hal ini sering dikaburkan oleh pengecatan. Untuk yang demikian surveyor harus  meminta awak badan kapal menggantinya. Tanpa adanya identifikasi nama adalah tidak mungkin menentukan pipa udara yang mana memerlukan kasa api dan mana yang tidak. Selama melakukan survei pipa udara, adanya kasa api yang rusak harus diganti dan surveyor harus dapat menemukan spesifikasi mereka dalam gambar-gambar kapal.

Suatu kebingungan terkadang muncul antara kasa api dan kawat kasa. Kasa api (kawat kasa halus) dipasang pada pipa udara yang datang dari tangki bahan bakar dengan tujuan untuk menghindari penetrasi api ke dalam tangki. Kawat kasa, di lain pihak, mungkin dipasang pada pipa udara yang datang dari tangki ballas, tangki air tawar, dan dari kompartmen lainnya untuk menyetop adanya benda padat atau hewan masuk ke dalam tangkinya. Apabila kawat kasa dipasang, periksa bahwa dia tidak dibuntuoleh adanya kotoran (kerak dlsb.) dari tanki. Biasanya awak badan kapal akan mengisi tangki sampa mereka melihat adanya air yang keluar ke geladak dari pipa udara, tetapi apabila kepalanya buntu mereka tidak akan melihat adanya air, terus memompa dan akan berakibat ledakan pada pipanya atau tanki dengan kelebihan tekanan.

Sementara surveyor melakukan pemeriksaan pada pipa udara, hal ini sering lebih menguntungkan juga melihat ke dalam ruang muatnya hanya untuk melihat adanya sesuatu yang dipasang pada pipa udaranya pada bagian di bawah geladaknya. Apabila pipa udaranya tidak dilekatkan pada suatu tanki sayap atau sisi (wing or side tank), seharusnya ada suatu pipa ke bawah sampai ke alas ganda (double bottom), tanki sayap bawah atau sisi bawah (lower wing or lower side tank).

Pipa-pipa udara bagi kapal-kapal yang diperuntukkan untuk garis muat muatan kayu harus dilengkapi dengan perlengkapan penutup otomatis.

5.2.13 Ventilator

Ventilator tertidi dari dua tipe dasar, yaitu apakah bebas berd  iri di atas geladak atau bangunan atas, atau suatu bagian integral daripada bangunan atas kapal dan tergantung pada dimana mereka ditempatkan, mereka apakah memerlukan atau tidak memerlukan penutup kedap cuaca.

Periksa "Laporan Lambung Timbul" untuk dimensi, lokasi, dan tipe dari semua ventilator yang terpasang.

Persyaratan untuk penutup kedap cuaca tergantung pada lokasi sesuai dengan Konvensi Garis Muat Internasional 1966 (KGMI 1966). Sesungguhnya, ventilator dimana bukaannya kurang dari 4,5 meter di atas geladak lambung timbul dipersyaratkan memiliki penutup kedap cuaca. Pada istilah praktisnya, ini berarti setiap ventilator yang ditempatkan di bawah geladak kedua di atas geladak utama, harus kedap cuaca pada kapal dengan akomodasi di bagian belakang. Untuk detail lebih persisnya dan pengecualiannya, lihat KGMI 1966 pasal 13 dan 19.

Survei pada ventilator terdiri dari suatu pemeriksaan terhadap integritas struktural ambangnya dan keadaan operasional dari perlengkapan penutupnya.

Peralatan penutup memberikan paling tidak satu dari dua kegunaannya, kedap cuaca dan perlindungan apabila terjadi kebakaran. Suatu /tutupflap kebakaran kemungkinan tidak dirancancang untuk kedap cuaca, meskipun, biasanya, apabila dia dapat ditutup dari luar, suatu penutup kedap cuaca juga akan melayani sebagai suatu penutup/flap terhadap kebakaran. Periksa setiap perlengkapan petutupan ventilator dan apabila didapati macet atau rusak, hal itu harus diperbaiki dengan segera. Apabila perlengkapan penutupan dikendalikan atau dioperasikan dari tempat lain, posisi "Buka" & "Tutup" harus tertunjuk jelas dengan tanda pada atau dekat tuas operasinya atau alat putarnya.

Bagi ventilator yang terletak di atas geladak utama dan akomodasi,yang memerlukan penutup kedap cuaca, termasuk ventilator dinding dalam akomodasi, periksa:
  • Kondisi  ambangnya dari kerusakan atau penipisan - selalu periksa daerah abmang yang meiliki kesulitan untuk diperiksa, terutama di daerah yang dekat dengan bulwark.
  • Kondisi penutupnya, gasket pengedapnya, dan kanal yang memegangnya.
  • Kondisi engsel, pengait dan klipnya.
Juga apabila ada sedikit keraguan tentang keadaan kedap cuacanya, surveyor meminta untuk dilakukan tes dengan kapur atau tes semprot.

Untuk ventilator-ventilator, yang tidak memerluka kondisi kedap cuaca, surveyor masih juga diminta untuk memeriksa kondisi dari integritas strukturalnya dan operasi dari perlengkapan penutupnya, misalnya, penutup kebakarannya. Alalah biasa mendapati bahwa penutup kebakaran pada ventilator bukan kedap cuaca memiliki korosi yang besar, sementara tuas pengoperasiannya berkerja secara normal.

5.2.14 Bulwark, Pagar Pengaman dan Freeing Ports

Pagar pengaman atau bulwark dipasang pada bagian pinggir dari semua bagian luar geladak lambung timbul dan bangunan atas guna untuk memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap awak badan kapalyang berada di atas kapal.

Bulwark di atas geladak cuaca-luar lambung timbul dan bangunan atas membentuk selokan-selokan (got), yang mungkin akan menampung air laut pada keadaan laut berat. Freeing port merupakan bukaan pada bulwark untuk memberikan dengan cepat membebaskan dan mengeluarkan air dari geladaknya. Freeing port mungki dilengkapi dengan penutup pukul balik.

Ketika melakaukan survei tahunan, surveyor harus memberikan konfirmasi bahwa bulwark dan pagar pengaman terpasang untuk memberikan perlindungan terhadap awak badan kapal tetap dijamin dalam kondisi baik, freeing portnya tidak memiliki gangguan, dan penutup pukul baliknya dalam keadaan bebas beroperasi. Luas minimum dari freeing port ditentukan di dalam buku peraturan.

Deformasi pada bulwark dapat diterima sepanjang perlindungan terhadap awak badan kapal tetap bisa dipertanggung jawabkan, tetapi deformasi daripada tulang atau tiang penopang bulwark dan penyambung mereka terhadap geladak harus diperbaiki apabila mengalami kerusakan. Freeing port harus tidak terganggu operasionalnya dan penutup pukul baliknya bebas beropesasi apabila dilengkapi.

Bulwark pada kapal tidak termasuk pada perhitungan kekuatan penumpu lambung kapal, tetapi bulwark memberikan kegunaan penting bagi keselamatan awak badan kapal dan tidak bisa diabaikan. Apabila penopang bulwark mengalami keretakan atau terdeformasi, bulwark akhirnya akan lepas.

Pagar-pagar, merupakan kostruksi yang paling ringan, lebih mudah rusak dan lebih mudah diperbaiki. Apabila mereka mengalami kerusakan, terutama apabila yang tegak mengalami keretakan, maka, apabila semuanya memungkinkan, mereka harus segera diperbaiki secara permanen. Pada umumnya, tali tidak dapat diterima walaupun sebagai perbaikan sementara.

5.2.15 Perpipaan Geladak

Perpipaan geladak terdapat dua tipe utama, mereka yang dirancang untuk mempertahankan cairan atau uap dan mereka yang dirancang untuk pengecualian air laut.

Untuk kedua kelompok tersebut lakukan pemeriksaan secara umum terhadap penipisan, kerusakan atau kebocoran dan jangan lupa terhadap klip pipanya, sambungan ekspansinya, f lensanya dan asessori lainnya. Pipa-pipa yang melalui daerah yang sulit untuk dimasuki untuk perawatan akan rentan terhadap adanya korosi, karena mereka cendrung untuk diabaikan. Ini termasuk daerah yang ditutupi oleh klip-klip pipanya. Bagi pipa yang mengalami korosi berat, surveyor mungkin meminta untuk dilakukan pengukuran ketebalan.

Pipa untuk aliran uap memiliki masalah tersendiri, mereka pasti panas dan seringterbungkus, keduanya yang akan merangsang terjadinya korosi terkecuali pipanya dirawat dengan baik. Hal ini selalu lebih baik diperiksa di bawah bungkusnya terutama di bagian elbow/sikunya. Apabila mereka orisinalnya terbungkus dan bungkusnya terlepas atau terkelupas, hal ini harus dikencangkan lagi. Ketika melakukan pemeriksaan pipa untuk uap selalu mengajak anggota awak badan kapal untuk memastikan bahwa air drainasenya bersih, termasuk pada mesin jangkar, apabila bisa dilaksanakan, kalau tidak akan menghasilkan "pukulan-air (water-hammer)" dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar ketika melakukan pengetesan mesin jangkar. Pipa uap biasanya beroperasi pada tekanan antara 6 sampai 7 bar dan pengetesa dengan palu hanya dapat dipakukam ketika pipanya dalam keadaan ditutup.

Integritas pemadam kebakaran utama adalah penting bagi  keselamatan kapal dan surveyor harus memberikan perhatian penuh pada masalah ini. Kebocoran atau adanya korosi berat pada pipa pemadam kebakaran utama merupakan kekurangan atau kelemahan berat dan semua perbaikan yang diperlukan harus dilakukan sebelum kapal meninggalkan pelabuhan. Lakukan pemeriksaan pipa pemadam kebakaran utama di bawah tekanan dan apabila ditemukan anya adkebocoran, mereka harus diperbaiki dengan segera dan secara permanen. Kotak semen, balutan epoksi dan variasi lainnya untuk perbaikan sementara tidak dapat diterima, kecuali dalam keadaan darurat di laut dan hanya diijinkan sampai dengan persinggahan pelabuhan berikutnya. Apabila inspektor dari Syahbandar menemukan sesuatu kesalahan pada pipa pemadam kebakaran utama, dia dapat dipstikan akan menahan kapal tersebut sampai yang ditemukan itu diperbaiki atau dibetulkan.

Pengetesan tekan pada pipa pemadam kebakaran utama harus 1,5 kali tekanan kerjanya. Hal ini dapat dilaksanakan dalam prakteknya dengan menggunakan pompa satu lainnya atau pompa pemadam kebakaran darurat dan menutup semua hydrant dan katup pencuci jangkar. Banyak kapal akan tahan terhadap penutupan semua katup-katupnya, untuk kekhawatiran akan ledakan pada pipa - jangan khawatir, surveyor harus menuntut dan apabila pipanya meledak ini berarti ada bukti bahwa hal ini tidak memuaskan pada permasalahan yang pertama. Pengetesan ini juga dierlukan sebagai bagian yang diwajibkan pada survei tahunan dari peralatan keselamatan jiwa untuk Sertifikat Peralatan Keselamatan Kapal Dagang, yang mana sering harus dilakukan pada waktu bersamaan.

Pipa-pipa yang dipakai sebagai terowongan kabel, bersama dengan kotak-kotak sambungan mereka adalah sama rentannya terhadap korosi dan kerusakan. Sementara untuk kerusakan kecil pada pipa ini mungkin bisa diabaikan, kerusakan dan korosi berat akan menyebabkan mereka tidak efektif bagi tujuan mereka dan mungkin akan menghasilkan kegagalan terhadap kelistrikannya.

Ketika surveyor di atas geladak selalu cari tanda-tanda korosi seperti karat, tanda-tanda minyak hidrolis, dlsb. yang cendrung sebagai petunjuk adanya kebocoran dari perpipaan.Dalam kasus  kebocoran atau korosi berat pada perpipaan, perbaikan segera harus dilakukan. Praktek yang terbaik adalah dengan memperbaharui seluruh bagian pipa yang rusak dari flensa ke flensa. Perbaikan dengan doubler, kotak semen atau tambalan tidak bisa diterima.

5.2.16 Perlengkapan Jangkar dan Tambat

Survei terdiri dari suatu pemeriksaan mesin-mesin jangkar dan mesin-mesin tali tambat, perhatian pada cable lifternya, rem-remnya dan kopling-koplingnya. Lakukan pemeriksaan perlengkapan mesin jangkar dan mesin tali tambatnya dengan perhatian terutama pada pondasi-pondasinya atau bantalan plat duduknya (bedplate), termasuk di bawah geladak dima kemungkinan, roda gypsynya - aus berat, rem dan kopling - operasional dan keausan. Sebisa mungkin, periksa bagian yang tampak dari kabel jangkar dan jangkar-jangkarnya - keausan, kerusakan, hilangnya stud dlsb. Tergantung pada keadaan ketika dilakukan survei, mintalah pada awak badan kapal untuk menurunkan dan menaikkan  satu atau kedua jangkarnya pendek saja, kira-kira satu panjang shackle, 27 meter, untuk memeriksa operasional dari mesin jangkar. Pengetesan yang sama juga dilakukan pada mesin-mesin tali tambat.

Tergantung dari sumber tenaganya, apakah harus diperiksa kondisi dari motor listriknya & kawatnya, atau lakukan pemeriksaan untuk kebocoran olinya pada sistem hidrolisnya. Pada kasus tenaga uap, periksa pipa uapnya,  katup-katupnya tutup-tutp silindernya, dlsb. terhadap korosi berat, disebabkan oleh kombinasi kelembaban dan panas.

Sisa komponen dari sistem jangkar dan tali tambat, seperti tali-tali, fairleadnya, bollardnya, rollernya, dan mooring bitts-nya, harus diperiksa untuk mengkonfirmasi integritas struktural mereka dan kondisi operasionalnya.

Pondasi mesin jangkar di atas geladak mungkin diabaikan oleh awak kapal selama perawatan rutinnya, selalu lakukan pemeriksaan secara hati-hati dan lakukan tes-palu apabila ditemukan koros. Mesin jangkar dengan tenaga uap cendrung memberian kondisi yang ideal untuk korosi - kehangaan. Selalu diingat untuk memeriksa struktur bagian bawah geladakjuga. Kondisi daripada hawspipe dan peralatan pembersih jangkar untuk diperiksa pada waktu yang bersamaan.

Hal ini tidak biasa pada beberapa kapal untuk mendapatkan bahwa jangkar dipakai pada hanya satu sisi. Periksa penampakannya dan apabila itu permasalahannya, mintalah awak badan kapal untuk menurunkan jangkar lainnya - mungkin ada sebabnya. Sebelum pengetesan mesin jangkar, periksa   terlebih dahulu kampas remnya tidak dalam keadaan aus berat dan koplingnya dapat beroperasi dengan benar. Jangkar harus diturunkan dalam kendali, bukan secara sederhana diturunkan langsung ke dasar dermaga.

Periksa hawsepipenya dekat ajungannya. Penurunan dan penaikan rantai jangkar secara reguler mungki membuat aus. Hal ini dilakukan keduanya dari geladak dan juga di dalam ruang anjungannya.

Sebelum mengunjungi ke kapal, surveyor harus melihat dalam registrasinya, catatan atau laporan-laporan di masa lalu, dimana memungkinkan, untuk ukuran dan grade dari baja yang dipakai untuk rantai jangkarnya. Hal ini harus sesuai dengan sertifikat dari rantai yang ada di kapal. Sayangnya, hal ini biasa mendapi awak badan kapal telah mengganti rantai aslinya dengan rantai baru yang memiliki kekuatan yang sama, tetapi memiliki ukuran dan grade yang berbeda. Periksa roda gypsy nya memilik ukuran yang tepat terhadap rantainya dan apabila tidak, hal inilah kemungkinan penyebabnya.

5.2.17 Peralatan Kemudi
 
Setiap kapal dilengkapi dengan satu peralatan kemudi utama dan satu peralatan kemudi bantu, terkecuali peraralan bantu kemudi utama memiliki dua unit tenaga penggerak atau lebih yang identikal. Peeralatan kemudi utama dan bantu harus dirancang sedemikian rupa sehingga apabila salah satu dari mereka mengalami kegagalan tidak akan menyebabkan yang lain tidak beroperasi.  Sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Konvensi SOLAS, peralatan kemudi "harus diperiksa dan diuji oleh awak badan kapal 12 jam sebelum meninggalkan pelabuhan". Pemeriksaan dan pengetesan ini dicatat di dalam log book-nya dan surveyor harus memeriksa catatan log book ini untuk mengkonfirmasikan bahwa tidak ada permasalahan selama percobaan yang lalu.

Peralatan kemudi di kapal biasanya digerakkan secara hidrolis dan dibagi menjadi dua tipe; tipe rotary-vane dan tipe ram. Hal ini nampaknya surveyor tidak akan menemukan hanya sistem listik atau rantai/kawat baja secara langsung dihubungka dengan suatu quadrant/tiller kecuali pada kapal-kapal kecil. Tipe rotary-vane sering dijumpai pada kapal-kapal yang lebih kecil atau dimana ruangan merupakan kebutuhan yang paling utama. Keuntungan utamanya adalah berukuran kompak. Tipe ram hidrolis cendrung lebih besar tetapi lebih sesuai untuk kemudi berukuran lebih besar dan gaya besar, pada keadaan tersebut multiple ram bias dipakai apabila dibutuhkan.

