Sunday, May 20, 2018

Sambungan-Bagian 9.12 dst.: SURVEI KHUSUS PERMESINAN KAPAL UNTUK PEMBAHARUAN SERTIFIKAT

9.12 Sistem Perpipaan

9.12.1 Umum

Untuk survei pembaharuan, surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua sistem perpipaanyang ada  di dalam kapal. Pembagian itu masuk pada sejumlah sistem-sistem yang berbeda-beda, tergantung pada apa yang dibawa di dalam sistemnya. Pada dasarnya terdapat 6 tipe perbedaan seperti berikut ini:
  • Air Laut
  • Air Tawar
  • Minyak Termal atau Uap
  • Bahan Bakar
  • Minyak Pelumas
  • Udara Bertekanan
Kita telah membahas bagian-bagian tentang bahan bakar, minyak pelumas dan udara bertekanan sebelumnya, akan tetapi banyak hal yang akan diulangi pembahasannya. Perpipaan minyak termal dan uap akan dibahas di Bagian Modul khusus untuk boiler, akan tetapi juga periksa di dalam Peraturan dan bagian no. 2 di bawah dalam subyek ini.

Tidak ada perbedaan yang penting di dalam apa yang surveyor perlu untuk dilakukan pengecekan terhadap sistem perpipaan, terlepas dari cairan yang dibawanya. Surveyor harus melakukan pemeriksaan bahwa sistemnya dalam keadaan kedap/kencang, dapat dikatakan tidak bocor dan surveyor perlu untuk memastikan bahwa perpipaannya tidak mengalami korosi atau buntu. Dalam banyak kasus surveyor dapat melakukan pengecekan terhadap kebocoran secara sederhana dengan cara melakukan inspeksi secara visual. Apabila sistem perpipaannya menerus ke suatu bagian terpencil di  dalam kapalnya, sebagai contoh sistem-sistem bilga atau ballas, suatu cara yang mudah untuk melakukan inspeksi ini mungkin dengan pengetesan fungsi, yang mana juga akan mengindikasikan bahwa sistemnya sedang buntu atau tidak. Untuk melakukan pemeriksaan terhadap korosi surveyor harus melakukannya dengan cara inspeksi secara visual, terkadang dibarengi dengan pengetesan ketok palu, ditambahi dengan inspeksi bagian internalnya atau pemeriksaan dengan ultrasonik. Lakukan pengecekan pada daerah-daerah yang memiliki tegangan tinggi seperti siku-siku, flensa-flensa, sambungan-sambungan las atau sambungan mekanikal dan tatacara pengikatannya. Di mana terdapat perlengkapan untuk meredam ekspansi termal atau getaran, seperti pemasangan geser atau bellows (pipa berbentuk seperti harmonika), lakukan pengecekan terhadap mereka tentang adanya deformasi dan kerusakan.


Di mana alur pipa-pipa dekat dengan permukaan panas, seperti manifold gas buang mesin atau pemanas-pemanas (heaters), selalu terdapat bahaya yang lebih besar dari terjadinya korosi dan bocor akibat dari pemanasan dan pendinginan  pipa-pipa itu. Perpipaan dengan diameter kecil sering memiliki suatu permasaalahan dalam hal ini pada di sekitar mesin-mesin, di mana surveyor akan sering menjumpai mereka mengalami  kebocoran. Sebagai tambahan, surveyor biasanya akan menjumpai perpipaan berdiameter kecil menempel pada perpipaan untuk pemindahan bahan bakar, di bawah isolasinya. Hal ini merupakan "jalur penelusuran" uap, yang memanasi pipa-pipa bahan bakar, dan surveyor mungkin dapat menemukan bahwa mereka rusak/putus ataupun terlepas.

Di dalam kamar mesin  kapalnya, surveyor akan sering menjumpai pipa-pipa duga untuk tangki-tangki alas ganda yang memiliki perangkat penutup diri (self-closing device). Sangat sering ABK akan membiarkan tutup itu dalam keadaan terbuka untuk kemudahan mereka, dengan mengikat kepala penutup diri itu dalam posisi terbuka. Apabila surveyor menjumpai yang demikian mintalah mereka untuk melepas ikatannya. 

Sistem-sistem air laut dan air tawar termasuk air laut untuk tujuan pendinginan dan air tawar untuk pendinginan atau pemanasan bagi mesin-mesin induk dan bantu. Sistem air tawarnya dipakai untuk tujuan pendinginan ketika mesinnya sedang bekerja, akan tetapi air tawar dipakai sebagai pemanasan ketika mesinnya sedang tidak dalam keadaan bekerja. Untuk kedua sistem air laut dan air tawar itu, pompa-pompanya mungkin tersendiri (digerakkan dengan tenaga listrik) atau digerakkan oleh mesin yang dilayaninya.  Pemeriksaan oleh surveyor akan termasuk juga pompa-pompa, tangki-tangki, peralatan penukar-penukar panas (heat exchangers), pipa-pipa dan perlengkapannya.

Pipa-pipa untuk air laut dan air tawar serta perlengkapan-perlengkapannya harus dilakukan eksaminasi terhadap kebocoran, kondisi dan kemungkinan telah dilakukan perubahan dari penataan aslinya, khususnya pada kotak laut (sea chest) dan sambungan-sambungan ke luar kapal (overboard). Dengan jelas, pipa-pipa yang dipasang pada kotak laut di bawah garis air, memberikan bahaya banjir. Tergantung pada kondisinya, surveyor dapat memilih satu atau lebih pipa-pipa air laut ini untuk dilakukan inspeksi bagian internalnya. Hal ini perlu dingat bahwa pipa-pipa itu sering berada melalui di bawah ruang mesinnya di bawah pelat-pelat lantainya dan sementara bahaya kebanjiran merupakan hal yang nyata, perawatan mereka seringkali sangatlah sulit dilakukan.

Pastikan bahwa katup-katup, khususnya yang dihubungkan dengan pelat kulit dan kotak laut, sedang bekerja dengan baik. Surveyor harus memberikan perhatian khusus terhadap setiap  katup yang dipasang di bawah garis airnya. Apabila kendali jarak jauh untuk pengoperasian katup dipasang, mereka harus dilakukan pengetesan sampai memuaskan pihak surveyor. Lakukan pengecekan kondisi secara umum terhadap  saringan-saringan lautnya.

Pompa-pompa sirkulasi air sering dari tipe sentrifugal. Pompa-pompa untuk air tawar  biasanya tidak memberikan banyak masalah. Bagaimanapun, pompa-pompa air laut memerlukan lebih hati-hati dalam melakukan pemeriksaan, karena korosi, bercak-bercak dan aus merupakan hal yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan yang terjadi pada pompa-pompa air tawar. Pengedap-pengedapnya biasanya diperbaharui di setiap pekerjaan overhaul, akan tetapi penggantian itu bukanlah hal diharuskan dan tergantung pada kondisinya. Lakukan pengecekan terhadap impeller, poros dan bagian-bagian internalnya dari adanya keausan, korosi, keretakan dan bercak-bercak. Pada pompa-pompa air laut, kerusakan-kerusakan itu sangatlah biasa. Juga lakukan pengecekan terhadap koplingnya. 

Setelah dilakukan perakitan kembali, lakukan pengetesan terhadap pompanya dalam keadaan sedang bekerja. Pertama-tama, dengan pengukur arus, surveyor melakukan pengecekan terhadap arus awalnya (starting current). Pompa-pompa sentrifugal biasanya ketika di-start  katup kelurnya dalam keadaan ditutup, untuk itu mengurangi arus starting-nya. Lalu seelah dalam keadaan operasi, surveyor melakukan pengecekan terhadap kebocoran, suara abnormal atau getaran yang berlebihan dan melakukan pengukuran terhadap arus kerjanya. Arus kerjanya dituis di dalam manual peralatannnya dan pada pelat identifikasi daripada motornya.

