Friday, February 9, 2018

Sambungan-Bagian 9.3 dst.: SURVEI KHUSUS PERMESINAN KAPAL UNTUK PEMBAHARUAN SERTIFIKAT

9.3 Overhaul

Bagaimanapun susuai dengan teori, cakupan survei untuk mesin diesel bantu sama saja dengan yang dilakukan pada suatu mesin induk. Walaupun, surveyor akan sering menjumpai mesin induk besar di bawah suatu "sistem survei menerus" (continuous survey system), di mana beberapa bagian mesinnya dilakukan eksaminasi secara individu. Pada kasus mesin bantu, ini sedikit ada perbedaan, apabila mesinnya dibawah survei pembaharuan menerus atau survei normal, dikarenakan mereka cenderung untuk ditampilkan sebagai barang tunggal pada daftarnya dan untuk itu surveinya akan meliputi setiap bagian dari mesinnya.

Sebelum surveyor memulai melakukan inspeksi, mintalah kepada ABKnya untuk menjalankan mesinnya, sehingga mesinnya dapat diperiksa dalam keadaan hidup. Lakukan pemeriksaan bagian eksternal mesinnya dan lakukan pencarian tentang adanya kebocoran dan lain sebagainya, ketika mesin sedang dalam keadaan hidup. Dengarkan bunyi mesinnya dan rasakan casing-nya dengan merabakan tangan; adanya suara yang ganjil atau getaran yang besar merupakan petunjuk jelas tentang adanya permasalahan. Lakukan pemeriksaan keadaan instrumentasinya untuk pendinginan, pelumasan, dan sistem gas buangnya. Penunjukan baca dari suhu, tekanan, dan lain sebagainya, harus berada di dalam kisaran dari rekomendasi manufakturnya, surveyor harus merasa cukup aman dengan menganggap bahwa instrumen-instrumennya bekerja dengan baik.

Beri perhatian terutama pada suhu gas buangnya, karena apabila ditemukan penyimpangan atau deviasi yang besar antara suhu-suhunya pada masing-masing silindernya, ini umumnya berarti bahwa pompa injeksinya memerlukan pengaturan atau injektornya perlu untuk diganti. Pada konteks ini, penyimpangan besar berarti kira-kira 15% antara sisi dari perbedaan suhu rekomendasi dari manufakturnya. Tentunya, apabila hal ini terjadi, ini kemungkinan sebagai hasil dari sebuah thermometer atau thermocouple yang rusak pada keadaan pembacaan terpencil. Apabila ini terjadi, surveyor dapat melakukan pemeriksaan terhadap thermometer lokalnya apabila ini dipasang, atau surveyor dapat menanyakannya kepada KKMnya untuk melakukan pengukuran tekanan maksimum yang tejadi pada silinder-silindernya. Hal  ini dapan memberikan surveyor suatu perbandingan kondis-kondisi pembakarannya antar silinder-silinder yang berbeda.

Apabila kinerja mesinnya sesuai dengan spesifikasi dari manufakturernya, surveyor mungkin merasa bahwa pelepasan lengkap semuanya tidak diperlukan. Sebagai contoh, dengan sebuah mesin 6 silinder, surveyor meminta KKMnya untuk membuka 2 silindernya untuk memulai dengan pemeriksaan dan hanya membuka yang lain apabila ditemukan adanya permasalahan pada silinder yang sudah dibuka. 

KKMnya mungkin tidak akan membuka satupun dari unitnya, terutama apabila mesinnya baru saja dioverhaul sesuai dengan jam kerjanya, akan tetapi surveyor harus tetap meminta untuk membukanya. Beberapa KKM mencoba untuk merayu atau meyakinkan surveyor bahwa suatu pemeriksaan dengan menggunakan suatu endoskop tampa pembukaan adalah cukup. Hal ini akan memberikan surveyor untuk melihat adanya goresan atau kerusakan lainnya terhadap liner atau toraknya, akan tetapi hal ini bukanlah suatu pilihan yang memuaskan, dengan cara ini surveyor tidak dapat melakukan pemeriksaan terhadap tutup kepala silindernya, laras toraknya, cincin toraknya, dan bantalan ujung atasnya. Secara umum, apabila pekerjaan overhaul telah dilakukan di luar suatu survei klass, khususnya suatu pembaharuan, surveyor harus tidak menerimanya terkecuali cakupannya dapat ditelusuri secara akurat dari laporan-laporan servisnya. Yang paling rendah, surveyor harus meminta satu unit silinder lengkap untuk dilepas untuk dilakukan inspeksi dan semua percobaan-percobaan harus dilakukan.

Beberapa mesin kecil kecepatan tinggi, sebagai contoh Caterpillar, adalah dirancang untuk tidak dirawat oleh ABK, melebihi memeriksa ketinggian permukaan oli, mengganti  filter oli dan semacamnya. Banyak komponen yang disegel dan dirancang hanya dibuka oleh perwakilan organisasi servis manufakturernya. Dalam kasus demikian surveyor masih harus melihat kondisi dari berbagai komponen-komponennya, akan tetapi surveyor akan berurusan dengan seorang ahli dan surveyor dapat sangat mempercayai pada laporan servisnya, yang mana surveyor harus memasukkannya dengan yang dimiliki surveyor sendiri. 

Secara umum, KKMnya tidak banyak memberikan perhatian terhadap mesin-mesin bantunya sebagaimana mereka lakukan terhadap propulsi utamanya dan konsekwensinya peralatan keamanannya harus bekerja apabila, untuk suatu alasan, adanya kekurangan pendingin atau minyak pelumasnya. Dua peralatan keamanan yang paling penting, yang harus surveyor lakukan pengetesan, adalah alarem tekanan rendah minyak lumasnya dan mesin mati, dan alarem suhu tinggi air pendinginnya. Pada kedua kasus itu surveyor harus melakukan kondisi simulasi daripada melakukan pengurangan tekanannya atau menaikkan suhunya. Tidak pernah ada dalam instruksi kerja surveyor yang mengatakan bahwa surveyor harus melakukan pengetesan sebuah mesin sampai dengan mesinnya mengalami kerusakan!.

Bagaimana cara surveyor melakukan simulasi tentang hal ini akan tergantung pada instalasi mesinnya, akan tetapi sering surveyor dapat mengatur sensor tekanan minyaknya secara manual atau putuskan alirannya yang menuju ke sensornya, dengan catatan sensornya dapat di by-pass. Untuk alarem suhu tinggi air pendinginnya hal ini biasanya dilakukan dengan simulasi elektronik pada thermostat-nya. 

Apabila mesin bantunya merupakan bagian dari perangkat generatornya, dan mayoritas dari mereka yang dapat surveyor lakukan untuk disurvei adalah, surveyor dapat dengan mudah melakukan pengetesan operasi dari governornya dengan melakukan starting dan stopping sekali atau lebih pada motor listrik besar, untuk contoh adalah pompa-pompa hidrolis untuk mesin jangkarnya atau peralatan bongkar-muatnya. Apabila surveyor sedang melakukan pengetesan dua mesin sekaligus secara bersama-sama, bekerja secara paralel, mereka dapat dilakukan pengetesan dengan memindahkan bebannya dan pembagian bebannya (load sharing). Mesin-mesin generator bantu, yang menghasilkan daya lebih dari 220 kW juga akan memiliki suatu pelindung kecepatan lebih (over-speed protector) juga  sebagaimana governornya. 

Untuk mesin-mesin generator darurat, peralatan starting kedua/cadangan harus dilakukan pemeriksaan juga. Apabila cara starting dalam keadaan biasa adalah elektrikal, maka peralatan keduanya adalah tuas/pegangan engkol manual, suatu peralatan pegas searah jarum jam atau metode yang lainnya, dengan syarat bahwa itu berdiri sendiri tanpa ada hubungannya dengan starter listriknya. Apabila starting-nya secara pneumatik, surveyor biasanya akan menjumpai suatu kompressor darurat manual atau pompa untuk pengisian kembali tangki udara daruratnya. Sebagai tambahan terhadap pengetesan yang sudah disebutkan itu, apabila generator daruratnya dirancang untuk start secara otomatis, surveyor harus melakukan pengetesan pemadaman listrik total, dengan pemutusan sumber tenaga utamanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebenarnya atau dengan suatu simulasi mematikan aliran listriknya dan apabila ada orang yang sedang menggunakan komputer di atas kapal surveyor menjadikan dirinya sendiri turun drastis ketidak polulerannya apabila surveyor melakukan simulasi mematikan aliran listriknya. Apabila tidak ada transisi aliran tenaga darurat, seperti aki (battery), generatornya harus bekerja dalam waktu 45 detik dari matinya listrik.

9.4 Turbin Uap

9.4.1 Propulsi Utama dan Propulsi Bantu

Sebelum tahus 1973, mayoritas kapal-kapal besar bertenaga turbin uap, akan tetapi sekarang mereka hampir semuanya diganti dengan mesin-mesin diesel. Bagaimanapun, surveyor mungkin masih menjumpai turbin-turbin uap bantu sebagai penggerak utama pompa-pompa, generator-generator listrik, dan lain sebagainya, dan, mungkin secara mengejutkan, surveyor juga akan menjumpai permesinan uap bolak-balik (reciprocating) untuk kapal-kapal besar. Mesin-mesin bolak-balik ini pernah dipakai untuk memberikan tenaga pada mesin-mesin bantunya, seperti mesin jangkar, mesin tambat dan pompa-pompa bilga. Bahkan apabila kapalnya digerakkan dengan penggerak propulsi motor, mereka memerlukan installasi uap besar untuk pemanasan muatannya dan hal ini memberikan arti ekonomi bagus untuk memakai uap ini untuk tujuan bantu juga.

Untuk turbin-turbin utama dan bantu dari tipe yang tidak asing lagi, dengan peralatan monitor untuk posisi rotor dan getaran, suatu survei untuk suatu kesempatan dari Pembaharuan Klass pertama kemungkinan terbatas pada bantalan rotornya, bantalan dorong (thrust bearing) ditambah koplingnya dan dudukannya. 

Hal ini, bagaimanapun, didasari suatu asumsi bahwa pengukur tekanannya dan thermometer-thermometer dipasang pada titik-titik penting secara operasional sepanjang jalur uapnya, dan pergantian (changeover) ke operasional darurat dapat dilakukan cukup cepat. Surveyor harus merasa puas, berdasarkan laporan servisnya dan suatu percobaan jalan terakhir, bahwa instalasinya dapat bekerja sempurna sesuai dengan yang dirancang.

Suatu akibat dari survei-survei Pembaharuan Klass casing-nya harus dibuka dan bagian-bagian selanjutnya dengan syarat pada suatu eksaminasi yang lebih teliti sesuai dengan instruksi  milik surveyor.

Lakukan pemeriksaan pada permukaan hubung-kedap terhadap adanya rambatan-uap atau kerusakan karat dan keretakan-keretakan, kipas-kipas pengarah (guide vanes), shaft seal di dalam bagian tas dan bawah casing bagian rotor dengan daun-daunnya, shrouds, journals termasuk piringan dorong rotor dan pengedap labirinnya ditambah bantalan-bantalan rdial, segmen-segmen bantalan aksial dan pengedap minyaknya. 

Surveyor perlu untuk melakukan pengukuran clearance bantalan-bantalannya dan melakukan pengecekan terhadap daun-daun rotornya serta penyangga daun-daunnya terhadap adanya keretakan baru apabila dipandang adanya kecurigaan terhadap hal itu. Bagaimanapun, atas dasar "apabila tidak mengalami kerusakan, jangan lakukan perbaikan", pemilik kapal tidak menyukai untuk membuka turbin-turbin yang memiliki kinerja memuaskan -- hal ini akan dapat menyebabkan atau menimbulkan permasalahan. Sehingga, sebagai pengganti dari pembukaan casing dari turbinnya, alternatip yang sesuai mungkin dapat dimintakan persetujuan antara Kantor Pusat Biro Klassifkasi dan pemilik/operator kapalnya, misalnya, pengukuran getaran di laut dalam pengawasan dari seorang surveyor atau perwakilan dari Kantor Pusatnya. 

Setelah penyelesaian pekerjaannya, percobaan perangkat turbin secara lengkap harus dilakukan. Selama percobaan ini surveyor perlu untuk melakukan verifikasi bahwa semua mematikan secara darurat dan alarm-alarm-nya berfungsi dengan baik.

Untuk hal-hal yang berhubungan dengan turbin uap yang lebih terperinci akan dibahas pada buku lain yang khusus membahas tentang Kapal Pengangkut Gas (Gas Carriers), karean mereka sebenarnya hanyalah kaapal yang dibangun sampai saat ini dengan menggunakan penggerak tenaga uap. Surveyor akan menjumpai juga barang-barang pada kedua turbin-turbin  bantu dan permesinan uap bolak-balik (reciprocating) atau "mesin-mesin" di dalam modul pembahasan tentang kapal-kapal ESP, terutama kapal-kapal tanker, karena mereka sering menggunnakan uap untuk tenaga pembangkit listriknya dan memberi tenaga terhadap pompa-pompa muat, mesin-mesin jangkar, mesin-mesin tambat dan pompa-pompa bilganya.