Kedua tipe peralatan kemudi di atas harus diperiksa secara visual dan dites untuk memastikan bahwa kondisinya dalam keadaan bekerja dengan baik pada semua kodisi, sebagaimana berlaku, khususnya seperti berikut ini:

  • Periksa kondisi perpipaannya dan sirkuit hidrolisnya, dengan perhatian terutama pada selang fleksible atau getaran dari pipa bajanya, mminyak bocor, dlsb. dan keausan berat pada bearing dan penyambung-penyambungnya.
  • Pengetesan peralatan kemudi pada semua mode operasionalnya, keduanya secara local dan dari ruang anjungan kemudinya, termasuk bekerja dengan baik semua petunjuk indikator posisi kemudinya - local dan terpencil. Untuk memeriksa kalibrasi daripada indikator sudut kemudinya mintalah pada orang yang berada di atas anjungan selama pengetesan untuk menaruk kemudi pada sudut tertentu, misalnya 10 atau 15 derajat, pertama pada portside kemudian di starboard. Mintalah dia untuk melakukannya seakurat mungkin dan sebagaimana hal itu dia lakukan, catat sudut yang tertera pada setiap keadaan dengan indikator mekanis yang terpasang pada peralatan kemudinya. Apabila surveyor mendapati suatu perbedaan antara sudut di ruang anjungan kemudi dan indikator mekanis pada peralatan kemudinya lebih dari kira-kira 2 derajat, dimana sama untuk keadaan starboard dan port, maka petunjuk sudut kemudi di dalam ruang anjungan kemudi memerlukan penyesuaian. Kurang dari 2 atau 3 derajat tidak signifikan. Penyesuaian bisanya dapat dilakukan dengan cepat, dengan pengaturan hubungan mekanis antara peralatan kemudi dan transmitter yang dipasang pada peralatan kemudinya.
  • Periksa operasiaonal kemudi darurat. Survyor harus selalu melakukan hal ini, bukan hanya disebabkan hal ini diperbolehkan pemeriksaan instruksi-instruksi yang dipajang pada posisi kemudinya dan kesiapan tersedianya dari kunci-kunci dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemindahan dari kemudi utama ke kemudi darurat, tetapi juga, yang lebih penting, untuk memastikan bahwa awak badan kapal terbiasa dan memahami penggunaanya dan peralatannya bekerja dengan baik. Pada kasus sistem ram hidrolis, pastingan bahwa "indikator pemindahan"nya termasuk instruksi-instruksi pengoperasian dengan satu atau lebih ram yang diisolasi. Ketika melakukan pengetesan kemudi darurat, coba memilih anggota awak badan kapal secara acak untk memastikan bahwa "instruksi pemindahan"nya mudah untuk dilaksanakan. Pada keadaan darurat kemungkinan si tukang masak yang melakukannya.
  • Lakukan pemeriksaan bahwa instruksi untuk "pemindahan" ke peralatan kemudi darurat dipasang dengan jelas dan bias dimengerti oleh awak kapal.
  • Dengarkan pada adanya suara yang keras ketika beroperasi, yang mana mungkin mengindikasikan adanya suatu permasalahan mekanis dan diperlukan adanya pemeriksaan lebih lanjut. Ketika melakukan pengetesan peralatan kemudi mintalah pada orang yang ada di atas anjungan untuk melaukan beberapa pergerakan cepat keduanya dari port ke starboard dan starboard ke port. Awasi poros kemudi terhadap adanya pergerakan yang abnormal.
  • Lakukan pemeriksaan terhadap rudder carrier dari keausan dengan jalan melakukan pemeriksaan crosshead clearance apabila memungkinkan. Periksa bantalan carriernya keduanya untuk pengikat bantalan terhadap geladaknya dan terhadap adanya keabnormalan. 
  • Lakukan pengetesan terhadap komunikasi antara posisi kemudi darurat dan anjungan.
  • Lakukan pengetesan terhadap alarm permukaan turun tempat oli, dan, apabila memungkinkan, alarm adanya motor yang tidak bekerja, keduanya di dalam kompartmen dan di atas anjungan. Yang paling sering adalah;
  1. Alarm untuk power tidak bekerja - pengetesan dengan mematikan unitnya.
  2. Alarm untuk beban lebih (overload) pada motor pompa listrik - satu-satunya jalan untuk mengetesnya, adalah dengan mengetripkan relay-nya dalam kotak distribusinya.
  3. Alarm gagal fasenya pada motor 3-fase - lepas sikring pengaman dari salah satu fasenya, atau, jika sistemnya tidak menggunakan sikring pengaman, satu kabel salah satu fase di dalam switchboard-nya harus dilepas (disconnected).
  4. Alarm permukaan turun pada tangki pemanas minya hidrolis - jika tidak memungkinkan untuk mencapai indikator permukaan secara langsung untuk melakukan pengetesan alarmnya, sirkuitnya harus dijembatani.
  5. Alarm gagal kendali pada pengendali peralatan kemudi listrik - lepas sikring pengamannya.
  6. Semua alarm-alarm tersebut harus beroperasi pada kedua dengan tenaga penggerak utama dan darurat.
  • Lakukan pengetesan pada switch-limit-nya, jika dilegkapi, untuk membatasi pergerakan kemudinya. Surveyor akan mendapati hal ini pada gigi-gigi tipe ram dan surveyor perlu untuk meriksa bahwa mereka beroperasi dengan benar. Surveyor dapat sering melakukan hal ini dengan mengaktifikasi secara sederhanan switch-switchnya dengan tangan, ketika kemudinya sedang bergerak.
  • Lakukan pemeriksaan kebersihan kompartmennya. Apabila awak badan kapal menggunakan ruangannya sebagai gudang/tempat penyimpanan cat, periksa bahwa tempat itu merupakan tempat penyimpanan/gudang cat yang disertifikasi. Apabila tidak mintalah untuk memindahkan cat-catnya ke tempat yang benar.
Peraturan Klassifikasi dan SOLAS menpersyaratkan bahwa perlengakapan kemudi utama harus memiliki kemampuan untuk menggerakkan kemudi 30 derajat dari sati sisi ke 35 derajat sisi yang lainnya, dalam waktu kurang dari 28 detik. Hal ini dengan kondisi kapal pada sarat yang paling dalam dan sedang berlayang ke arah depan dengan kecepatan servis yang maksimum. Perlengkapan kemudi darurat harus memiliki kemampuan untuk memposisikan kemudi dari 15 derajat di sisi satunyake 15 derajat pada sisi lainnya dan dalam waktu tidak lebih dari 60 detik. Hal ini dengan keadaan kapal pada sarat yang paling dalam dan berlayar ke arah depan dengan kecepatan setengah dari kecepatan servisnya atau 7 knot, yang mana yang lebih besar yang dipakai. Bagaimanapun, selama melakukan survey kapalnya kemungkinan ditambat di dermaga sehingga surveyor hanya dapat melakukan pengecekan waktu yang diperlukan untuk menggerakkan kemudinya. Apabila didapati waktunya mendekati batasan dengan keadaan kapal diam, hal ini nampaknya perlengkapan kemudi memenuhi persyaratan yang diperlukan pada kapal dalam kecepatan servisnya. Apabila hal ini terjadi, surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan sistemnya secara menyeluruh.

5.2.18 Pintu Kedap Air

Pintu-pintu kedap air, kecuali untuk pintu-pintu haluan, buritan dan sisi kapal, merupakan pintu-pintu yang mengijinkan untuk jalan masuk melalui sekat-sekat kedap air pembatas kompartmen (subdivision) di bawah geladak lambung timbul. Pintu-pintu tersebut dirancang untuk memastikan bahwa kekedapan air dan integritas strukturnya memiliki standar yang sama seperti sekitar sekatnya. Mereka itu biasanya beroperasi secara hidrolis, dilengkapi dengan alarm visual dan suara untuk memberi punjuk ketika pintunya sedang terbuka dan tertutup.

Pintu-pintu kedap air mungkin dioperasikan secara local dan/atau jarak jauh, dan mungkin dilengkapi dengan indikator-indikator dan alarm-alarm. Pintu-pintu tersebut mungkin juga dikendalikan jarak jauh secara individu dan/atau untuk semua pintu-pintu secara bersama-sama.

Untuk surve tahunan, surveyor harus melakukan eksaminasi dan pengetesan pada semua pintu-pintu kedap airnya, secara lokan dan terpencil, termasuk semua indikator-indikator dan alarm-alarm yang terpasang. Juga lakukan pemeriksaan mekanisasi buka & tutup keadaan manual dan keadaan darurat. Juga periksa terhadap adanya lubang-lubang yang tanpa persetujuan pada sekat-sekat kedap airnya, sebagai contor pipa-pipa dan glen kabel  untuk pemakaian rumah. Apapun yang tampak sementara dipastikan tidak mendapatkan pengesahan, sehingga hal tersebut harus dibuka dan lubangnya diperbaiki.

5.2.19 Survei Internal - Keselamatan Personal

Apabila Peraturan Klassifikasi mempersyaratkan bahwa berbagai kompartmen untuk dilakkan pemeriksaan, pemilik kapal berkewajiban untuk melakukan perencanaan yang diperlukan untuk keselamatan jalan masuk ke setiap kompartmen, tetapi hal demikian terserah surveyor keputusannya apakah jalan masuknya aman atau tidak. Diberikan mereka aman untuk dimasukinya, surveyor harus melakukan pemeriksaan terhadap semua ruangan-ruangan seperti ruangan-ruangan forecastle, ruang muat, kamar mesin, kamar pompa, dlsb. terhadap adanya kerusakan atau deteriorasi. Bagaimanapun, ada beberapa hal yang harus surveyor ingat untuk keselamatannya sendiri.
  • Sebelum memasuki setiap tanki atau ruangan, surveyor harus  memastikan bahwa yang akan dimasukinya telah dilengkapi dengan ventilasi dengan benar. Tidak adanya orang yang memonitor oksigin, mintalah kepada penanggung jawab kapal untuk memastikan bahwa semua penutup tanki dibuka seketika setelah  dimulai pengeluaran ballas dan jangan memasuki tanki tanki sampai  bersangkutan telah dibuka sekitar setengah hari.
  • Surveyor jangan pernah memasuki suatu ruangan sendirian. Selalu tunggu sampai ada seseorang utuk menemaninya dan orang yang lain tetap mengawasinya dari luar ruangan. Petugas pengawas atau supervisor galangan harus selalu mengetahui tentang tempat dimana keberadaan surveyor.
  • Apabila surveyor merasa mati rasa pada kaki-kakinya atau sedikit merasa "tertusuk-tusuk dan semutan", tinggalkan ruangan atau tanki tersebut dengan segera. Rasa demikian adalah merupakan tanda awal dari ketiadaan oksigin dan apabila hal itu diabaikan, surveyor tidak dapat meninggalkan tanki tersebut dalam keadaan hidup.
  • Jangan pernah memasuki tanki untuk menolong seseorang, yang menderita karena kekurangan oksigin, tanpa memakai perlengkapan pernafasan atau seperangkat ELSA atau seperangkat BA.
  • Di dalam tanki yang tidak dicat atau tanpa lapisan pelindung dengan kerak yang tebal, tahan keinginan untuk mengetok kerak dengan palu anda terkecuali ada beberapa bentuk ventilasi dengan tenaga penggerak. Alasannya adalah sangat sederhana; Baja tanpa pelapisan/cat dimana anda terekpos akan menghilangkan oksigin dari atmosfir sangat cepat dan dengan hasil yang bias diprediksi.
5.2.20 Ruang Muat dan Sistem Muatan Kering Lainnya

Survei tahunan pada dasarnya suatu "pemeriksaan secara umum", dengan opsi bagi surveyor untuk mengadakan pemeriksaan lebih mendalam apabila ditemukan sesuatu yang bermasalah atau dicurigai adanya suatu permasalahan. Persyaratan menurut Peraturan Klassifikasi bagi survei internal terhadap ruang muat pada survei tahunan tergantung pada umur dan tipe daripada kapal bersangkutan. Bagaimanapun, apabila ada ruang muat yang dapat dimasuki, surveyor harus selalu melakukan beberapa bentuk pemeriksaan internal secar umum, terutama pada daerah yang kemungkinan akan mengalami kerusakan oleh adanya kegiatan bongkar-muat, seperti gading-gading kulit kapal, penguat-penguap pada sekat, langit-langit, pilar-pilar, pipa-pipa udara, dlsb.

Dalam setiap ruang muat, periksa kondisi daripada tank top-nya, dimana yang bisa dilihat visibel, bagian bawah geladak, sekat-sekat, sisi-sisi, gading-gading sisi dan braket-braket penghubung. Cari adanya tanda-tanda kebocoran, seperti lapisan-lapisan karat, yang mana mungkin dari lubang palkah, sekat-sekat, tang top, kulit, perpipaan dlsb. dan cobalah lakukan pengidentifikasian darimana sumbernya.Pada kapal dengan tanki-tanki sisi hopper (hopper side tanks). lakukan pemeriksaan kondisi sisi hoppernya terhadap tanda-tanda adanya kebocoran, yang mana sering mengindikasikan adanya penipisan di bagian internalnya, dan juga kerusakan muatan, yang mana biasa terjadi
di bagian dasar dari sisi-sisi hoppernya dan bagian atas tankinya (tank top).  Sementara berada di dalam ruang muat, buat catatan kondisi daripada sistem perpipaan atau pengkabelan listriknya. Periksa kebersihan dari tempat penampungan bilga di dalam ruang muatnya dan, apabila memungkinkan, lakukan pengetesan secara acak terhadap sistem bilganya, termasuk pemverifikasian terhadap setiap alarm ketinggian airnya.

Perhatian khusus diberikan pada sekat-sekat yang membatasi ruang muat; sekat tubrukan dan sekat bagian depan kamar mesin. Sekat-sekat itu merupakan sekat-sekat utamanya pada setiap kapal pengankut barang dan sekat-sekat itu merupakan sesuatu yang sangat vital bagi keselamatan suatu kapal.

Sebagai tambahan terhadap yang di atas, surveyor perlu melihat pada gading-gadingnya, struktur geladak kedua, geladak bawah dan setiap struktur yang berhubungan dengan mereka terhadap kerusakan dan/atau korosi. Apabila dijumpai adanya kerusakan yang berat akibat dari aktivitas bongkar muat, lakukan pemeriksaan terhadap penghubung antra gading-gading sisi dengan lambungnya dan juga braket alasnya. Apabila dijumpai keretakan pada sejumlah gading-gadingnya atau braketnya, lakukan pemeriksaan lebih seksama lagi lingkupnya dan mintalah agar diberikan tangga atau cara lainnya sebagi jalan masuk. tipe kerusakan demikian dapat dengan cepat terakumulasi dan, apabila tidak ditangani, mungkin dapan menjadi perbaikan besar.

Selama melakukan survei internal dalam ruang muat, periksa secara menyeluruh dari adanya tanda-tanda kebocoran dari tanki-tanki disekitarnya, khususnya dari tangki haluan. Pada permasalahan haluan, surveyor biasanya akan menjumpai hal ini apakah pada sambungan las antara sekatnya dan pelat kulitnya, atau pada bagian bawah sekat, dimana tank top alas ganda bertemu dengan sekatnya. Apabila didapati adanya titik tanda kebocoran dari tanki ballas ketika dilakukan pemeriksaan ruang muat, mintalah tanki bersangkutan dibuka untuk pemeriksaan, terlepas apakan pemeriksaan tahunan untuk tanki-tanki diperlukan.

Surveyor perlu untuk memperhatikan pemeriksaan sistem bilga ruang muatnya, khususnya jika hal ini adalah sebuah kapal barang yang dipakai kadang-kadang untuk mengangkut angkutan barang curah seperti biji-bijian. Apabila awak badan kapal tidak melakukan langkah pencegahan, bilganya dapat dipastikan akan menjadi buntu. Hal ini perlu ditangani sebelum keberangkatan.

Hati-hati apabila menjumpai alas ganda yang dilapisi dengan papan kayu. Hal ini biasanya dijumpai pada kapal-kapal dengan ukuran lebih kecil dan hal itu memiliki keuntungan dalam melindungi bagian atas tanki (tank top)nya dan bisa memberikan kelonggaran pada penguat bagian atas tankinya menjadi lebih ringan. Akan tetapi lapisan kayu cendrung airkelembaban  terperangkap, yang akan mengakibatkan mempercepat terjadinya korosi. Kerugian lainnya adalah bahwa hal itu daapat menyembunyikan kebocoran kecil pada bagian atas tanki alas ganda, yang mana hal ini dapat terlewati ketika terjadi pemeriksaan dan pengetesan apabila tidak meminta awak badan kapal unt
uk membuka lapisan kayunya. Apabila surveyor mencurigai adanya permasalahan dengan bagian atas tanki di bawah lapisan kayunya, surveyor memiliki dua opsi. Apakah surveyor meminta untuk membuka lapisan kayunya. Atau - ketika melakukan pengetesan tankinya, surveyor dapat memastikan bahwa tekanan airnya - ketinggian airnya - adalah tetap dijaga untuk periode yang lebih lama seihingga surveyor dapat memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menemukan adanya kebocoran.