Pemanas dan pendingin juga harus dibuka untuk pembersihan dan survei. Surveyor akan melakukan pengecekan kondisi daripada koil dan rumahannya, anoda-anoda dan isolasinya,  apabila ada. Peendingin-pendingin memerlukan perhatian khusus terhadap korosi dan terjadinya bercak-bercak. Setelah dilakukan perakitan kembali, heat exchangers harus dilakukan pengetesan secara hidrolis untuk kekedapannya. Untuk pengetesan ini, pompa sistemnya dipakai pada tekanan kerjanya. Apabila ada pipa yang sedang mengalami kebocoran, pipa itu harus diganti baru dan kemudian pengetesan baru harus mengikutinya/dilakukan. Apabila surveyor masih memiliki sisa-sisa adanya keraguan, surveyor selalu dapat meminta pengetesan tambahan, seperti suatu pengetesan tekanan hidrolis pada tekanan 1,5 kali tekanan maksimum yang diijinkan atau pengetesan-pengetesan tanpa merusak lainnya.

9.12.2 Pipa, Katup dan Pitingannya

Kita sudah menguraikan tentang pipa-pipa dalam bagian-bagian awal, akan tetapi ada beberapa hal perlu untuk diulangi lagi. Perpipaan minyak termal dan uap juga telah dijelaskan di dalam Modul Khusus tentang Boiler. Material pipa, katup dan pitingannya, harus disesuaikan dengan kegunaan yang diajukan dan harus memenuhi Peraturan Biro Klassifkasi untuk bahan-bahan dan pengelasan, apabila ada.

Surveyor harus melakukan inspeksi terhadap semua pipa dan slang-slangnya penting untuk keamanan operasional daripada kapalnya dan permesinannya, lengkap dengan sambungan, katup dan pitingannya, sambungan-sambungan ekspansi dan isolasinya, surveyor harus memberikan perhatian utama terhadap kebocoran-kebocoran dan perbaikan-perbaikan yang bersifat sementara. Perlu diingat bahwa klass sertifikat harus menyertai semua peralatan, komponen dan bahan-bahan yang dipakai untuk perbaikan dan penggantian baru.

Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem-sistem air laut, minyak pelumas dan bahan bakar harus terbuat dari bahan tahan api. Hal ini berlaku terutama untuk sambungan-sambungan pipa untuk mesin diesel.

Lakukan pemeriksaan terhadap pipa-pipa yang melalui tangki-tangki. Mereka harus dilakukan inspeksi dan dapat juga dilakukan dengan suatu pengetesan tekanan hidrolis sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Klass.

Pastikan bahwa peralatan-peralatan tpukul-balik diperlukan untuk sistem-sistem bilga dan ballas (yaitu pada sistem air laut) dipasang dan dalam keadaan beroperasi baik.

Koil-koil pemanas di dalam tangki-tangki minyak, tangki-tangki ruang muat dan penampung-penampung (receivers) harus dilakukan pengetesn tekan sampai 1,5 kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan akan tetapi paling tidak 4 bar.

Surveyor harus melakuan pengecekan terhadap operasi keamanan dari katup-katup  pengaman dan pengurangan tekanannya pada jalur-jalur pipa. Katup-katup pengaman harus selalu terpasang pada jalur-jalur yang memiliki aliran dan bagian hilir dari katup pengurangan tekanan. Surveyor harus melakukan inspeksi terhadap sistem ventilasi tangkinya (misalnya katup-katup tekanan lebih, katup-katup pakum, penyangga api) dalam kondisi membuka, dan lakukan pengecekan terhadap pengaturan tekanan dalam kerjasamanya dengan suaatu tenaga ahli perusahaan.

Surveyor harus melakukan inspeksi di bagian eksternalnya terhadap pipa-pipa uapnya. Pengecekan secara acak terhadap kondisi internalnya, terutama pada daerah bengkokan, atau eksaminasi yang lebih mendalam mungkin pula diperlukan.

Dari Pembaharuan Klass yang kedua dan seterusnya, surveyor harus melakukan inspeksi pipa-pipanya di bagian internal dan eksternalnya sebagaimana dipersyaratkan dan, apabila diperlukan, lakukan eksaminasi terhadap mereka dengan menggunakan suatu metode pengetesan tanpa-merusak. Pipa-pipa dengan suhu uap sampai dengan 350 der. C dan diameter luar lebih dari 75 mm harus dilakukan pengecekan secara acak. Pemeriksaan bagian internalnya mungkin digantikan dengan pengetesan tekan secara hidrolis sampai 1,5 kali tekanan rancangannya akan tetapi tidak tidak melebihi dari pengujian tekan terhadap boiler secara keseluruhan.

Pada kasus pipa-pipa dengan suhu uap melebihi 350 der. C, lakukan pemilihan paling tidak dua lonjor pipa dari setiap sistem perpipaannya (misalnya pipa uap utama dan pipa uap bantu pada masing-masing kelompok pengirim/supply termasuk mereka yang ada di dalam layanan geladak dan ruang muat). Apabila diameter luarnya lebih besar dari 32 mm,  mereka harus dilepas untuk eksaminasi pada bagian internalnya. Kira-kira sekitar 10% dari manik-manik pengelasannya pada bagian siku/bengkok, flensa-flensa atau pipa-pipa cabang harus dilakukan pengetesan keretakan dengan menggunakan metode pengetesan tanpa-merusak yang sudah mendapatkan pengakuan.

Apabila surveyor menjumpai pipa-pipa dengan suhu operasional melebihi 500 der C dan perpipaan yang dilas, lakukan eksaminasi seperti berikut ini:

Pipa-pipa dengan sambungan flensa sebagaimana dijelaskan di bagian yang lalu, akan tetapi pengetesan keretakannya harus meliputi paling tidak 20% dari manik-manik lasannya.

Apabila eksaminasi bagian internal dari suatu sistem pipa yang dilas tidak dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan melalui inspeksi pada bagian-bagian yang terbuka dan bahkan dengan pengecekan melalui suatu prosedur ultrasonik atau yang sejenisnya tidak memberikan penilaian yang jelas, pemotongan terhadap lonjor secara individu dari pipa itu mungkin dapat dilakukan. Suatu pengetesan keretakan harus dilakukan paling tidak 20% dari manik-manik lasannya.

Dimulai pada paling lambat pada tahun ke 12 dalam pelayanannya, pipa-pipa uap dengan suhu operasi di atas 500 der C harus dilakukan pengecekan untuk ekspansi pada interval lima tahun. Baut-baut dilepas dari sambungan-sambungan flensa-flensanya harus dilakukan pengecekan terhadap kondisinya dan pengetesan keretakan harus dilakukan sebelum digunakan kembali, dan lakukan penggantian dengan yang baru apabila diperlukan.

9.12.3 Pompa

Pompa-pompa displasmen bolak-balik merupakan sesuatu yang paling sesuai dan efisien untuk menangani sesuatu dengan volume-volume kecil dan perbedaan tekanan yang tinggi dan dapat menangani  setiap viskositas yang diperlukan. Pompa-pompa  rotari displasmen positip cocok untuk tingkatan volume, perbedaan tekanan dan viskositas yang tidak besar dan tidak kecil, Tipe perangkat ini meliputi banyak macam  rancangannya yang mana tipe roda gigi dan ulir merupakan yang paling banyak digunakan, terutama untuk cairan yang lebih kental seperti minyak.