9.5 Propulsi Tenaga Listrik

9.5.1 Motor Propulsi 

Sementara kapal kecil dengan tenaga penggerak listrik sudah beroperasi sejak kira-kira 125 tahun. Hal ini hanyalah setelah turbin uap dan mesin diesel mengalami kemajuan untuk memberikan tenaga yang diperlukan, bahwa mereka menjadikan opsi variabel untuk kapal-kapal besar. Tenaga listrik hanyalah merupakan satu opsi untuk kapal-kapal selam, sampai dengan propulsi tenaga nuklir dikembangkan, dan banyak dari penyempurnaan awal diproduksi pada bidang ini.

Keunggulan utama dari propulsi listrik diesel adalah bahwa dengan membandingkan dengan metode propulsi lain, hal ini sangat kompak. Perancangnya dapat menggunakan apakah sebuah alternator besar tunggal untuk memberi tenaga listriknya atau bebera perangkat berukuran kecil. Apabila rancangan porosnya menggunakan perporosan konvensional, motor propulsi aktualnya biasanya kira-kira memiliki ukuran yang sama sebagaimana pada suatu gearbox reduksi pada rating yang sama jauh lebih kecil dari suatu mesin diesel yang sebanding. Bagaimanapun, apabila rancangannya menggunakan thruster "Azipod" moderen, motor propulsinya atau motor-motornya secara keseluruhan berada di luar lambung kapalnya. Kemudian para perancangnya dapat meletakkan generator-generatornya lebih kurang di mana saja di dalam kapalnya. Tidak ada persyaratan  untuk suatu layout kamar mesin konvensional.

Biasanya, sueveyor akan menjumpai tiga atau lebih perangkat generator yang mensupplai satu atau lebih motor-motor propulsi. Generator-generatornya mungkin didedikasikan untuk sistem propulsinya atay mereka mungkin dibagi antara sistem propulsinya dan layanan-layanan lainnya. Apabila mereka didedikasikan untuk sistem propulsinya, surveyor menganggap mesin diesenya sebagai mesin induknya. Survei-survei yang diperlukan untuk alternator-alternatornya akan dibahas nanti pada modul ini. Tidak ada perbedaan antara alternator-alternator yang dipakai untuk tujuan propulsi dan merek yang dipakai untuk "hotel" dan layanan-layanan bantu lainna, mereka cenderung lebih besar.

Tegantung pada usia kapalnya, surveyor mungkin menjumpai sistem-sistem DC, arus serah, atau AC, arus bolak-balik. Kapal-kapal lama cenderung memiliki motor arus searah (DC) dan kapal-kapal yang lebih moderen akan memiliki arus bolak-bali (AC).

Permasalahan utama pada sistem DC lama datang dari diperlukannya untuk suatu sistem DC memasang carbon brushes (sikat-sikat karbon) untuk mengalirkan lisriknya dari kabel supplainya menuju ke koil/lilitan yang dipasang di atas porosnya. Hal ini dilakukan melalui suatu "komutator" berputar, sikat-sikat karbonnya tergerus menjadi abu. Hal ini membentuk tumpukan debu karbon di dalam kumparan dari sikat-sikatnya, yang mana, apabila terkombinasi dengan garam dan atmosfir lembab, mengurangi efisiensi mereka dan menghasilkan pembacaan yang rendah dengan pengetesan megger. Dengan kata lain abu karbon secara efektif menciptakan hubungan singkat di dalam motornya.

Jika tidak, setelah suatu motor DC telah dibuka dan dibersihkan, surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap gulungan statornya dan baut-baut pengikatnya. Juga, lakukan pemeriksaan gulungan rotornya atau "armature" dan sela udara antara keduanya. Apabila rotornya segaris lurus, lakukan pemeriksaan terhadap komutatornya dan khususnya sela antara sekmen-sekmen komutatornya, di mana karbon cenderung menumpuk apabila mereka tidak dibersihkan dengan benar.

Lakukan pemeriksaan terhadap pengikat sikat-sikat karbonnya pastikan mereka terikat dengan baik pada rumahnya. Adanya goyangan pada pemasangannya akan mengurangi efisiensi motornya. Sikat-sikat karbonnya itu sendiri pada umumnya harus diganti baru, apabila mereka mengalami keausan, pada kasus demikian, surveyor harus meminta agar sikat-sikatnya untuk diatur agar mereka memiliki kontak yang baik sepanjang permukaan komutatornya. Ketika dalam keadaan beroperasi lakukan pemeriksaan dari adanya percikan bunga api yang keluar dari sikat-sikatnya, apabila terjadi demikian, maka kemungkinannya adalah posisi sikat-sikatnya perlu dilakukan pengkoreksian.

Lakukan pemeriksaan pada poros rotornya, yang dilalui bantalan-bantalannya, dan apabila ada tanda-tanda keausan mintalah untuk dilakukan kalibrasi terhadapnya. Lakukan eksaminasi terhadap bantalan-bantalannya dari keausan dengan cara sebagaimana mestinya dan lakukan pemeriksaan terhadap sitem pelumasannya. Bantalan-bantalannya biasanya bekerja dalam keadaan bermandikan minyak lumas, akan tetapi surveyor terkadang akan menjumpai sistemnya menggunakan pelubasan bertenaga dengan suatu pompa kecil atau dihubungkan dengan suatu pusat sistem pelumasan.

Gulungannya itu sendiri umumnya adalah terbuat dari kabel tembaga, yang dilapisi dengan pernis enamel, yang mana memberikan isolasi yang diperlukan diantara kawat-kawatnya. Apabila motornya mengalami beban lebih atau dibiarkan menjadi kelebihan panas, gulungannya akan menjadi kelebihan panas/kepanasan dan isolasi enamel-nya akan menjadi rusak. Apabila hal ini yang terjadi motornya akan kehilangan daya dan efesiensinya, sehingga apabila surveyor melakukan eksaminasi terhadap gulungan stator atau rotornya, lakukan pemeriksaan terhadap isolasi enamel-nya dengan menggunakan kuku jari. Apabila dia terkelupas dengan mudah, maka motornya kemungkinan memerlukan penggulungan kembali oleh bengkel khusus.

Kebanyakan instalasi moderen menggunakan motor-motor induksi arus bolak-balik (AC). Rotornya mungkin memiliki gulungan-gulungan, akan tetapi lebih sering yang akan dijumpai adalah rotornya tidak memiliki gulungan. Dalam keadaan demikian, rotornya terdiri dari apa yang dikenal dengan istilah sebagai sebuah "sangkar tupai", dengan pelat-pelat besi atau baja yang diikat di dalamnya, yang dipasang pada porosnya. Hal yang utama bahwa surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan, selain bantalan-bantalannya adalah baut-baut pengikat dari rotor sangkar tupainya bersamaan.

Apabila rotornya memiliki gulungan, surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi dari "cincin-cincin-gelincir" dan sikat-sikatnya, yang memberi daya pada gulungan-gulungannya. Apabila dilengkapi, sikat-sikat baru mungkin memerlukan untuk diatur untuk memberikan hubungan/sentuhan yang baik pada cincin-cincin gelincirnya, terutama apabila cincin-cincin gelincirnya telah dilakukan pengerjaan machining atau telah diganti baru.

Terkecuali motornya kelebihan beban, hal ini biasanya tidak akan menjadi panas dan untuk alasan ini, pendinginan yang memuaskan sering dapat dicapai dengan sirkulasi udara yang sederhana di sekitar dan melalui motornya. Dalam kasus sebuah perangkat pod unit, udara disirkulasikan di sekitar di dalam pod-nya dan airnya juga bersirkulasi di sekitar bagian luar pod-nya juga membantu pendinginan. Peralatan untuk pensirkulasian udara akan tergantung pada masing-masing instalasinya dan surveyor akan perlu untuk membiasakannya sendiri dengan setiap instalasi yang dijumpainya.


Air dan kelembaban tidak bersahabat dengan listrik dan untuk alasan ini surveyor akan pasti selalu menjumpai bahwa motor penggerak listrik memiliki pemanas/heater yang dipasang di dalamnya untuk mengurangi kelembaban ketika mereka tidak sedang dipakai.

Dalam keadaan bekerja normal hal ini dapat dicapai dengan suatu panas yang dihasilkan oleh motornya itu sendiri, kemungkinannya dikopel dengan suatu pengering udara di dalam sistem pendinginan udaranya. Akan tetapi, ketika tidak digunakan pemanas atau pemanas-pemanasnya diperlukan untuk mencegah terjadinya kondensasi di dalam motornya. Lakukan pemeriksaan terhadap pemanas-pemanasnya untuk memastikan bahwa mereha dalam keadaan bekerja dan mereka dirawat secara memuaskan. Instalasi moderen mungkin dilengkapi dengan pemanas cadangan menggunakan gulungan statornya yang mana dipanasi oleh dilaluinya voltase kecil melalui mereka. Lakukan pemeriksaan terhadap sistemnya apabila dilengkapi. Indikatornya sedang menunjukkan bahwa sistem pemanas cadangannya dalam keadaan sedang dalam beroperasi harus dalam keadaan bekerja dengan baik.

Pada umumnya, surveyor harus melakukan inspeksi dan pengetesan sistem propulsi yang digerakkan dengan tenaga listrik dengan memperhatikan pada motor-motor baling-balingnya, generator-generator propulsinya, exciters, dan terutama gulungan-gulungan dari mesin-mesin tersebut dan termasuk semua ventilasi yang terpasang. Pemeriksaan fungsi switchgear-nya juga termasuk pelindungnya, pemasangan-pemasangan keamanan dan yang saling keterkaitannya.

9.6 Gearbox Reduksi

Surveyor sebelum mendekati gearbox terbuka atau ada bagian yang terbuka, KELUARKAN SEMUA YANG ADA DI DALAM KANTONG ANDA. Apabila ada barang yang jatuh ke dalam gearbox-nya,  sebagai contoh sebuah lampu sentolop, sebuah pulpen, atau sebuah buku catatan. Itu akan harus mempereteli semuanya dan dirakit kembali, kemungkinannya hal yang tidak diperlukan, dan pemiliknya akan diam dengan haknya untuk menuntut si surveyor atau Biroklassifikasinya untuk membayarnya. Pastikan bahwa hal semacam itu tidak akan terjadi.

Pertama-tama, surveyor harus melakukan inspeksi di bagian luar kulit gearbox-nya. Hal ini seharusnya tidak akan mendapatkan kesulitan terkecuali suatu bencana telah terjadi, seperti kerusakan bagian luar/bagian dalamnya atau getaran besar terjadi dalam waktu yang lama. Ketika surveyor melakukan inspeksi di bagian luarnya, surveyor harus melakukan inspeksi pula terhadap pondasi-pondasinya, baut-baut pengikatnya, kopling-koplingnya serta barang-barang di bagian luar lainnya, seperti perpipaannya, pompa-pompanya, pendingin dan filter-filternya. Pengetesan palu tehadap baut-baut pengikat dan pondasinya, akan tetapi eksaminasi secara visual seharusnya sudah mencukupi untuk bagian kulitnya itu sendiri. Di mana material resin chocking sedang digunakan, maka surveyor harus melakukan pengetesan baut-baut pengikat pondasinya pada torsi yang benar dengan kunci pas (spanner) torsi hidrolis atau mekanis, dengan cara yang sama persis seperti yang dilakukan terhadap mesin induknya.

Lakukan pemeriksaan terhadap kopling antara gearbox dan mesinnya dan gearbox dan poros baling-balingnya. Sekarang ini, surveyor akan sering mendapati bahwa mereka adalah kopling fleksibel karet kuat, yang memberikan sedikit permasalahan, kecuali karetnya dapat menjadi "musnah": Secara alternatip, hubungan antara mereka dengan menggunakan baut-baut, kopling flens dan surveyor perlu melakukan eksaminasi dan/atau pengetesan dengan palu terhadap baut-bautnya dan melakukan pemeriksaan secara hati-hati terhadap akar fillet-nya.

Kopling fleksibel putar harus dilakukan eksaminasi se-ekstrim mungkin terhadap deformasi dan keretakan, apabila dirasa mengkhawatirkan atau adanya keragu-raguan, agen pembuatnya perlu untuk dipanggil oleh pemilik kapalnya. Ditemukannya elemen-elemen karet dari kopling-kopling fleksibel, dengan atau tanpa adanya penguatan dengan kain, harus diganti baru apabila mereka terdeformasi secara permanen.

Apabila mesin induknya bukan reversibel, dan baling-balingnya bukan pitch variabel, sistemnya pada beberapa tipe akan memiliki kopling, antara mesin dan gearbox-nya, untuk memberikan kesempatan pada ABK melakukan sambungan gigi balik. Yang demikian mungkin mikanikal, hidrolis atau bahkan magnetis tergantung pada instalasinya. Dari semua itu, kopling mikanikal merupakan yang lebih rumit karenanya mungkin itu perlu untuk dilepas untuk pemeriksaan terhadap keausannya, tergantung pada rancangannya. Sedangkan yang lainnya, apabila mereka bekerja memuaskan ketika dilakukan pengetesan, mereka seharunya tidak memiliki keausan internalnya.

Tujuan utama dari sistem pelumasan adalah, sesuai kenyataan, merupakan pendinginan. Gigi-gigi roda giginya dibuat untuk memikul beban yang sangat tinggi dengan luasan yang relatip kecil, yang akan menghasilkan suatu pertimbangan  panas yang tinggi karena adanya gesekan. Dengan demikian, proses pendinginan akan berlanjut sampai periode waktu tertentu setelah mesin dan baling-balingnya sudah berhenti.