Pada kasus untuk kapal-kapal keruk, surveyor kemungkinan tidak memiliki jalan masuk ke dalam ruang muatnya. Bagaimanapun, surveyor harus tetap melakukan periksaan untuk kerusakan dan tanda-tanda adanya keausan secara umum dan sobekan disekitar ruang muatnya - ruang muatnya memiliki kecendrungan gesekan yang berat - dan tanda-tanda kebocoran-kebocoran kedalam ruang kosong atau tanki-tanki di sekitarnya. Sebagai tambahan, lakukan pemeriksaan pada peluncurnya (slip-way) dari penipisan.

Sebagai tambahan dari ruang muat, surveyor diperlukan untuk melakukan pemeriksaan variasi dari ruang "kering" lainnya disekitar lambung. Tipe-tipe yang utama adalah ruang permesinan, ruang-ruang pergudangan, ruang-ruang akomodasi dan ruang kosong dimana dapat dimasuki. Sebagaimana dengan ruang-ruang muatnya, lakukan pemeriksaan secara umum dan lakukan pemeriksaan lebih mendalam apabila diperlukan.

Rumah geladak haluan kapal (forecastle) pada umumnya dipakai sebagai gudang untuk barang-barang yang tidak sering dipakai, sehingga mencapat strukturnya dapat memiliki permasalahan tersendiri. Sebagai tambahan untuk melakukan pemeriksaan strukturnya dan kondisi bagian atas tanki haluan, surveyor perlu untuk memeriksa hawse pipes jangkar terhadap tanda-tanda kebocoran sebagai akibat dari keausan dan penipisan, loker rantai jangkar dan pipa-pipa spurling, apabila dilengkapi. Lakukan pemeriksaan terhadap pipa drainase ruangan haluan atau loker rantai jangkarnya dan apabila mereka dipasang pompa sebagai alat drainasenya, lakukan pengetesan.

Pakailah pemeriksaan secara umum terhadap ruangan permesinan, lantai pengemudian/steeringnya dan ruang-ruang pompa dlsb. untuk melakukan pemeriksaan secara eksternal pada katup-katup air lautnya, keduanya untuk air masuk dan air keluar, dan sambungan-sambungannya terhadap lambung kapal. Juga, surveyor akan sering menjumpai katup-katup pusar di dalam ruangan-ruangan itu dan surveyor harus melakukan pemeriksaan tentang kondisi secara umum mereka dan kegunaan dari adanya tambahan tuas penggerak (spindle), dimana dilengkapi.

Surveyor dihadapkan pada ketidak adaannya indikasi bahwa sedang ada permsalahan pada satu atau lebih tanki-tanki ballat air lautnya, (SWBs), Surveyor tidak perlu meminta tanki-tanki balasnya untuk dibuka. Apabila ditemukan adanya kerusakan di luar tankinya, bagaianapun, hal ini menunjukkan kemungkinan adanya kerusakan di bagian internalnya, atau suatu pengetesan yang tidak memuaskan dari sebuah tanki. Secara alternative, satu dari rekan surveyor kemungkinan telah memutuskan sebelumnya bahwa beberapa atau semua tanki-tankinya dalam keadaan tidak memuaskan dan telah dicatat suatu keterangan (remark) bahwa  tanki bersangkutan memerlukan pemeriksaan tahunan.

Dalam hal Biro Varitas (BV), surveyor akan dapat menemukan informasi tersebut dalam suatu "Summery of Salt water Ballast Tanks", yang mana dilampirkan pada Serrtifikat Klass. Untuk Germanitcher Lloyd (GL) dan RINA, surveyor akan menemukannya dalam Status Klass, tersedia keduanya untuk surveyor dan pemilik kapal. Yang mana saja, hal ini selalu yang paling praktis untuk melakkan pengecekan sebelum surveyor pergi ke kapal, apabila semua memungkinkan.

Pada umumnya, tanki-tanki yang akan disurvei setiap tahun apabila kondisi tanki untuk lapisan catnya tidak ada atau dalam kondisi jelek. Sejak bulan September 1993, IACS telah pempersyaratkan bahwa Tanki Ballas Air Laut bagi kapal-kapal baru harus dilapisi dengan "cat yang disetujui" dan sejak bulan Juli 1998 persyaratan tersebut menjadi bagian dari SOLAS Chapter 2. Tetapi, untuk kapal-kapal yang lebih tua, sepenuhnya tergantung kepada pemilik kapal apakah adanya pelindung korosi telah digunakan, dalam konteks ini, istilah "cat yang telah disetujui" biasanya berarti lapisan cat epoksi keras atau semacamnya. Ada yang lain, "Cat Lunak", tersedia dan, memberikan pemilik kapal untuk mengikuti instruksi dari pembuat cat dengan hati-hati, cat lunak ini dapat bekerja efektif dalam mencegah terjadinya lorosi, tetapi cat lunak ini bukanlah termasuk "cat yang telah disetujui". Keras, cat yang telah disetujui memiliki tendensi untuk mengalami kerusakan awal pada tepian yang tajam.

Sekali pemeriksaan telah direncanakan pada suatu tanki, langkah pertama adalah dengan melakukan pemeriksaan umum secara keseluruhan dan persyaratan dasarnya untuk pemeriksaan ini adalah sebagai berikut:

BAIK, BIASA, dan KURANG

Lakukan pemeriksaan terhadap anggota strukturnya dari adanya kerusakan oleh benturan dari luar atau keretakan-keretakan, terutama pada breast hook dan penguat-penguatnya. Juga pada bagian alas tempat kerusakan akibat tumbukan, apabila ditemukan adanya tanda-tanda ketika dilakukan survey bagian alasnya.

Tugas utama surveyor adalah untuk memberikan evaluasi penilaian terhadap kondisi bajanya itu sendiri, dengan parameter lingkup tertentu. Dimana suatu tanki yang telah dilapisi cat pada bangunan baru, surveyor memberikan penilaian kondisinya dengan suatu katagori "baik", "biasa" atau "kurang", tergantung pada apa yang dilihat/ditemukan dan berapa persen cat yang masih tersisa melekat. Gambar-gambar di atas dirancang untuk dapat membantu surveyor dalam melakukan penilaian, tetapi surveyor akan selalu kembali ke referensi "diagram korosi atau pitting" dalam manual IACS apabila diperlukan.

Didalam melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pengecatan secra keseluruhan, perlu diingat bahwa kerusakan lapisan cat lokal akan membpercepat terjadinya korosi lokal pula, karena area kecil Baja terbuka akan menjadi sebagai "anode" terhadap area yang terlapisi cat. Pada tanki yang dicat sebagian atau tanpa dilapisi cat adanya korosi lebih lanjut harus diperiksa dan dinilai apakah dites secara visual atau dengan palu ketok atau ditambahi dengan pengukuran ketebalan platnya. Biasanya, bagian atasnya yang paling sering akan mengalami korosi, terutama daerah tanki bagian atasnya. Didalam tanki-tanki tanpa lapisan cat, dimana adanya karat yang berkembang pada anggota strukturnya, surveyor harus meminta agar karat tersebut ubtuk dibersihkan agar dapat melakukan penilaian debgan baik terhadap metal yang masih tersisa. Apabila suatu tanki mengalami korosi berat, surveyor akan memerlukan untuk melakukan suatu "pemeriksaan lebih mendalam" lagi.

Pada kapal-kapal yang lebih lama surveyor mungkin dapat mendapati zinc atau aluminium anode di dalam suatu tanki. Hal ini mungkin telah terpasang sejak kapal dibangun atau dipasang kemudian ditambahkan sebagai tambahan pelindung terhadap terjadinya korosi apabila ada cat yang mengalami kerusakan. Pada umumnya, anode dengan ukuran yang sama akan dipasang di dalam semua tanki-tankinya dan, apabila surveyor dapat menemukan contoh baru yang bisa diterima, surveyor dapat melakukan suatu penilaian yang secara jujur akurat dari prosentase anode yang telah terpakai.

Apabila lapisan catnya telah mulai menurun performanya, atau tidak pernah ada, lalu bagian depan kapal akan dapat dipastikan memerlukan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan pada semua wrang-wrangnya, gading-gadingnya, penguat-penguatnya, braket-braketnya, dlsb. dari kerusakan dan/atau korosi. Hati-hati dengan anggota-anggota struktur horisontalnya seperti penguat-penguat geladaknya, penguat-penguat dan braket-braket horisontalnya; mereka cendrung untuk menahan lumpur ketika tanki sedang diisi dan dikeringkan, yang mana mempercepat proses terjadinya korosi. Pengetesan dengan palu ketok pipa duga dan melakukan pemeriksaan dan pengetesan katup bagian depan kapal, bersamaan dengan batang spindle perpanjangan. Katup tersebut trkadang terabaikan dan dibiarkan secra permanen terbuka, dengan akibat bahwa katup tersebut akan menjadi macet setelah sekian waktu. Apabila tanki haluan dibagi menjadi bagian atas dan bagian bawah, lakukan pemeriksaan terhadap sesuatu yang memisahkannya (pemisahnya).

Ketika melakukan pemeriksaan sekat tubrukan, beri perhatian khusus pada sambungan pengelasan antara sekat dan pelat kulitnya, dan titik dimana sekat bertemu dengan bagian atas (tank top) daripada tanki alas ganda. Keduanya daerah ini rentan terhadap terjadinya korosi. Perbaikan dengan pelat doubling tidak dipertimbangkan sebagai perbaikan secara permanen pada sekat tuburukan. Sementara di dalam haluan, selalu lakukan pemeriksaan bagian di bawah loker rantai jankarnya. Tempat itu selalu berisi lumpur dan air, yang mana mempercepat terjadinya korosi dan dari situ berakibat terjadinya lubang-lubang pada bagian alas dari loker rantai jangkarnya.

Tanki- buritan kapal secara umum diperiksa dengan cara yang sama dengan tanki haluan, dengan pemeriksaan tambahan terhadap adanya keretakan dikarenakan adanya pengaruh getaran daripada baling-balingnya, plus pemeriksaan dan pengetesan terhadap stern-tubenya dengan palu ketok. Beri perhatian khusus pada kondisi sekat buritannya.

Lakukan pemeriksaan terhadap setiap alas gandanya, DB, tanki air ballas untuk memeriksa kerusakan dan pengurangan. Lakukan pemeriksaan terhadap pelat striker yang dipasang dibwah pipa-pipa duga, atau pada ujung-ujung pipa-pipa duga buta. Hal itu tidak tak terketahui pada pelat kulit menjadi berlubang karena batang batang-batang penduga dikarenakan tidak adanya pelat striking. (Hal ini berlaku bagi semua tanki). Hilangnya pelat striker atau sejenisnya harus dilakukan penggantian baru. Selama pemeriksaan ini, setiap pipa yang melewati tanki harus dilakukan pengetesan dengan palu ketok. Perhtian khusus harus diberikan pada pelat di bawah pipa-pipa hisap. Di dalam tanki yang dilapisi dengan pengecatan kondisi lapisan catnya harus dilakukan pemeriksaan sebagaimana semua tanki-tankinya. Lakukan pengetesan palu ketok pada bagian internal alas ganda, bagian atas tangki (tank top), wrang-wrang kedap air dan divisi-divisi memanjang kedap air. Jangan takut untuk meminta pengukuran ketebalan apabila surveyor melihat hal demikian diperlukan untuk dilakukan.

Beri perhatian khusus pada sekat-sekat Tanki Ballas Air Laut alas ganda, yang mana juga membentuk pembatas-pembatas tanki-tanki alas ganda bahan bakar. Terkecuali kapalnya berukuran kecil dan bekerja dengan minyak-gas atau diesel, tanki-tanki tersebut biasanya dipanasi dan korosi pada metal di sisi tanki ballas secara dramatis menjadi dipercepat. Hindari pengetesan dengan palu ketok pada sekat-sekat alas ganda yang memisahkan bahan bakan dan ballas. Apabila ada yang mencurigakan selalu gunakan pengukuran ultrasinik - pengetesan dengan palu ketok sering menghasilkan loncatan-loncatan api, yang mungkin akan menjadi bencana apabila sekatnya sangat mengalami korosi berat.

Tanki-tanki dalam (deep tank) terkadang dijumpai pada kapal-kapal kargo, yang mana mungkin dipakai apakah sebagai kargo kering, kargo cair atau ballas. Permasalahan yang paling biasa di dalam tanki dalam (deep tank) dipakai sebagai ballas air adalah korosi. Pembatas-pembatas dan penguat-penguat dilakukan pengetesan palu ketok dan pengukuran dimana jika dipandang perlu.

5.3 Persyaratan-persyaratan Tambahan untuk Kapal-kapal Pengangkut Kontener dan kapal-kapal dengan Platform Bergerak untuk Muatan

5.3.1 Sitem Pengikatan Kontener

Survei ini berlaku bagi kapal-kapal yang dilengkapi dengan sistem pengikatan kontener yang telah disetujui. Persetujuan terhadap sistem pengikatan kontener termasuk persetujuan terhadap "rancangan pengikatan kontener", persetujuan terhadap perlengkapan pengikatan, pemeriksaan-pemeriksaan  ketika  perlengkapan pengikatan dikerjakan dan struktur kapal yang berhubungan. Sertifikat yang berhubungan dengan komponen-komponen yang telah disetujui dan dokumentasi yang berhubungan  dengan perlengkapan pengikatan harus ada dan harus dibawa di atas kapal. Survei tahunan dari perlengkapan ini terdiri dari suatu pemeriksaan secara umum bagian-bagian yang tetap dan yang bergerak. Surveyor harus memberikan konfirmasi bahwa perlengkapannya sudah ditandai dengan benar dan dapat diidentifikasi, dan bahwa tanda-tandanya sesuai dengan dokumentasinya di atas kapal.

Selama melakukan survei tahunan pada sistem pengikatan kontener, surveyor harus memberi konfirmasi bahwa tidak ada perubahan yang telah dilakukan terhadap perencanaan yang telah disetujui. Lalkukan pemeriksaan bahwa jumlah dari tipe-tipe dari perlengkapan pelepasnya sama dengan perencanaan yang telah disetujui (batang lashing, pengunci puntir, lubang-lubang pengikatan, dlsb.) sebagaimana dijelaskan di dalam Manual Pengikatan Muatan. Untuk pengarah sel kontener dan struktur pendukungnya dalam ruang muat, hal ini hanya akan disurvei apabila mereka disebutkan sebagai bagian dari perlengkapan pengikatan kontener, dengan kata lain, mereka adalah barang barang yang sudah diklaskan.

 Juga, itu menjadi lebih baik memeriksa bahwa informasi di dalam sertifikat-sertifikatnya dan dokumen yang berhubungan dengan itu sesuai dengan Manual Pengikatan Muatan sebagaimana dipersyaratkan oleh SOLAS (Bab VI).

5.3.2 Platform Bergerak

Hal ini tentang kapal-kapal yang dilengkapi dengan platform bergerak untuk mengangkut kendaraan beroda atau muatan pada bantalan-bantalan beroda. Surveyor biasanya melakukan survei tahunan ketika kapal sedang memasukkan atau mengeluarkan muatan dan bagian besar dari survei adalah untuk memferifikasi bahwa platform beroperasi dengan benar.

Hal-hal pokok terhadap survei tahunannya adalah;
  • Pemeriksaan umum. Terhadap instalasi, perhatian utama dicurahkan pada kondisi kabel kabel baja, sitem hidrolis, dlsb.
  • Pemeriksaan terhadap struktur platform.
  • Konfirmasi terhadap operasi yang benar dari platform dan dari pengunci dan penyetop mekanisnya.
  • Pemeriksaan, sejauh sepraktis mungkin, peralatan-peralatan keselamatan dan alarm alarm.
Suatu pemeriksaan visual pada tiap-tiap kabel-kabel baja, gear lepas yang dipakai untuk penanganan platform (rantai-rantai, sekel-sekel, blok-blok yang bisa dilepas, dlsb.)

5.4 Persyaratan Tambahan untuk Kapal Kapal Ro Ro.

5.4.1 Dokumentasi 

Kapal kapal Ro Ro adalah suatu hal yang mendapatkan perhatian besar akhir-akhir ini, dikarenakan kecelakaan-kecelakaan terakhir yang melibatkan tipe-tipe kapal ini. Perbedaan utama antara kapal Ro Ro dan tipe-tipe kapal yang lain adalah perlengkapan pintu-pintu haluan, sisi dan buritan dan ramp-ramp dan tipe muatan yang dibawa.

Manual Perawatan dan Pengoperasian (MPP) untuk pintu haluan dan pintu dalam (internal) dibawa di atas kapal dan berisi informasi yang diperlukan untuk bagian-bagian sebagai berikut:
  • Gambar gambar perencanaan dan bagian bagian utama.
  • Kondisi kondisi pelayanan seperti batasan batasan areal pelayanan, jarak spasi (clearence) yang bisa diterima untuk penunjang penunjang.
  • Semua pengujian fungsi dan perawatan.
Suatu pencatatan pemeriksaan pemeriksaan dan perbaikan perbaikan.

Sebagai tambahan dari MPP, prosedur pengoperasian untuk penutupan dan pengikatan pintu haluan, harus disimpan di atas kapal dan diletakkan di tempat-tempat yang sesuai.