Pompa-pompa sentrifugal atau rotodinamik dijumpai dalam banyak pemakainan untuk menangani hal-hal dengan volume besar dengan beda ketinggian (head) dan viskositas dari medium sampai dengan rendah, pompa sirkulasi merupakan suatu contoh yang idial. Pompa-pompa alir sentrifugal atau radial memberikan pengiriman yang reguler dan tidak bising dalam operasionalnya. Aliran aksial atau aliran semi-aksial, pompa-pompa rotari sering digunakan untuk volume besar dan perbedaan ketiggian permukaan kecil, sebagaimana mereka sederhana, mengaambil tempat yang kecil dan dengan harga kapital yang rendah pula. Pompa-pompa vertikal dipakai secara umum, sebab  di dalam ruang mesin, spasi lantai biasanya lebih bernilai dibandingkan dengan ketinggian.

Pompa-pompa displasmen rotari dan bolak-balik merupakan self-priming dan dapat diandalkan pada cairan dari suatu tingkatan permukaannya di bawah pompanya. Perangkat-perangkat sentrifugal memerlukan priming apabila tingkat permukaan cairannya berada di bawah pompanya. Pompa-pompa juga telah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumpnya. Surveyor harus menyesuaikan cakupan survei terhadap pompa-pompa pada dasarnya terhadap laporan-laporan survey dari KKM-nya dan dan catatan-catatan perawatan dan perbaikan dari pompa-pompanya. Bagaimanapun, paling tidak satu pompa dari masing-masing sistem berikut ini harus dibuka untuk dilakukan survei bagian internalnya.
  • pendinginan air tawar
  • nozzle untuk air pendinginan
  • pompa-pompa sirkulasi dan feed untuk boiler
  • pompa-pompa minyak termal 
  • pendinginan air laut
  • sistem pemadam kebakaran, ballas dan bilga
Surveyor pasti mengetahui dengan baik bahwa, sebagaimana dalam peraturan, pompa-pompa bahan bakar, minyak untuk roda gigi dan minyak pelumas, ditambah pompa-pompa minyak hidrolis untuk CPP (Controllable Pitch Propeller) sedikit menderita dari keausan. Sehingga suatu percobaan secara fungsional dapat menggantikan suatu survei dari bagian internalnya. Surveyor harus memperhatikan bahwaa pompa-pompanya memiliki penunjuk-penunjuk tekanan dan hisapan-nya sedang bekerja dengan baik. Lakukan pengecekan juga terhadap fungsional dari katup-katup relief pada pompa-pompa displasmen positip dengan menjalankan pompanya melawan tertutupnya jalur keluarnya. 

9.12.4 Bejana and Peralatan Bertekanan

Hampir semua pendingin yang digunakan di dalam kapal memindahkan panas dari suatu fluida panas menuju ke air laut. Air jaket mesin, minyak pelumas dan pengisi udara harus didinginkan, dan pada umumnya juga air atau minyaknya dipakai untuk mendinginkan torak-torak pada kapal-kapal dengan penggerak mesin. Pada kapal-kapal bertenaga uap, terlepas daripada panas yang disalurkan ke kondensor utamanya, turbin dan gearbox-nya, minyak pelumas memberikan sumber utama dari panas yang ditolak pada sirkulasi air pendinginan. Alat penukar panas (heat exchanger) dengan pemanas listrik atau uap termasuk pemanas-pemanas minyak bahan bakar berat, pra-pemanas udara boiler, evaporator-evaporator, pemanas-pemanas dan kalorifier-kalorifier penyuplai.

Di atas survei-survei tahunannya, bejana-bejana dan peralatan bertekanan dipersyaratkan untuk dilakukan eksaminasi di bagian eksternal dan internalnya setiap lima tahun sekali, lebih dianjurkan bersamaan dengan Pembaharuan Klassnya atau di dalam prosedur pembaharuan klass menerusnya. 

Surveyor harus melakukan inspeksi di bagian internalnya setelah dilakukan pembersihan, dan hal itu membantu untuk melakukan penilaian tingkatan perawatannya melihat deposit-deposit, korosi dan kemungkinan formasi retak-retak yang timbul, yang paling akhir ini terutama di sekitar manik-manik pengelasannya dan soket-soket dan nozzle-nozzle yang dipasang dengan pengelasan. Eksaminasinya dapat diganti dengan pengetesan tanpa-merusak (misalnya, pengukuran ketebalan dindingnya, pengetesan keretakan permukaan dan lain sebagainya), apabila diperlukan.

Apabila surveyor menjumpai bahwa bejana-bejananya tidak dapat dimasuki, tidak dapat dilakukan inspeksi secara menyeluruh, atau apabila isnpeksi bagian internalnya tidak dapat membuktikan kondisi mereka menjadi memuaskan, surveyor dapat sebagai tambahan meminta bahwa mereka dikenakan pengetesan tekan secara hidrolis.

  • Pengetesan ini pada umumnya dilakukan pada 1,5 kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan.
  • Bejana-bejana bertekanan yang memenuhi  standar DIN 4810 harus dilakukan pengetesan sampai dengan 1,3 kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan.
  • Dalam terdapat keraguan-keraguan, surveyor dapat mengambil pengetesan tekan dari setempel pengetesan, pelat nama atau sertifikat pengetesan dari bejana bertekanannya.

Merupakan suatu ide yang baik untuk membuka flensa-flensa pemanas dari pemanas-pemanas yang dipanasi dengan tenaga listrik sebelum melakukan pengetesan tekan, sebagaimana tipe-tipe tertentu dapat mengalami kerusakan karena pengetesannya. Tahanan isolasi dari peralatan ini harus dilakukan pengukuran dan thermostat-thermostat pengamannya dilakukan pemeriksaan.

Surveyor harus membuka dan melakukan inspeksi terhadap katup-katup penyetop dan piting-pitingannya tergantung pada tingkatan perawatannya. Lakukan pengecekan tingkatan perawatannya, dapat beropesinya dan penetapan tekanan dari katup-katup pengamannya. Lakukan inspeksi terhadap pelat-pelat tabungnya, rumahan-rumahan dan ruang-ruang ujung terhadap terjadinya korosi dan pengerosian.

Kondensor-kondensor ditambahi dengan persyaratan untuk dilakukan pengetesan kekedapan. Untuk pengetesan kekedapan, sebagai contoh lakukan pengisian ruang uapnya dengan air lebih dianjurkan dengan ditambahinlarutan fluorescent. Apabila diperlukan kondensornya harus diberi penopang tambahan. Dengan bantuan sinar/lampu ultra violet surveyor akan dengan mudah mengidentifikasi tentang adanya kebocoran yang terjadi. Lakukan observasi terhadap pelat-pelat tabung dan ujung-ujung tabungnya harus dibersihkan dan kering untuk maksud ini. Pengukuran Arus_Eddy dari ketebalan dinding tabungnya tidak dapat menggantikan pengetesan kekedapan. 

Selama dilakukan survei pembaharuan klass, evaporator-evaporato dan fasilitas di bawahnya untuk penampung air penyuplai boiler dan supplai air minum harus dilakukan eksaminasi bagian-bagian internal dan eksternalnya. Surveyor harus juga melakukan pengecekan fungsional daripada perralatan-peralatan operasional dan pemonitorannya. 

Setelah pembaharuan klass yang kedua dan selanjutnya, bagian-bagian evaporasinya, kondensor-kondensor dan komponen lainnya yang bekerja dalam keadaan bertekanan harus juga dilakukan pengetesan tekanan hidrolis sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Klass. Untuk bagian-bagian dari evaporato yang bekerjanya pada tekanan di bawah tekanan atmosfer (vakum), tekanan pengetesannya paling tidak sesuai dengan tekanan kerjanya. Secara alternatif surveyor mungkin dapat melakukan suatu pengetesan tekanan dengan tekanan lebih 2 bar. 