Mayoritas gearbox yang akan dijumpai di lapangan merupakan gearbox dengan pelumasan paksa dengan bantuan tenaga, akan tetapi mungkin juga dijumpai gearbox berukuran kecil di mana roda giginya bekerja tercelup atau bermandikan minyak lumas. Pada kasus yang kedua tersebut, yang harus dilakukan pemeriksaan hanyalah adanya sesuatu perlengkapan yang dapat dipercaya untuk mengetahui ketinggian permukaan minyak  lumasnya apakah dengan batang pengukur deep stick atau dengan kaca lihat sight glass. Yang manapun yang dipakai, itu harus dalam keadaan memuaskan: kaca lihat buram dan kotor tidak dapat diterima.

Bagaimanapun, sebagian besar gearbox meiliki sistem pelumasan paksa yang digerakan oleh pompa.  Hal ini dapat juga dalam bentuk pompa mekanis yang ditempelkann terhadap gearbox-nya dan menggerakkan satu porosnya atau itu dapat juga suatu pompa listrik tersendiri bebas, yang dipasang dekat gearbox-nya. Pada keduanya di mana suatu gearbox dirancang untuk memindahkan daya besar pada suatu nilai tertentu, surveyor dapat menjumpai suatu pompa kedua tersendiri bebas, yang dipasang pada sistemnya, yang memiliki kapasitas sama dengan pompa utamanya, untuk dipakai, sesuai dengan teori, ketika pompa utamanya gagal bekerja. Untuk daya yang lebih kecil, hal ini kemungkinan dilengkaapi dengan pompa cadangan yang dibawa bersama dengan suku cadang di dalam kapalnya, akan tetapi hal ini hanyalah suatu opsi apabila pompa cadangannya dapat dipasang dengan cepat. 
Suatu sistem minyak pelumas akan dipasang paling tidak dengan 3 indikator,  ketinggian minyak di dalam bak minyak lumas, tekanan dan suhu. Suatu indikator telkanan juga dipasang dengan dilengkapi aalarem tekanan rendah, dan surveyor harus memastikan bahwa semua indikatornya bekerja secara memuaskan dengan pembacaan yang benar. Lakukan pemeriksaan terhadap perpipaannya, pendinginan dan pompa-pompanya dari adanya kebocoran. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan filter-filter-nya, ini adalah dimaksudkan untuk memnyaring atau membuang adanya partikel-partikel logam di dalam minyak lumasnya ataupun adanya kontaminan yang lainnya



Rumah filter-nya mungkin termasuk juga suatu penyumbat-maknetis, yang akan menarik adanya partikel-partikel metal dan menjadikan mereka lebih mudah untuk melihatnya. Sebagai tambahan, hal ini akan  memberikan pada surveyor suatu kesempatan untuk melihat keadaan minyak pelumasnya itu sendiri. Harus diingat bahwa hal ini tidah harus memiliki kontaminan yang sama sebagaimana yang ada pada minyak pelumas mesin, pada gearbox tidak diperlukan untuk menggati minyak lumasnya sebegitu sering -- mungkin maksimum sekali dalam setahun. Minyak pelumasnya harulah bersih, akan tetapi apabila ditemukan adanya suatu kontaminasi, dengan air, partikel-partikel logam atau yang lainnya, surveyor perlu untuk melakukan investigasi secara menyeluruh.

Suatu pendingin (cooler) kecil akan mendinginkan sistem pelumasannya, biasanya pendingin pipa kapiler tubing dan biasanya dipasang di sisi dari gearbox-nya. hal ini biasanya akan memakai air tawar sebagai pendinginnya, karena apabila terjadi suatu kebocoran di dalam pendinginnya, air tawar akan menyebabkan kerusakan yang lebih kecil. Apabila ditemukan adanya tanda-tanda minyak pelumasnya berubah menjadi 'mayonnaise", ada dua kemungkinan sumber kontaminasi air kondensasi masuk ke dalam gearbox, kemungkinannya dalam waktu yang cukup lama tidak ada aktivitas. Lakukan pemeriksaan pertama terhadap pendinginnya, apabila dirasa adanya suatu kekhawatira atau  kecurigaan, mintalah untuk dilakukan pengujian dengan tekanan. Apabila permasalahan yang timbul adalah masalah kondensasi, maka solusi satu-satunya adalah menggaanti tipe minyak lumas yang dipakai dengan tipe "deterjen berat" (heavy detergent), yang mana lebih tahan terhadap kontaminasi air.

Selanjutnya pemeriksaan terhadap bagian internal gearbox-nya. Pertama-tama lakukan pemeriksaan terhadap roda giginya melalui pintu-pintu inspeksinya. Gigi-gigi roda giginya merupakan elemen yang paling sensitip dalam setiap  rangkaian gigi reduksi dan surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap mereka secara hati-hati. Apabila ditemukan petunjuk adanya logam di dalam minyak pelumasnya, hal demikian nampaknya dapat datang dari gigi-gigi roda giginya atau bantalan-bantalannya.

Permukaan dari gigi penggerak dan yang digerakkan berputar dan menggelincir pada satu dan lainnya. Gesekan dan gelinciran ini memiliki kecendrungan sebagai penyebab adanya tekanan permukaan dengan tambahan tegangan kompresi pada suatu bilah sempit dari logam di depan bilah-kontak langsung. Akibatnya, hal ini menghasilkan tegangan tarik pada bilah sempit yang lain di belakang garis kontaknya dan tegangan lentur pada bagian akan gigi-roda giginya.

Ujung dari gigi roda giginya dibenturkan secara berturut-turut pada tekanan terpusat dan tegangan tarik ketika bersentuhan, bilah kontaknya bergerak sepanjang profil ggi-giginya. Akan tetapi, di atas beban yang diberikan, suatu aliran plastik dari logamnya dan mulai keretakan umumnya terjadi pada daerah kontaknya. Tegangan geser yang besar bahkan mungkin akan dapat menghasikan suatu kerusakan.


Bagaimanapun, apabila tegangan kompresinya terlalu besar, korosi bintik-bintik akan mudah terjadi. Permukaan dari gigi roda giginya kemungkinan akan mengalami keausan.  Sementara itu, kerusakan yang terjadi pada permukaan ini menyebabkan kerja yang tidak teratur dan suara ketukan dari gigi roda giginya yang akan  menyebabkan bermacam-macam kecelakaan yang dapat diklaskan menjadi empat katagori:

  • Aus pada gigi-giginya,
  • Kegagalan/kerusakan permukaan pada gigi-giginya,
  • Aliran plastik, dan
  • Patah gigi-giginya.

Keausan yang normal merupakan suatu proses bertahap, dimana permukaan kontak gigi-gigi yang kehilangan logamnta. Hal ini tidak akan berpengaruh terhadap operasi gearbox-nya dan dapat amat diterima. Hal itu ketika keausannya menjadi moderat dan besar yang dapat menjadi suatu permasalahan dan salah satu yang paling mudah untuk menhetahui tentang hal ini adalah dengan mendengarkan dan meyentuh gearbox-nya dalam keadaan beroperasi. Gigi-gigi yang telah mengalami keausan akan saling bersentuhan dengan kelonggaran dan mereka akan memberikan suara berisik; mereka juga memiliki kecenderungan dengan menghasilkan getaran, yang sangat berguna apabila surveyor tidak dapat mendengar gearbox-nya karena kebisingan suara mesin induknya.

Aus gese terjadi ketika permukaan gigi-ginya terkikis oleh partikel-partikel halus, yang menyelinap diantara gigi-gigi yang saling berhubungan. Hal ini dapat juga dari pecahan-pecahan metal atau tipe-tipe  lain dari kontaminan keras yang datang dari bagian-bagian yang tidak dibersihkan dengan benar sebelum perakitan, kerak-kerak yang tertempa, ketidakmurnian di dalam minyak pelumasnya, debu dan logam yang terskap dari gigi-gigi dan bantalan-bantalannya. Suatu bentuk aus gesek yang serius dijumpai ketika sejumlah besar partikel dibawa bersama oleh minyak pelumasnya. Gigi-giginya menjadi tergores di bagian mana sisi gulung dan geincir saling melawanan satu dan yang lainnya.

Bentuk lain dari aus gesek terjadi pada bagian-bagia gigi-gigi yang menerima beban,  dikarenakan fusi/penyatuan partikel-partikel logam kecil pada bagian titik kontaknya yang mana kemudian mencabut dan keluar bersama-sama. Akibatnya adalam berbentuk sobekan-sobekan dan goresan-goresan kecil. "Goresan" ini sering mengakibatkan rusaknya lapisan tipis (film) daripada minyak pelumas pada daerah yang terbebani, atau ketika dari suatu pelumas/lubrikan yang tidak benar.  Apabila keausannya nampak berat, surveyor perlu untuk melakukan pengetesan dan melakukan pengukuran terhadap "ikat  jalur-penggerak"-nya atau reaksi didaerah gearbox-nya. Ini dapat dikatakan, berapa besar poros output-nya dapat berputar ketika poros input-nya tetap dipertahankan tidak berubah, secara sederhana dikarenakan keausan.

Bagaimanapun akan selalu ada suatu reaksi di dalam suatu gearbox, akan tetapi coba lakukan pencocokan dengan buku manualnya atau orang kantor Biroklassifikasinya apabila dijumpai suatu keraguan.

Keausan yang disebabkan oleh hubungan yang tidak baik akan menghasilkan hubungan yang sulit antara ujung atas gigi-giginya dan permukaan kosong pada bagian akan dari gigi-gigi yang berlawanan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan manufakturnya atau kesalahan perakitannya, di mana telah terjadi misallignment (ketidak lurusan), di mana jarak antara sumbunya terlalu kecil atau dengan distorsi-distorsi dalam operasionalnya.

Apabila suatu kontaminan seperti asam atau air masuk ke dalam suatu gerbox, sebagai contoh di dalam minyak lumas yang terkontaminasi, surveyor akan menjumpai keausan yang dihasilkan dari korosinya. Hal demikian biasanya akan menghasilkan sesuatu lubang bintik-bintik korosi yang relatip kecil, yang mana terkadang akan hilang karena hubungan tautan antara gigi-giginya. Biasanya, hanya ada percepatan keausan yang sangat kecil, akan tetapi apabila surveyor mencurigai bahwa korosinya merukapan permasalahannya, carilah lubang bintik-bintik korosi di bagian lain di dalam gearbox-nya. Apabila sistemnya termasuk juga suatu pendingin, mintalah untuk dilakukan suatu pengetesan secara hidrolis. 

Apabila gigi-giginya telah mengalami pembebanan dengan tegangan yang besar, surveyor akan menjumpai kerusakan pada gigi-giginya yang lebih berat, melebihi lobang bintik korosi awal biasa, yang mana terjadi ketika barngnya masih baru. Lubang bintik korosi awal ini merupakan akibat dari kerusakan manufaktur kecil pada permukaan gigi-giginya dan kerusakan ini biasanya akan berkenti ketika profil gigi-giginya sedikit termodifikasi oleh lubang bintik korosinya sehingga mengurangi pembebanan pada permukaan kontaknya. Oleh sebab itu disebut "lubang bintik korosi terperangkap" atau "pengkilatan permukaan abu-abu". Setelah kerusakan permukaan awalnya telah hilang, permukaan kontaknya bertambah dan tegangannya akan berkurang.

Apabila pembebanan lebih terus berlangsung, maka lubang bintik korosinya berkendrungan akan menjadi perusak. Lubang-lubangnya terus membesar ukurannya sampai giginya menjadi kelebihan beban. Bahaya karena keadaan ini adalah bahwa gigi-giginya kemiungkinan akan mengalami kegagalan sepenuhnya karena kelelahan (fatik). Hal ini kemungkinnan dibarengi dengan kelebihan panas setempat pada roda gigi-roda giginya, yang mana akan melunakkan logamnya dan akan menjadikan permasalahannya semakin besar.

Apabila gigi-gigi roda giginya telah mengalami pengerasan (casehardened), surveyor mungkin menjumpai kasus yang disebut "pengelupasan" atau "spalling", di mana pengkelupasan metal ukuran besar terlepas dengan sendirinya dari kepala atau ujung-ujung gigi-giginya yang menghasilkan lubang-lubang dalam yang cukup besar. Hal demikian merupakan suatu hasil yang disebabkan oleh kelelahan (fatik) pada suatu luas permukaan yang besar daripada cekingan lubang bintik korosinya dan hasil dari tegangan internal yan disebabkan oleh proses pengerasan.

Di mana roda giginya dibuat dari baja ringan (mild steel),  surveyor akan menjumpai suatu fenomena yang disebut sebagai "aliran plastik". Hal ini merupakan hasil dari suatu deformasi pada permukaan yang mengalami kelebihan beban. Surveyor mungkin dapat menemukan tepi yang sangan tajam pada bagian kepala/ujung dari gigi-giginya dan sisi-sisinya menjadi seperti melengking. Akhirnya, profil dari gigi-giginya dengan jelas menjadi terdistorsi sebelum menjadi tidak dapat digunakan samasekali.