Surveyor harus memeriksa bahwa MPP nya ada di atas kapal, periksa buku log pemeriksaan dan perbaikan, dan kofirmasi bahwa prosedur pengoperasiannya dipasang dekat dengan panel pengendali pintu. Interval yang direkomendasikan, untuk pemeriksaan pintu, alat-alat penopang dan pengikat, oleh staf kapal, tidak kurang dari setiap bulan dan hasil dari pemeriksaan ini dicatat dalam MPP. Awak kapal harus juga melakukan pemeriksaan terhadap mereka setelah beroperasi melawan cuaca yang berat, atau jika kapal menderita kerusakan karena benturan pada daerah kulit pintu-pintunya. Pemilik kapal bertanggungjawab untuk melaporkan setiap kerusakan yang ditemukan selama pemeriksaan ini kepada organisasi klas.

5.4.2 Pintu-pintu Buritan, Sisi dan Haluan dan Pintu Pintu Dalam

Integritas struktur dari pintu-pintu buritan, sisi dan haluan sangat penting sekali bagi keselamatan kapal dan surveyor harus memperlakukan mereka dengan hati-hati dan penuh perhatian. Pintu-pintunya dirancang untuk memiliki kekuatan struktur yang sama dengan daerah sekitarnya.

Dua tipe pintu-pintu haluan yang umum, adalah:
  • Pintu tipe 'Visor", bukaan dengan rotasi ke atas dan ke arah luar terhadap sumbu horisontalnya melalui dua engsel atau lebih yang berlokasi dekat bagian atas pintunya.
  • Pintu tipe "Clamshell", atau pintu-pintu bukaan samping, biasanya dua, bukaan ke arah samping dengan merotasikan ke arah luar terhadap satu sumbu vertikal. Mereka mungkin memiliki engsel-engsel sederhana pada sumbu-sumbunya atau mungkin memiliki satu sistem lengan penghubung yang dirancang dengan tempelan berputar terhadap pintu dan kapalnya.

Pada dua tipe-tipe di atas, visor atau bukaan samping, surveyor akan mendapatkan bahwa ada suatu pintu dalam kedap cuaca. Pintu dalam dirancang untuk memastikan kekedapan terhadap cuaca dan, juga, struktur mereka harus sama dengan kekuatan struktur sekelilingnya. Dari semua itu, pemeriksaan pelat pintu, bagian luar dan bagian dalam, kerangka-kerangkanya, termasuk sambungan lasnya; lengan-lengan engselnya; engsel-engselnya; bearing-bearingnya; dan kondisi dari karet pengedapnya. Apabila MPP mempersyaratkan, periksa bearing clearence nya. Pada waktu yang bersamaan, ingat untuk memeriksa struktur dan pelat sekitarnya.

Sebagai bagian dari pemeriksaan/inspeksi, surveyor harus meminta awak badan kapal untuk melakukan pengoperasian siklus membuka dan menutup secara lengkap. Ini harus dilakukan dengan dua cara yaitu lokal dan dari tempat kendali jarak jauh untuk setiap pintu. Periksa kemulusan operasi dari pintu-pintunya dan bahwa lengan-lengan engselnya, engsel-engselnya dan bearing-bearingnya sedang beroperasi dengan benar.

Apabila ada pintu-pintu bongkar-muat samping atau pintu-pintu "gunport", periksa mereka persis dengan cara yang sama. Untuk ram-ram bongkar-muat, apakah sisi, buritan atau perempat, periksa sambungan mereka terhadap lambung untuk tegangan, keretakan, dlsb. sebagai tambahan untuk kekedapan cuaca mereka jika diperlukan.

Pengujian "hose test" harus dilakukan untuk mengkonfirmasi kekedapan terhadap cuaca terhadap masing-masing pintu. Suatu metode pengujian yang dianggap sama dengan "hose test" adalah "chalk test" (sebagai contoh), tetapi apabila surveyor merasa ragu dengan kekedapannya terhadap cuaca, maka mintalah untuk dilakukan "hose test".  Suatu "hose test" untuk pintu-pintu haluan, sisi atau buritan adalah wajib bagi kapal ferry untuk penumpang sebagai bagian daripada survei tahunan dan survei perbaharuan "Sertifikasi Keselamatan Kapal Penumpang (Passenger Safety sertificate)". Untuk type-type kapal lainnya itu merupakan kebijaksanaan surveyor. Pengujian "hose test" untuk pintu-pintu demikian umumnya dapat dilakukan sebagian dari dermaga, tetapi sering suatu kapal dipersyaratkan untuk menyelesaikan operasionalnya.  Hal ini dapat dilakukan bersama dengan suatau pengujian peluncuran perahu penyelamat (sekoci), apabila ada survei keselamatan. Dalah keadaan bagaimanapun, pastikan bahwa apakah mesin sekoci bisa bekerja sebelum memulai atau ikat terlebih dahulu ke papalnya, apabila tidak selang pemadam kebakaran akan putus dan sekocinya harus diselamatkan dari sisi lain dari pelabuhannya.

Satu bencana kecelakaan yang paling terkenal yang berhubungan dengan ferry untuk penumpang adalah suatu kecelakaan dari "Herald of Free Enterprise", yang terbalik dan tenggelam setelah kemasukan air ke dalam geladak kendaraannya. Pada contoh ini pintu haluan dibiarkan terbuka ketika kapal sedang menuju ke laut. Banyak persyaratan statutory menurut undang-undang telah dikeluarkan dari bencana ini, yang telah menggarisbawahi kerentanan yang merekat pada kapal-kapal ini terhadap air "permukaan-bebas" di atas geladak kendaraan.

5.4.3 Kunci Pengikat dan Pintu-pintu

Rancangan pengikat dan pengunci pintu-pintu haluan, sisi dan buritan merupakan sesuatu yang penting dan fundamental bagi keselamatan kapal.

Suatu "perlengkapan pengikat" dipakai untuk menjaga suatu pintu tetap tertutup dengan mencegahnya dari kondisi berputar terhadap engsel-engsel nya. Suatu "perlengkapan pendukung" dipakai untuk menyalurkan beban-beban internal dan eksternal pintu ke "perlengkapan pengikat" dan dari "perlengkapan pengikat" ke struktur kapal. Suatu "perlengkapan pengunci" mengunci "perlengkapan pengikat" dalam keadaan posisi tertutup.

Pintu haluan dirancang untuk menjamin kekedapan yang konsisten dengan kondisi-kondisi operasionalnya, dan untuk memberikan perlindungan secara efektif terhadap pintu-pintu bagian dalam. Pintu-pintu bagian dalam, sisi dan buritan dirancang untuk memastikan kekedapan terhadap cuaca dan dirancang dengan pendukung kekedapan permanen.

Surveyor harus memeriksa secara seksama terhadap perlengkapan-perlengkapan pengikat, pendukung dan pengunci, dengan perhatian khusus ditujukan pada sambungan pengelasan dan periksa kondisi umum pengaturan pengedap pintu dan keutuhan gasket-gasket pengedapnya. Periksa engsel-engselnya dengan hati-hati, khususnya letak dimana mereka dilaskan pada struktur kapalnya. Apabila surveyor merasa ada yang meragukan, mintalah pengujian dengan "dye-penentrant" atau dengan pengujian partikel magnet. Periksa keausan (clearance) apabila dipersyaratkan oleh MPPnya.

Periksa perlengkapan pengitnya, pendukungnya dan penguncinya ketika pengoperasian membuka dan metutup satu siklus penuh. Pada waktu bersamaan, lakukan pengujian sistem hidrolisnya, termasuk semua perlengkapan keselamatannya. Pastikan bahwa nantinya pintu-pintu akan tetap terkunci apabila nantinya ada kejadian bahwa minyak hidrolisnya lenyap dan pastikan pula bahwa stasiun pengoperasian untuk buka dan tutup pintu-pintu tidak bisa dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

Apabila kapal memiliki haluan tipe "visor" daripada pintu-pintu, selalu periksa " pengunci Atlantic"nya, yang mana merupakan perlengkapan pengunci tambahan untuk mencegah terbukanya haluan tipe "visor" di laut dikarenakan daya apungnya sendiri.

5.4.4 Sistem Pemantauan dan Penunjukan

Pintu-pintu haluan, sisi dan buritan dilengkapi dengan suatu sistem penunjukan yang dirancang untuk memantau pengoperasian mereka dan posisi buka/tutup. Sistem pemantauan/penunjukan memberikan suatu konfirmasi pada stasiun pengendali jarak jauh tentang posisi buka/tutup  setiap pintu dan setiap perlengkapan pengikat dan pengunci. Alarm (peringatan) petunjuk lampu dan suara yang terpisah dipasang pada Anjungan Navigasi dan pada panel pengoperasian untuk menunjukkan bahwa pintu haluan dan pintu bagian dalam terturup dan perlengkapan pengikat dan pengunci mereka sudah terpasang sebagaimana mestinya. Sistem ini dirancang untuk menunjukkan dengan peringatan (alarm) suara dan visual apabila pintu tidak tertutup dan tidak terkunci sepenuhnya dan dengan peringatan suara apabila perlengkapan pengikat terbuka atau perlengkapan pengunci tidak aman. Panel penunjuknya dilengkapi dengan suatu lampu penguji fungsi. Pakailah ini untuk menguji ini panelnya dan periksa, selama siklus beka dan tutup bahwa hal ini tidak memungkinkan untuk mematikan salah satu lampu indikator, dengan "acknowladging" atau "menerima" alarm-nya.

Panel indikatornya, pada Anjungan Navigasi, juga dilengkapi dengan suatu peringatan suara, yangmana akan mengeluarkan suara apabila kapal meninggalkan dermaga dengan pintu haluan atau pintu bagian dalam tidak tertutup dan dengan salah satu perlengkapan pengikat tidak pada posisi yang benar. Periksa bahwa "mode selection"nya dari panel pemantaunya - "Dermaga" atau "Berlayar di laut" - di anjungan sedang beroperasi dengan benar dan periksa bahwa sensor-sensor sistem indicatornya tidak rusak dan terlindung dari air, es atau setiap kerusakan mekanis.

Sistem pengawasan telivisi (CCTV) dipasang antara pintu haluan dan pintu bagian dalam, dengan satu monitor yang dipasang di atas Anjungan Navigasi dan di dalam Ruang Pengendali Mesin (ECR). Sistem ini memiliki kemampuan untuk memantau posisi dari pintu-pintunya dan sejumlah yang mencukupi dari perlengkapan-perlengkapan pengikat. Sistem CCTVnya juga akan mencakupi pintu haluan bagian dalam dan pintu buritan dari geladak kendaraan sehingga itu dapat pantau ketika di laut. Periksa bahwa sistem TV pemantau menghasilkan gambar yang memuaskan - apakah "definisi"nya cukup baik untuk melihat apa saja selain cahaya dan gelap?.

Periksa bahwa semua sistem pemantauan/petunjukan, termasuk sistem pengawasan dengan telivisi, sedang beroperasi secara memuaskan selama pengoperasian penuh untuk buka dan tutup.

5.4.5 Sistem Deteksi Air Bocor dan Pengaturan Drainase

Sistem deteksi air bocor dengan peringatan suara dan pengawasan telivisi dirancang untuk memberikan suatu petunjuk pada Anjungan Navigasi dan pada Ruang Kendali Mesin dari setiap kebocoran yang melalui pintu-pintunya.

Pertahanan garis pertama mungkin peringatan permukaan meninggi dalam area antara pintu-pintu haluan dan pintu bagian dalam. Area ini dilengkapi dengan sistem drainase scupper dengan katup anti-balik, tetapi pada saat permukaan air naik melebihi ketinggian yang sudah ditentukan, relatif terhadap ketinggian dari geladak kendaraan, peringatan suara akan berbunyi di Anjungan Navigasi.

Pertahanan kedua dan yang paling banyak digunakan adalah sistem pendeteksi kebocoran untuk pengedap pintu bagian dalam,  yang mana biasanya terdiri dari satu bah kecil di pojok bawah dari pengedapnya dipasang di kedua sisinya. Bah ini dilengkapi dengan peringatan permukaan meninggi, yang akan memberitahu Anjungan terhadap suatu kebocoran pengedap dari pintu bagian dalamnya. Cara yang paling sederhana untuk menguji ini adalah dengan mengangkat pelampungnya atau apabila ini tidak memungkinkan, hanya dengan mengisi perangkapnya dengan air.

Lakukan pemeriksaan visual pada pengaturan drainasenya termasuk sumur/selokan bilga, pipa-pipa buangan, dlsb. dan sedapat mungkin lakukan pengujian pada peringatan permukaan meninggi.

5.4.6 Sistem Ventilasi dan Kelistrikan

Untuk kapal-kapal ferry pengangkut penumpang dan Ro-ro pengangkut kendaraan, garasi-garasinya dan atau ruangan-ruangan yang tertutup dilengkapi dengan suatu sistem ventilasi. Sistem ini sangat penting untuk keselamatan menghadapi api, mempertimbangkan adanya uap gas yang mudah terbakar dari semua kendaraan. Dengan cara yang sama, peralatan listrik dalam kompartmen-kompartmen ini harus dari tipe intrinsik aman.

Periksa bahwa kipas ventilasinya, yang dipasang dalam garasi dan/atau ruangan-ruangan yang tertutup, sedang beroperasi dengan benar, bersamaan dengan saluran ventilasinya dan flap-flap kebakaran.

Lakuman suatu pengujian umumnya pada peralatan listrik intrinsik aman dan beri perhatian terutama untuk kabel yang terpasang dan kotak-kotak penghubung.

Setiap peralatan listrik intristik aman yang terpasang pada geladak kendaraan harus paling tidak 450 mm diatas geladaknya atau platformnya, untuk mencegah kemungkinan terbakarnya uap bahan bakar, yang mana lebih berat daripada udara.

5.5 Survei Tahunan terhadap Permesinan dan Peralatan Pemadam Kebakaran

5.5.1 Pemeriksaan Umum pada Ruang Permesinan

Daerah-daerah utamanya adalah:

5.5.1.1 Pemeriksaan Secara Visual Terhadap Mesin Propulsi dan Mesin Bantu.

Secara umum, melepas permesinan tidak diperlukan dalam survei tahunan ini. Periksa logbooknya dan catatan-catatan perawatannya dan tanyakan kepada Kepala Kamar Mesin (cheif Engineer) nya untuk menemukan jika masih ada permasalahan sekarang dan langkah-langkah yang diperlukan. Selalu ambil keuntungan dari setiap pembukaan yang sedang berjalan untuk tujuan perawatan, untuk melakukan pemeriksaan bagian internalnya.

5.5.1.2 Kondisi Umum dari Sistem Perpipaan dan Selang-selang Fleksibel

Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap semua sistem perpipaan, beri perhatian khusus pada daerah-daerah di sekitar dengan permukaan panas atau peralatan listrik, dimana kebocoran, umumnya minyak, yang mungkin akan menyebabkan kebakaran. Setiap kebocoran yang ditemukan harus segera diperbaiki. Apabila surveyor mendapati adanya tambalan sementara atau kotak-kotak semen, hal ini harus dibuka dan pipa-pipanya diganti atau diperbaiki secara permanen. Juga, periksa setiap selang-selang fleksible dan apabila mereka sudah dalam keadaan jelek, mintalah selang-selang itu untuk diperbaharui. Periksa perpipaan pada bilga-bilga, terutama di daerah sekitar lubang masuk air laut termasuk katup-katupnya, terhadap korosi, dan juga periksa bahwa mekanik operasi dari katup-katup masuk air laut bekerja dengan baik.

5.5.1.3 Kebersihan Kamar Mesin

Hal ini bukan masalah yang estetis. Kontamonasi minyak pada permukaan kamar mesin merupakan hal yang paling bahaya terhadap kebakaran, dan akan mengundang perhatian pemeriksaan pihak Syahbandar dan merupakan penyebab utama terhadap penahanan kapal. Periksa bilga-bilga dan bak penampung dan jika diperlukan, minta mereka untuk membersihkannya sesegera mungkin. Periksa daerah-daerah sekitar mesin induk dan mesin-mesin bantu dan jika surveyor menemukan adanya kebocoran bahan bakan atau minyak pelumas, minta pada awak badan kapal untuk memperbaikinya sesegera mungkin. Apabila alarm permukaan tinggi terpasang pada sistem bilaganya, lakukan pengujian. Juga periksa ruang separator minyaknya, apabila kapalnya cukup besar untuk memiliki ruang separator secara terpisah. Hal ini biasanya akan lebih kotor daripada bagian lain kamar mesinnya, tetapi minyak bebas yang terlalu banyak di dalam bak penampungan masih merupakan sumber bahaya kebakaran. Apabila ada suatu permasalahan dengan pembuangan lumpur dan konswensinya akan adanya penumpukan terhadap air berminyak dalam bilga, permukaan kamar mesin akan menjadi terkontaminasi. Apabila tidak ada fasilitas setempat untuk membuang lumpur dan air bilga yang kotor, mintalah konfirmasi tertulis dari agen untuk masalah ini dan buatlah suatu pengesahan rekomendasi pada anneks permesinan untuk masalah ini untuk ditangani dengan pada panggilan ke dermaga berikutnya.