Untuk bagian-bagian yang operasionalnya di bawah tekanan, pengetesan tekanan harus 1,5 kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan.

9.12.5 Silinder-silinder CO2 dan lain-lainnya

Penampung-penampung pada umumnya dirancang, dibangun dan dilakukan pengetesan mirip dengan drum-drum boiler. Ketika mereka tidak memberikan hasil yang memuaskan terhadap eksaminasi di bagian internalnya dan dimana mereka ketidakbisa diterima kondisinya tidak dapat dinilai dengan seksama selama dilakukan inspeksi di bagian internalnya, surveyor memungkinkan menggunakan pengetesan tanpa-merusak, seperti MPI, ultrasonik dan lain sebagainya. Surveyor dimungkinkan juga meminta suatu pengetesan tekan. Surveyor harus menjumpai di atas kapal suatu protokol tentang inspeksi dan perawatan yang telah dilaksanakan.

Surveyor harus melakukan inspeksi bagian eksternal daripada permukaan tabung penampung CO2 ukuran besar, misalnya, installasi pemadam kebakaran CO2 tekanan rendah, dari korosi sesuai dengan Peraturan. Hal ini berarti membuka isolasinya pada beberapa daerah untuk membuka permukaan tabung penampung di bawah, sehingga surveyor dapat menentukan gambaran yang mewakili kondisi eksternalnya. Mereka harus dilakukan eksaminasi bagian internalnya pada interval waktu sitiap sepuluh tahun, misalnya pada setiap Pembaharuan Klass berseling, atau apabila isi mereka telah dikeluarkan.

Inspeksi-inspeksi bagian internal secara periodik dan pengetesan tekan terhadap silinder-silinder CO2 untuk tujuan pemadam kebakaran harus dilakukan pada interval sepuluh tahun sesuai dengan Peraturan. Juga lakukan pemeriksaan pada bagian eksternal dari selang bertekanan tinggi CO2-nya. Mereka cenderung melemah karena berjari-jari kecil. Perpipaan tembaga harus juga dilakukan inspeksi terhadap keretakan karena pengerasan dan kelelahan. Hal ini mungkin diperlukan untuk pipa-pipa tembaga dilakukan perlakuan panas (heat-treated). 


Kotener-kontener halon, apabila ada, hanya perlu untuk dilakukan pengetesan hidrostatik setelah dilakukan perbaikan atau pengeluaran isinya.  IMO telah melakukan pelarangan terhadap pemasangan sistem pemadam kebakaran halon di dalam kapal sejak 1 Oktober, 1994.

Paling tidak 10% dari silinder-silinder gas dan tabung-tabung penampung di dalam kapal harus dilakukan inspeksi pada baginan internalnya dan dilakukan pengetesan tekan hidrostatik setiap interval sepuluh tahun. Tekanan ujinya adalah 250 bar dan pengetesannya harus dilakukan di tempat pengisiannya.

Surveyor harus melihat bahwa silinder-silindernya secara hati-hati adalah kering di bagian dalamnya setelah dilakukan suatu pengetesan hidrostatik guna pencegahan malfungsi terhadap katup dan nozzlenya yang disebabkan oleh sisa-sisa kelembaban. Apabila hasilnya adalah memuaskan, semua silindernya harus disetempel dengan tambahan tanggal pemeriksaan berikutnya. 

Terlepas dari yang dijelaskan di atas, silinder-silinder gas dan tabung-tabung penampung harus dilakukan pengetesan ketika sedang dilakukan pengisian kembali. Apabila pengetesan terakhirnya telah dilakukan sepuluh tahun yang lalu atau lebih.

9.12.6 Sistem Bilga

Sistem-sistem bilga dirancang untuk memberikan perlengkapan yang efisien untuk memompa dari dan pengeringan ruang-ruang mesin, muat dan kompartmen lainnya. Semua kompartmen kedap air selain tangki-tangki, harus dihubungkan dengan sistem bilga. ruang-ruang muat atas pada kapal-kapal Ro-Ro mungkin dipasang dengan sistem pengeringan tersendiri (independen), umumnya scupper denan katu-katup pukul balik, akan tetapi bagian kompartmen bawah akan dihubungkan dengan sistem bilganya. Lakukan verifikasi terhadap sistemnya di semua kompartmen, disarankan sumur-sumur bilganya diiisi air dan lakukan pengeringan. Bagaimanapun hal ini bukanlah sesuatu yang normal dipakai untuk ruang mesin.

Suatu survei pembaharuan untuk suatu sistem bilga memerlukan suatu eksaminasi terperinci terhadap pompa-pompa, perpipaan dan perlengkapannya.  Pompa bilganya dibuka dan bagian internalnya dilakukan pemeriksaan dari keausan. Beberapa pompa mungkin bagian dari sistem lain (pada umumnya layanan umum/general service, ballas, dlsb.).

Lakukan pemeriksaan terhadap dua alat pelindung aliran kembali (reverse flow protection) pada sambungan-sambungan bilganya untuk pencegahan masuknya ballas dan air laut ke ruang terbuka kapal melalui sistem bilganya (misalnya katup-katup pukul balik screw-down), dan katup hisap bilga daruratnya.

Biasanya, pompa-pompa bilga utama tipe bolak-balik. Ini harus dibuka semuanya, sehingga surveyor dapat melakukan pemeriksaan torak-toraknya, roda gigi penggeraknya, kotak bantalan-bantalan dan katup-katupnya dari keausan. Untuk pompa-pompa ulir spiral, ulir dan liner-nya perlu dilakukan pemeriksaan dan pengukuran untuk keausan. Setelah pompa-pompanya selesai dirakit kembali surveyor harus melakukan inspeksi pengetesan terhadapnya.

Pada awalnya, lakukan pemeriksaan secara visual terhadap perpipaan bilganya terutama pada daerah-daerah got-got bilganya itu sendiri, di mana korosi di sekitar bibir-bibir pipanya merupakan hal yang biasa. Apabila surveyor memiliki rasa ragu tentang kondisinya, mintalah untuk dilakukan pengetesan tekanan hidrolis.Pengetesan ini harus lebih dari 5bar. Cara alternatifnya, di mana perpipaannya ada jalan masuknya, surveyor dapat meminta pipanya untuk dilakukan pengukuran ketebalan dengan ultrasonik. Lakukan pemeriksaan terhadap pengoperasian pada katup-katup pada jalur bilganya, katup-katup pukul balik dan  batang-kendali jarak jauh perlu dilakukan inspeksi dan servis. 


Pada kapal-kapal dengan suatu notasi otomatisasi, got-got bilganya dilengkapi dengan alarem-alarem bilga otomatis dan pada kasus yang sama starting otomatis pada pompa-pompa bilganya. Lakukan pengetesan terhadap alarem-alarem dan starting otomatisnya. 

Bilga jallur keluar langsung dari kamar mesin adalah sangat dilarang menurut MARPOL, kecuali dalam keadaan darurat, di mana kalau tidak kapalnya akan dalam keadaan bahaya. Konsekwensinya, semua kamar mesin, kecuali pada kapal kecil, memiliki suatu sistem pemompaan bilga kedua, yang mana memompa bilganya sesuai dengan perlengkapal MARPOL. Untuk jelasnya tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan tentang MARPOL, akan tetapi selalu beri perhatian khusus pada jalur-jalur yang berhubungan dengan oily-water separator, peralatan khusus untuk tujuan pemisahan air dan minyak, hal ini guna pencegahan terhadap resiko polusi laut.