Terkadang, surveyor menjumpai gigi-gigi yang mengalami kerusakan patah atau semacamnya dan penyebab yang paling sering pada patah patik/kelelahan ini, dihasilkan dari pembebanan siklik yang takterhindarkan pada gigi-giginya. Setelah keretakan mulai terjadi, hal itu akan membuka dan menutup setiap kali giginya berhubungan. Petunjuk terbaik dari kejadian ini adalah minyak pelumasnya, memasuki ke dalam keretakannya dan tertekan keluar setiap kali putar.  Apabila hal ini terjadi suatu tanda merah akan muncul.

Keretakan sering bermula di daerah celah, di bawah dalam antara dua gigi pada sisinya penerimaan bebannya pada ujung satu dari giginya. Mereka menjalar sepanjang bagian terbawah (akar0 dari gigi-giginya, akan tetapi juga dapat terdeviasi/melenceng ke arah atas  secara diagonal pada sisinya. Bagaimanapun, mereka menerus sampai terjadi keptahan. Ketika giginya mwngalami kepatahan karena kelelahan/fatik, atau ketika hal itu menunjukkan sebagai keretakan yang serius mengarah kepada patah sepenuhnya, laukan pemeriksaan gigi-gigi di sebelahnya untuk tanda-tanda merah ini. Surveyor selalu dapat menggunakan pemeriksaan MPI (pemeriksaan dengan serbuk maknetis) apabila dicurigai tentang adanya keretakan.  Apabila surveyor menjumppai hal itu kemudian hubungi kantor Biroklassifikasi di mana surveyor mewakilinya untuk bantuan dan/atau pengarahan. 

Gigi-gigi dapat patah dengan mudah karena kelebihan beban, terutama apabila sesuatu seperti sebuah batu karang menghentikan gerak putaran baling-baling. Apabila ada satu atau lebih gigi-giginya yang telah mengalami kerusakan disebabkan kelelahan/fatik, kejutan-kejutannya yang mengikuti berlalunya suatu celah kemungkinan dapat menyebabkan gigi-gigi di sebelahnya patah mendadak. Apabila kegagalannya disebabkan oleh kelebihan beban, panjang keseluruhan keretakannya nampak hampir "berserat", di mana keretakan dihasilkan dari kelelaahan adalah mulus dengan perbandingan, sering menampakkan garis-garis depan menunjukkan kemajuannya. Meskipun hal itu mungkin memerlukan mikroskop untuk menentukannya. 


Pada umumnya, pemiliknya akan menginginkan untuk menghindari pencopotan gearbox-nya apabila ada jalan yang memungkinkan, akan tetapi apabila surveyor menemukan kerusakan yang serius selalu mencoba untuk memastikan bahwa spesialis gearbox-nya hadir untuk memberikan supervisi ketika dilakukan perbaikan. 

Setelah dilakukan setiap perbaikan, surveyor harus meminta untuk membilas sistem minyak lumasnya. Ketika dilakukan pembilasan, pastikan bahwa semua pipa-pipa, katup-katup dan sambungan-sambungan di mana bahan/materialnya dapat berkumpul dilakukan pemukulan dengan palu untuk memastikan pembersihan secara  menyeluruh terhadap  bahan-bahan kasar. Secara alternatip, hal ini merupakan sesuatu yang biasa untuk memasan suatu lembaran vinyl putih di dalam saringannya. Hal ini akan menjadi lebih mudah untuk melihat adanya kontaminan.

Pada kasus beberapa tipe roda gigi, jarak spasi bantalan-bantalannya dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran banyaknya poros pinion-nya yang telah turun. Untuk melakukan hal ini, pembacaan sebelumnya melawan waktu atau, paling tidak, pembacaan aslinya harus ada untuk perbandingan.

Sekali  pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan, Hal ini bukanlah idea yang jelek untuk membuat pengetesan susunan bentuk kontak terhadap gigi roda giginya dengan menggunakan "prusia berwarna biru", atau semacamnya dan lakukan pengetesan terhadap gearbox dalam keadaan diberi beban.

9.7 Susunan Poros

9.7.1 Bantalan Dorong & Bantalan Antara

Bantalan pendorong mengambil beban dari baling-baling ketika kapal bergerak maju dan mundur. Kalau tidak hal ini akan memindahkan bebannya secara langsung terhadap mesinnya, pada kasus pengemudikan secara langsung, atau gearbox-nya, pada kapal -kapal kecil denga pengemudian secara langsung, bantalan dorongnya merupakan bagian integral dari gearbox-nya, yang mana untuk mengaksesnya sulit tanpa membuka gearbox-nya. Bagaimanapun, pada kapal-kapal yang berukuran besar, itu terkadang terdiri dari unit yang terpisah antara mesin induk dan poros baling-balingnya dan hal ini akan memberikan akses yang dipertimbangkan lebih mudah. Itu mungkin sama sebagai bagian integral dari kulit pembungkus mesinnya.

Pada umumnya, suatu bantalan dorong (thrust bearing) terdiri dari sebuah flensa atau "kerah dorong", dihubungkan dengan porosnya, yang menekan melawan "pedal-pedal dorong" yang terpasang pada blok dorong. Ada dua set pedal-pedalnya, satu untuk gerak maju dan satu lagi untuk mundur.  Pedal-pedalnya itu sendori terbuat dari bahan yang sama dengan bantalan-bantalan mesinnya, bagian luarnya dilapisi dengan logam putuh, yang akan menampakkan aus sama seperti sebagaimana pada setiap bantalan. Pada gearbox yang kecil surveyor mungkin akan menjumpai bahwa "kerah dorong"dan bloknya diganti dengan bantalan-bantalan dorong gulung (roller). 

Cara yang biasa dalam membuat poros adalah dengan cara tempa-tuang dan kemudian dilakukan pekerjaan pemesinan sampai dengan ukuran yang diinginkan. Kerah poros dan porosnya merupakan satu kesatuan baja dan surveyor diperlukan untuk memberikan perhatian yang sangat khusus terhadapdaerah-daerah ujung bagian depan dan ujung belakang  di mana kerahnya berhubungan dengan porosnya. Apabila terdapat adanya keretakan pada daerah ini, akibatnya dapat merupakan suatu malapetaka. Penetrasi warna (dye penetrant) bukanlah satu yang bagus untuk dipakai dalam mencari keretakan pada daerah ini, MPI merupakan cara yang biasa digunakan.

Lakukan pemeriksaan pada kulit bagian luar blok dorongnya terhadap adanya kerusakan dan lakukan pemeriksaan bahwa setiap fitting-nya, seperti penunjuk ketinggian minyak lumasnya dan sensor untuk suhu minyak lumasnya dalam keadaan baik.

Pada kasus kebanyakan, pelumasannya dengan bermandikan minyak. Kerah dorongnya merputar melalui minyaknya di dalam bak minyaknya dan membawa pelumasnya menuju blok-blok doronya. Blok-bloknya segaris pada suatu sudut yang sangat kecil terhadap kerah dorongnya untuk memperbaiki pelumasannya, karena apabila mereka dibuat datar sempurna terhadap kerahnya mereka akan mengikis minyaknya keluar kerahnya, tanpa melakukan pelumasan permukaan antara blok dan kerahnya.

Apabila pelumasannya dipaksa dengan suatu tenaga, surveyor perlu untuk melakukan eksaminasi terhadap pompa minyak lumasnya. Memberikan penunjukan tekanan kirim sesuai dengan batasan normalnya, hal ini tidak harus diperlukan untuk dilakukan pelepasan terhadap pompa ini, terkecuali ditemukan adanya getaran yang cukup besar atau adanya suara-suara asing. Apabila bantalan dorongnya memiliki pendingin minyak pelumasnya, lakukan pemeriksaan terhadap kekedapannya dengan melakukan pengetesan tekanan hidrolis.

Semua toleransi-toleransi harus tersedia di atas kapal untuk surveyornya, apakah berupa gambar-gambar ataupun manual perawatannya. jarak-jarak clearance yang paling penting adalah, antara 2 perangkat pedal-pedalnya dan kerahnya. Clearance ini akan menentukan jaraknya bahwa porosnya dapat bergerak ketika dayanya berubah dari gerak maju ke gerak mundur. Hal ini sebagai akibatnya akan menentukan seberapa jauh poros baling-balingnya berusaha/mencoba untuk menggerakkan poros engkolnya. Apabila clearance pada blok dorongnya terlalu besar, surveyor kemungkinan akan mendapati suatu kerusakan pada bantalan-bantalan utamanya. Untuk maksud ini, surveyor harus memastikan bahwa clearance-nya masih masuk di dalam batasan jarak yang diberikan oleh manufakturnya. 

Lakukan pemeriksaan terhadap bantalan-bantalah poros antaranya. Ada banyak variasi tipe dan surveyor harus melakukan pemeriksaan terhadap merekaa sesuai dengan gambar-gambar yang telah disahkan dan instruksi-instruksi dari pembuatnya. Lakukan pemeriksaan terhadap clearances-nya, sistem pelumasan dan pendinginannya, apabila tersedia, dan kondisi bantalan-bantalannya melalui bukaan-bukaan inspeksinya. Lakukan pencaharian terhadap adanya keretakan-keretakan.

Lakukan pemeriksaan dengan palu ketok terhadap baut-baut pengikatnya, mur-mur dan ganjal-ganjalnya; pemeriksaan terhadap baut-baut pengikat dengan tegangan awal oleh ganjalan-ganjalan epoxy resin harus dilakukan dengan menggunakan kunci pas torsi atau peralatan-peralatan hidrolis.

Apabila surveyor mendeteksi adanya permasalahan yang serius, surveyor mungkin harus melakukan pengecekan kelurusan garis porosnya. Kelurusannya harus sedemikia rupa, bahwa apakah poros baling-balingnya ataupun stern gland packing-nya dan bantalan-bantalan sepanjang porosnya dipersiapkan untuk timbulnya tegangan yang berbahaya dan getaran-getaran. Hal ini mungkin memerlukan suatu kalkulasi dan penyetelan pada bantalan-bantalan itu sedemikian rupa sehingga porosnya mungkin mengambil suatu posisi yang sesuai, yang pada umumnya ditentukan oleh pembebanan setiap bantalan oleh dongkrak dan kemudian menyetelnya untuk menyangga suatu beban yang sudah ditentukan. 

9.8 Permesinan Kemudi

9.8.1 Umum

Peralatan kemudi masuk ke dalam "daerah abu-abu" antara lambung dan permesinan. Peralatan kemudi moderen secara jelas memasukkan bagian-bagian bahwa itu biasanya masuk ke dalam barang-barang permesinan, seperti sistem-sistem listrik dan hidrolis. Walaupun, di waktu yang lalu, merupkan hal yang biasa suatu Biroklassifikasi mengklasskan badan kapalnya saja, tidak tmemasukkan permesinannya, akan tetapi memasukkan peralatan kemudinya, yang mana saat itu  sangat sederhana dan secara mekanikal. Karenanya ini keganjilan. Sistem pengendalian peralatan kemudinya, persaratan dasar dan alarem-alaremnya, termasuk alarem kunci-hidrolisnyaakan diterangkan pada modul lain yang membicarakan tentang Installasi-installasi Automasi.

Perttama-tama,  surveyor melakukan pengetesan peralatan kemudinya, di mana biasanya dilakaukan di air.  Pengetesan ini harus mencakupi semua mode-mode pengoperasian, lokall dan terpencil.  Lakukan pemeriksaan bahwa peralatan kemudi utamanya mampu memutar kemudinya dari 35 derajat dari sisi yang manapun ke 30 derajat sisi lainnya dalam waktu tidak lebih dari 28 detik. Juga lakukan pengecekan bahwa pompa bantu peralatan kemudi dapat membelokkan kemudinya dari 15 derajat pada sisi satunya ke 15 derajat pada sisi lainnya tidak lebih dari 60 derajat. Hal ini tidak bernilai seberapa bahwa pada kapal-kapal penumpang nilai-nilai itu harus dicapai dengan menggunakan satu pompa.


Bagaimanapun, pengetesan ini biasanya dilterapkan apabila kapalnya dengan sarat penuh, akan tetapi apabila peralatan kemudinya tidak dapat mencapai kriteria minimum tersebut, permasalahannya ditunjukkan. Hal ini mungkin disebabkan pompa yang aus, bocor sistem hidrolisnya atau adanya gesekan mekanis di dalam sistemnya. 

Ketika surveyor melakukan pengetesan operasi peralatan kemudinya, lakukan pemeriksaan terhadap indikator-indikator untuk sudut kemudi di anjungan bekerja secara akurat. Cara yang paling mudah untuk melakukan ini yaitu meminta juru mudi yang berada di anjungan untuk mengarahkan kemudinya ke kanan 15 derajat se akurat mungkin menggunakan indikator-indikator di dalam anjungan. Surveyor kemudian melakukan pemeriksaan sudutnya pada indikator mekanikalnya pada permesinan kemudinya. Kemudian minta dia menggerakkan kemudinya pada sudut 20 derajat pada sisi lainnya dan lakukan pengecekan pada indikator mekanikalnya lagi.  Kesalahan yang diberikan tidak lebih dari 2 derajat berarti indikator-indikatornya bekerja memuaskan. pabila sudut deviasinya lebih dari 2 derajat, mintalah awak badan kapal untuk menyetel mekanismenya, terkadang dikenal dengan suatu "peralatan buru", yang mengirim sudut kemudinya ke anjungannya.