5.5.1.4 Bahaya-bahaya Kebakaran dan Ledakan

Kebocoran pada sistem perpipaan, dibarengi oleh kurangnya isolasi pada permukaan yang panas, dan kerusakan peralatan listrik semuanya merupakan sumber-sumber bahaya kebakaran dan ledakan. Apabila ditemukan kondisi yang demikian  selama melakukan survei, surveyor harus meminta awak badan kapal untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Surveyor dapat memberikan mereka kepentingan pribadi yang tercerahkan.

Beberapa perpipaan memiliki deflektor atau pelindung menutupi flensa-flensa mereka untuk menghindari pemancaran cairan ketika terjadi kebocoran. Sebagai contoh, pipa air laut melalui dekat dengan switcboard (pada kapal-kapal lama), kotak-kotak penghubung, transformer dlsb. Periksa bagian belakang dari deflektor dan pelindung nya. Apabila surveyor menemukan kaleng-kaleng lama atau deflektor sekitar kamar mesinnya, ini biasanya akan menunjukka adanya kebocoran. Periksa mereka semua dan minta agar dilakukan perbaikan.

5.5.1.5 Rute-rute Jalan Keluar Darurat

Surveyor harus memeriksa untuk memastikan bahwa jalan keluar diberi petunjuk yang jelas dengan tanda-tanda yang seharusnya dan selalu siap dilalui. Adanya barang-barang ataupun peralatan yang menutup ataupun mengganggu suatu jalan keluar harus dipindah dan disimpan di tempat lain yang aman.

5.5.1.6 Peralatan Pemadam Kebakaran

Surveyor harus memeriksa kondisi secara umum dari peralatan pemadam kebakaran untuk memastikan bahwa peralatan yang dipersyaratkan masih terpasang dan dalam keadaan beroperasi dengan baik, juga dilakukan pengujian sebagaimana mestinya.

5.5.2 Pemeriksaan Pada Mesin Diesel Induk

Pada kapal-kapal besar, yang digerakkan oleh mesin diesel kecepan rendah, dua tak yang dihubungkan secara langsung terhadap poros baling-balingnya, ketika melakukan survei tahunan percobaan berlayar di laut biasanya tidak diperlukan dikarenakan sebab kepraktisan saja. Biasanya, surveinya terdiri dari suatu pemeriksaan secara umum terhadap mesinnya, logbook-nya dan catatan perawatannya, serta perbaikan-perbaikan yang  pernah dilakukan. Mengambil contoh suatu mesin berkecepan rendah, kerusakan dibagi menjadi 4 tingkat, surveyor harus memeriksa keadaan seperti berikut ini:
  • Tingkat atas,
  • Tingkat tengah, 
  • Tingkat bawah, dan
  • Bilga
Penjelasan dari untuk memeriksa keempat tingkatan di atas akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

5.5.2.1 Tingkat Atas

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan oleh surveyor ketika melakukan survei pada bagian atas mesin kapal:
  • Periksa gigi dari katup-katupnya terhadap penampakan secara umum. Gigi-gigi model yang baru biasanya dioperasikan secara hidrolis, untuk itu meriksa terutama sambungan pipa-pipanya dari tanda-tanda kebocoran,
  • Periksa kebersihan dari cylinder head-nya terhadap tanda-tanda adanya kebocoran dari minyak pelumas atau bahan bakar.
  • Periksa pipa-pipa injektor bahan bakarnya, apabila kapal memiliki instalasi automatisasi, dan pada beberapa kasus, pipa-pipanya terbuat dari pipa berdinding ganda. Periksa rencana drainasenya serta alarm kebocorannya.
  • Periksa pipa gas buang, terutama pipa bellow expansinya, untuk kondisi dari isolasinya dan adanya tanda-tanda kebocoran. Selalu cari adanya jelaga deposit ketika melakukan pemeriksaan sistem gas buang, terutama pada pipa bellow ekspansinya, biasanya hal ini sering menunjukkan adanya suatu kebocoran.
  • Periksa turbocharger-nya terhada adanya tanda-tanda kebocoran, kondisi dari kulit yang paling luar, isolasinya, sambungan gas buangnya dan gelas tanda minyaknya. Apabila turbocharge dari jenis pelumasan dengan celup minyak (oil-bath lubricated) daripada pelumasan dengan tenaga, surveyor harus mampu melihat perbedaan warna dari minyak lumasnya. Periksa kapan waktu terakhir minyak lumasnya diganti. Apabila penggatian minyak lumasnya yang terakhir bukan karena adanya kunjungan pemeriksaan oleh surveyor, kemudian minyak bersih pada umumnya menunjukkan gigi-gigi dan gland-nya, antara pipa gas buang dan sisi-sisi masuknya, adalah memuaskan. Apabila minyak pelumasnya berisi ketidak murnian, maka surveyor harus memeriksanya lebih lanjut secara seksama.
  • Periksa pipa-pipa udara tekan untuk starting-nya bersama-sama katup pembebas-nya (the relief valve).  Katup pembebas-nya yang dipasang pada pipa udara tekan untuk starting berguna untuk perlindungan dari bahaya ledakan. Apabila ada minyak yang keluar dari kompressornya dan akhirnya berkumpul sendiri di dalam pipa udara bertekanan, hal ini pada akhirnya akan menurunkan dan dapat meledak apabila ditekan dengan tekanan yang cukup kuat.
  • Periksa perlengkapan penguncinya pada setiap mur-murnya, seperti kawat, split pin, mur kunci, dlsb.
  • Periksa rencana pendinginnya dan adanya sambungan antara jaket silinder-nya dan bagian atasnya (the head) dari kebocoran-kebocora.
5.5.2.2 Tingkat Tengah

Pada tingkat tengah dari mesin surveyor harus melakukan peperiksaan seperti berikut:
  • Periksa jaket-jaket silindernya dari kondisi kebersihan secara umum dan dari kebocoran-kebocoran.
  • Periksa pelumas silindernya dari operasional, sambungannya terhadap silindernya dan adanya keboran-kebocoran pada pipa-pipanya. Hal ini akan lebih baik pula apabila memeriksa catatan konsumsi minyak lumasnya.
  • Periksa pompa-pompa bahan bakarnya, bersamaan dengan pipa inletnya dan perpipaannya yang ke injektor-injektor, dari adanya kebocoran.
  • Tergantung dari tipe mesinnya, hal ini mungkin dapat dilakukan untuk memeriksa gland pipa teleskopiknya, yang dihubungkan dengan torak-toraknya, dari adanya kebocoran.
  • Periksa pendingin muatan udara dari adanya tanda-tanda kebocoran, periksa drainasenya dan, apabila kapalnya otomatis, periksa katup pengontrol thermostatik air lautnya. Katup air lautnya untuk pendingin bermuatan udaranya dirancang untuk menghentikan air pendingin yang menuju ke muatan udaranya apabila suhu udara turun dibawah suatu titik tertentu, dikenal dengan "dew point". Sejumlah kecil dari uap air masih dapat diterima, tetapi air yang terkondensasi akan dapat merusak mesin.
  • Hal ini bukanlah persyaratan khusus dari Biro Klassifikasi, tetapi apabila surveyor dapat masuk pada scavenge-space nya, hal ini akan lebih baik untuk memeriksa kebersihannya dan kondisi dari katup-katup buluhnya (reed valves). Tergantung dari kondisinya, periksa kapan terakhir dibersihkan dan apakah atau tidak mereka telah memiliki suatu pembakar scavenge-space. Apabila scavenge space-nya dibiarkan kotor, pembakaran akan tidak seperti biasanya. Sehingga jika hal ini ditemukan kotor, maka surveyor harus memintanya untuk dibersihkan.
5.5.2.3 Tingkat Bawah

Pada tingkat bawah dari mesin, surveyor harus melakukan pemeriksaan utamanya seperti berikut ini:
  • Periksa pintu-pintu crankcase-nya dan katup-katup pembebas ledakan dan periksa adanya kebocoran-kebocoran pada tingkatan ini. Juga periksa adanya tanda-tanda keluarnya minyak melalui katup-katup pembebas pintu crankcase-nya.
  • Periksa gigi-gigi putarnya, termasuk indikator dan interlok-nya.
  • Periksa rumah thrust block bagian luar-nya dan gland poros pada bagian ujung belakang thrust block-nya, surveyor akan dapat melihatnya secara langsung. Minyak yang bocor ke roda gila dan setelahnya minyak itu akan keluar kemana-mana.
5.5.2.4 Bilga

Pada bagian ini surveyor akan melakukan pemeriksaan seperti berikut:
  • Periksa dan cari tentang tanda-tanda adanya pipa-pipa yang bocor.
  • Lakukan pengujian dengan palu ketok pada bagian-bagian baut pondasi mesin secara acak. Goyahnya batang-batang pengikat atau baut-baut pondasi dapat menyebabkan getaran. Periksa tentang adanya tanda-tanda keausan disekitar baut-bautnya.
  • Idealnya mesin seharusnya telah bekerja pada keadaan ke arah maju dan mundur, untuk memeriksa sistem udara starting-nya dari kebocoran-kebocoran dan kebagusan operasi dari kontrol-kontrolnya. Walaupun, hal ini tergantung pada dimana surveyor sedang melakukan surveinya.
Pada mesin-mesin yang lebih kecil, atau dimana sistem kopling dipasang - mesin-mesin 4-tak kecepatan menengah atau tinggi - mesin-nya harus diperiksa dalam keadaan mesin berjalan. Adanya indikasi yang tidak biasa (abnormal) atau getaran mungkin mengindikasikan diperlukannya adanya pemeriksaan lebih detail lagi terhadap bagian-bagian sendiri-sendiri - gigi-gigi, torak-torak, silinder head, dlsb. Periksa spesifikasi dari pabrik pembuat mesin untuk detal batasan-batasan operasinya, terutama terhadap pembacaan tekanan dan suhu, dlsb.

Surveyor harus memeriksa bagian-bagian berikut ini:
  • Cylinder head-nya atau torak atas dari mesin torak bertolak, bersamaan dengan gigi rocker-nya, apabila dilengkapi.
  • Silinder blok-nya dan sambungan antar mereka dan crankcase entablature-nya dari keausan.
  • Crankcase entablature-nya bersama-sama dengan bagian-bagian yang visibel daripada bed-plate pondasi mesin dan baut-baut holding-down-nya.
  • Sistem bahan bakar, minyak pelumas dan air pendinginnya, bersama-sama dengan adanya pendinginpendingin udara/air.
  • Manifold gas buang dan pipa-pipa gas buang dengan isolasi-isolasinya,
  • Sistem pengontrol udara dan startin-nya,
  • Pompa-pompa tempel yang dijalankan secara mekanis, apabila dilengkapi.
  • Gigi pengontrol, instrumentasi, governor kecepatannya, dan lain sebagainya.
  • Kondisi secara keseluruhan dari sistem keamanan dan pemantauannya - lakukan verifikasi tentang  hal ini sejauh mungkin.
5.5.3 Gearbox Propulsi Utama

Mesin-mesin diesel kecepatan menengah dan tinggi dan turbin-turbin dihubungkan terhadap garis porosnya melalui suatu reduction gearbox. Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap bagian luar dari rumah gearbox-nya, poros-poros masuk dan keluar-nya, bersama-sama dengan kopling lenturnya (the flexible couplings), apabila dilengkapi. Sebagai tambahan, apabila dilengkapi dengan pintu pemeriksaan, memberikan kemudahan masuk, surveyor harus memeriksa gigi dari gearnya, tetapi harus diperhatikan dan berhatihati jangan sampai ada sesuatu yang terjatuh atau tertinggal di dalam gearbox-nya ("mudah masuk berarti bahwa, pintunya diikat dengan cara cleated daripada diikat dengan baut). Hal yang terbaik untuk dilakukan oleh surveyor adalah, sebelum melakukan pemeriksaan gigi gearnya mengeluarkan terlebih dahulu semua barang-barang yang ada di dalam kantong-kantong pakaian yang mungkin dapat jatuh atau tertinggal di dalam gearbox.

Bagian/barang-barang utama yang perlu diawasi adalah seperti berikut:
  • Kondisi dari gigi gearnya.
  • Adanya tanda-tanda kegagalan bearing-nya.
  • Kondisi daripada thrust-bearing-nya, apabila itu dipasang secara ingral dengan gearbox-nya.
  • Kondisi adanya pompa-pompa tempel dan atao pendinginnya.
  • Kontrol-kontrol & instrumentasinya.
Dalam banyak kasus, surveyor akan mendapati bahwa gearbox-nya dikombinasi dengan sistem pengontrolnya pada controlable-pitch-propeller (CPP). Dalam contoh ini, periksa pipa-pipa hidrolisnya, pompa-pompa dan pendinginnya, apabila dilengkapi, untuk sistem tersebut.

Beberapa kapal juga dilengkapi dengan shaft-generator, yang mana kemungkinan digerakkan dengan sabuk dari porosnya atau, dalam beberapa kasus, digerakkan dengan gear, langsung dari gearbox-nya. Lakukan pemeriksaan secara visual dan lakukan pengujian terhadap generatornya apabila memungkinkan.

Apabila generatornya digerakkan dari porosnya, daripada suatu PTO (power-take-off) pada gearbox-nya, surveyor kemungkinan tidak dapat melaksanakan mpengujian terhadap generatonya terkecuali kapalnya memiliki CPP. Apabila shaft-generatornya digerakkan dengan gear dari gearbox-nya, hal ini kemungkinan juga ganda, pada kapal-kapal kecil, sebagai suatu unit tenaga keadaan darurat 9emergency power unit), dalam suatu keadaan kegagalan mesin induk-nya. Hal ini dapat dijalankan dari dua atau lebih alternator-alternator bantu, yang dapat memberi tenaga sementara kepada kapal dalam waktu pendek.

5.5.4 Propulsi Listrik Diesel

Keunggulan daripada propulsi listrik diesel untuk kapal-kapal dagang adalah bahwa hal ini mengijinkan perancang menempatkan generator-generator-nya lebih atau kurang dimana saja. Hal ini memungkinkan untuk mengurangi panjang daripada garis-poros atau secara sederhana untuk dapat memaksimalkan pemakaian ruangan yang ada. Dalam hal propulsi listrik diesel, melakukan pemeriksaan terhadap mesin dieselnya sebagaimana sebelum ini, lakukan pemeriksaan bagian luar terhadap alternator-alternatornya dan motor-motor propulsinya. Juga lakukan pemeriksaan bagian dalamnya melalui pintu-pintu atau lubang-lubang pemeriksaan, sesuai yang ada.

Tambahan bagian atau barang-barang yang harus diperiksa dan diperhatikan adalah:
  • Kebersihan daripada gulungan kawat-nya.
  • Keamanan daripada pengikat-pengikat gulungan kawat-nya.
  • Keadaan adanya buit-in daripada pendingin atau pemanas.
  • Kondisi daripada bearing-bearing-nya.
  • Instrumentasi dan pengontrol-pengontrolnya.
Apabila memugkinkan, lakukan pengujian operasi paling tidak satu unit saja.

Pada kapal-kapal yang lebih tua yang diperuntukkan untuk memiliki motor-motor yang digerakkan dengan tenaga arus DC, sementara untuk kapal-kapal moderen memakai motor-motor yang digerakkan oleg sumber tenaga berarus AC.

Dengan motor-motor yang digerakkan oleh tenaga arus DC, masalah utamanya adalah menumpuknya debu karbon dari sikata-sikatnya di dalam gulungan-gulungan kawatnya, yang mana, apabila terkombinasi dengan lingkungan air asin/laut, dapat mengurangi efisiensi mereka dan dapat mengakibatkan keadaan bacaan uji-merger yang sangat rendah. Pastikan bahwa hal ini dibersihkan secara berkala, periksa bacaan uji-merger terhadap periode terakhir dan pastikan bahwa pemana-pemanasnya sedang beroperasi.

5.5.5 Mesin-mesin Bantu dan Alternator

Pengujian generator-generator tenaga listrik, atau alternator-alternator, dalam hubungannya dengan sumber tenaga mereka. Hal ini mungkin mesin-mesin diesel, turbin-turbin uap, shaft-gerator atau generator-generator PTO - alternator kecil yang digerakkan dengan sabuk pada mesin induk di kapal-kapal kecil, atau alternator-alternator lebih besar yang digerakkan oleh crankshaft/poros engkol pada kapal-kapal tipe khusus, seperti kapal keruk.

Pengujiannya harus dilakukan, sejauh memungkinkan, dengan beban seperti beban kapan dalam keadaan berlayar di laut bebas. (Merujuk pada logbook Kamar Mesin). Peraturan Biro Klassifikasi dan konvensi SOLAS mensyaratkan bahwa, dalam keadaan kejadian gagalnya salah satu daripada perangkat generatornya, salah satu sisanya yang lain tetap dapan memberikan tenaga yang diperlukan kepada semua peralatan yang diperlukan dalam melayani kapal agar tetap dapat berlayar secara normal dan memulai kapal dari suatu kedaan "kapal-mati" (dead-ship).