9.12.7 Sistem Ballas

Sistem-sistem ballas menghubungkan tangki-tangki ballas air laut pada suatu kapal unntuk memberikan stabilitas atau trim ketika kapal tidak dalam keadaan bermuatan atau mungkin dimuati. Sistem ballas harus terisah sepenuhnya dari sistem-sistem lainnya, khususnya sistem bahan bakarnya. Lakuka pemeriksaan terhadap perpipaannya seperti halnya sama persis pada perpipaan yang lainnya akan tetapi perhatikan adanya hubungan silang antara sistem ballasnya dan sistem-sistem lainnya. Hubungan silang yang diperbolehkan adalah jalur pemadam kebakaran dan jalur bilga, di mana air ballas dapat dipakai untuk kapasitas pemadam kebakaran tambahan dalan suatu keadaan darurat. Pada kapal-kapal kecil, surveyor mungkin menjumpai kombinasi pompa-pompa bilga/ballas atau ballas/jeneral servis. Sayangnya, surveyor nampaknya lebih banyak menjumpai hubungan silang ilegal dengan siste, bahan bakar. Apabila surveyor menjumpai hal demikian, surveyor harus memintanya agar hal itu dibongkar selamanya.

Pompa-pompa ballas biasanya tipe sentrifugal dan sekarang tidak ada masalah-masalah yang surveyor temukan pada pompa-pompa air laut lainnya. Bagaimanapun, mereka biasanya dilengkapi dengan seperangkat priming, yang harus bekerja.

Tangki ballas yang paling banyak digunakan pada suatu kapal nampaknya adalah tangki haluan dan surveyor akan selalu mendapati suatu katup yang dipasang pada jalur penghisapan pada bagian dasar dari sekat haluan. Katup ini biasanya dioperasikan melalui batang pengubung perpanjangan dari apakah geladak depan atau gudang haluan. Untuk kenyamanan, katupnya biasanya dibiarkan dalam keadaan terbuka, akan tetapi apabila dia terlupakan, dia akan menjadi sangat terkorosi yang menyebabkan dia tidak dapat beroperasi. Apabila surveyor menjumpai yang demikian, maka hal itu harus dilakukan perbaikan.

Seperti semua sistem-sistem yang lainnya, surveyor perlu untuk melakukan pengetesan terhadap pengoperasian secara menyeluruh dari sistem ballasnya.

9.12.8 Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran telah dimasukkan sebelumnya di dalam Bagian untuk survei berkala tahunan dan perlengkapan keamanan kapal barang, akan tetapi untuk survei pembaharuan untuk permesinan surveyor harus melakukan inspeksi dan pengetesan terhadap mereka.

Sistem air laut perlu untuk dilakukan inspeksi dan dilakukan pengetesaan dengan cara yang sama sebagaimana sistem air lainnya, akan tetapi dengan peringatan tambahan bahwa sistem ini adalah salah satu sistem yangselalu  Syahbandar lakukan pemeriksaan. Sehingga surveyor harus betul-betul memastikan bahwa sistem ini sedang beroperasi dengan baik dan ABK-nya dapat mengoperasikan sistemnya dengan benar dengan kedua pompanya, utama dan darurat. 

Pada survei pembaharuan, lakukan pemeriksaan terhadap perpipaannya dan apabila surveyor menjumpai sesuatu yang meragukan mintalah untuk dilakukan pengukuran secara ultrasonik atau untuk suatu penampang untuk dibuka guna eksaminasi di bagian internalnya. Semoga, pemaadam kebakarannya tidak sering digunakan, akan tetapi sebagai akibat dari hal ini, hal ini tidak mendapatkan perawatan yang cukup juga, melebihi/kecuali pengecatan secara berkala.

Lakukan pemeriksaan pada daerah seperti biasanya, bengkokan pada jalur-jalurnya, penyangga perpipaannya dan tempat-tempat di mana untuk melakukan perawatan cukup sulit dijangkau. Semua perpipaan yang tidak memberikan hasil memuaskan, juga katup-katup hydrant atau sambungan-sambungan hydrant darus diganti baru.

Semua pompa harus dilakukan overhaul, termasuk motor pada pompa pemadam kebakaran dauratnya. Pada banyak kasus pompa emrjensi ini adalah bertenaga mesin diesel, dan jika demikian, pompa itu harus dibuka untuk dilakukan inspeksi seperti mesin-mesin bantu lainnya. Setelah hal itu diselesaikan, surveyor perlu untuk melakukan dua pengetesan pada sistemnya. Pengetesan yang pertama bahwa untuk memastikan bahwa setiap pompa, termasuk juga pompa daruratnya, memiliki suatu kemampuan untuk menghasilkan, tekanan yang cukup pada air yang harus diberikan untuk dua selang pemadam kebakaran. Pengetesan yang kedua harus pengetesan tekanan operasi pada jalurnya untuk memastikan jalurnya kedap air bersamaan dengankatup-katup hydrant-nya. Pengetesan ini dilakukan dengan menghidupkan satu atau lebih pompa-pompa pemadam kebakarannya, dengan semua katup-katupnya dalam keadaan tertutup. Pastikan bahwa katup-katup pencuci jangkarnya dalam keadaan tertutup juga.

Apabila surveyor menjumpai bahwa pompa pemadam kebakaran daruratnya digerakkan dengan tenaga listrik, jangan lupa untuk memastikan surveyor untuk melakukan pengetesan terhadapnya dari generator dan kotak skalar daruratnya.

Sistem pemadam kebakaran lainnya yang surveyor sedang tangani untuk survei pembaharuan, adalah sistem has atau busa atau foam yang terpasang permanen di dalam kamar mesinnya. Sistem-sistem busa detailnya dijelaskan di dalam Bagian Kapal Tangker karena mereka merupakan hal yang jarang dipakai pada tipe-tipe kapal lainnya.  Sistem yang paling banyak ditemukan surveyor adalah karbon dioksida atau CO2. Surveyor terkadang akan menjumpai sistem Halon pada kapal-kapal kecil lama, akan tetapi sistem Halon sekaran dilarang dipasang pada bangunan baru, dengan dasar polusi atmosfer dan perusakan lapisan ozzon. Sistem alternatifnya yang sekarang lebih banyak dipakai adalah "pengabutan-air". Hal ini memakai kabut halus air tawar untuk mendinginkan dan memadamkan apinya.

Semua sistem-sistem itu dijelaskan di dalam bagian Perlengkapan Keselamatan.

9.12.9 Penghenti Darurat (Emergency Stop)

Lagi, subjek ini telah diterangkan di dalam Modul bagian survei tahunan dan yang untuk peralatan keselamatan, akan tetapi dapat berakibat membosankan surveyor, satu atau dua hal perlu untuk diulangi.

Surveyor harus melakukan pemeriksaan terhadap semua katup-katup penutupan-cepat daruratnya pada tangki-tangki bahan bakarnya sedang dalam keadaan beroperasi dengan baik. Bahkan sistem pemadam kebakaran yang paling baik di dunia tidak dapat menanganinya apabila apinya terus diberi minyak bahan bakar yang mudah terbakar. Seorang surveyor biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka paling tidak setiap tahun dan mereka harus dilakukan pememeriksaan lebih sering lagi oleh ABK-nya. Bagaimanapun, masih ada permasalahan-permasalahan yang berulang-ulang terhadap kendornya atau rusaknya kawat-kawat pada sistem-sistem mekanikal dan bocor atau tidak bekerjanya aktuator pada sistem-sistem hidrolis dan pneumatiknya. Mereka harus diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Ketika surveyor sedang melakukan pemeriksaan terhadap katup-katup penutupan-cepat pastikan bahwa surveyor tidak mengakibatkan "lampu-mati" karena melakukan pengetesan katup-katup penutupan-cepatnya dari tangki-tangki harian untuk mesin generator dieselnya.