Biasanya, apabila hal di atas tidak dilakukan penyetelan dengan benaar, kesalahannya akan terjadi juga pada sisi yang sama, terlepas apakah kemudinya ke arah kanan atau kiri. Apabila kesalahannya pada sisi-sisi yang berbeda untuk kanan dan kiri, hal ini kemungkinan permasalahan keakuratan juru mudinya. Apaabila kapalnya dilakukan pengedokan, surveyor harus melakukan pengecekan 0 derajat atau posisi tengah kapal dari kemudinya dengan indikator mekanikalnya pada peralatan kemudinya. sementara surveyor melkukan pemeriksaan ini surveyor mau tidak mau harus melakukan pengetesan komunikasi antara peralatan kemudinya dan anjungannya. Apabila ada pengulang giro kompas (gyro compass repeater) di dalam ruang kemudinya untuk tujuan kemudi darurat, mintalah pada juru kemudi untuk memberitau pembacaan haluan arah kapalnya pada giro di anjungan dan kompas magnetisnya sebagai perbandingan. Hal ini akan menunjukkan apakah repeater-nya bekerja atau tidak. Juga, lakukan pemeriksaan bahwa instruksi-instruksi untuk kemudi dalam keadaan darurat ditampilkan terpasang di dalam ruang kemudinya dan bahwa mereka ditulis dalam suatu bahasa yang dapat dimengerti oleh ABKnya.

Lakukan eksaminasi visual pada komponen-komponen listrik sistem kemudinya, termasuk panel pengendaliannya, pengkabelannya, kotak-kotak penghubungnya, gland untuk kabel-kabelnya, motor-motor listrik dan lain sebagainya. Lakukan pengecekan pada motor listriknya ketika dia sedang berputar dan dengarkan tentang adanya getaran yang mungkin menunjukkan adanya keausan pada bantalan-bantalannya.  Apabila dijumpai adanya getaran yang menunjukkan adanya keausan pada bantalannya, maka bantalannya harus diganti baru. Tahanan isolasin motor-motor listrik dan skemanya diukur sebagai bagian dari pengetesan megger yang dipersyaratkan untuk survey pembaharuan sertifikat klass.

Pada kesempatan survey pembaharuan sertifikat klassnya, pompa-pompa hidrolisnya harus dioverhoul sesuai dengan instruksi makenya. Pemilik kapal dapat melakukan pekerjaan ini dengan menggunakan awak badan kapalnya atau teknisi dari luar. Lakukan pemeriksaan terhadap semua selang-selang fleksibel dan pipa-pipa sistem hidrolisnya terhadap adanya kebocoran, lakukan eksaminasi terhadap tangki pemaanas hisdrolisnya dan lakukan pengetesan terhadap alarem ketinggian minimumnya. Ketika surveyor sedang melakukan pengetesan peralatan kemudinya, perhatikan adanya tanda-tanda getaran pada pipa-pipa yang dipaasaang kuat. Apabila ditemukan adanya getaran yang nyata, hal ini akhirnya mengakibatkan kelelahan (fatik) dan rusak, maka surveyor harus melakukan investigasi sumber getarannya dan meminta pemiliknya untuk memperbaikinya.

Lakukan pengetesan terhadap katup-katup pelepas tekanannya dengan pengoperasian kemudinya terhadap penghentian mendadak (hard over stop) dan mintalah dilakukan penyetelan sebagaimana dipersyaratkan. Lakukan pengecekan tentang hal ini pada Instruksi dari Manufakturnya!. 

Peralatan kemudi tipe dorong memiliki kecenderungan bocor pada hidrolik dorongnya, di mana toraknya mengeluarkan silindernya. Surveyor mungkin menjumpai suatu bukti tentang hal ini di atas geladaknya atau terkadang surveyor akan menjumpai kaleng kecil, yang diikatkan dengan kawat oleh ABKnya di bawah silindernya, untuk mengumpulkan kebocoran minyaknya. Apabila ada ditemukan  bukti itu, mintalah untuk diperbahaui pengedapnya. 

Lakukan pengecekan terhadap rakitan pasak kemudi (tiller)-nya,  terutama di mana itu dipasang pada poros kemudinya.  Surveyor harus mencari adanya tanda-tanda bahwa pemsangannya tidak dilakukan dengan baik--displasmen kunci pasak di dalam alur kunci pasaknya atau adanya clearance yang abnormal. Surveyor sudah melakukan pemeriksaan, ketika melakukan pengetesan kemudinya, bahwa tidak ada gerakan pasak kemudinya yang visibel pada poros kemudinya. Apabila ditemukan sesuatu, hal ini mungkin mengindikasikan bahwa terdapat keausan atau kerusakan pada bantalan carrier (atas)-nya, yang mana surveyor harus melakukan investigasi terhadap masalah ini.

Lakukan pemeriksaan dan pengkaliberasian terhadap bantalan-bantalannya, bantalan-bantalan gelincirnya dan sambungan fleksibel pada kepala silangnya, bantalan-bantalan yang sudah aus harus diperbaiki atau diganti baru. Adanya bantalan yang tidak rata karena aus menunjukkan adanya ketidak lurusan pada pendorong-pendorong dan kepala silangnya, yang mungkin dapat mengakibatkan gesekan pada sistemnya dan mengauskan carrier-nya. Pada permasalahan bantalan carrier-nya, yang menyangga berat kemudi dan porosnya, kaliberasi clearance antara lengan tiller-nya dan kepala silangnya akan menunjukkan apabila terdapat keausan yang cukup besar. Akan tetapi, tergantung pada rancangannya, hal ini mungkin sebagai bukti ketik surveyor melakukan eksaminasi kemudinya di atas dok, apabila jump-clearance-nya antara kemudinya dan badan kapalnya besar. 

Peralatan kemudi tipe rotary vane secara efektip merupkan perangkat tertutup, sehingga pengoperasian dengan prinsip "apabila tidak mengalami kerusakan, jangan lakukan perbaikan terhadapnya" surveyor dapat mengabaikan persyaratan untuk melakukan eksaminasi internalnya. Hal ini memberikan hasil-hasil pengetesan oleh surveyor memuaskan, tidak adanya pencatatatan sebelumnya tentang adanya permasalahan (lihat buku log Kamar Mesinnya), dan instruksi pemeliharaan dari manufakturnya diikuti. Kalau tidak, surveyor perlu melakukan pemeriksaan bagian internalnya.

Pada hampir semua peralatan-peralatan kemudi tipe roda gigi rotary vane, bantalan carrier-nya terletak di bagian internalnya. Itu juga terendam di dalam minyak, sehingga apabila terdapat keausan yang cukup besar, dia akan menunjukkan adanya gesekan antara vane-nya dan rumahnya, yang akan mengungi kinerja peratan kemudinya pada suatu tingakat yang lebih besar atau kecil. Biasanya hal ini bukanlah suatu permasalahan yang berarti. 

Ketika surveyor sedang melakukan pemeriksaan rotary vane di bagian internalnya, surveyor sedang mencari tanda-tanda goresan pada rumahannya yang menunjukkan bahwa kotoran atau pasir telah masuk ke dalam sistemnya, dan kondisi dari pengedap-pengedapnya. Goresan akan mengurangi effisiensi unitnya dari minyak melalui pengedap-pengedapnya, akan tetapi hal itu tidak akan mencegah  mesinnya beroperasi. Secara sederhana pompanya  harus bekerja lebih keras. Apabila goresannya kecil/minor, hal ini dapat dihilangkan dengan pemolesan atau perlakuan pemesinan, dengan cakupan masih dalam batasan toleransi-toleransi manufakturnya.

Dengan peralatan kemudi tipe ini, bantalan carrier-nya  biasanya menjadi satu di dalam badan roda gigi rotary vane-nya dan satu-satunya jalan untuk melakukan inspeksi terhadapnya melibatkan pembukaan vane-nya dari unitnya. Apabila surveyor memerlukan untuk membuka unitnya, pengedap-pengedapnya harus diganti baru sebagai sesuatu hal yang pasti ketika dirakit kembali.

Ketika rotary vane-nya dibongkar, perhatikan secara seksama terhadap baut-baut pemegang pengedap-pengedap pada vanes-nya. Apabila ada yang tidak kedap betul mereka mungkin menjadi kendor dan pada keadaan yang ekstrim menggores casing-nya dengan berat. Juga, pastikan murnya pengikatan poros kemudinya keras sesuai torsinya, sesuai dengan instruksi manufakturnya. Apabila mur ini kendor, surveyor bertanggungjawab terhadap adanya keausan besar pada bagian tirus poros kemudinya di kemudian wakti ketika surveyor membukanya. Tergantung pada berapa besarnya keausannya, hal ini berarti surveyor mungkin dapat mengapkir porosnya dan kemungkinan vane block-nya.

Pekerjaan overhaul pada setiap peralatan kemudi, harus secara ketat mengikuti instruksi makernya dan hal itu selalu lebih baik dilaksanakannya dengan dihadiri oleh perwakilan manufakturnya. Sebagaimana dengan semua tipe peralatan hidrolis, memastikan kebersihan di bagian internalnya merupakan sesuatu hal yang paling penting.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan terhadap tangki penyimpan minyaknya di dalam ruang peralatan kemudinya. Tangkinya harus dibuat dan dihubungkan secara permanen terhadap sistem perpipaannya. Surveyor juga harus melakukan pemeriksaan terhadap semua alarem peralatan kemudinya, termasuk alarem kunci hidrolisnya.

Kerusakan yang paling biasa terjadi pada peralatan kemudi adalah akibat dari grounding. Hal ini dulunya tidak terlalu ada masalah ketika kemudi lebih condong disangga di bagian bawahnya oleh skeg atau sole-piece, pemanjangan ke belakang dari lunasnya. Bagaimanapun, tidak pernah merancang seperti kemudi tipe sekop, tanpa adanya pelindung yang diberikan oleh skeg. Apabila kemudinya grounded (menyentuh dasar laut, hal ini akan  memaksa bergerak ke arah atas membebani bantalan bawah dan hal ini juga membengkokkan poros kemudi.

Lakukan pengetesan dengan palu terhadap baut-baut pengikat pondasinya dan chock-chock-nya. Apabila ditemukan ada yang kendor, maka hal ini 
dapat juga sebagai petunjuk adanya keretakan-keretakan pad pelat-pelat pondasinya yang berada di bawah rotary vane-nya, dan lain sebagainya. Lakukan pemeriksaan terhadapnya!. Di mana resin epoksi untuk bahan chocking digunakan, pengikat tegangan-awal harus dilakukan pemeriksaan dengan kunci pas torsi atau peralatan hidrolis. Pada kasus demikian, surveyor harus juga melakukan inspeksi stopper-stopper sisinya untuk transmisi torsinya terhadap pondasinya. 

9.9 Generator-Propulsi Listrik

9.9.1 Inspeksi Eksternal dan Internal

Sebagaimana terhadap hampir semua peralatan, surveyor mengadakan inspeksi eksternal untuk melakukan verifikasi bahwa tidak ada kerusakan mekanis dan generator-generatornya dilindungi dari air, minyak, uap dan setiap kontaminan-kontaminan  lainnya. Lakukan pengecekan terhadap bagian-bagian yang berotasi dan terhadap konduktor-konduktor diisolasi dengan baik dari setiap adanya hubungan secara tidak sengaja/kecelakaan. Semua cukup sering surveyor akan menjumpai bahwa sesuatu yang demikian seperti pagar keselamatan tidak ada, sebagai contoh di sekitar sambungan kopling antara generator dan penggerak bantunya. Hal itu mungkin dilepas ketika melakukan perawatan dan tidak dikembalikan lagi. Daerah lain yang mungkin surveyor akan sering temukan perbaikan atau modifikasi yang tanpa adanya pengesahan adalah gland-gland kabel-kabel output yang mengarah pada papan saklar utama (main switchboard). Apabila mereka telah dilakukan perbaikan dengan plester dan/atau resin, mereka harus diganti dengan gland kabel yang sudah mendapatkan  pengesahan. Demikian juga apabila isolasi pada kabel-kabelnya mengalami kerusakan atau telah dilakukan perbaikan dengan plester, mintalah agar kabelnya diganti dengan yang baru.

Jangan lupa terhadap kondisi earthing-nya. Generator merupakan "protective" earthed (PE) terhadap lambung kapalnya, melalui dua jalan, yaitu dengan baut-baut pengikat dan melalui suatu tambahan sambungan lempengan earth alternatornya terhadap kulit lambung kapalnya, apabila diperlukan. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dari lempengannya, untuk memastikan bahwa hal itu disambungkan secara benar dan tidak ada bahan isolasi padanya dan antara sambungan-sambungannya. Pada kasus lambung kapal yang terbuat dari kayu atau fiberglass, lempengannya biasanya dihubungkan dengan suatu logam, biasanya pelat tembaga, pelat yang berada di luarnya lambung.

Lakukan pemeriksaan terhadap semua titik-titik earthing-nya tentang perawatannya. Semua titik earthing-nya, dan juga indikator-indikator kesalahan earthing untuk peralatan utama kapal harus dibersihkan, dalam keadaan baik dan bekerja dengan memuaskan. Pada beberapa kapal mungkin sueveyor akan menjumpai struktuk kapalnya dipakai untuk menyalurkan netralnya dari peralatan utama kapal akan tetapi sistem utama kapalnya, pada saat ini biasanya diisolasi.