Hal ini merupakan sesuatu yang biasa mendapati kapal-kapal dengan generator "tambahan" yang dipasang di atas geladak, di dalam atau di luar kontener. Rencana/rancangan ini sepertinya tidak memenuhi persyaratan-persyaratan apakah Peraturan Biro klassifikasi atau dengan konvensi-konvensi internasional seperti SOLAS; mereka dapat diterima dalam keadaan darurat, untuk waktu yang pendek dan dengan perjanjian dari Kantor Pusat Biro Klassifikasi. Apabila Kantor Pusat menyetujinya, sambungan kabel-kabel generatornya terhadap main switchboard-nya harus terpasang secara aman dan selamat sepanjang garis kabel yang sudah ada dan disambung secara baik terhadap man swicthboard-nya. Peletakan yang melibatkan kabel-kabel yang ditempelkan "untuk sementara" pada tangga-tangga ke geladak kapal dalam kamar mesin tidak diijinkan.

Sebagai tambahan terhadap pengujian beben sendiri-sendiri, lakukan juga pemeriksaan seperti berikut:
  • Sambungan paralel.
  • Pembebanan bagi (load sharing).
  • Start secara otomatis, apabila dilengkapi. Generator dengan start secara otomatis dapat dilakukan pengujian apakah dengan cara pengujian simulasi "black-out" atau benar-benar "black-out". Pada keadaan simulasi "black-out", generato yang sedang bekerja diputus hubungannya dari  panel board-nya, dimana pada keadaan ini perangkat stanby-nya harus otomatis jalan (start). Akan tetapi dalam beberapa kejadian, selalu meminta Kepala Kamar Mesin untuk memberitahu semua awak badan kapal bahwa suatu keadaan pengujian "black-out" akan dilakukan, sehingga mereka dapat mematikan setiap komputer yang mungkin sedang mereka gunakan tanpa harus kehilangan hasil kerja mereka.
  • Trip-trip untuk tenaga cadangan - mungkin memerlukan pengaturan.
Hasil pencatatan pengujian terhadap pengukuran-pengukuran isolasi, uji-merger. Hasil bacaan isolasi rendah mengindikasikan bahwa diperlukan untuk membersihkan alternator-nya. Apabila uji-merger terakhir menunjukkan bacan rendah, mintalah untuk dihubungkan bacaan merger daripada alternator-nya, untuk memeriksa pabila perawatan yang diperlukan telah dilaksanakan.

Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap sumber tenaga dan, untuk mesin-mesin diesel, lakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap bagian-bagian berikut ini:
  •  Suhu silinder, suhu air pendingin dan tekanan minyak pelumas diperiksa untuk mencocokkan dengan yang dilaporkan di dalam logbook dan spesifikasi dari manufacturer-nya.
  • Kebocoran-kebocoran minyak dan air, kerusakan isolasi dan kerusakan instrumen adalah hal-hal yang biasa, perbaikan harus diminta sebagaimana diperlukan.
  • Alarm kecepatan lebih dan shutdown.
  • Alarm tekanan rendah minyak pelumas dan shutdown.
  • Alarm suhu tinggi air pendingin.
  • Kopling antara sumber tenaga dan alternator-nya.
Perlindungan untuk awak badan kapal daripada bagian-bagian yang berputar dan permukaan panas - mesin-mesin generator sering memiliki tutup pelindung baja pada manifold gas buangnya dan bagian-bagian yang berputar; pastikan bahwa semua ini dipasang pada tempatnya masing-masing.

Shaft generator atau generator yang digerakkan oleh turbin gas buang dilakukan pengujian ketika kapal sedang berlayan di laut bebas; biasanya pengujian ini dilakukan bersamaan dengan adanya survei automation.

5.5.6 Survei terhadap Installasi Listrik

Hal-hal yang harus dilakukan didalam melakukan survei tahunan terhadap installasi listrik adalah, periksa kebersihan secara umum pada switchboard utama dan switchboard daruratnya, berfungsinya setiap instrumentasinya, berfungsinya daripada indikator gangguan earth dan catatan-catatan pengujian mergernya. Periksa semua alat-alat proteksi akibat adanya kejutan, seperti alas karet sekitar switchboard, pagar pegang berisolasi, sarung tangan berisolasi, kail keselamatan, dlsb.

Lakukan pemeriksaan visual terhadap kotak-kotak sambungan, panel starter lokal, kabel-kabel listrik, dlsb. Pastikan bahwa kabel-kabel terikat secara baik pada tray kabel. Ketika surveyor melakukan pemeriksaan kabel-kabel listrik, periksa secara lebih seksama terhadap "gland-gland kabel" dimana kabel-kabel menembus melalui sekat-sekat. Di sini memungkinan besar telah terjadi gesekan, yang mungkin akan terjadi arus pendek atau bahkan kebakaran. Periksa untuk memastikan sirkit-sirkit "buat rumahan" tidak dipasang, apakah untuk mengganti installasi yang rusak atau memperkenalkan pemasangan baru tanpa adanya pengesahan.

Lakukan pengujian terhadap motor-motor listrik secara acak dan lakukan verifikasi bacaan-bacaan uji mergernya. Selalu lakukan investigasi terhadap bacaan-bacaan uji merger tanpa nama dan, apabila diperlukan minta pada awak badan kapal untuk melakukan perbaikan. Lakukan pengujian terhadap "preferential trips"-nya, dimana peralatan bantu yang tidak penting akan mati ketika ada kejadian kekurangan tenaga.

Kapal-kapal penumpang memerlukan lebih banyak lagi pemeriksaan secara intensif. Surveyor harus melakukan pemeriksaan bahwa semua peraralatan-peralatan yang berkenaan dengan keselamatan kapal, baik dalam keadaan hubungan normal atau darurat, semuanya dalam keadaan bekerja dengan baik.

5.5.7 Kompressor Udara

Kpala-kapal yang dilengkapi dengan sistem udara bertekanan, untuk pengendalian dan starting permesinan, dipasang dengan tidak kurang dari dua kompressor udara.

Untuk survei tahunan, surveyor harus melakukan pemeriksaan seperti berikut ini:
  • Pengujian kerja. Pengujian ini juga akan memverifikasi tentang operasi otomatis.
  • Suatu pengujian katup-katup pengamannya. Ketika mengadakan pengujian terhadap katup-katup pengaman kompressor, periksa apabila katup-katup receiver-nya telah diikat dengan baik - dan diletakkan di tempat yang aman.
  • Lakukan pemeriksaan bagian luarnya secara menyeluruh untuk mengetahui adanya kebocoran minyak lumas atau udara. Apabila ada minyak lumas di dalam pipa udara, periksa di bagian drainasenya, merupakan permasalahan yang umum dan memerlukan investigasi lebih dalam lagi. Mungkin diperlukan juga pemeriksaan bagian dalam kompressor.
  • Pengujian operasional terhadap kompressor darurat, dengan melakukan pengisian receiver udara darurat. Dalam beberapa kasus, kompressor udara darurat memiliki pompa manual. Kekurang perawatan dan pada kenyataannya tidak ada yang memakainya, terkecuali diancam dengan kekerasan, sering tidak berguna. Perbaikan-perbaikan diminta sebagaimana diperlukan.
Kapal-kapal yang dibangun akhir-akhir ini cendrung dilengkapi/dipasang dengan kompressor "bebas-perawatan", bisa dikatakan kompressor demikian dirancang untuk dilakukan perawatan di darat oleh pembuatnya dan apabila suatu permasalahan muncul pada kompressor di dalam kapal, maka cukup simpel langsung diganti. Bagaimanapun, pada kapal-kapal yang lebih lama hal ini bukanlah permasalahannya dan mesin-mesinnya akan diperbaiki di atas kapal.

5.5.8 Reservoir Udara

Survei tahunan pada reservoir udara, pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan bagian luarnya saja. Terkecuali surveyor menemukan adanya hal-hal yang tidak normal yang memerlukan kerja, secara sederhana lakukan pemeriksaan kondisi bagian luar dari receiver udaranya dan bagian yang menyangganya, pondasinya bersamaan dengan adanya katup-katup pelepas atau piringan ledakan dan alat pengukur tekanan. Lakukan pemeriksaan terhadap drainase air daripada receiver udara; ditemukan adanya jumlah air yang cukup banyak menunjukkan kurangnya drainasi yang harus diinvestigasi.

Tidak ada persyaratan khusus dalam Peratura biro Klassifikasi untu receiver udara untuk dilakukan pengujian secara hidrolis secara berkala setelah selesai pemasangan. Bagaimanapun, surveyor dapat meminta hal ini untuk dilakukan apabila ditemukan receivernya mengalami korosi yang cukup parah.

5.5.9 Pompa-pompa

pompa-pompa yang dihubungkan dengan sistem air tawar dan air laut pada umumnya adalah tipe sentrifugal, dan untuk melakukan survei tahunan dengan pengujian operasional sederhana sudah cukup. Lakukan pemeriksaan kebocoran, adanya suara yang ubnormal dan/atau adanya getaran dan periksa pengukur tekanannya untuk memastikan bahwa mereka sedang bekerja. Gunakan telinga dan tangan untuk memeriksa getaran. Mereka akan memberikan indikasi yang baik apakah hal ini merupakan bearing daripada motornya atau pompanya perlu suatu perhatian.

Apabila pompa bilga adalah tipe displasmen, periksa gear penggerak dan kotak katupnya sedang dalam keadaan beroperasi.

Pompa-pompa pada sistem minyak pelumas dan bahan bakar sering dari tipe screw dan gear; lakukan pemeriksaan terhadap adanya kebocoran pada glandnya yang mungkin memerlukan diganti dengan yang baru terhadap pengedapnya (seal0. Tergantung daripada tipe pompanya atau pengedapnya, kebocoran kecil biasanya dapat diatasi dengan pengerasan pakingnya. Untuk kebocoran yang besar kemungkinan diperlukan penggantian pengedapnya.

5.5.10 Exchanger Panas dan Pendingin

Exchanger panas atau pendingin dibuat dalam dua tipe dasar: tipe plat dan tipe tabung. Tipe plat biasanya dipakai untuk minyak pelumas dan terdiri dari sejumlah plat baja yang ditekan, diikat bersama dalam suatu rak, melalui mana air pendingin dapat melalui untuk mendinginkan minyak pelumasnya. Tipe tabung terdiri dari suatu "sarang" dari tabung-tabung dalam suatu bingkai, melaui mana cairan yang akan didinginkan lewat. Bahan pendinginnya, biasanya air laut, bersirkulasi disekitar tabung-tabung dengan peralatan suatu pompa.

Ketika melakukan suevei tahunan, surveyor harus memeriksa tipe keuanya dan fitting-fitting pendukungnya terhadap kebocoran. Apabila memungkinkan, pada kasus tipe tabubg, "lubang tangan" penutup yang lebih kecil yang dipasang pada penutup-penutup ujungnya, dapat dibuka untuk pemeriksaan. Periksa terhadap tabung-tabung yang buntu dan periksa keadaan anode-anodenya jika mereka dilengkapi.

Tergantung pada pemakaiannya, katup-katup yang dikendalikan secara thermostatik yang mungkin dipasang pada daerah pendinginan. Apabila memungkinkan, hal ini harus diuji.

Apabila didapati/ditemukan tabung-tabung yang buntu pada exchanger panas tipe tabung, lakukan pemeriksaan cepat untuk menilai persentase daripada tabung-tabung yang buntu. Surveyor dapat menerima sampaidengan 10% dari kebuntuan. Apabila terdapat lebih besar daripada 10%, efisiensi daripada perangkat akan tampak menurun dan diperlukan perbaikan.

5.5.11 Sistem Bilga

Surveyor telah melakukan pengujian operasional daripada pompa-pompa bilga utama dan darurat dengan pompa-pompa lainnya. Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap pipa-pipa dan pengisapan bilganya dan, apabila kondisinya meragukan, mintalah untuk dilakukan pengujian tekanan. Periksa katup-katup bilganya untuk operasi secara normal. Pegangan katup bilga darurat harus diberi tanda secara jelas dan dalam keadaan siap untuk diopeasikan tanpa adanya penghalang. Pemberitahuan yang sesuai di dalam prosedur keadaan darurat harus dipasang dekat dengan pompa bilga darurat, apabila satu dipasang.

Apabila ruang muatnya sedang kosong, lakukan pengujian terhadap sistemnya dengan cara mengisi penuh sumur-sumur bilganya di dalam ruang muat dengan selang pemadam kebakaran dan keringkan mereka dengan pompa bilaganya. Sumur-sumur bilga cendrung untuk cepat terkorosi, terutama di bawah pipa pengisapnya. Apabila bilga atau sumur-sumur bilganya dilengkapi dengan alarm ketinngian permukaan, surveyor perlu melakukan pengujian alarmnya. Sering, hal ini dapat dilakukan secara sederhana yaitu dengan mengangkat pelampungnya, tetapi beberapa tipe mungkin memerlukan tenggelam di dalam bak air.

Dalam hal kapal pengangkut barang dagang yang kadang-kadang mengangkut muatan curah seperti gandum, selalu usahakan melakukan pengujian sistem bilganya. Apabila awak badan kapalnya tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai, ini mungkin dapat menjadi buntu.

5.5.12 Katup dan Perpipaan

Didalam melakukan survei tahunan, surveyor harus memeriksa beberapa bagian daripada katup-katup dan perpipaan seperti yang akan diterangkan berikut ini.

Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi katup-katup dalam kamar mesin, khususnya mereka yang secara langsung dihubungkan pada sisi badan kapal, bersama-sama dengan perpipaannya. Kotak semen atau perbaikan sementara, sebagai contoh pita-pita plastik fiber, menunjukkan kebocoran: mintalah perbaikan atau menggati katup-katup atau pipa-pipanya. Apabila dari pemeriksaan secara viasual sudah menunjukkan adanya perawatan yang tidak semestinya atau adanya kerusakan, periksa katup antara yang lainnya apakah masih dapat beroperasi dengan normal, bersama-sama dengan kondisi dan operasional daripada batang ekstensi dan/atau gearbox-gearboxnya. Apabila surveyor menemukan adanya perbaikan sementara terhadap perpipaan untuk masuknya air laut, mintalah untuk dilakukan pemeriksaan secara ultrasonik terhadap perpipaannya.

Melakukan penggantian baru untuk katup-katup yang berada di sisi kapalnya tidak perlu untuk melibatkan pengedokan. Hal ini biasanya dapat dilakukan dengan memasang plat penutup pada bagian luar daripada badan kapalnya, oleh penyelam, untuk dapat melaksanakan perbaikan ini.
Disamping dari keadaan operasi yang memuaskan, katup-katup bilga harus ditandai secara mencolok jelas agar dapat menghindari kesalahan operasi. Terutama, katup overboard dari separator air bilga harus memiliki suatu pemberitahuan yang dipasang dengan menyatakan kondisi persisnya tentang kegunaan dari katup itu.

Apabila penggantian baru diperlukan, katup yang baru harus tipe yang sudah disahkan.

5.5.13 Poros Baling-baling

Ada tiga tipe utama dari sistem pelumasan untuk poros-poros baling-baling, yaitu:
  • Pelumas minyak lumas,
  • Pelumas gemuk, dan
  • Pelumas air.
Poros baling-baling dengan pelumas minyak lumas merupakan sistem yang paling banyak dipakai pada kapal dan nampaknya pada kapal-kapal yang lebih kecil sistem pelumasan dengan yang lain dapat dijumpai.

Untuk rencana poros baling-baling dengan pelumas minyak lumas, periksa logbooknya dan coba lakukan verifikasi informasi pada konsumsi minyak pelumas dari sistemnya.

Pemakaian gear putaran mesin induk, atau apabila kapalnya memiliki CPP, dengan mesin induk sedang bekerja, memutar porosnya dan periksa pengedap di bagian dalam kapal terhadap adanya kebocoran daripada minyak atau minyak dan air. Lalu lakukan pemeriksaan terhadap permukaan air di sekitar buritan kapal terhadap tanda-tanda adanya minyak, yang akan mengindikasikan adanya kebocoran daripada pengedap bagian luar kapalnya. Pada pemeriksaan terhadap bagian kemudi yang dapat dilihat dan baling-baling (lihat bagian tentang Kulit Kapal) selalu dicari tanda-tanda adanya minyak pada air sekitar buritan kapal. Apabila ada yang keluar dari kapal, maka hal ini ada kemungkinan bahwa pengedap bagian luar kapal sedang aus atau sudah rusak.

Periksa tanki atas untuk pen-supply minyaknya bersama-sama dengan perpipaan supply-nya, adanya penduga dan alarm jika dilengkapi.

Salah satu persyaratan dari Peraturan Biro klassifikasi adalah bahwa analisa minyak pelumas harus dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk suatu poros yang memiliki periodisitas untuk survei lengkap  lebih dari 5 tahun. Hasil dari analisa ini harus tersedia untuk ditinjukkan kepada surveyor ketika ada pemeriksaan. Selalu periksa analisa yang paling baru tentang adanya kejanggalan. Apabila tidak pernah dilakukan analisa pada periode 6 bulan terakhir mintalah untuk dilakukan. Sebagai tambahan, staff bagian kamar mesin harus menyimpan catatan pemakaian minyaknya dan suhu bearing-nya untuk poros yang dilengkapi dengan gland-gland pengedap minyak dan bearing yang dilumasi minyak pelumas, yang harus diperiksa oleh surveyor. Cara yang paling mudah untuk memverifikasi catatan pemakaian minyak pelumasnya adalah dengan memeriksa tagihan bunkering-nya, periksa berapa yang sudah dibeli dan bandingkan hal itu dengan minyak yang masih tersisa.