Penghenti jarak jauh lainnya tidak diharuskan untuk dihubungkan dengan sistem-sistem perpipaan, akan tetapi mereka menjadi satu bagian dengan pemadam kebakaran. Meraka merupakan suatu penghenti darurat untuk kipas ventilasi kamar mesin, pompa-pompa minyak bahan bakar, purifiers, pembakar-pembakar boiler, yang mana diperuntukkan untuk menghentikan atau memutus tenaga terhadap alat-alat itudalam keadaan terjadinya kebakaran. Seperti katup-katup darurat untuk tangki bahan bakarnya dan pelepasan gas CO2-nya, mereka dipasang di luar kamar mesinnya. Pada beberapa kapal suveyor akan menjumpai tempat pemadam kebakarannya di mana semua sistem-sistem deteksi dan kebakarannya diletakkan/terpasang, ketika sedang terjadi kebakaran di dalam kamar mesinnya, semua penghenti daruratnya dapat dijalankan terutama untuk pelepas gas CO2-nya. Tempat pemadam kebakaran terpencilnya harus ditandai dengan jelas untuk kemudahan identifikasi penghentian/stop yang dapat dijalankan/diaktifikasi dari tempat itu.

9.12.13 Jangkar dan Mesing Jangkar

Keefisienan kerja dari mesin jangkar merupakan sesuatu yang sangat penting bagi keselamatan kapal dan demikkian rancangan dan kinerjanya diharuskan mendapatkan pengesahan dari Biro Klassifikasinya. Peraturan klass memberikan patokan bermacam-macam kinerja mesin jangkar. Bagaimanapun, mereka pada dasarnya memerlukan bahwa mesin jangkar, rem-rem cablelifter mampu untuk mengendalikan jangkar dan kabel yang sedang bekerja ketika cablelifter-nya dilepas dari giginya ketika "ayo diturunkan", dan mesin jangkarnya dapat mampu menahan berat tertentu dari kabelnya pada kecepatan yang sudah ditentukan.

Hampir semua peralatan penanganan jangkar menjadi satu dengan teromol/dram gulung untuk penanganan tali-tali untuk tambat. Pada umumnya surveyor harus melakukan eksaminasi gigi-giginya melalui bukaan-bukaan inspeksinya. Penjepit kopling dan kopling anjing, rem-rem dan sepatu remnya, gigi rem dan kopling peralatan jangkar, cablelifter dengan tempat pelindung mereka, dan stopper rantai apabila ada, juga harus diperiksa dari adanya deformasi, aus dan sobek.

Pada kasus mesin jangkar yang digerakkan dengan tenaga hidrolis, surveyor harus melakukan pemeriksaan terhadap pompa-pompa hidrolisnya, jalur-jalur perpipaannya dan fungsi atau bekerjanya katup-katup relief-nya.

Pada mesin jangkar yang digerakkan dengan tenaga listrik harus diperiksa fungsional terhadap koplingnya dan adanya proteksi terhadap beban lebih listrik yang terpasang. Akhirnya adalah mengoperasikan pada arus listrik yang besarnya sama dengan 1,8 kali torsi yang telah ditentukan, setelah 2 menit. Secara bersamaan kopling gelincirnya diatur pada kisaran paling tidak 2 sampai dengan 2,2 kali torsi yang telah ditentukan. Motor-motor listriknya, tahanan isolasinya, papan-papan distribusinya serta pengendalinya harus juga dilakukan pemeriksaan.

Ketika surveyor sedang melakukan pengetesan terhadap kopling gelincirnya, data dari pabrik pembuat yang berada di dalam instruksi operasionalnya harus diambil sebagai pertimbngan. Pengujian ulang pada kopling gelincir agar dihindari hal ini mungkin akan merusak permukaannya. Peralatan khusus biasanya diperlukan untuk melakukan pengaturan-pengaturan setingannya.


9.12.14 Eksaminasi Umum Kamar Mesin dan Percobaan-Percobaan

9.12.14.1 Eksaminasi Umum

Hal ini merupakan sesuatu yang ffinal surveyor lakukan untuk survei pembaharuan dan juga yang paling akhir. Sebagian besar, ini sangat mirip dengan suatu survei tahunan tentang cakupannya dan apabila surveyor memiliki daftar periksa untuk survei tahunan tentang permesinannya, hal ini membuatnya lebih mudah untuk memakainya. Bagaimanapun, ada beberapa  hal yang memerlukan perhatian lebih  dekat.

Mulailah dengan cerobong asap dan bergerak turun. Perlu diingat, tempat ini tidak banyak dijenguk ataupun dikunjungi oleh ABK-nya. Karena, perawatan sering terlupakan dan permasalahan dapat tetap di situ dalam waktu yang lama. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi secara umum dari peredam cerobongnya dan lakukan pengetesan dengan membuka dan penutupan mereka beberapa kali. Lakukan pengecekan terhadap kekedapannya ketika flap-nya ditutup, kalau tidak mereka tidak berguna dalam keadaan sedang terjadinya kebakaran. Lakukan pemeriksaan terhadap pipa gas buangnya dari kebocoran yang berlebihan. Dalam kasus ini, tanda-tanda gas akan muncul pada fllens-flensnya atau sambungan-sambungan atau bagian luar isolasinya. Pastikan bahwa platform-platform-nya dan  tanggaa ke geladak kapal (companionways) nya di dalam cerobongnya adalah dalam kondisi memuaskan dan mereka terpasang dengan baik.

Terus ke bawah, lakukan pemeriksaan terhadap operasional baik pada skylights. Mereka juga penting ketika terjadi kebakaran. Perlu diingat bahwa beberapa dari mereka dapat dioperasikan dari kedua tempat, secara lokal dan jarak jauh, sehingga surveyor harus melakukan pengetesan dari kedua tempat itu. Pemakaian kaca pada skylight tidak lagi diijinkan oleh Peraturan Klass, akan tetapi surveyor mungkin masih menjumpainya untuk kapal-kapal lama dengan sisipan kaca. Bagaimanapun, apabila kacanya dalam keadaan rusak/pecah, hal ini harus diganti baru atau lebih baik tempat kaca yang pecah itu ditutup secara permanen dengan pelat baja.

Surveyor harus memberikan perhatian khusus terhadap deckhead (pipa ventilasi yang dipasang di atas geladak untuk ruangan tertentu) kamar mesin, yang mana merupakan suatu pembagian ruangan tipe "A-60", dengan isolasi persratannya. Pada banyak kapal, ketika surveyor menengadah ke dalam kamar mesinnya, itu akan nampak tidak ada masalah, karena itu selalu dicat. Surveyor seringkali akan menjumpai bahwa ada beberapa beberapa kompartemen di sekitar akomodasinya pada tingkatan itu di mana air dapat berkumpul, seperti dapur, ruang-ruang saniter, dan lain sebagainya. Apabila hal itu terjadi, air bocor yang akhirnya merembes pada isolasinya dan berlangsung bertahun-tahun, pelatnya menjadi benar-benar mengalami korosi,  hanya yang tersisa adalah isolasinya saja.

Kemudian, lakukan inspeksi secara umum terhadap kamar mesinnya terhadap semua tingkatan, jangan melupakan kompartemen lain yang menyatu dengan kamar mesinnya, seperti ruang purifier, ruang kemudi, ruang boiler, bengkel, dan lain sebagainya. Lakukan inspeksi secara visual terhadap sistem perpipaannya, sambungan-sambungan struktur bagian bawah di bawah lantai kamar mesinnya, kotak laut, listrik-listrik dan kebersihan dari kamar mesinnya.