Sistem distribusi yang telah diisolasi memerlukan dua kegagalan pada dua jalur yang berbeda untuk menyebabkan suatu arus gagal earth (earth fault current). Di lain pihak, suatu sistem distribusi earthed memerlukan hanya satu kegagalan pada jalur kontaktornya untuk menimbulkan suatu arus gagal earth. Persaratan prioritas di dalam kapal adalah untuk menjaga kontinyuitas aliran supplai tenaga listriknya, untuk itu suatu sistem yang diisolasi dengan sistem deteksi earth fault dan alarem akan biasanya dipasang.

Indikator pertama rmapersalahan-permasalahan akan dilakukan pengetesan isolasinya atau pembacaan "pengetesan meggert". Apabila hasil dari pengetesan ini kurang dari 0,5 Megaohm, generatornya harus dipanasi dan di keringkan untuk menghilangkan adanya embun. Seperti motor propulsi listrik, generator-generator, ketika mereka sedang bekerja, menghasilkan panas. Ketika sedang tidak digunakan, air embun cenderung untuk berkondensasi di dalam mereka dan, ketika berkombinasi dengan kotoran dan minyak, akan menghasilkan pembacaan yang rendah.  Apabila pembacaannya tetap saja rendah setelah dilakukan pemanasan, hal ini kemungkinannya mengindikasikan suatu kebutuhan untuk dibersihkan terkecuali terdapat adanya kerusakan mekanis.

Apabila generaatornya memerlukan pembersihan, surveyor harus hati-hati terhadap bahan kimia yang dipakai sebagai pembersihan generator, motor-motor dan lain sebagainya, merupakan sesuatu yang membahayakan kesehatan. Bahan-bahan itu biasanya berbasis pada trichloroethane, yang memiliki sifat sangat mudah menguap dan mudah terbakar. Apabila bahan-bahan ini dipakai, mereka memerlukan pencegah keselamatan ketika sedang melakukan operasi pembersihan dilakukan di kapal, di mana biasanya permasalahannya dengan generatrnya.  Sebagai tambahan, apabila mereka diperbolehkan untuk keluar dan bercampur dengan minyak di dalam bilga, mereka akan dapat merusak peralatan bilge water separatornya. Apabila surveyor sedang berada di tempat ketika sedang dilakukan pembersihan, merokok akan menjadi "gerakan membatasi karernya". 

Untuk pekerjaan eksaminasi internalnya, ABKnya harus sudah membersihkan di bagian dalam generatornya sebelum melakukan eksaminasi terhadapnya. Mereka akan membuka satu atau lebih bagian-bagian dari casing-nya dan kemudian surveyor dapat melakukan pengecekan bagian internalnya. Surveyor tidak dapat melihat hanya dengan melakukan eksaminasi bagian internalnya, tetapi surveyor harus mencari adanya kerusakan-kerusakan nyata seperti kerusakan terhadap varnish pada gulungan kawatnya dan keausan pada cincin-cincin gelincirnya, apabila hal tersebut ada. Apabila diperlukan, hal ini dapat dilepas untuk pemeriksaan dan kaliberasi. Apabila bagian kotak pada ring-ring gelincirnya telah mengalami keausan, sesuai dengan toleransi yang disebutkan oleh manufakturnya, mereka harus diganti baru.

Jaman sekarang, untuk membatasi permasalahan-permasalahan perawatan bersamaan dengan kontak-kontak rotasi, suatu rancangan tanpa sikat (brushless) digunakan pada generator yang dipakan di lingkungan laut. Sebua gigi sikatnya, komulator dan cincin-cincin gelincirnya dihilangkan oleh pemakaian suatu exciter arus bolak-balik dengan output-nya sedang diperbaiki oleh diode silikon terpasang pada porosnya. 

Apabila kerusakan dijumpai pada pernisnya, hal ini  dapat dilakukan  pemernisan kembali apabila kerusakannya tidak menyeluruh. Sebagaimana pada suatu motor, kerusakan pada isolasi pada gulunganna biasanya akan memerlukan penggulungan kembali. Juga lakukan pemeriksaan terhadap kondisi "pengikat" kabel-kabelnya yang menjaga gulungannya tetap berada pada tempatnya.

Sementara generatornya masih dalam keadaan terbuka sebagian, lakukan pemeriksaan terhadap jarak-udaranya antara stator dan rotornya. Apabila jarak ini melebihi spesifikasi biasa, lakukan pemeriksaan pemeriksaan terhadap bantalan-bantalannya sebelum mencari di tempat yang lain. Sebelum dilakukan setiap pengetesan jalan, lakukan pemeriksaan pada kopling antara diesel bantu dan turbinnya.

Setelah generatornya telah dirakit kembali, surveyor memerlukan untuk melakukan pengetesan terhadapnya dengan beban dan melakukan verifikasi bahwa semua peralatan keamanannya bekerja dengan baik. Sementara diberi beban surveyor perlu untuk memastikan bahwa voltase dan tenaga yang dikeluarkan tetap stabil. Variasi voltase  "tetap" harus tidak melebihi +/- 2,5% untuk generator-generator utama dan 3,5% untuk generator darurat.

Semua kapal, kecuali kapal kecil, akan memiliki dua atau lebih generator dan cakupan pengetesan yang akan dilakukan oleh surveyor adalah, paling tidak melibatkan kopling listrik dari dua generator secara bersama-sama untuk memverifikasi bahwa mereka beroperasi dengan baik pada keadaan paralel. Idealnya, mereka harus membagi bebannya secara sama, akan tetapi ada variasi terhadap mereka berdua, hal itu harus tidak melebihi batas tertentu dari satu generator terhadap yang lainnya. Mengasumsikan bahwa seperangkat generator-diesel yang bekerja paralel memiliki rating yang sama, variasinya dalam sharing dari masing-masing generator dalam kisaran 20% sampai 100% dari daya aktip total harus tidak terdeviasi lebih dari 15% dari nilai daya aktipnya. Lakukan pemeriksaan Peraaturan tentang hal ini. Sementara surveyor melakukan hal ini, lakukan pemeriksaan dari adanya suara-suara yang abnormal dan getaran dari generator-generatornya.

Jalankan dan hentikan motor-motor besar, sehingga surveyor dapat melaakukan pemeriksaan tentang bagaimana reaksi masing-masing generatornya. Ketika sebuah generator dimintakan untuk perubahan bebannya secara mendadak, voltasenya harus tidak turun di bawah 85% atau naik di atas 120% dari voltase sebenarnya.

Surveyor juga melakukan pemeriksaan terhadap peralatan keamanan setiap generatornya. Lakukan pengetesan kesalahan/kegagalan daya baliknnya (reverse power trip) dengan cara pengurangan kecepatan satu prime mover-nya, selama operasi paralel, dan mengawasi aktuasi dari kegagalannya. Lakukan pengetesan kegagalan frekwensi rendahnya. Mintalah kepada KKM-nya untuk mengurangi kecepatan mesin bantunya dengan perlahan-lahan, sehingga frekwensinya menjadi turun dan kegagalan menjadi aktip.  Surveyor dapat mengulangi dengan cara pengetesan yang sama untuk pengetesan kegagalan voltase rendahnya, akan tetapi hal ini tidak akan mudah dilaksanakan untuk generator-generator dengan voltase konstan. Pengetesan beban lebih (overload) lebih sulit dilaksanakan akan tetapi pengetesan ini harus dilakukan dengan simulasi. Bukanlah bagian dari pekerjaan seorang surveyor untuk melakukan pengetesan suatu installasi sampai dengan perusakan, yang harus dilakukan adalah melakukan permintaan kepada KKM-nya untuk melakukan simulasi terhadap keaadaan itu untuk mengaktipkan kegagalannya, apabila memungkinkan. Apabila surveyor memiliki rasa keraguan yang berlebihan, surveyor munkin dapat meminta pengetesannya lebih intesip lagi, akan tetapi lakukan pengecekan dengan kantor surveyor dan mintalah persetujuan mereka.

Pada shaft generator 9generator poros), lakukan pemeriksaan terhadap tata-letak mikanikalnya dari stator dan rotornya, misalnya, jarak gap antara rotor dan statornya harus paling tidak 6 mm, di mana memungkinkan. Pengetesan harus dilakukan sebagaimana generator-generator yang lainnya. Bagaimanapun, surveyor harus mengetahui bahwa beberapa sistem  generator poros dilengkapi dengan konverter statis tidak dapat melakukan daya balik (reverse power), dan untuk itu perlindungan ini tidak berlaku. 

Generator-generator darurat dapat juga apakah dengan bekerja secara otomatis atau manual. Dengan  suatu sistem otomatis, surveyor perlu untuk melakukan pengetesan mati total (blackout test), akan tetapi lagi-lagi hal ini dapat sering pula dilakukan dengan cara simulasi.Generator utama harus dimatikan dan daya harus dapat hidup kembali dalam jangka waktu tidak kurang dari 45 detik, apabila dilengkapi dengan otomatis start. Peralatan cadangan untuk starting generatornya, di mana terpasang, harus juga dilakukan pengetesan. Hal ini mungkin dapat melibatkan sistem starting listrik atau udara, surveyor mungkin juga menjumpai kompressor manual di dalam ruang generator daruratnya. Apabila hal ini adalah sistem starting udara, tempat untuk  menampung udara bertekanan (receiver). Sering, barang-barang itu diabaikan dalam sistem pemeliharaan rutinnya, akan tetapi surveyor harus meminta pada ABKnya untuk melakukan pengetesan. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan terhadap aki-akinya, yang memberikan suatu sumber enerji transisi, apabila dilengkapinya. 

Ketika generator darurat beroperasi, semua peralatan penting dihubungkan terhadap switchboard daruratnya dan harus dilakukan observasi terhadapnya. Lakukan pemeriksaan terhadap lampu-lampu navigasi dan lampu-lampu daruratnya, juga sistem deteksi bahaya/alarem kebakarannya, ketika generator darurat sedang beroperasi.

Bagi kapal-kapal yang memerlukan tenaga listrik untuk mengembalikan propulsinya, kapasitas dari generator daruratnya harus cukup  untuk mengembalikan propulsinya dalam hubungannya dengan permesinan bantu yang lain dalam waktu 30 menit. Tidak ada enerji starting kecuali enerji starting di dalam ruangan generator daruratnya diasumsikan siap setelah semua sumber tenaga mati (blackout)  (kondisi kapal mati total). Lakukan inspeksi terhadap peralatan-peralatan ini untuk menghidupkan generator daruratnya, apabila  dilengkapi dengan peralatan itu. Peralatan-peralatan itu harus selalu siap pakai.

9.10 Isolasi Listrik

9.10.1 Pengetesan-pengetesan Isolasi

Untuk survei khusus, indikator utama bagi suveyor terhadap adanya kerusakan di dalam lingkup sistem kelistrikannya adalah tahanar isolasinya atau pengetesan "megger". Sebagai tambahan terhadap  pengetesan yang telah dilakukan ketika surveyor sedang menghadirinya, KKM-nya juga harus juga mampu untuk menunjukkan salinan terhadap pengetesan-pengetesan di masa yang lalu,  yang mana harus dilakukan pada waktu interval yang reguler. Beberapa Peraturan Klass mempersyaratkan bahwa sistem pemonitoran isolasi (isolation monitoring system) dipasang untuk dipasang untuk melindungi distribusi sirkuit pada kapal-kapal tertentu, akan tetapi hal ini bukanlah suatu pengganti bagi pengetesan sistematis dari semua jalan arus listrik dan perlengkapannya. 

 Survei Pembaharuan untuk suatu peralatan listrik memerlukan pengetesan-pengetesan isolasi terhadap papan suis utama dan darurat untuk generator-generator dan semua sirkuitnya. Surveyor harus melakukan investigasi apabila ditemukan adanya pembacaan isolasi rendah dan meminta ABK untuk memperbaikinya.

Selama pemberhetil teknikan di suatu galangan, suatu pembersihan dan pemasangan kembali terhadap semua sambungan-sambungan pada papan suis-papan suis, seperti instrumentasi-instrumentasi busbas, circuit breaker, suis-suis dan lain sebagainya biasanya dilakukan di malam hari untuk menghindari gangguan pada pekerjaan lainnya.

Ada metode lain untuk melakukan pengetesan pada instalasi listrik dan satu yang mungkin surveyor jumpai di masa yang akan datang memanfaatkan kenytaan sambungan yang jelek atau rusak meningkatkan tahanan dari suatu sirkuit dan menghasilkan panas. Pengetesan ini merupakan pengetesan tanpa merusak dan menggunakan suatu "proses thermografik". Ini disebut pemaakaian film infra-merah pada suatu kamera 35 mm biasa dan lakukan hal ini oleh surveyor sendiri, akan tetapi hal ini mungkin saja biarrkan dilakukan oleh ahlinya.

Pengetesan ini memberikan surveyor untuk menentukan suhunya dan melakukan eksaminasi distribusi panas pada setiap komponen listriknya atau sirkuit-sirkuitnya. Sebuh kamera dilengkapi dengan film infra-merah mengambil gambar-gambar dari semua komponen yang diperlukan dan gambar-gambarnya merekam radiasi infra-merah dari peralatannnya selama operasi normal dari papan suisnya. Biasanya teknisinya akan mengambil gambar-gambar seperti biasanya terhadap perlengkapan yang sedang dilakukan pengetesan untuk tujuan identifikasi. Suatu gambar-gambar infra-merah akan memberikan surveyor suatu indikasi yang akurat dengan warna yang berbeda bagian-bagian yang mana saja yang memerlukan untuk disambung atau diperbaiki. Hal ini merupakan suatu peralatan yang sangat bermanfaat untuk mencegah permasalahan di masa yang akan datang.