Untuk sistem dengan pelumas gemuk, lakukan pemeriksaan terhadap adanya supply gemuk yang cukup, lakukan pemeriksaan terhadap injektor gemuknya dan seharusnya, lakukan pemeriksaan untuk melihat apabila ada kebocoran air yang melaluinya.

Untuk stern tube bearing dengan pelumasan air, lakukan peeriksaan secara visual terhadap kondisi dari pengedapnya dan periksa baut pengikat pengedap bagian dalam kapal terhadap kerapatannya. Material pengedap bagian dalam kapal biasanya seuatu campuran dari gemuk dan rami, terkadang dikenal dengan nama "tunda". Gemuk yang dipakai biasanya lemak atau semacam sintetis moderen. Campuran ini lalu ditekan oleh pengencangan baut-baut pengedap bagian dalam kapal, yang akan menekan cincin penekan. Adanya tetesan air merupakan hal yang biasa pada tipe sistem ini.

5.5.14 Peralatan Komunikasi

Akan selalu ada dua peralatan komunikasi antara anjungan dan posisi pengendali permesinan, telegraph kamar mesin merupakan salah satu dari mereka. Pada kapal-kapal lama sistem yang kedua mungkin "tabung pembicaraan". Juga, harus ada peralatan komunikasi antara anjungan dan keadaan darurat alternatif, posisi steering. Prinsip dasarnya di sini adalah bahwa apabila dilengkapi maka hal itu harus bekerja. Dalam arti, apabila suatu kapal aslinya dilengkapi dengan suatu "tabung pembicaraan", yang mana telah ditambah dengan sistem telepon, maka keduanya harus beroperasi secara memuaskan.

Lakukan pengujian terhadal semua sistemnya. Pastikan bahwa ada seseorang di atas anjungan untuk membantu didalam melakukan pengujian. Apabila anda memanggil dengan "ring" anjungan dan mintalah untuk menguji yang pertama-tama pada telegraph-nya, kemudian pergi ke flat steering gear-nya dan pakai peralatan komunikasi di sana untuk menguji steering gear-nya, agar pemeriksaan menjadi lebih mudah.

Sebagai tambahan, kapal-kapal yang dibangun setelah tanggal 1 Februari 1992 sedang dilengkapi dengan peralatan komunikasi antara anjungannya dan tempat lain dari mana baling-baling dapat dikendalikan. Kapal-kapal dengan kamar mesin yang secara berkala tanpa adanya pengawasan/tidak ada orangnya - sistem otomatis - juga memiliki sistem komunikasi ke akomodasi para engineer-nya, untuk memberikan peringatan para enginer-nya apabila ada suatu kejadian permasalahan pada permesinannya.

5.5.15 Alat-alat Pendeteksi Kebakaran dan Asap

Semua kapal-kapal dagang, apapun tipenya, peletakan keelnya dilakukan setelah tanggal 1 Juli, 1986 dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan sistem pendeteksi kebakaran tetap. Sistem ini mungkin akan dapat mencakupi semua ruangan akomodasi atau hanya koridor-koridor, jalan menuju tangga dan jalan keluar dalam keadaan darurat di sekitar akomodasi, tergantung daripada material yang dipakai sebagai proteksi dari kompartmen-kompartmen-nya. Sebagai tambahan, suatu sistem deteksi kebakaran tetap dipasang untuk memberikan perlindungan terhadap kamar mesin kapal yang dilengkapi dengan ruang permesinan tanpa pengawasan, ruang muat kapal-kapal Ro-Ro, dan ruang uat untuk barang-barang berbahaya.

Surveyor akan mendapati tiga tipe dasar daripada sensor pada sistem derteksi kebakaran: detektor-detektor asap, panas dan bara api. Detektor asap dipakai di dalam kamarmesin, beberapa tempat daripada akomodasi dan di dalam ruang muat. Detektor-detektor panas pada umumnya akan ditemukan di dalam akomodasi, dimana detektor asap kemungkinan disulut oleh asap rokok atau satu kesalahan daripada juru masak. Pendeteksi bara api dipakan dalam hubungannya dengan detektor asap di dalam kamar mesin.

Hasil pemeriksaan daripada surveyor terhadap sistem deteksi kebakaran terdiri dari pemeriksaan secara umum dan pengujian terhadap segala macam komponen dari sistemnya seperti panel pengontrol, panel-panel repeater dan detektor-detektor. Secara ideal, surveyor harus menguji masing-masing tipe yang berbeda daripada detektornya, menggunakan peralatan pengujian yang semestinya atau metode. Pada kenyataannya, surveyor harus melakukan suatu pemeriksaan dan pengujian secara acak untuk operasi mereka secara fisik. Rancangan kebakaran akan membantu surveyor dengan hal ini sebagaimana mengindikasikan lokasi dari semua detektor-detektor kebakaran, juga dengan tipenya.

Untuk mencoba tipe yang biasa dari detektor asap: apakah memakai gas "Pengembang", yang dapat diperbolehkan untuk maksud pengujian ini dalam peralatan pengujian khusus dengan suatu handle teleskopik, atau memakai rokok. Kejelekan pada pemakaian rokok adalah bahwa surveyor biasanya harus meniupkan asap rokok secara langsung ke dalam sensornya, yang mana dapat menyebabkan suatu masalah pada beberapa kamar mesin dimana sensor-sensornya dipasang tinggi di atas. Suatu kaleng dengan kain dan minyak yang disulut api bukanlah suatu metode yang baik, sebagaimana mereka cendrung memanasi lagi dan melelehkan sensornya.

Detektor asap tipe lain bekerja atas dasar suatu kegelapan atau tidak tembus cahaya dari asapnya dan untuk itulah gas "Pengembang" tidak akan dapat bekerja. Bagaimanapun, ada suatu pengujian khusus "asap" yang tersedian dan rokok juga bisa bekerja.

Untuk menguji sensor panas tipe biasa, lepaskan penutupnya, apabila terpasang, dan kemudian lepaskan bola lilinnya, yang dirancang akan meleleh ketika adanya sumber panas. Secara alternatip, buat sirkuit di dua terminal yang dipisahkan oleh lilinnya, Kedua terminal tersebut harus dilakukan dengan obeng yang diisolasi atau semacamnya, hanya bila sistemnya 220 Volt. Tipe sensor panas elektronik yang lebih moderen dan lebih mahal sudah tersedia, menggunakan termistor atau termokopel dan metode pengetesan harus disesuaikan dengan sistemnya.

Untuk mengetest sensor bara api: metode yang paling memuaskan adalah menyalakan bara api yang kuat pada sensonya dan gerakkan disekitarnya dengan cukup cepat. Sensornya beroperasi apakah dengan sinar infra merah atau ultra violet dan bara api akan menghasilkan cukup dari salah satu terhadap sensornya untuk mendeteksi. Menyalakan api di dalam kamar mesin mungkin merupakan hal yang tidak baik.

Panel pengontrolnya dilengkapi dengan suatu alarm kegagalan internal yang mana mengindikasikan kejadian daripada suatu keadaan gagal, seperti hilangnya pasokan listrik, loop rupture, earth fault, dlsb. Periksa kondisi kerja secara baik daripada panel pengeontrolnya dan alarm kegagalan internal nya. Biasanya sistemnya dilengkapi dengan fungsi test sendiri. Walaupun, hal ini tidak bisa menggantikan test sebenarnya daripada sensor-sensornya - contoh yang bisa diterima harus dilakukan pengetesan pada masing-masing loop.

Apabila suatu alarm bahaya kebakaran tidak diterima (acknowledge) pada panel pengontronya selama dua menit, sistem detektor kebakaran harus terpasang untuk suara otomatis daripada alarm umum kapal.

Di dalam ruang-ruang akomodasi, surveyor mungkin akan mendapati beberapa sistem, terkadang termasuk juga sprinkler-sprinkler dan terkadang hanya sistem deteksi saja. Hal ini hanya untuk kapal-kapal yang dibangun pada atau setelah tanggal 1 September 1984 yang beberapa bentuk sistem proteksinya di dalam suatu akomodasi merupakan suatu kewajiban. Persyaratan persisnya tergantung pada suatu metode konstruksi yang dipakai/diadopsi oleh perancangnya. Para perancangnya memiliki 3 opsi, yang tergantung kepada ketahanan terhadap kebakaran daripada sekat-sekatnya di dalam akomodasi/ruang-ruang untuk service nya. Hal ini didefinisikan sebagai "Metode" (konstruksi) IC, IIC & IIIC dalam SOLAS Bab II-2 Bagian C dan dimasukkan ke dalam Peraturan Biro Klassifikasi. Persyaratan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  • Metode IC, Sistem pendeteksi asap dan alarm dapat mencakupi koridor-koridor, tangga & rute jalan keluar pada keadaan darurat di dalam ruang-ruang akomodasi. Tidak mencakupi akomodasi atau ruang untuk servise seperti kabin-kabin, kantor-kantor dlsb.
  • Metode IIC, sistem pendeteksi kebakaran dan alarm ditambah sistem sprinkler-sprinkler otomatis yang mencakupi akomodasi, dapur dan ruang-ruang service lainnya, dimana kemungkinan api berasal. Sistem deteksinya mungkin menggunakan pendeteksi panas, asap atau bara api, tetapi biasanya memekai pendeteksi panas. Sebagai tambahan, metode ini memerlukan pendeteksi asap di dalam koridor, tangga & jalan keluar dalam keadaan darurat sebagaimana metode IC.
  • Metode IIIC, hanya sistem deteksi kebakaran dan alarm di dalam semua akomodasi, dapur dan ruang-ruang service lainnya, dimana mungkin api berasal, dengan batasan bahwa tidak ada ruangan, dibatasi oleh sekat-sekat Kelas "A" atau "B" harus lebih besar dari 50 meter persegi.
Surveyor harus mengasumsikan bahwa kapal telah dibangun untuk memenuhi pada salah satu metode-metode yang disebutkan di atas dan surveyor dapat menentukan dari sistemnya yang telah didapati tentang metode mana yang dipakai. Surveyor dapat mengetes deteksi kebakaran sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, tetapi JANGAN pernah mencoba apapun dari sistem sprikler dengan cara membuka salah satu dari kaca bulat di bagian kepala sprinklernya, hal ini mungkin dapat dipertimbangkan sebagai suatu "gerak pembatasan karir". Hanya lakukan pemeriksaan eksternal saja dan periksa kondisi secara umum. Untuk mengetes sistem sprinkler, pakailah katup-katup penguji yang dipasang pada tiap bagian. Hal ini akan memberi surveyor untuk mengetes sambungan alarmnya tanpa mengguyur orang dan apasaja. Surveyor biasanya akan mendapati katup pengetesannya dekat dengan katup isolasi untuk tiap-tiap bagian.

5.5.16 Tempat Pemadam Kebakaran

Semua "tempat pemadam kebakaran"nya atau kotak-kotak pemadam kebakarannya harus ditandai pada Fire Control Plan kapalnya. Pertama periksa bahwa penataan kotak-kotaknya adalah sama dengan yang ada pada perencanaannya dan, untuk setiap kotak, periksa apakah semua perlengkapan di dalamnya masih lengkap. Kotak-kotaknya biasanya dipasang dekat dengan hydran pemadam kebakarannya. Periksa kotak-kotak pemadam kebakarannya, mereka harus dicat warna merah untuk kemudahan dalam mengidentifikasi dan mereka harus memiliki kemampuan didalam melindungi isinya dari lingkungan laut. Apabila pintunya bertali penutup atau menggantung, minta mereka untuk diperbaiki.

Setiap kotak harus berisi sesuah selang, sebuah nozzle dan sebuah spanner. Nozzlenya harus tipe rangkap (dual type), memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu semburan jet atau semprot dan memiliki kemampuan untuk dimatikan. Periksa bahwa tipe koplingnya dan ukuran selangnya sama dengan fitting pada hydran-hydrannya.  Hal ini yang paling penting di mana kapal memiliki ukuran yang berbeda selang, nozzle atau hydran-hydran di atas geladak dan di dalam akomodasi.

Periksa kondisi dari selang-selangnya, yang mana dapat dengan mudah menjadi jelek, khususnya yang berada di dalam kamar mesin karena adanya panas dan minyak. Selang yang jelek atau rusak harus diganti baru.

5.5.17 Pompa Kebakaran dan Pompa Kebakaran Darurat

Kapal-kapal akan dilengkapi dengan pompa-pompa utama dan darurat untuk kebakaran. Biasanya, dua pompa dipasang di dalam ruang mesin dan pompa pemadam kebakaran kedua akan sering sebagai pompa untuk pelayanan umum (GS). Pompa pemadam kebakaran merupakan sesuatu yang penting bagi keselamatan kapal. Pompa kebakaran yang rusak, apakah itu pompa utama atau darurat, akan dipertimbangkan sebagai kekurangan yang fatal atau besar oleh inspektor dari Syahbandar dan mereka tidak akan ragu untuk menahan suatu kapal karena kerusakan pada bagian ini. Semua perbaikan yang diperlukan harus dilakukan sebelum kapal berlayar.

Pompa kebakaran darurat harus dipadang di lokasi di dalam suatu kompartmen dengan tanpa adanya jalan masuk secara langsung ke ruangan permesinannya; hal ini biasanya dilokasikan di anjungan depan atau belakang dalam lantai steering. Hal ini kadang-kadang "terlupakan" oleh awak badan kapal dan tetap tidak dioperasikan atau tanpa perawatan untuk waktu yang cukup lama. Hal ini merupakan hal yang sangat penting bahwa pompa kebakaran darurat dapat beroperasi sebagaimana mestinya dan dapat menyalurkan air untuk sistem kebakaran utama dengan tekanan yang dibutuhkan.

Lakukan pemeriksaan secara visual bagian luar terhadap pompa-pompanya, pipa-pipanya, dan katup-katupnya, carilah kerusakan, korosi atau adanya modifikasi tanpa persetujuan terhadap sistemnya.

Lakukan pengetesan dengan menjalankan setiap pompa kebakaran, pakailah dua hydrant lengkap terpasang dengan selang dan nozzle-nya, yang ditempatkan pada bagian paling ekstrem dari sistem pemadam kebakaran utama, satu di bagian ujung depan dan satu lagi di bagian ujung belakang. Periksa untuk memastikan bahwa sistemnya dapat memberikan aliran air dengan tekanan cukup sehingga sehingga kedua pancaran dapat mencapai jarak horisontal yang sesuai untuk dua pompa secara masing-masing. Dari percobaan ini segarusnya memancar sepanjang kira-kira 15 meter.

Pengetesan yang sama dilaksanakan terhadap pompa kebakaran darurat. Sebagai tambahan, surveyor harus memeriksa kondisi daripada motor pompanya. Hal ini mungkin listrik, bekerja dari pasokan tenaga listrik darurat, atau hal ini mungkin sebuah mesin diesel bantu kecil. Apabila suatu motor listrik, periksa bekerjanya daripada alternator daruratnya. Untuk mesin diesel, surveyor harus memeriksa mesinnya dan barang-barang perlengkapan yang harus ikut terpasang bersamanya: sistem starting-nya, termasuk juga battereinya apabila dilengkapi, tangki bahan bakan dan perpipaannya, sistem priming dan sistem gas buangnya. Lakukan pengetesan terhadap kondisi kerja dari mesinnyadan periksa bekerjanya pompa darurat selama waktu secukupnya, kira-kira 10 menit, untuk memastikan bahwa mesin dan pompa dapat bekerja dengan beban penuh pada periode yang diperlukan. Selama pengetesan pompa kebakaran darurat, katup isolatornya dari kamar mesin karus ditutup, untuk dua hal yaitu untuk tes operasionalnya dan untuk menghindari pompa-pompa di dalam kamar mesin sedang dipergunakan untuk menaikkan tekanannya.

Dimana suatu kapal memiliki pompa kebakaran darurat di dalam anjungan depannya, hal ini harus dapat beroperasi secara memuaskan tanpa memperdulikan keadaan sarat, trim dan kemiringan kapal, bahkan pada kapal dalam keadaan kosong dan trim kebelakang. Apabila pompanya tidak dapat bekerja memuaskan dalam keadaan demikian, surveyor harus mengidentifikasi apakah permasalahannya terletak pada pompanya sendiri atau jalan masuk pipa airlautnya atau keduanya.

Kapal dengan notasi 'Automation" dilengkapi dengan perlengkapan starting satu dari pompa-pompa kebakaran utamanya dari anjungan atas dan dari tempat pengendalian kebakaran apabila hal ini dilengkapi. Lakukan suatu pengetesan.

Untuk pemeriksaan perpipaan sistem kebakaran yang berada di atas geladak lebih detail seperti yang sudah di jelaskan di bagian Survei Tahunan Lambung Kapal seksi Perpipaan Geladak.

5.5.18 Sistem Pemadam Kebakaran Permanen

Semua kapal-kapal dagang, bagaimanapun umur dan tipenya, dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran tetap untuk perlundungan ruang-ruang permesinan. Tipe variasi yang diterima, seperti CO2, Halon, semburan air bertekanan, kabut air, dan foam ekspansi tinggi.