Kebersihan kamar mesinnya merupakan hal yang penting, khususnya bilga kamar mesinnya, tidak jarang dikarenakan hal ini merupakan sesuatu yang Sahbandar (Port State Control) biasanya menahan kapalnya. Kebersihan merupakan hal yang subjektif akan tetapi surveyor harus memasukkannya ke dalam pertimbangan bahaya nyata dari kebakaran dan bahaya ABK-nya jatuh dikarenakan pelat lantai yang berminyak dan mengakibatkan cidera terhadap mereka sendiri.

Peralatan-peralatan keluar (escape) dari kamar mesin ataupun ruang pengendali (control room) harus ditandai dengan jelas pada lantai-lantai dan sekat-sekatnya, dan mereka harus tidak dihalangi apapun. Pastikan bahwa semua pintu atau lubang geladak (hatches) nya mudah dibuka dari bagian dalamnya.

9.12.14.2 Percobaan-Percobaan

Untuk penilaian terakhir, lakukan pengetesan terhadap installasinya secara keseluruhan sejauh memungkinkan, dan sepanjang surveyor pertimbangkan pengetesannya diperlukan. Cakupan percobaannyaharus ditentukan dari hasil-hasil inspeksi surveyor sebelumnya, penataan umum dari installasinya dan cakupan dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Surveyor harus melakukan tentang hal itu atau pengetesan-pengetesan fungsi pada setiap daerah yang meragukan. Beberapa tipe percobaan telah dijelaskan dengan perlenkapa atau peralaran sebelumnya, akan tetapi mereka diulangi lagi di sini untuk kemudahan referensi.

Percobaan-percobaan biasanya dilaksanakan berupa percobaan-percobaan dok dan umumnya termasuk perangkat propulsi dan mesin-mesin bantunya diperlukan untuk pengoperasian di laut juga untuk perlindungan bahaya kebakaran.  Pemisahan percobaan di laut ini mungkin juga diperlukan setelaah selesainya perbaikan besar, konversi/pengubahan atau apabila hasil surveinya mengakibatkannya hal ini diperlukan. Sebagai tambahan dari inspeksi-inspeksi dan pengetesan-pengetesan yang telah dilakukan, surveyor harus juga melakukan pemeriksaan beberapa fungsi penting, juga peralatan-peralan pelindung dan keselamatan dari permesinannya dan installasi listriknya.

Lagi surveyor harus menentukan cakupan karena hasil dari inspeksi individunya, penampakan secara umum dari installasinya  ditambah cakupan survei yang telah ditentukan sebelumnya.

Permesinan propulsi utama - surveyor harus melakukan:

  • Percobaan-ppercobaan arransement maneuvering-nya termasuk peralatan pengendali  dan penunjuknya serta interlock-nya. 


Starting, revrsing, macam-macam pengaturan kecepatan, telegraph kamar mesin dan anjungan.
  • Lakukan pengecekan secara acak terhadap instrumentasi operasionalnya, peralatan-peralatan keselamatan/keamanan dan pemonitorannya (misalnya kamar mesin,  MCR, anjungan).
  • Lakukan pemeriksaan terhadap  pengukur tekanannya, thermometernya, penunjuk-penunjuk ketinggian permukaan, penghenti daruran, governor-governornya, pelindung terhadap kecepatan lebihnya dan pereduksi tenaganya,  apabila dilengkapi.
  • Lakukan pemeriksaan terhadap sistem-sistem minyak pelumas, air tawar, air laut, bahan bakar, uap, udara bertekanan dan hidroliknya (tekanan, suhu dan arus).
  • Lakukan pengecekan terhadap kriteria dari penghenti darurat turbin uapnya (kecepatan lebih, tekanan kondensor, level air kondensor, displasmen rotor, dan lain sebagainya).
  • Untuk boiler, lakukan pengecekan secara acak terhadap kontrol-kontrol ,dan penghenti daruratnya, misalnya kriteria untuk flashing burner, atau ketinggian permukaan air bocor di bawah minimum yang diijinkan, dan lain sebagainya, juga lihat tentang Modul Survei-Survei terhadap Boiler.
  • Lakukan pengecekan secara acak terhadap alarem optikal dan akustik dan peralatan penindikasiannya.
  • Lakukan pemeriksaan terhadap alarem bilganya dan alarem umumnya mulai dari mesin-mesin dan boiler-boilernya, lihat juga Modul tentang Survei-Survei Installasi Automatisasi.

Pada mesin-mesin bantu surveyor harus melakukan:

Untuk mesin-mesin diesel/turbin, lakukan terhadap kecepatan dan performa 
/kinerja governor dengan beban bervariasi dan beroperasi secara paralel. Pemeriksaan secara acak terhadap peralatan-peralatan operasi, kontrol dan pengamannya.
  • Pengujian fungsional terhadap pompa-pompa penting, separator, filter, pra-pemanas, pendingin, kipas-kipas ventilasi, dan lain sebagainya, lakukan pengetesan terhadap peralatan instrumentasi opersi dan keamanannya.
  • Prosedur untuk boiler-boiler bantu, boiler gas buang, sistem minyak oli termal pada prinsipnya saama dengan boiler utamanya, lihat Module tentan Survei Boiler.
  • Pengecekan terhadap pompa-pompa bilganya harus mencakupi, dalam bentuk keterwakilan, semua kompartemen yang relevan seperti; Ruang-ruanga Muat, tangki-tangki kering, cofferdams, cable/chain locker, dan lain sebaagainya. Apabila bilga kamar mesinnya bebas dari minyak, arransemen pompa daruratnya (menghisap secara langsung, penghisaapan darurat) juga dapat dilakukan pengetesan, jika tidak pengetesan ini harus dilakukan melalui water separator plant-nya, apabila memungkinkan. Bagaimanapun, surveyor harus mengjjidari terjadinya polusi laut.
  • Lakukan pengecekat terhadap alat-alat duga isi tangki.
  • Lakukan pengecekat terhadap peralatan kemudi dan pompa-pompanya, kontrol, dan lain sebagainya.
  • Lakukan pengecekan terhadap mesin-mesin jangkarnya.
  • Lakukan pengecekan terhadap sistem udara tekannya, termasuk arransemen starting udaranya.
Selama percobaan-percobaan generator dan pasokan tenaga utama dan daruratnya, surveyor harus melakukan pengecekan sebagai berikut ini:
  • Arransemen starting/stopping, operasi secara lokal dan terpencil.
  • Singkronisasi secara  manual atau otomatis untuk operasi paralel.
  • Operasi paralel dengan tingkah laku generator dikenai beban-muatan, stabilitas voltase.
  • "Pemadaman listrik", restorasi listrik kapal  dengan menggunakan generator cadangan.
  • "Pemadaman listrik", aktivasi pasokan tenaga darurat kapal menggunakan  generator darurat atau sumber tenaga darurat transisional (penyimpanan baterai).
Alat proteksi daya balik dengan mentrottle balik ke belakang salah satu generatornya pada pengoperasian secara paralel sampai dengan breaker-nya memutus alirannya (trip).
  • Alat proteksi voltase rendah (yang diambil atau diadopsi dari alat proteksi arus pendek) - dengan pengurangan secara perlahan-lahan unit penggerak kecepatannya sampai dengan generatornya mencapai kegagalan(trip) pada pemutus (breaker)nya. Untuk generator voltase konstan tidak segitu mudah untuk melakukan pengetesan terhadapnya, surveyor harus melakukan beberapa simulasi. Pelepasan-tripping pada pemutus sirkuit generatornya juga untuk mencegah nya dari menutup ketika voltase generatornya menjadi sangat rendah atau kehilangan sama sekali (generatornya sedang tidak beroperasi).
  • Alat proteksi frekwensi, pengurangan secara perlahan-lahan unit penggerak kecepatannya sampai dengan pemutus generatornya mengalami kegagalan. Hal itu harus juga memberikan inisiasi preferensi kegagalan. 
  • Untuk generator poros, memotong frekwensi rendah atau alarem pada frekwensi tinggi atau rendah.
  • Prefensi tripping, mematikan konsumen-konsumen tidak penting ketika kapasitas arus generator melebihi yang seharusnya, dengan waktu kira-kira 5 detik alarem tertunda dan pemutusan secara otomatis. Apabila beban lebih masih terus terjadi.
Percobaan-percobaan secara operasional terhadap motor-motor listrik penting, alat monitoring, alat-alat keamanan dan peralatan penunjuk:
  • Percobaan-percobaan terhadap suatu motor listrik biasanya dikombinasi dengan percobaan dok permesinannya.
  • Lakukan pengecekan secara acak terhadap pemakainya melalui papan saklar daruratnya (peralatan kemudi, pompa bilga, peralatan navigasi dan lain sebagainya).
  • Lakukan pengecekan terhadap alarem-alarem penting untuk pengoperasian permesinan dan keselaamatan kapal (alarem bilga, tekanan rendah minya pelumas mesin induk dan mesin-mesin bantu, alarem kebakaran, dan lain sebagainya.
  • Installasi permesinan tanpa kehadiran operator/otomasisasi, surveyor harus selalu melakukan pemeriksaan beberapa fungsional penting, walaupun pemeriksaan periodiknya belum jatuh tempo (misalnya, alarem asap/kebakaran, penghenti darurat dari sistem keamanan, alarem-alarem yang ada di anjungan).
  • Lakukan pengetesan terhadap peralatan komunikasi antara ruang permesinan- anjungan - ruang peralatan kemudi - akomodasi ABK.
Perlengkapan proteksi bahaya kebakaran dan alat pemadam:

Perlengkapan proteksi bahaya kebakaran:
  • Lakukan pemeriksaan terhadap semua aransemen penutupan ketika terjadi kebakaran, peredam bahaya kebakaran, dan lain sebagainya.
  • Lakukan pemeriksaan dan lakukan percobaan terhadap aransemen pematian jarak jauh dari kipas-kipas ventilasi, pompa-pompa bahan bakar, separator dan pembakar minyak oli.
  • Lakukan percobaan-percobaan terhadap pengoperaasian jarak jauh dari  katup-katup penutupan-kilat untuk tangki bahan bakar.
  • Lakukan pemeriksaan terhadap perlengkapan indikasi dan pendeteksi kebakaran, juga alarem bahaya kebakarannya.
  • Lakukan  pemeriksaan terhadap kelengkapan pakaian kebakaran untuk kelengkapan dan kondisi yang sesuai.
  • Lakukan pemeriksaan terhadap rute-rute lari dan jalan keluar dalam keadaan daruratnya dari kebebasan untuk melaluinya, penerangan jalannya dan tanda-tandanya.
Perlengkapan pemadam kebakaran:
  • Lakukan pengetesan terhadap pompa-pompa utama dan daruratnya. Untuk melakukan pengetesan ini, selang lengakap dengan nozzlenya dipasang pada dua hidran yang bersebelahan lebih diutamakan pada bagian depan kapalnya dan tekanan pada petunjuk pada pompanya dibandingkan dengan nilai yang diperlukan oleh tekanan keluar pada nozzlenya (kasar kira-kira saja). Surveyor harus mempertimbangkan perbedaan ketinggian dan kehilangan tekanan akibat  perpipaannya.
  • Silinder-silinder CO2, dan tempat-tempat/tabung-tabung Halon, apabila dilengkapi, pada sistem pemadam kebakaran gas permanen adalah harus memiliki suatu pemeriksaan isi tahunan, misalnya, dengan melakukan pemeriksaan ketinggian permukaannya. Pengecekan ini mungkin juga dilakukan oleh ABKnya dan kemudian dicatat di dalam suatu format laporan dan dimasukkan ke dalam buku log kapalnya, dan surveyor harus melakukan verifikasi terhadapnya. Apabila pengurangan CO2 nya melebihi 10%, untuk Halon 5%, pengisian tambahan perlu dilakukan.
Sistem pemadam kebakaran permanen seperti sistem pemadam kebakaran gas, foam dan bubuk harus diperiksa setiap dua tahun sekali oleh spesialis-spesiali perusahaan yang sudah dakui dan diverifikasi oleh surveyor.

Pemadam api portabel dan bergerak (mobile) diharuskan untuk diperiksa oleh orang yang berkompetensi setiap tahun dan dan harus dilakukan inspeksi setiap dua tahun oleh para spesialis suatu perusahaan yang diakui dan diverifikasi oleh surveyor. Lakukan pemeriksaan jika tekanan dari silinder-silinder CO2, pemadam kebakaran dan semua yang termasuk dalam silinder-silinder gas propelan, apabila dilengkapi, telah dilaksanakan seperti apa yang dinyatakan di dalam Peraturan Klass.

  • Bahan-bahan foam untuk sistem-sistem pemadamam foam harus dilakukan pengecekan untuk kemampuan melayani atau dapat digunakan paling tidak dua kali selama satu Periode Klass. Pengecekannya harus dilakukan oleh pembuatnya (maker) atau laboratorium independen. Laporan dari laboratorium pada pemeriksaan paling akhir,  yang seharusnya dilakukan dilam kurun waktu paling tidak tiga tahun lalu, harus diserahkan kepada surveyor, dan surveyor harus melakan verifikasi terhadapnya. Sertifikat dari pembuatnya (maker) berkenaan dengan kesesuaian daripada bahan-bahan pemadamaan-foam untuk gambaran pemakaiannya harus ditunjukkan kepada surveyor untuk inspeksi. tabung-tabung kecil senyawa untuk unit-unit pemadam foam portabel harus diperbaharui paling lambat setiap Pembaharuan Sertifikat Klassnya.
+ Sistem pemadam CO2 tekanan rendah


Tatanan pendinginan dengan suatu permesinan pendinginan (refrigerating), jalur-jalur perpipaan, katup-katup dan pitngannya, peralatan kontrol dan keamanannya harus dilakukan inspeksi. Teragantu dari hasil pemeriksaan dan penampakan dari susunan tatanannnya, pengetesan dan pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Kesiapan operasional dari peralatan keamanan dan kontrol dari tabung-tabung (receiver)-nya harus dilakukan pengecekan.
  • indikasi dari tekanan receiver, alarem tekanan tinggi/rendah.
  • Katup-katup pengamannya harus dilakukan inspeksi, dan tekanan yang telah ditentukan juga harus dilakukan pemeriksaan.
  • Kondisi dari isolasinya juga harus dilakukan pemeriksaan.
+ Sistem-sistem air-spray bertekanan

Takngki-tangkinya harus dilakukan survei sesuai dengan tabung dan peralatan bertekanan.

Pompa air bertekanannya, jalur perpipaannya, katup-katupnya dan pitingannya, nozel-nozel spray-nya, peralatan-peralatan penunjuk dan alaremnya harus dilakukan pengecekan.

+ Aransemen pemadam kebakaran untuk ruang penyimpanan cat dan kompartemen untuk cairan-cairan yang mudah terbakar.

Tergantung pada rancangan dan konstruksi mereka, aransemennya harus dilakukan inspeksi dan jika diperlukan untuk dilakukan pengetesan bersamaan jalur-jalur yang dijelaskan seperti di atas.