Pengukuran resistensi harus dilakukan dengan arus bolak-balik DC pada suatu voltase pada suatu paling tidak 500 Volt. Hal ini terdiri dari semua bagian dari isolasinya, seperti permesinan listrik, papan-papan suis, sirkuit penerngan/lampu, sistem-sistem kabel, dan lain sebagainya, dan harus dilakukan pencatatan. Sirkuit listrik secondary-nya dengan suatu besarat voltase di bawah 250V harus dilakukan pengetesan dengan suatu pengetesan voltase dengan maksimum dua kali besaran voltasenya.

Nilai minimum berikut ini nilai berlaku:

Generator, motor dan transformer
  • Nilai minimumnya adalah 0,50  megaohm,
  • Besaran referensi di atas nilai minimumnya adalah 1000 ohm/volt,
  • Ambil pembacaannya ketika mesinnya masil dalam keadaan panas, apabila dapat dilakukan,
  • Ketika sedang melakukan pengetesan, perlu diingat bahwa komponen-komponen elektronik mungkin berbahaya dan harus diputus sambungannya ketika sedang dilakukan pengetesan.
Daya- dan sirkuit-sirkuit penerangan/lampu-lampu
  • Nilai minimum dari masing-masing konduktornya, diukur relatip terhadap lambung kapalnya, adalah 1 megaohm,
  • Ketika sedang melakukan pengukuran, suis-suis mungkin dibuka, sikring-sikring dilepas dan suis konsumer-konsumernya dimatikan atau  putus dari hubungannya.
Papan-papan suis Utama dan Darurat, Papan suis Secondary, dan Panel-panel

  • Nilai minimumnya adalah 1 megaohm, diukur antara busbr-busbarnya dan atntara bar-barnya dan lambung kapalnya,
  • Semua saklar-saklarnya mungkin dibuka untuk maksud ini dan sikering untuk pengukuran- dan instrumen-instrumen indikatornya dibuka.

9.10.2 Papan-papan Saklar (Switchboards)

Semua daya disupplai oleh generator-generator utama dan darurat didistribusikan melalui papan-papan saklarnya. Surveyor biasanya akan menjumpai papan saklar utamanya di dalam ruang mesinnya atau ruang pengendalian mesinnya dan papan saklar daruratnya dekat dengan generator daruratnya. Surveyor juga akan menjumpai papan-papan saklar secondary sekitar kapalnya, yang mengendalikan peralatan khusus atau sirkuit-sirkuit khusus. Surveyor perlu untuk melakukan pemeriksaan terhadap mereka semuanya. Hampir semua papan-papan saklar tertutup rapat di dalam kabinet-kabinet logam, hal ini karena dua alasan, keamanan dan untuk pencegahan masuknya kotoran dan puing-puing, yang dapat menyebabkan hubungan singkat. Di masa yang lalu mereka sering terbuka di bagian belakang dari papan saklarnya untuk tujuan pendinginan, tanpa diperlukannya adanya kipas angin, akaan tetapi hal ini kurang aman dan dapat sebagai jalan masuk dari kotorann ke dalamnya. Pada  kesempatan apapun, apabila papan saklarnya kotor, mintalah agar dia dibersihkan dan minta pula dilakukan pembacaan megger setelah pembersihannya. 

Tempat yang paling baik bagi surveyor untuk memulai melakukan pemeriksaan adalah laporan-laporan hasil pengetesan megger, terutama laporan yang paling baru. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap dasil pengetesan megger dan mendapatinya tidak ada permasalahan, lalu surveyor melakukan eksaminasi secara umum dari bagian-bagian internal dan eksternalnya, akan tetapi pastikan bahwa ABK-nya telah memberrsihkannya terlebih dahulu sebelum memulai melakukan eksaminasi. Lakukan pemeriksaan terhadap semua sambungan-sambungan, saklar-saklar, dan peralatan penguncinya dikencangkan dengan benar. Apabila surveyor memiliki rasa ragu terhadap apapun, mintalah kepada ABK-nya untuk mendemonstrasikan bahwa semua sambungan-sambungannya, dan lain sebagainya dalam keadaan kencang, suveyor jangan melakukan ini oleh surveyor sendiri. Kemudian lakukan eksaminasi secara hati-hati terhadap bus-bar-bus-bar-nya, breaker sirkuitnya, dan berbagai perlengkapannya seperti saklar-saklar, sekering-sekering. Breaker-sirkuit, kontak-kontak, sekering-sekering, saklar-saklar, dan lain sebagainya diservis atau diperbaharui sebagaimana mestinya dan setiap indikator-indikator atau lampu-lampu dikaibrasi atau digannti baru. Surveyor selalu memerlukan untuk melakukan verifikasi perlengkapan dari peralatan keselamatan seperti alas karet, pagar pegangan dan sarung tangan isolasi.


Setelah papan saklarnya telah dibersihkan dan diperbaiki, lakukan pengetesan terhadap breakers-nya -- breaker sirkuit utama, "putus karena daya balik" dan "putus karena preferensi" untuk memutus sambungan perlengkapan yang berkaitan dengan layanan-layanan tidak penting.

Breaker sirkuit utamanya dipasang diantara generator-generatornya dan bus-bar papan saklarnya dan akan memutus hubungan generator apabila voltasenya turun di bawah tingkat pengesetan awal minimumnya. Mereka juga melindungi generatornya dari daya balik.

Ketika dua generator sedang bekerja secara paralel dan output dari salah satu generatornya mengalami kegagalan, aliran enerjinya membalik. Daripada memberi daya ke sirkuitnya sebagai pengganti hal ini menarik daya dari generator yang lain. Karenanya, generatornya menjadi, secara efektip sebagai motor listrik, memberikan daya terhadap mesin bantunya dan tanpa putus karena daya balik, mesin bantunya akan menjadi kelebihan kecepatan dan akan menjadi rusak dengan sendirinya. 

Putus karena preferensinya dipasang untuk memastikan supplai ke layanan-layanan penting apabila generatornya dibebani sampai lebih dari 100% dari rate dayanya. Sensor untuk tujuan itu dipasangkan pada breaker sirkuit generatornya, yang akan mengawali putus karena preferensinya. Hal itu dipasangkan di dapam sirkuit distribusinya untuk memastikan bahwa layanan-layanan vital, seperti sirkuit pengendali mesin kemudi dan lain sebagainya, menerus mendapatkan supplai daya yang diperlukan.

Suatu cara sederhana untuk melakukan pengetesan fungsi-fungsi itu bersama-sama adalah dengan dua generator sedang beroperasi, memastikan bahwa pembebanannya dalam keadaan lebih dari 105% untuk suatu generator tunggal. Pelankan satu mesin untuk melakukan pengetesan putus karena daya balik, dan putus karena preferensinya harus beroperasi pada waktu yang bersamaan. Setelah itu, surveyor dapat mengurangi pembebanannya (surveyor tidak perlu untuk melakukan pengetesan putus karena preferensinya lebih dari satu kali) dan teruskan dengan berbagai variasi kombinasi dari generatornya sampai semua breaker-breaker utamanya selesai dilakukan pengetesan. Untuk papan-papan saklar utama dan darurat, semua perlengkapan pelindungnya biasanya dilakukan pengetesan selama generatornya dalam keadaan percobaan-percobaan.

Di mana transformer-transformer dipasan, surveyor akan menjumpai mereka dihubungkan antara bus-bar utama dan bus-bar kedua, pada papan saklar utamanya. Mereka seharusnya tidak memerlukan banyak perhatian melebihi memastikan bahwa terminal-terminalnya dikencangkan dengan benar. Apabila surveyor tidak cukup beruntungnuntuk menemukan satu yang dilepasangi dengan cairan isolasi (cairan dielektrik), surveyor seharusnya meminta pemilik kapalnya untuk mengambi suatu contor untuk analisa, akan tetapi lakukan pengecekan instruksi-instruksi operasionalnya untuk permasalahan ini.

9.10.3 Sirkuit-sirkuit, Kabel-kabel dan Kotak-kotak Penghubung

Diskriminasi Proteksi atau Efektip adalah suatu kemampuas dari suatu sistem proteksi untuk memutus hanya sirkuit-sirkuit dan untuk menjaga supplai listriknya untuk sirkuit-sirkuit yang sehat. Pendiskriminasian dapat dicapai dengan pengkoordinasian nilai-nilai arusnya dan dan pengesetan waktu pada sekering-sekering dan relay-relay arus lebih yang dipakai antara generator dan bebannya. Peralatan-peralatannya yang terdekat dengan beban-bebannya harus memiliki pengesetan yang  paling rendah dan/atau waktu pelepasan yang paling cepat. Surveyor harus melakukan pengecekan terhadap sekering-sekering dan relay-relay arus lebinya dipasang sesuai dengan gambar-gambar yang sudah disetujui.

Setelah surveyor selesai melakukan eksaminasi perlengkapan pembangkit tenaga dan pendistribusiannya, surveyor perlu untuk melakukan eksaminasi terhadap semua sirkuit yang memberi tenaga listrik terhadap berbagai macam peralatan-peralatan bantunya. Dalam hal ini, hanya ada sedikit yang dapat surveyor lakukan melebihi inspeksi secara visual terhadap kabel-kabelnya untuk memastikan bahwa mereka tidak sedang dalam keadaan rusak.  Surveyor akan memiliki hasil-hasilnya dari pengetesan megger yang akan mengindikasikan apakah terjadi hubungan singkat atau tidak pada sirkuitnya, akan tetapi untuk selebihnya surveyor hanya dapat melakukan pengetesan terhadap peralatan-peralatan bantunya dalam keadaan beroperasi.

Meskipun begitu, surveyor perlu untuk berhati-hati. Lakukan pengecekan kabel-kabelnya tidak sedang dalam keadaan rusak dan bahwa mereka dipasang dann terikat dengan benar terhadap penampan-penampan kabelnya, khususnya di daerah di mana mereka mungkin terhubung dengaan/terkena panas, kebocoran cairan atau cuaca di atas geladak. Beerhati-hatilah khususnya ketika melakukan pengecekan gland-gland sekat, di mana kabelnya melalui/menembus suatu sekat baja. Surveyor akan sering menjumpai bahwa hal itu telah diganti dengan versi yang tidak mendapatkan pengesahan. Surveyor mungkin akan tidak harus melihat dengan susah terhadap hal demikian dan mereka harus dibuka dan diganti dengan tipe-tipe yang telah mendapatkan pengesahan.

Tak pelak lagi adanya kabel-kabel di atas geladak atau sekitar anjungan akan memerlukan untuk dilindungi dari elemen-elemennya dan jalan yang normal adalah dipasang melalui pipa-pipa baja sebagai saluran-salurannya. Apabila saluran-saluran tersebut mengalami korosi yang berat dan berlubang, mereka tidak dapat melindungi kabel-kabelnya dan harus diganti baru atau dilakukan perbaikan.

Setiap sirkuit akan memiliki kotak-kotak penghubung, kotak-kotak saklar dan kotak-kotak terminal, di mana kabel-kabel dihubungkan dan di mana mereka memasuki pengontrol-pengontrol pada suatu mesin-mesin bantu tertentu. Lakukan inspeksi secara visual pada semua kotak penghubung, panel-panel starter (kotak-kotak saklar), dan semacamnya, terutama pada lokasi di mana peralatannya berhadapan dengan panas, cairan bocor atau cuaca. Apabila beberapa kotak mengalami kerusakan atau telah terjadi korosi, mintalah mereka untuk dibuka untuk diinspeksi untuk mengecek sambungan-sambungan internalnya.

Pastikan suatu inspeksi sevara visual terhadap semua motor-motor listrik (pompa dlsb.) dan pastikan suatu pengetesan fungsi terhadap peralatan yang dipilih secara acak. Surveyor melakukan hal ini sebagai bagian dari pengecekan biasa terhadap peralatan bantu. Ditemukannya bukti adanya suara bising atau getaran mungkin memberikan suatu petunjuk perlu untuk diganti bantalan-bantalannya, sementara pembacaan isolasi rendah menunjukkan diperlukannya untuk pembersihan. Sementara surveyor sedang melakukan pekerjaan itu, lakukan pengecekan terhadap kondisi kopeling-kopelingnya. 

Sebagaimana surveyor akan catat, pengetesan megger-nya adalah selalu sebagai sumber informasi utama ketika sedang melakukan pengecekan suatu sirkuit listrik, akan tetapi di mana tidak adanya bukti langsung dari pengetesan itu dan surveyor masih mencurigai adanya suatu masalah, pengetesan dengan infra-merah merupakan hal dapat sangat berguna. Hal ini dapat dipakai dimanapun pada suatu sirkuit.

Lakukan pengecekan terhadap pitingan-pitingan lampunya di semua ruangan dan di mana pitingan-pitingan termasuk tutup-tutup pelindung, pastikan bahwa mereka dipasang dengan benar atau digannti baru. Apabila sumber tenaga daruratnya adalah sebuah generator, surveyor akan melakukukan pengetesan terhadapnya bersama-sama dengan papan saklar daruratnya, ketika generator-generator yang lain telah dilakukan pengetesan. Lakukan pengetesan sistem listrik daruratnya dengan generator atau aki daruratnya, apabila mereka merupakan sumber tenaga darurat atau transisional, dan lakukan pemverifikasian terhadap operasional dati lampu-lampu daruratnya di dalam lorong-lorong, jalur-jalur keluar dan situasi-situasi darurat, bersama-sama dengan lampu-lampu navigasi dan alarem-alaremnya.