Dalam banyak kasus, sistem yang dipasang di atas kapal adalah CO2 atau karbon dioksida, Halon, atau sistem hidrokarbon terhalogenasi mungkin ditemukan pada kapal kecil, tetapi telah dilarang dipasang pada kapal-kapal baru sejak taggal 1 Juli 1992, terutama atas dasar pencemaran atmosfer. (Mereka mempengaruhi lapisan ozon). Namun surveyor masih dapat mendapati sistem Halon pada kapal-kapal yang lebih tua. Sistem semburan air bertekanan, termasuk kabut air tidak biasa dan sistem foam biasanya ditemukan hanya pada kapal-kapal tanker, dimana hal ini adalah baik untuk memiliki suatu sistem yang sudah biasa digunakan untuk geladak dan permesinan.

Hal yang paling penting untuk dieriksa dan diuji untuk mesurvei sistem CO2 adalah:
  • Kondisi secara umum daripada botol CO2 dan pipa-pipa di dalam ruang CO2.
  • Kondisi daripada pipa-pipa dan nozzle-nozzle keluarnya.
  • Kontrol panelnya, mekanisasi pembebas, penyetop-penyetop automatisasi dan alarmnya.
  • Adanya instruksi-instruksi pengoperasian dan bahasanya.
  • Sertifikat-sertifikat perawatan atau pengisiannya.
Untuk CO2, lakukan inspeksi secara umum terhadap sistemnya, termasuk botol-botol CO2, pipa-pipanya, kabel-kabel pengendalinya, nozzle-nozzle pengeluarnya, kontrol panel dan alarmnya, dan juga ruangan dimana CO2 disimpan. Selalu periksa instruksi pengoperasian dipasan dengan jelas dan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh awak badan kapal. Juga, sistem ventilasi pada ruangannya. Untuk alasan keselamatan, surveyor hanya harus memasuki ruangan CO2 setelah diventilasi. Apabila pintunya terbuka secara langsung ke geladak terbuka hal ini tidak masalah, karena CO2 lebih berat daripada udara. Kalau tidak, pastikan bahwa kipas ventilasi sudah dijalankan selama beberapa menit.

Periksa bahwa mekanisasi pembebas tampak bekerja dengan baik dan lakukan pengetesan pada sistem alarmnya. Sistem alarmnya harus dapat bekerja secara otomatis ketika pintu kotak pengontrolnya dibuka. Bagaimanapun, kipas-kipas ventilasi ruang mesin juga akan mati secara otomatis dengan dibukanya pintu kotak pengontrol atau dengan suatu skaklar manual di dekatnya. Selalu dikonfirmasikan bahwa pembukaan pintu kotak panel pengontrolnya akan menjalankan alarm kebakaran dan akan mematikan kipas-kipas ventilasi kamar mesin, terkecuali  kipas-kipas ventilatornya dikendalikan secara manual.

Sebelum dipasang untuk pelayanan, semua botol-botolnya dites secara hidrolis. Setelah itu, botol-botolnya akan dilakukan mengetesan pada interval waktu yang akan ditentukan oleh Administrasi Bendera dan Peraturan Klassifikasi, atau apabila surveyor memiliki suatu keraguan pada kekuatannya dikarenakan adanya karat yang timbul. Sebagaimana aturan secara umum, surveyor harus memperhatikan persyaratan bendera secara khusus untuk pengetesan secara hidrolis ketika botol-botolnya sudah mencapai umur lebih dari 10 tahun.

Surveyor harus memeriksa sertifikat-sertifikat penservisannya dan mengisiannya, atau pemeriksaan level cairannya, untuk mengkonfirmasi bahwa botol-botol CO2 sudah diservis oleh badan penservis yang sah pada interval waktu yang sudah ditentukan. Pada umumnya, persyaratan peraturan bahwa isi (levelnya) daripada botol-botol CO2 harus diperiksa secara berkala setiap tahun dan, setiap dua tahun harus diperiksa sistemnya secara keseluruhan oleh seorang spesialis yang sudah diakui. Tetapi, surveyor harus selalu memferifikasi persyaratan khusus dari Administrasi Bendera kapal.

Beberapa tipe kapal barang, umumnya mereka yang mengangkut barang-barang berbahaya, memiliki sistem pemadam kebakaran permanen untuk ruang-ruang muatnya. Pada kasus-kasus yang paling banyak hal ini adalah sistem CO2, sangat mirip dengan yang terpasang di kamar mesin. Sistem untuk ruang muat akan memiliki kotak pengendali terpisah untuk menghindari kebingungan dua sistemnya. Kalau tidak, hanyalah perbedaan yang menyolok biasanya yang terpasang pada ruang muat membutuhkan lebih banyak botol agan dapat membanjiri ruangan yang lebih besar dengan gasnya.

Sistem-sistem Halon, yang juga memakai gas sebagai media pemadam, harus diperiksa dengan cara yang sama.

Semprotan air bertekanan, atau "kabut air", sistem-sistem yang tidak terlalu banyak dipakai pada kapal. Tetapi sistem ini mungkin akan menjadi populer karena sistem ini memiliki dua keuntungan besar: media pemadamnya cukup tersedia dan tidak membunuh orang. Dasar dari sistemnya adalah bahwa itu mempertahankan air tawar dibawah tekanan dan siap untuk digunakan. Tekanannya dipertahankan oleh peralatan suatu pompa otomatis, yang akan menaikkan tekanan seketika merasa turun tekanannya. Sistem pengirimannya mirip dengan yang ada pada suatu sistem sprinkler/penyiraman tetapi dengan nozzle-nozzle khusus, dirancang untuk "mengkabutkan" air, yang kemudian mendinginkan dan melembabkan kebakarannya. Hal ini tidak memiliki bahaya yang tetap dibandingkan dengan mencoba untuk memadamkan kebakaran minyak dengan air. Namun, bukan tidak mungkin untuk meningkatkan peralatan listriknya.

Lakukan pemeriksaan secara umumterhadap sistemnya, terutama pipa-pipa dan nozzle-nozzlenya, yang mana harus tidak rusak dan bebas dari karatan yang nyata. Periksa katup-katup distribusianya juga, bersama-sama dengan sistem operasi jarak jauhnya apabila dilengkapi. Periksa tanki atasnya.

Pompanya, yang harus dipasang di luar ruangan agar dilindungi, akan digerakkan, apakah, dengan mesin diesel tersendiri atau suatu motor listrik. Untuk kasus suatu mesin diesel, periksa starting secara otomatisnya pada keadaan tekanan turun dan pastikan untuk melakukan pemeriksaan secara umum mesinnya. Untuk keadaan dengan suatu motor listrik, surveyor harus memeriksa bukan hanya starting secara otomatisnya pada keadaan tekanan turun, tetapi juga starting secara otomatis dari generator daruratnya, dalam keadaan power supplai utama gagal.

Untuk sistem foam ekspansi tinggi akan dijelaskan pada bagian Kapal-kapal tangker pengangkut minyak.

5.5.19 Pemadam Kebakaran Portabel dan Semi-portabel

Lokasi dan jumlah pastinya dari semua pemadam kebakaran portabel dan semi-portable di daftar pada rancangan kebakaran (fire plan). Masing-masing tipe pemadam disesuaikan dengan lokasi dan mungkin sumber apinya.

Surveyor biasanya akan mendapati 4 tipe di dalam setiap kapal:
  1. CO2, khusus dipakai untuk kebakaran dari listrik,
  2. Dry powder, untuk pemakaian secara umum,
  3. Air, untuk pemakaian secara umum jauh dari sumber supplai listrik dan cairan yang mudah terbakar,
  4. Foam, untuk dipakai pada sumber api dari minyak di dalam kamar mesin.
Pemadam kebakaran harus diservis dalam waktu interval setiap tahun; hal ini dikonfirmasi oleh suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh agen servis dan dengan label pada pemadamnya. Ketika memindah pemadam-pemadam ke luar kapal untuk diservis, perlindungan sementara diperlukan. Secara alternatif, penservisan dapat dilakukan dalam bagian-bagian; separuh dari jumlah asli pemadamnya di setiap tingkatan tersisa di atas kapal ketika separuh yang lain dalam keadaan sedang diservis.

Sebagai tambahan pada pemadamnya itu sendiri, kebanyalan otoritas bendera meminta kapal-kapal untuk membawa minimum satu isi cadangan untuk setiap pemadam. Hal ini berlaku untuk pemadam yang dapat diisi ulang di atas kapal, seperti air - gas propelan cadangan, dry-powder - cadangan powder ditambah gas propelan, dan foam - kimia cadangan. Dalam setiap keadaan, surveyor harus memeriksa persyaratan daripada bendera tertentu.

5.5.20 Katup-katup Penutupan Cepat dan Peredam Api

Pada keadaan kamar mesin sedang terbakar hal ini jelas penting untuk dapat menutup keduanya udara dan bahan bakar dari sumbernya api. Udaranya ditutup oleh peralatan peredam-peredam api pada sistem ventilasi kamar mesin, yang mana selalu terpisah dari semuanya pada kapal, dan mungkin sumber bahan bakar untuk apinya diputus oleh peralatan katup-katup penutupan cepat pada tanki-tanki bahan bakarnya.

Pemeriksaan dan pemverifikasian terhadap peredam kebakaran/api sebagian dijelaskan di bagian lain tentang "Ventilator", tetapi, sebagai tambahan terhadap ventilatornya, surveyor perlu untuk memeriksa rancangan penutupan dari spasi anular cerobongnya, skylight-skylightnya, terowongn poros dan pintu-pintunya. Tuas macet atau pengendali terlepas merupakan permasalahan yang biasa dengan peredam kebakaran dari semua tipe. Terkadan tuasnya bekerja dengan baik tetapi flap-flapnya sudah dipindah, dibuka atau gampangya karatan berat. Flap-flap yang dapat tertutup dengan sendirinya, dilengkapi dengan pemberat penyeimbang, pada ventilator yang digerakkan dengan tenaga dilakukan pengetesan dengan mematikan kipasnya.

Sekat-sekat sekitar kamar mesin merupakan "sekat-sekat pembatas kebakaran" dan pintu-pintu kamar mesin selalu "pintu-pintu kebakaran". Juga tipe dari pembagi akan ditentukan pada rancangan kapal dan dapat bervariasi antara A60 dan A0 tergantung daripada lokasi persisnya. Pintu kebakaran dengan mudah dapat dikenali sebagaimana mereka dilengkapi dengan peralatan menutupa sendiri, yang dapat ditambahi dengan sistem pemegang balik magnetis, yang dilepas dari wheelhouse. Surveyor harus memeriksa mereka dan melakukan pengetesan pada sistem pembebas magnetisnya apabila dilengkapi. selalu lakukan pemeriksaan bahwa pintu-pintu masuk kamar mesin merupakan menutup sendiri. Hal ini sayangnya tidak jarang mendapatkan bahwa peralatan menutup sendirinya sudah tidak difungsikan untuk memperbaiki ventilasi atau mengalami kerusakan. Hal ini juga akan menarik perhatian dari Syahbandar, yang akan menahan kapalnya.

Katup-katup penutupan cepat akan selalu mendapatkan perhatian dari Syahbandar, yang akan selalu menahan suatu kapal apabila mereka dalam keadaan tidak bekerja.

Untuk katup-katup penutupan cepat atau katup-katup SOS ada 3 tipe dasar yang terdapat di dalam kapal dan perbedaannya hanyalah sistem operasinya saja. Ketiga tipe itu adalah:
  • Mekanis, menggunakan kawat baja dan blok katrol untuk mengarahkan kawatnya ke stasiun pengontrolnya. Apabila kawatnya ditarik lalu katupnya akan menutup.
  • Pneumatik, menggunakan udara bertekanan untuk menggerakkan suatu torak kecil untuk menutup katupnya.
  • Hidrolis, sebagaimana cara pneumatik tetapi menggunakan cairan.
Semua sistem dioperasikan dari stasiun pengendali yang berada di luar kamar mesin. Stasiun rilisnya harus ditandai dengan benar; apabila dilengkapi dengan handel-handel yang terpisah untuk masing-masing katup, katup-katup yang dikendalikan oleh masing-masing harus ditandai juga.

Tak terkecuali apa yang sedang  kapal lakukan pada saat kapal disurvei, akan selalu ada satu generator bekerja. Cobalah untuk memastikan bahwa, ketika dilakukan pengetesan pada katup penutupan cepat tanki yang mensupplai generator itu, seorang awak badan kapal berdiri di dekatnya untuk membukanya kembali sesegera mungkin. Apabila tidak, dengan cepat sekali akan menyebabkan listrik padam dan ada cara yang lebih mudah untuk melakukan pengetesan terhadap bekerja secara otomatis daripada generator darurat. Namun, lagi & lagi komputer-komputer didapati di atas kapal sekarang dan apabila seseorang sedang bekerja terhadap sesuatu ketika pengetesan yang menyebabkan listrik padam, tanpa pemberitahuan, surveyor tidak memperbaiki popularitasnya.

Permasalahan yang paling banyak ditemukan adalah korosi, kawat yang terlepas atau putus dan katrol-katrol yang macet untuk tipe mekanis, dan di dalam pipa-pipanya dan torak penggeraknya macet untuk tipe-tipe pneumatik dan hidrolis. Adanya kerusakan yang ditemukan ketika survei dilakukan harus diperbaiki dengan segera. Katup yang sebenarnya juga membutuhkan perawatan. Apabila katup-katupnya tidak menutup dengan ledakan suara, ketika dilakukan pengetesan, mereka harus dipereteli dan diperbaiki atau dibersihkan. Apabila ditemukan bahwa awak kamar mesin mengikat dengan kawat atau memacetkan katup-katup terbukanya, dengan alasan mereka tertutup sendiri karena getaran, surveyor harus memintanya untuk diperbaiki atau diganti dengan segera.

5.5.21 Penghenti Darurat untuk Unit-unit Kipas/Fan dan Bahan Bakar

Ketika ada kejadian kebakaran di ruang mesin, awak badan kapal perlu dapat untuk memotong tenaga untuk pompa minyak dan fan/kipas untuk ventilasi. Untuk maksud ini, penghenti darurat jarak jauh dipasang untuk ventilasi kamar mesin, bahan bakarnya, pompa-pompa bahan bakar dan minyak dan purifier-nya.

Skaklar-skaklar darurat biasanya diletakkan di dalam kabinet dicat berwarna merah dekat dengan  katup-katup penutup cepat.  Mereka harus bertanda mencolok dan skaklar-skaklar harus dilengkapi dengan daftar untuk peralatan mana digunakan.

Suatu tes operasional hanyalah merupakan satu-satunya cara untuk melakukan pemeriksaan apakah penghenti ini bekerja dalam kondisi yang memuaskan. Mungkin ada lebih dari satu tempat pengoperasian, lakukan pengetesal pada mereka semua.

5.5.22 Sumber Tenaga Darurat

Dalam keadaan tenaga utama gagal bekerja, semua kapal dilengkapi dengan beberapa bentuk penyediaan sumber tenaga darurat. Hal ini untuk memberikan tenaga terhadap pelayanan-pelayanan yang penting seperti lampu-lampu darurat di koridor, tangga dan tempat embarkasi sekoci penyelamat, lampu-lampu navigasi, peralatan komunikasi, dlsb. Penyediaan tenaga darurat ini bisa dipasang dengan batterei isi ulang atau suatu generator darurat, sesuai dengan tahun pembuatan kapal dan persyaratan daripada Otoritas Benderanya.

Batterei biasanya tipe asam-timah (lead-acid) dan surveyor melakukan pemeriksaan secara visual dan melakukan verifikasi kondisi mereka dengan memakai hydrometer. Lakukan pemeriksaan pada sistem lampu-lampu darurat, pemeriksaan untuk dop-dop lampu yang tidak bekerja dan tes pelayanan-pelayanan yang lainnya, seperti lampu-lampu navigasi, peralatan-peralatan navigasinya, peralatan radionya, dlsb.

Lakukan pemeriksaan pada tempat penyimpanan batterei daruratnya terhadap adanya tanda-tanda yang sesuai, ventilasinya, penyimpanan battereinya dan fasilitas pengisiannya.

Generator darurat dites persis sama dengan generator tenaga diesel dan mesin-mesin bantu lainnya. Kemampuan bekerja secara otomatis harus dites dengan menciptakan atau pensimulasian suatu keadaan 'Tenaga Mati/black out". Sebagai tambahan pada pelayanan penting lainnya, jika suatu terpasang pompa kebakaran darurat yang digerakkan dengantenaga listrik, hal ini harus dites ketika kapal dalam keadaan bertenaga darurat.

Seperti batterei, lakukan pemeriksaan pada ruang generator darurat tentang adanya tanda-tanda yang sesuai dan petunjuk pengoperasian secara manual yang jelas untuk generator dan switchboard darurat. Lakukan pemeriksaan pada ventilasinya dan kondisi secara umum sistemnya.

Apabila generator darurat dipasang, suatu system batterei tambahan akan dipasang juga untuk mensupplai penerangan ketika ada kejadian hal tersebut akan menstar generator darurat; lakukan pemeriksaan batterei-batterei tersebut bersamaan dengan sistem penerangan darurat.