Lakukan inspeksi pada tempat-tempat yang berbahaya seperti ruang-ruang cat, ruang-ruang lampu minyak tanah dan tempat-tempat yang mirip, di mana campuran-campuran gas yang mudah terbakar atau meledak mungkin dihasilkan. Saluran-saluran ventilasinya dilakukan pengecekan terhadapa adanya korosi. Peralatan listriknya di tempat-tempat ini harus terbuat dari peralatan yang memiliki sertifikat tipe-tipe aman dan memenuhi paling tidak dengan peledak grup II B, suhu kelas T3. Lakukanpemeriksaan terhadap peralatan dengan sertifikan ledaka untuk adanya penggantian.

Lakukan pengecekan terhadap ventisalinya, pintu-pintu kedap gas bersama-sama dengan alat-alat penutup sendiri mereka, apabila dilengkapi. Pintu-pinntu demikian tidak diperbolehkan untuk memiliki aransemen penahanan belakang.

9.10.4 Penyimpanan Baterai-baterai

Biasanya di kapal-kapal baterai asam timah (Pb) atau baterai-baterai kadmium-nikel (NiCd) adalah yang dipakai. Suatu baterai asam-timah merupakan baterai yang paling banyak digunakan karena harganya relatip murah. Ada banyak macam rancangan sel yang beredar menggunakan pemakaian-pemakaian teknikan yang berbeda-beda untuk kedua tipe teknologi baterai. Pada masa lampau, larutan elektrolit pada sel-selnya selalu berbentuk cair. Pada zaman moderen ini,  lagi dan banyak lagi yang datang untuk pemakaian elektrolit bukan cair, yang memerlukan lebih sedikit perawatan dan telahberkuran gas yang dihasilkan. Masih terdapat gas yang dihasilkan, dan gas ini merupakan campuran dari hidrogen dan oksigen merupakah sesuatu yang sangat berbahaya. Untuk itu, surveyor harus sangat waspada terhadap peraaturan-peraturan keselamatan.

Lakukan pengecekan terhadap starter, automasi, lampu darurat, baterai radio dan lain sebagainya.

Lakukan inspeksi terhadap baterai-baterainya serta pemasangan pengisiannya (charging) berkenaan dengan tingkat perawatan dan operasionalnya.

Lakukan pengecekan apakah pernah dilakukan perubahan terhadap installasi keselamatan operasionalnya, denah atau peralatannya, seperti kotak-kotakdan loker-loker pelindung, penyangga terhadap tergelincir, penampung-penampung tetesan,  ventilasi, sambungan-sambungan kabel dibuat dengan benar.

Lakukan pengecekan apakah tulisan peringatan pelarangan menggunakan bara api dan merokok terbuka telah diterapkan pada kotak-kotak, loker-loker atau ruangan-ruangan.

Lakukan pengecekan apakah peralatan listrik di dalam ruang-ruang baterai adalah terbuat dari tipe aman yang telah bersertifikat dan memenuhi paling tidak dengan sutu ledakan kelompok II C, suhu klas T1. Lakukan pengecekan terhadap terhadap adanya suatu perubahan pada peralatan yang telah memiliki sertifikat ledakan.

9.11 Sistem Udara Bertekanan

9.11.1  Umum

Sistem udara bertekanan di kapal dipakai untuk menghidupkan, dan sering mengendalikan, mesin-mesin induk dan bantu dan juga sebagai berbagai macam penggunaan-penggunaan umum, seperti sebagai tenaga untuk motor-motor atau peralatan-peralatan kerja yang terpasang tetap dan portabel. Sistemnya pada umumnya terdiri dari dua atau lebih kompressor udara, dua atau lebih penampung udara (receiver) dan perpipaan yang diperlukan.

9.11.2 Kompressor Udara

Kompressor-kompressor udara yang dimaksud untuk ini dibedatakan ke dalam dua tipe. Untuk kapal-kapal kecil,  baru surveyor sering akan menjumpai kompressor-kompressor kecil dengan penggerak listrik, yang dirancang untuk didak disentuh oleh ABK. Mereka secara efektif tersegel dan apabila mengalami  kerusakan, secara sederhana langsung diganti baru. Kemudian dia diperbaiki di darat dan dikembalikan ke kapal setelah selesai perbaikannya. Untuk kapal-kapal besar surveyor biasanya akan menjumpai kompresor-kompressor listrik berukuran besar yang dirancang untuk dilakukan perawatan oleh ABK-nya.

Tergantung pada penampakan secara umum, paling tidak satu kompressor harus dibuka untuk dilakukan survei. Serveyor harus memasukkan ke dalam eksaminasi terhadap alur-alur air pendinginnya dari adanya kotoran dan korosi. Katup-katup pengaman dari semua kompressor udara di dalam kapal harus dilakukan pengecekan.

Sesuai dengan Peraturan, pendingin-pendingin udara bagian tekanan tinggi mungkin tidak ditempatkan di dalam ruang air pendinginan kompressornya. Bagaimanapun, beberapa kompressor yang dipasan sebelum pemberlakuan Peraturan ini (tahun 1973) masih dalam keadaan beroperasi. Juga terdapat versi-versi terbaru dengan build-in pendingin-pendingin bertekanan tinggi, yang mana keandalan dan kesamaannya telah dibuktikan oleh percoban-percobaan khusus dengan cakram-cakram ledakan di dalam jaket air pendinginnya. Kondisi ketidak bisa diterima dan fungsi daripada cakram-cakram itu memberikan suatu aspek keamanan yang sangat berarti. Surveyor harus melakukan pemeriksaan terhadap cakram-cakram ledakannya pada kompressor ini pada setiap survei berkala, termasuk survei pembaharuan klass. Kehatihatian yang perlu dilakukaan terutama untuk melihat bahwa hanyalah suku cadang-suku cadang asli saja yang digunakan.

Biasanya, kompressor merupakan mesin bolak-balik (reciprocatingyang menggunakan torak untuk menekan udara dan, dimaksudkan bahwa mereka dirancang untuk dilakukan perawatan di dalam kapal, mereka harus dibuka atau dilepas untuk suatu survei pembaharuan.

 Suatu eksaminasi terhadap kompressor udara tipe bolak-balik termasuk semua eksaminasi pada bagian-bagiannya dari keausan.  Lakukan pengecekan an kaliberasi terhadap bantalan-bantalan, bushing, gland dan pengedap-pengedapnya dan gati dengan yang baru apabila diperlukan. Katup-katup hisap dan keluar atau "baling-baling/vanes" dibuka dan dibersihkan, cakaram-cakram yang mengalami keausan harus diganti baru sebagaimana diperlukan. Torak-torak, batang-batang penghubung dan poros engkonlya dilakukan eksaminasi  dan pengukuran. Kondisi permukaan pengedapannya antara casing dan bagian atasnya harus diperiksa, peerjaan machining mungkindiperlukan. Bagian-bagian tekanan - pendingiin-pendingin, casing, jaket-jaket - dilakukan pengetesan. Sitem pendinginan untuk kompressor-kompressor mungkin air tawar, air laut atau bahkan pendinginan-udara. Ruang-ruang pendinginan air laut, pada umumnya harus dibuka dan dibersihkan untuk inspeksi. Setelah selesai melakukan eksaminasi, ruang-ruang pendinginan dilakukan pengetesan pada tekanan kerjanya dari kebocoran. Kondisi dari tata letak pelumasannya dilakukan verifikasi.  Katup-katup pengamannya dilakukan overhauling dan pengetesan. Kopling terhadap motor listriknya dilakukan eksaminasi. Setelah dilakukan perakitan kembali, pengetesan kerja harus dilakukan untuk melakukan pemeriksaan apakah kapasitasnya memenuhi persyaratan yang ditentukn oleh Peraturan.

Ketika sedang melakukan pengetesan terhadap  suatu kompressor, surveyor perlu untuk melakukan verifikasi terhadap arus starting-nya, yang surveyor dapat mengecek dengan suatu ammeter lokal atau di papan saklar.  Menghidupkan suatu kompressor, surveyor juga melakukan verifikasi terhadap kondisi kerja dari katup-katup pelepas solenoid. Katup-katup ini terbuka ketika kompressor mulai bekerja (start), hanya untuk memastikan bahwa peralatannya mulai bekerja tanpa beban yang berlebihan, sebagaimana ruang kompressor atau chambersr-nya terbuka. Setelah itu mereka menutup dan kemudian pada interval waktu 3 atau 5 menit, mereka membuka untuk mengeluaran air (pembuangan air). Ketika kompressornya berhenti bekerja, merekaa secara otomatis terbuka lagi.

Lalu lakukan pemeriksaan terhadap arus kerjanya. Ketika kompressornya telah mencapai beban kapasitasnya, lakukan pengecekan terhadap arusnya dengan instrumentasi lokal atau papan saklarnya. Nilai arusnya dituliskan di dalam manual peralatannya atau distempelkan pada pelat spesifikasi motor listriknya. Hal itu akan memastikan bahwa motor kompressornya sedang bekerja pada kondisi memuaskan.

Ketika surveyor mulai menjalankan kompressor, cobalah untuk memastikan bahwa satu dari penampung udaranya sedang dalam keadaan kosong. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada surveyor untuk melakukan pengecekan tentang kapasitasnya, dengan maksud waktu yang diperlukan untuk mengisi penerima udaranya. Hal ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan Peraturan. Setelah itu, apabila mereka dilengkapi, lakukan pengecekan terhadap alaremnya dan matikan untuk suhu air pendinginan tinggi dan tekanan minyak-lumas rendahnya. Akhirnya, lakukan pengetesan terhadap katup-katup pengamannya dengan penutupan katup-katupnya yang menuju ke penampung-penampung udaranya. 

9.11.3 Penampung Udara (Air Receiver)

Untuk penampung udara, lakukan eksaminasi secara umum. Penampungnya harus dibuka untuk dilakukan pemeriksaan internalnya, yang mungkin akan memperlihatkan adanya bercak-bercak dan korosi atau bahkan keretakankeretakan di daerah pengelasannya. Awalnya, penampung udaranya berkecendrungan untuk dipernis pada bagian dalamnya, akan tetapi lapisan pelindung permukaannya akan rusak apabila ada kondensasi di dalam penampungnya, biasanya di bagian bawahnya. Lakukan pemeriksaan terhadap katup pembuang airnya dan pastikan katupnya itu bebas/mudaah beroperasi.

Tergantung dari ukuran penampungnya, ABK-nya mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan peraawatan, lapisan permukaan dalamnya itu, akan tetapi dapat dipastikan tidak mungkin untuk penampung-penampung udara yang berukuran kecil. Apabila surveyor merasa khawatir terhadap adanya korosi internalnya yang telah dijumpai, surveyor dapat meminta untuk dilakukan pengetesan secara hidrolis terhadap penampung udaranya pada 1,5 kali tekanan kerja yang diijinkan.

Suatu pelindung dari penampung udara melawan berbagai macam tekanan lebih, tergantung pada perencanaannya. Biasanya, surveyor akan menemukan katup pengaman dan itu paling tidak harus dilakukan pengetesan, akan tetapi apabila telah ditutupi dengan cat, hal ini lebih baik untuk memintanya dilepas dan dibersihkan untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Biasanya hal ini lebih baik dilakukan di darat di suatu bengkel.

9.11.4 Perpipaan

Lakukan verifikasi tentag kondisi dari perpipaan udara bertekanannya dan, apabila diperlukan, meminta untuk dibuka pipa-pipa yang dipilih untuk dilakukan eksaminasi di bagian internalnya. Pipa-pipanya harus benas dari minyak dan surveyor perlu untuk melakukan pengecekan terhadap jalur-jalu pembuangan (drain) untuk memastikan tidak adanya sisa-sisa kondensasi. Hal ini terutama penting pada perpipaan udara starting dan control pada mesin-mesin pembakaran internal (internal combustion engines). Apabila katup-katup udara starting-nya berada pada kepala silindernya tidak tertutup dengan benar, gas pembakarannya dapat mengalir balik ke dalam jalur-jalur udaranya dan akan meledakkan pipa-pipanya. Mereka harus dipasang dengan penjerat-penjerat penangkap api untuk mencegah kejadian ini. Sebagai tambahan, surveyor mungkin mendapati suatu katup pengaman dan akan selalu menjumpai suatu katup pukul balik pada jalurnya atau jalur ke arah mesinnya. Mereka tidak selalu mudah untuk ditemukannya, akan tetapi surveyor harus melakukan verifikasi terhadap kondisinya.

Apabila kompressor-kompresor udara daraurat dipasang, mereka harus dilakukan overhaul dan dilakukan pengetesan dan di mana penampung udara darurat dihubungkan ke jalur udara utama, katup  pukul baliknya harus dilakukan overhaul.  Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dari penunjuk-punjuk tekanannya dan, apabila diperlukan, mintalah mereka untuk dilakukan kaliberasi.

(Bersambung ke http://nasuki-maritime.blogspot.com/2018/05/sambungan-bagian-9-12-dst-survei-khusus.html )